29
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Penelitian  ini  akan  menggunakan  penelitian  kualitatif  dengan  desain fenomenologi. Fenomenologi adalah suatu penelitian yang pendekatannya tentang
pengalaman hidup seseorang, fokus dari fenomenologi adalah apa yang seseorang alami  dan  bagaimana  mereka  menginterpretasikan  pengalaman  tersebut.
Fenomenologi  beranggapan  bahwa  pengalaman  seseorang  itu  sangat  bermakna dan  menarik    Polit    Beck,  2004.  Sehingga  dengan  pendekatan  fenomenologi
ini  peneliti  dapat  memperoleh  pemahaman  yang  mendalam  tentang  pengalaman remaja  putri  korban  kekerasan  seksual  di  Pusat  Kajian  dan  Perlindungan  Anak
PKPA Medan.
2. Partisipan
Partisipan  pada  penelitian  ini  dipilih  menggunakan  metode  purposive sampling  yaitu  metode  pemilihan  partisipan  dalam  suatu  penelitian  dengan
menentukan terlebih dahulu kriteria yang akan dimasukkan dalam penelitian Polit
Beck,  2012.    Jumlah  partisipan  pada  penelitian  ini  berjumlah  tiga  orang. Penelitian  ini  hanya  menggunakan  partisipan  sebanyak  tiga  orang  dikarenakan
sulitnya korban kekerasan seksual yang bersedia menjadi partisipan penelitian ini, keterbatasan  waktu  dikarenakan  membutuhkan  waktu  yang  cukup  lama  untuk
membina  hubungan  saling  percaya  dan  kesulitan  mendapatkan  partisipan  yakni
29
Universitas Sumatera Utara
30
dikarenakan  peneliti  menggunakan  partisipan  yang  baru  mengalami  kekerasan seksual  bukan  korban  yang  sudah  lama  dan  sudah  diterapi  karena  dikhawatirkan
akan  membuat  trauma  berulang  kepada  anak  sehingga  anak  yang  baru  saja mengalami  kekerasan  seksual  masih  sangat  trauma  dan  akhirnya  menjadi  sangat
sulit untuk menggali informasi dari anak.
Adapun kriteria partisipan yang akan dipilih adalah sebagai berikut : 1.
Anak perempuan usia remaja yang pernah mengalami kekerasan seksual yang ditangani  oleh PKPA.
2. Orang yang telah dibagai pengalaman oleh korban kekerasan seksual.
3. Bersedia  menjadi  responden  partisipan  yang  dinyatakan  secara  verbal
atau dengan menandatangani surat perjanjian penelitian
4.
Komunikatif
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1 Lokasi Penelitian Penelitian  ini  dilakukan  Pusat  Kajian  dan  Perlindungan  Anak  PKPA
Medan, dan  rumah partisipan. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut karena 1 anak-anak korban kekerasan bahkan kekerasan seksual banyak yang  melapor dan
ditangani  oleh  PKPA  2  sesuai  dengan  fungsi  PKPA  sendiri  selain  untuk melakukan  perlindungan  juga  melakukan  pengkajian  pada  anak  3  Anak  yang
ditangani PKPA cenderung lebih stabil karena sudah mendapatkan bantuan terapi dari  PKPA    Medan  4  di  rumah  korban  agar  lebih  mudah  buat  anak  dan  lebih
nyaman.  Dalam  penelitian  ini  lokasi  tempat  pengumpulan  data  di  rumah
Universitas Sumatera Utara
31
partisipan,  di  PKPA  atau  lokasi  lain  yang  nyaman  dan  disetujui  partisipan  dan keluarga taman bunga Siantar dan taman Psikologi USU
3.2 Waktu Penelitian Pengumpulan  data  dilakukan  dari  Februari  2015  sampai  Juni  2015,
yaitu  mulai  prolonged  engagement,  pengumpulan  data  sampai  selesai pengumpulan data.
