Pronominalisasi Pengulangan Ekuivalensi Leksikal Pelesapan Jarak Penyebutan Kebertahanan

43 Lazimnya, urutan kejadian yang dimaksud itu ditandai dengan subsistem „tenseaspect-modalty’ Givon dalam Hartono 2012:98. Dalam bahasa Indonesia, penggunaan kata tugas seperti, dan, ketika, juga, sebab, dan sebagainya membantu menggambarkan konsep perlakukan yang terwujud secara urut. Sementara itu, kesinambungan topikpeserta merupakan topik yang diperbincangkan dalam urutan klausa atau kalimat. Ketiga aspek kesinambungan tersebut sebenarnya saling berkait. Akan tetapi, di antara ketiga kesinambungan itu, kesinambungan topik merupakan aspek yang lebih mudah ditentukan dan mempunyai pertalian yang lebih signifikan secara statistik. Dapat disimpulkan bahwa kesinambungan topik merupakan keadaan suatu topik dalam klausa atau kalimat yang tersusun secara bersinambung sehingga mempermudah proses komunikasi.

1. Cara Menciptakan Kesinambungan Topik

Ada beberapa cara untuk menciptakan kesinambungan topik dalam wacana. Cara yang dimaksud antara lain adalah pronominalisasi, pengulangan, ekuivalensi leksikal, dan pelesapan.

a. Pronominalisasi

Cara menciptakan kesinambungan topik dengan pronominalisasi menurut Baryadi 2002:62 adalah topik sebagai hal yang sudah disebut dipertahankan penyebutannya dengan pronomina. Pronomina sebagai konstituen pengganti dan topik sebagai konstituen terganti bersifat koreferensial, yaitu memiliki referen yang sama. 44

b. Pengulangan

Menurut Baryadi 2002:62 cara menciptakan kesinambungan topik dengan pengulangan maksudnya topik pada kalimat pertama diulang pada kalimat-kalimat berikutnya.

c. Ekuivalensi Leksikal

Menurut Baryadi 2002:62 cara menciptakan kesinambungan topik dengan ekuivalensi leksikal ini adalah topik pada kalimat pertama disebut dengan konstituen yang secara leksikal berekuivalensi pada kalimat selanjutnya.

d. Pelesapan

Menurut Baryadi 2002:63, kesinambungan topik dapat juga diciptakan dengan pelesapan, yaitu dengan melesapkan topik yang sudah disebut. Pelesapan menimbulkan konstituen zero ө, suatu konstituen yang tidak terwujud secara formatif, tetapi maknanya dapat dipahami karena zero berkoreferensi dengan topik yang sudah disebut.

2. Cara Mengukur Kadar Kesinambungan Topik

a. Jarak Penyebutan

Menurut Kaswanti Purwo dalam Baryadi 2002:63, kadar kesinambungan topik dapat diukur dengan melihat jarak penyebutan itu jauhnya satu klausa, dua klausa, tiga klausa dan seterusnya ke arah kiri. Tingkat kesinambungan topik dapat dikatakan tinggi jika jarak di antara penyebutan pertama dan kedua hanya 45 satu klausa ke kiri. Semakin banyak klausa yang mengantarainya, semakin rendahlah tingkat kesinambungan topiknya.

c. Kebertahanan

Menurut Kaswanti Purwo dalam Baryadi 2002:64, kebertahanan yaitu cara mengukur tingkat kesinambungan topik yang ditandai dengan banyaknya topik yang muncul dalam suatu wacana. Semakin banyak topik yang muncul secara berturut-turut semakin dipertahankan penyebutannya di dalam klausa berikutnya, semakin tinggi tingkat kesinambungan topiknya.

d. Interferensi