30 5.
Data hasil tes untuk mengukur tingkat efektivitas media, digunakan pengumpulan data kemampuan berpikir kreatif siswa dilakukan dengan
memberi skor pada setiap aspek berpikir kreatif yang dilakukan ketika mengevaluasi tes tertulis yang dijawab oleh siswa. Aspek yang diamati yaitu:
a. Kepekaan problem sensitivity
Indikator: Kemampuan mendeteksi,mengenali dan memahami serta menanggapi suatu pernyataan, situasi atau masalah.
b. Kelancaran fluency
Indikator: menghasikan banyak gagasan dan banyak pertanyaan dengan lancar. Kelancaran berkaitan dengan kegiatan menanya.
c. Keluwesan flexibility
Indikator: banyak mengemukakan pendekatan untuk pemecahan masalah. d.
Keaslian originality Indikator: kemampuan untuk mencetuskan ide secara asli.
e. Elaborasi elaboration
Indikator: kemampuan menambah ide menjadi lengkap dapat berupa gambar, tabel grafik atau kata-kata.
Selanjutnya menentukan ketegori berpikir kreatif siswa digunakan pedoman pedoman Memes 2001:36: Bila nilai siswa
75,6 maka dikatagorikan
31
pre pre
post
S S
S S
g
max
kreatif, bila 59,4 nilai siswa 75,6 maka dikatagorikan cukup kreatif, bila
nilai siswa 59,4 maka dikatagorikan kurang kreatif. 6.
Data hasil pre test dan post test kemudian dianalisis dengan menggunakan skor gain yang ternormalisasi. N-gain diperoleh dari pengurangan skor post
test dengan skor pre test dibagi oleh skor maksimum dikurang skor pre test. Jika dituliskan dalam persamaan adalah:
Keterangan:
g
=
gain N
post
S = Skor post test
pre
S = Skor post test
max
S = Skor maksimum
Kategori: Tinggi: N-gain 0,7
Sedang: 0,3 N-gain ≤ 0,7 Rendah: N-gain
≤ 0,3 Hake dalam Noer 2010:105
Untuk menganalisis peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa digunakan skor pre test dan post test. Peningkatan skor antara tes awal dan tes
akhir dari variabel tersebut merupakan indikator adanya peningkatan atau penurunan keterampilan berpikir kreatif siswa pada pembelajaran fisika
dengan scientific approach pada materi suhu dan kalor.
32
E. Desain Rancangan LKS
Produk yang dikembangkan berupa LKS menitikberatkan nilai karakter berpikir kreatif pada materi suhu dan kalor. Komponen-komponen didalam LKS yang
akan dikembangkan antara lain: 1.
Fenomena yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari Fenomena yang ditampilkan didalam LKS merupakan fenomena yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang disesuaikan dengan materi suhu dan kalor. Dengan adanya fenomena didalam LKS akan mempermudah siswa
dalam memahami materi yang sedang dipelajari dan memberikan pengetahuan kepada siswa bahwa setiap fenomena pasti mempunyai sebab
akibat yang jelas dan dapat dijelaskan dengan ilmu pengetahuan. 2.
Kegiatan eksperimen Kegiatan eksperimen bertujuan untuk mengajak atau melibatkan siswa untuk
lebih memahami materi yang sedang dipelajari dengan melakukan penyelidikan secara langsung.
3. Latihan berdasarkan eksperimen
Latihan yang dibuat berdasarkan eksperimen adalah kegiatan penyelesaian dan penyimpulan pada tiap kegiatan melakukan percobaan.
4. Kegiatan diskusi
Kegiatan ini sangat baik dalam menjalin komunikasi antar siswa. Didalam kegiatan diskusi siswa akan berkerja sama dalam menyelesaikan suatu
masalah.
33 5.
Rangkuman Rangkuman didalam LKS akan membantu siswa dalam memahami inti dari
materi yang dipelajari. 6.
Evaluasi Evaluasi bertujuan untuk mengukur sejauh mana pengetahuan siswa terhadap
materi yang dipelajari.
52
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Kesimpulan penelitian pengembangan ini adalah: 1.
Menghasilkan produk berupa LKS materi suhu dan kalor dengan scientific approach untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa yang telah
divalidasi, dimana produk LKS mengandung beberapa fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang berupa analisis fenomena serta kegiatan-kegiatan
yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa; 2.
Kemenarikan LKS materi suhu dan kalor dengan scientific approach untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa sudah dikategorikan sangat
menarik. 3.
Kemudahan LKS materi suhu dan kalor dengan scientific approach untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa sudah dikategorikan baik
dalam membantu siswa memahami materi yang dipelajari. 4.
Keefektifan produk dapat dilihat dari ketuntasan nilai postest siswa terhadap KKM dan sebanyak 83,3 siswa dikatakan tuntas.
53
B. Saran
Saran dari penelitian pengembangan ini adalah:
1. Pada saat produk hasil pengembangan ini digunakan, guru hendaknya tidak
fokus langsung pada kegiatan penyelidikanpraktikum tetapi siswa harus diberi arahan atau kegiatan pengamatan sesuai dengan tahapan scientific
approach. 2.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru hendaknya dapat memberikan lebih banyak contoh yang berhubungan dengan materi yang
dapat merangsang keterampilan berpikir kreatif siswa.