4. Pertimbangan Etik
Penelitian  dilakukan  setelah  mandapatkan  rekomendasi  dari  Fakultas Keperawatan  Universitas  Sumatera  Utara.  Dalam  penelitian  ini,  telah  diperoleh
ethical  clearance  oleh  Komisi  Etik  Penelitian  Kesehatan,  Fakultas  Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Setelah memperoleh persetujuan, selanjutnya peneliti
mencari  partisipan  yang  sesuai  dengan  kriteria  yang  telah  ditentukan.  Setelah terbina  hubungan  saling  percaya  antara  peneliti  dan  partisipan,  peneliti
menjelaskan  tujuan  dari  penelitian  dan  memberikan  inform  concern.  Jika partisipan  setuju  maka  partisipan  akan  menandatangani  lembar  persetujuan,
namun  jika  partisipan  tidak  setuju,  partisipan  berhak  untuk  mengundurkan  diri karena dalam penelitian ini partisipan bersifat sukarela dan tidak dipaksa. Peneliti
juga tidak akan mencantumkan nama partisipan anonymity. Selain itu, identitias partisipan  juga  akan  dirahasiakan  confidentiality,  hanya  informasi  yang
diperlukan saja yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.
Universitas Sumatera Utara
32
5. Instrumen Penelitian
Instrumen  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  terbagi  menjadi  dua bagian. Instrumen ini dibuat sendiri oleh peneliti yang akan divalidasi oleh salah
satu  dosen  Fakultas  Keperawatan  Universitas  Sumatera  Utara.  Pertama merupakan  Kuesioner  Data  Demografi  KDD,  Lihat  lampiran  3,  yang  berisi
pernyataan  mengenai  data  umum  partisipan  pada  lembar  pengumpulan  data kuesioner  berupa  usia,  agama,  suku  bangsa,  tinggal  dengan,  anak  ke-  dari-,
pendidikan  terakhir,  pelaku  kekerasan  dan  jumlah  pelaku.  Kedua  merupakan panduan  wawancara  berisi  pertanyaan  yang  diajukan  seputar  pengalaman  anak
perempuan  korban  kekerasan  seksual  di  Pusat  Kajian  dan  Perlindungan  Anak PKPA Medan.
6. Pengumpulan Data
Pengumpulan  data  dilakukan  setelah  mendapatkan  izin  dari  bagian pendidikan  Fakultas  Keperawatan  Universitas  Sumatera  Utara  dan  memperoleh
ethical  clearance  dari  Komisi  Etik  Penelitian  Kesehatan,  Fakultas  Keperawatan Sumatera Utara, kemudian peneliti meminta izin  PKPA Medan untuk melakukan
penelitian.  Selanjutnya  peneliti  melakukan  pilot  study.  Pilot  study  dilakukan dengan cara mewawancarai seorang psikolog pendamping anak korban kekerasan
seksual. Selanjutnya  peneliti  melakukan  pendekatan  dengan  teknik  prolonged
engagement  kepada  partisipan  dengan  pertemuan  1-2  kali  yang  bertujuan  untuk menumbuhkan hubungan saling percaya dan agar partisipan merasa nyaman, lebih
Universitas Sumatera Utara
33
akrab  dan  mempercayai  peneliti  sehingga  dapat  menceritakan  pengalamannya dengan leluasa. Setelah partisipan dan peneliti akrab dan partisipan sudah nyaman
dengan  peneliti  maka  peneliti  mulai  bertanya  kepada  partisipan  tentang  data demografi partisipan kemudian peneliti melakukan wawancara mendalam atau in-
depth  interview  kepada  partisipan,  kemudian  peneliti  melakukan  wawancara mendalam  atau  in-dept  interview.  In  depth  interview  adalah  salah  satu  cara
pengumpulan  data  melalui  percakapan  dan  proses  tanya  jawab  antara  peneliti dengan partisipan yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-
makna  subjektifitas  yang  dipahami  oleh  individu  Polit    Beck,  2012.  Pada metode  ini  peneliti  dan  partisipan  bertemu  secara  langsung  untuk  mendapatkan
informasi  secara  jelas  dengan  tujuan  mendapatkan  data  yang  dapat  menjelaskan permasalahan penelitian.
