Hipotesis Penelitian Hipotesis Statistik  Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji Statistik t

16 Dimana : KD = Seberapa persen perubahan variabel Y dipergunakan oleh variabel X r² = Kuadrat koefisien korelasi

3.2.5.2. Pengujian Hipotesis

Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik, perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan. Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis nol Ho tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan Hipotesis alternatif Ha menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independent X yaitu Arus Kas X 1 dan Laba Bersih X 2 terhadap Tingkat Pengembalian Saham sebagai variabel dependent Y, dengan langkah- langkah sebagai berikut :

1. Penetapan Hipotesis

a. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka dalam penelitian ini peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut : a Hipotesis parsial antara variabel bebas Arus Kas terhadap variabel 51 16 terikat Tingkat Pengembalian Saham. Ho : Arus Kas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Pengembalian Saham. Ha : Arus Kas berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Pengembalian Saham. b Hipotesis parsial antara variabel bebas Laba Bersih terhadap variabel terikat Tingkat Pengembalian Saham. Ho : Laba Bersih tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Pengembalian Saham. Ha : Laba Bersih berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Pengembalian Saham. c Hipotesis simultan antara variabel bebas Arus Kas dan Laba Bersih terhadap variabel terikat Tingkat Pengembalian Saham. Ho : Arus Kas dan Laba Bersih tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Pengembalian Saham. Ha : Arus Kas dan Laba Bersih berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Pengembalian Saham.

b. Hipotesis Statistik  Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji Statistik t

Dalam pengujian hipotesis ini menggunakan uji dua pihak two tail test dilihat dari bunyi hipotesis statistik yaitu hipotesis nol H : β = 0 dan hipotesis alternatifnya Ha : β ≠ 0 Ho : β 1 = 0 : Arus Kas tidak berpengaruh terhadap Tingkat 52 16 Pengembalian Saham. Ha : β 1 ≠ 0 : Arus Kas berpengaruh terhadap Tingkat Pengembalian Saham. Ho :β 2 = 0 : Laba Bersih tidak berpengaruh terhadap Tingkat Pengembalian Saham. Ha : β 2 ≠ 0 : Laba Bersih berpengaruh terhadap Tingkat Pengembalian Saham.  Pengujian Hipotesis Secara Simultan Uji Statistik F Ho : β 1 β 2 = 0 : Arus Kas dan Laba Bersih tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Pengembalian Saham. Ha : β 1 β 2 ≠ 0 : Arus Kas dan Laba Bersih berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Pengembalian Saham.

2. Menentukan Tingkat Signifikan

Ditentukan dengan 5 dari derajat bebas dk = n – k – l, untuk menentukan t tabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5 karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel – variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam statu penelitian.  Menghitung nilai t hitung dengan mengetahui apakah variabel koefisien korelasi signifikan atau tidak dengan rumus : � 1= � 1 � − � − 1 1 − � 1 2 53 16 dan � 2= � 2 � − � − 1 1 − � 2 2 Dimana : r = Korelasi parsial yang ditentukan n = Jumlah sampel t = t hitung  Selanjutnya menghitung nilai F hitung sebagai berikut : � = � 2 � 1 −� 2 �−� −1 Dimana: R = Koefisien kolerasi ganda k = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota sampel F = F hitung

3. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

Untuk menggambar daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan kriteria sebagai berikut :  Hasil t hitung dibandingkan dengan F tabel dengan kriteria : a Jika t hitung ≥ t tabel atau t hitung ≤ -t tabel maka H ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada 54 16 pengaruhnya. b Jika -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka H ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya. c t hitung ; dicari dengan rumus perhitungan t hitung , dan d t tabel ; dicari di dalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai berikut, α = 0,05 dan dk = n-k-1 atau 24-2-1=21  Hasil F hitung dibandingkan dengan F tabel dengan kriteria : a Tolak Ho jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien positif. b Tolak Ho jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien negatif. c Tolak Ho jika nilai F-sign ɑ ,05. Gambar 3.2 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

4. Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika t hitung dan F hitung jatuh di daerah penolakan penerimaan, maka Ho ditolak diterima dan Ha diterima ditolak. Artinya koefisian regresi signifikan tidak signifikan. Kesimpulannya, Arus Kas dan Laba Bersih berpengaruh tidak berpengaruh terhadap Tingkat Pengembalian Saham. Tingkat signifikannya yaitu 55 16 5 α = 0,05, artinya jika hipotesis nol ditolak diterima dengan taraf kepercayaan 95 , maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 dan hal ini menunjukan adanya tidak adanya pengaruh yang meyakinkan signifikan antara dua variabel tersebut. 56 16

BAB IV HASIL PEN ELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Gambaran Umum PT. Sampoe rna Agro Tbk

Penanaman pertama di dalam Kelompok Usaha Sampoerna Agro dilakukan oleh PT. Aek Tarum pada tahun 1989, yang diikuti dengan pendirian PT. Sampoerna Agro Tbk sebelumnya bernama PT. Selapan Jaya di tahun 1993 untuk menjalankan perkebunan kelapa sawit di wilayah Sumatera Selatan. Saat ini, PT. Sampoerna Agro Tbk bersama-sama dengan anak-anak perusahaannya “Perseroan”, adalah salah satu produsen terbesar kelapa sawit dan inti sawit di Indonesia. Perseroan juga merupakan satu dari beberapa produsen kecambah kelapa sawit yang menerima izin dari Kementrian Pertanian Republik Indonesia untuk memproduksi dan menjual kecambah kelapa sawit dengan merek dagang DxP Sriwijaya kepada pihak ketiga melalui salah satu anak perusahaan Perseroan, yaitu BSM untuk memproduksi dan menjual enam varietas benih unggul kelapa sawit dengan merek DxP Sriwijaya. Benih ini merupakan hasil dari persilangan material genetik yang beragam dan berasal dari bahan tetua terpilih dari 225 famili dura dan 50 famili pisifera. Pada akhir 2013, Sampoerna Agro mengelola total area seluas 120.225 hektar perkebunan kelapa sawit, terdiri dari 85.461 hektar lahan di Provinsi Sumatera Selatan dan 34.764 hektar lainnya di Provinsi Kalimantan Tengah dan Barat. Dari luas total area perkebunan, tercatat 94.746 hektar kelapa sawit yang sudah menghasilkan dan 25.479 hektar kelapa sawit yang belum menghasilkan. 57

Dokumen yang terkait

Pengaruh Arus Kas dan Laba Bersih Terhadap Return Saham (Studi Kasus Perusahaan Pertambangan Sub Sektor Batubara yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2014)

2 25 47

Pengaruh Arus Kas Operasi dan Laba Bersih Terhadap Harga Saham (Penelitian Pada Perusahaan Sub Sektor Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2014

0 5 1

Pengaruh Kebijakan Hutang dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan pada Perusahaan Penghasil Bahan Baku Sub Sektor Perkebunan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2009-2014

1 19 58

Pengaruh Arus Kas Dan Tingkat Pengembalian Aktiva Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2010

0 7 147

Pengaruh Arus Kas Operasi Dan Laba Bersih Terhadap Pengembalian Saham Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 14 81

Pengaruh Laba Bersih Dan Arus Kas Bebas Terhadap Dividen Kas (studi Kasus pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013)

1 11 68

Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi dan Arus Kas Terhadap Return Saham pada Perusahaan Sektor Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015.

0 3 27

PENGARUH KOMPONEN ARUS KAS DAN LABA BERSIH TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI (BURSA EFEK INDONESIA).

0 0 106

PENGARUH ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI, ARUS KAS PENDANAAN DAN LABA BERSIH TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

2 4 12

PENGARUH LABA BERSIH, KOMPONEN ARUS KAS, DAN LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI

0 1 19