Antonimi Antonymi Kolokasi Kohesi Leksikal

36

2.2.5.2.3 Sinonimi Synonimi

Menurut Baryadi 2002:27 kohesi sinonimi adalah kohesi leksikal yang berupa relasi makna leksikal yang mirip antara konstituen yang satu dengan konstituen yang lain. Kohesi sinonimi juga disebut kohesi ekuivalensi leksikal. Berikut contoh penggunaan kohesi sinonimi. Jumlah orang Jawa perantauan cenderung selalu naik. Sensus yang dilakukan Inggris dari tahun ke tahun mereka berkuasa, menunjukkan peningkatan .

2.2.5.2.4 Antonimi Antonymi

Baryadi 2002:28 mengungkapkan bahwa antonimi adalah kohesi leksikal yang berupa relasi makna leksikal yang bersifat kontras atau berlawanan antara konstituen yang satu dengan konstituen yang lain. Berikut contoh penggunaan kohesi antonimi. Leni berlari karena takut dimarahi ibunya. Setelah agak jauh dari ibunya, ia berjalan menuju rumah temannya.

2.2.5.2.5 Kolokasi

Kohesi kolokasi menurut Baryadi 2002:28 adalah kohesi leksikal yang berupa relasi makna yang berdekatan antara konstituen yang satu dengan yang lain. Berikut contoh penggunaan kohesi kolokasi. Waktu Ryan masih kecil, ayahnya sering mengajaknya ke sawah. Ayah Ryan adalah seorang petani yang sukses. Dengan lahan yang luas dan bibit padi berkualitas. 37

2.2.6 Koherensi

Menurut Tarigan 1987:96 dalam koherensi terkandung pengertian „pertalian‟ dan „hubungan‟. Koherensi mengacu pada aspek makna wacana dan mengacu pada aspek ujaran speech. Menurut Widdowson dalam Tarigan 1987:96, aspek ujaran speech merupakan acuan dari koherensi yang menggambarkan bagaimana proposisi-proposisi yang tersirat atau terselubung disimpulkan untuk menafsirkan tindak ilokusi dalam pembentukan wacana. Sementara itu, Baryadi 2002:29 koherensi adalah keterkaitan semantis antara bagian-bagian wacana. Ada berbagai jenis koherensi dan ada pula perbedaan corak koherensi antara jenis wacana yang satu dengan jenis wacana yang lain. Jenis koherensi dalam wacana eksposisi didominasi oleh koherensi logis, misalkan kausalitas, kontras, aditif, rincian, dan temporal. Kemudian, bagian-bagian wacana deskripsi didominasi oleh koherensi perian atau rincian. Adapun bagian-bagian wacana narasi didominasi oleh koherensi kronologis. Selanjutnya untuk wacana prosedural didominasi oleh koherensi pentahapan. Menurut Alwi 2003:428 koherensi merupakan hubungan perkaitan antarproposisi, tetapi perkaitan tersebut tidak secara eksplisit atau nyata dapat dilihat pada kalimat-kalimat yang mengungkapkannya. Sementara itu, menurut Halliday dan Hasan dalam Mulyana 2005:31 menegaskan bahwa struktur wacana pada dasarnya bukanlah struktur sintaktik, melainkan struktur semantik, yakni semantik kalimat yang di dalamnya mengandung proposisi-proposisi. Sebab beberapa kalimat hanya akan menjadi wacana sepanjang ada hubungan makna arti di antara kalimat-kalimat itu sendiri.