Dalam  penelitian  ini  peneliti  melakukan  pengumpulan  data  dimulai dengan  mendapat  izin  dari  Fakultas  Keperawatan  Universitas  Sumatera  Utara
setelah itu peneliti mendaftar di PKPA dan diberikan sejumlah nama anak korban kekerasan seksual, jika ada kronologis maka peneliti mempelajari kronologi kasus
anak  terlebih  dahulu  dalam  hal  ini  2  partisipan  memiliki  kronologis  dan  1 partisipan peneliti memulai semuanya dari awal. Sebelum bertemu anak partisipan
harus bertemu terlebih dahulu dengan psikolog pendamping anak dalam hal ini 2 partisipan dan 1 partisipan tanpa psikolog, setelah bertemu dengan psikolog maka
peneliti  mulai  prolonged  engagement  dengan  partisipan.  Prolonged  engagement yang  dilakukan  kepada  masing-masing  partisipan  berbeda-beda  yakni  2-3  kali
Universitas Sumatera Utara
34
pertemuan.  Setelah  terbina  hubungan  saling  percaya  peneliti  mulai  melakukan wawancara kepada partisipan.
Wawancara  dilakukan  sekitar  60  menit.  Pada  penelitian  ini  1  partisipan dilakukan  satu  kali  wawancara,  1  partisipan  selama  2-4  kali  pertemuan  dan
partisipan  menjawab  pertanyaan  yang  terdapat  pada  lembar  kuesioner  data demografi  sesuai  dengan  petunjuk  masing-masing  bagian.  Setelah  itu,  peneliti
memulai  melakukan  wawancara  dan  merekam  hasil  wawancara  dengan menggunakan alat perekam.
Langkah    selanjutnya  adalah  peneliti membuat transkrip  hasil  wawancara setiap setelah melakukan wawancara, dan jika ada hal-hal yang kurang jelas akan
dilakukan  wawancara  ulang  pada  pertemuan  selanjutnya.  Kemudian  peneliti menganalisa  data  yang  ditemukan  dan  mengelompokkan  data  lalu  menguraikan
data ke dalam bentuk narasi dari semua tema, kelompok tema, dan kategori tema. Setelah    itu,  peneliti  membahas  hasil  penelitian  sesuai  dengan  analisa  data  yang
telah dilakukan. Pengumpulan data ini dilakukan pada tiga partisipan.
7. Analisa Data
Analisa  data  kualitatif  merupakan  kegiatan  yang  aktif  dan  interaktif khususnya  dalam  menginterpretasikan  data.  Peneliti  kualitatif  harus  membaca
data  yang  masih  berbentuk  narasi  berulang-ulang  untuk  menemukan  makna  dan pemahaman  yang  dalam  Morse  dan  Field  1995,  dalam  Polit    Beck  2004.
Proses  analisis  data  dilakukan  bersamaan  dengan  pengumpulan  data.  Setiap selesai  wawancara  peneliti  langsung  membuat  transkrip  hasil  wawancara
Universitas Sumatera Utara
35
dilengkapi  dengan  catatan  lapangan,  kemudian  transkrip  tersebut  dibaca berulangkali.
Peneliti  akan  menggunakan  metode  Collaizi  1978  Polit    Beck,  2004 yang meliputi:
1. Membaca  semua  transkrip  wawancara  untuk  mendapatkan  perasaan
mereka.  Dalam  hal  ini  peneliti  membaca  dan  mendengar  hasil  rekaman untuk mengingat ekspresi dan perasaan partisipan atas setiap jawabannya.
2. Meninjau  setiap  transkrip  dan  menarik  pernyataan  yang  signifikan.  Pada
tahap ini peneliti membaca dan menandai mana yang menjadi pernyataan significant dari pengalaman remaja putri korban kekerasan seksual.
3. Menguraikan  arti  dari  setiap  pernyataan  yang  signifikan.  Pada  tahap  ini
peneliti mengambil makna dar setiap penyataan signifikan. 4.
Mengelompokkan  makna-makna  tersebut  ke  dalam  kelompok-kelompok tema. Pada tahap ini makna yang sudah didapat sebelunya dikelompokkan
pada tema yang sama. 5.
Mengintegrasikan hasil ke dalam bentuk deskripsi lengkap . pada tahap ini di integrasikan dalam bentuk sub tema dan tema.
6. Memformulasikan  deskripsi  lengkap  dari  fenomena  yang  diteliti  sebagai
identifikas pernyataan setegas mungkin. 7.
Memvalidasi  apa  yang  telah  ditentukan  kepada  partisipan  sebagai  tahap validasi  akhir.  Pada  tahap  ini  sebanyak  dua  partisipan  divalidasi  kembali
mengenai hasil yang sudah didapatkan oleh peneliti.
Universitas Sumatera Utara
36
8. Tingkat Kepercayaan Data
Untuk  memperoleh  hasil  penelitian  yang  dapat  dipercaya  maka  data divalidasi
dengan beberapa
kriteria, yaitu
credibility, transferability,
dependability, dan confirmability Lincoln  Guba, 1985. Kredibilitas pada tahap ini  peneliti  akan  mempertahankan  nilai  kebenaran  dari  data  dan  informasi  yang
dikumpulkan melalui  teknik prolonged engagement yaitu mengadakan pertemuan dengan  partisipan  1-2  kali  pertemuan,  dan  2-3  kali  pertemuan  berikutnya  untuk
melakukan  wawancara  sehingga  antara  peneliti  dan  partisipan  memiliki keterkaitan yang lama sehingga akan semakin akrab, semakin terbuka, dan saling
mempercayai.  Dengan  demikian,  informasi  yang  akan  diperoleh  akan  lebih lengkap.  Peneliti  juga  akan  melakukan  member  checking  yaitu  melakukan
pengecekan  data  yang  peneliti  peroleh  kepada  partisipan.  Selain  prolonged engagement  dan  member  checking  peneliti  juga  akan  melakukan  triangulation,
yaitu  pemeriksaan  keabsahan  data  yang  memanfaatkan  sesuatu  yang  lain  di  luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data, dalam
penelitian  ini  peneliti  menggunakan  orang  tua  partisipan  1  dan  3  sebagai triangulation.
Confirmability  pada  penelitian  ini  dilakukan  dengan  memeriksa  seluruh transkrip  wawancara  dan  tabel  analisis  tema  kepada  ahli  di  kualitatif.  Dalam
penelitian  ini  confirmability  dilakukan  dengan  berkonsultasi  dengan  pakar kualitatif  yang  merupakan  staff  pengajar  Psikologi  Universitas  Sumatera  Utara
Kemudian  peneliti  menentukan  tema  dari  hasil  penelitian  dalam  bentuk  matriks tema.
Universitas Sumatera Utara
37
Dependability  merupakan  kriteria  yang  digunakan  untuk  menilai  kualitas dari  proses  yang  peneliti  lakukan.  Dalam  penelitian  ini,  beberapa  catatan  yang
dapat digunakan untuk menilai kualitas dari proses penelitian adalah data mentah yang diperoleh melalui  pengumpulan transkrip-transkrip wawancara, hasil analisa
data,  membuat  koding-koding  pengkodean,  dan  draft  hasil  laporan  penelitian untuk menunjukkan adanya kesimpulan yang ditarik pada akhir penelitian.
Universitas Sumatera Utara
38
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN