Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

16 antara Arus kas X 1 dengan Return saham Y. Koefisien regresi variabel X 1 sebesar 0,039 mengandung arti untuk setiap pertambahan Arus kas X 1 sebesar satu satuan akan menyebabkan meningkatnya Return saham Y sebesar 0,039. Koefisien regresi untuk variabel bebas X 2 bernilai positif, menunjukkan adanya hubungan yang searah antara Laba bersih X 2 dengan Return saham Y. Koefisien regresi variabel X 2 sebesar 0,033 mengandung arti untuk setiap pertambahan Laba bersih X 2 sebesar satu satuan akan menyebabkan meningkatnya Return saham Y sebesar 0,033. 4.3.2. Uji Asumsi Klasik 4.3.2.1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati normal. Jika data tidak mengikuti pola sebaran distribusi normal, maka akan diperoleh taksiran yang bias. Pengujian normalitas dilakukan melalui tes Kolmogorov-Smirnov koreksi Lilliefors. Dengan bantuan software SPSS 13 diperoleh hasil sebagai berikut : 94 16 4 3 2 1 -1 -2 Regression Standardized Residual 12 10 8 6 4 2 Frequency Mean = 6.94E-18 Std. Dev. = 0.965 N = 30 Dependent Variable: return_saham Histogram One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 30 .0000000 32.64266441 .235 .235 -.152 1.287 .073 N Mean St d. Dev iation Normal Parameters a,b Absolute Positiv e Negativ e Most Ext reme Dif f erences Kolmogorov -Smirnov Z Asy mp. Sig. 2-tailed Unstandardiz ed Residual Test distribution is Normal. a. Calculated f rom dat a. b. Tabel 4.5 Uji Normalitas Gambar 4.4 Uji Normalitas Analisis kenormalan berdasarkan metode Kolmogorov-Smirnov mensyaratkan kurva normal apabila nilai Asymp. Sig. berada di atas batas maximum error, yaitu 0,05. Adapun dalam analisis regresi, yang diuji kenormalan 95 16 Coeffi cients a .974 1.026 .974 1.026 arus_kas laba_bersih Model 1 Tolerance VI F Collinearity Statistics Dependent Variable: return_saham a. adalah residual atau variabel gangguan yang bersifat stokastik acak, maka data di atas dapat digunakan karena variable residu berdistribusi normal.

4.3.2.2. Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas merupakan sesuatu dimana beberapa atau semua variabel bebas berkorelasi tinggi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas adalah dengan menggunakan Variance Inflation Factors VIF. Dengan bantuan software SPSS 13 diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.6 Uji Multikolinearitas Dari output di atas dapat dilihat bahwa nilai VIF kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas dalam data.

4.3.2.3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji statistik Durbin Watson, yaitu 96 16 Model Summary b 1.877 Model 1 Durbin- Wat son Dependent Variable: return_saham b. dengan membandingkan angka Durbin-Watson hitung DW dengan nilai kritisnya dL dan dU. Kriteria pengambilan kesimpulan : • Jika DW dL atau DW 4 – dL, maka terdapat autokorelasi. • Jika dU DW 4 – dU, maka tidak terdapat autokorelasi. • Jika dL ≤ DW ≤ dU atau 4 – dU ≤ DW ≤ 4 – dL, uji Durbin Watson tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti inconclusive. Dengan ukuran sample n = 30,  = 0,05 dan banyaknya variabel independen k = 2, didapat nilai kritis dL = 1,2837 dan dU =1,5666. Hasil pengujian autokorelasi disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.7 Uji Autokorelasi Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar 1,877. Karena nilai DW berada di antara dU 1,5666 DW 1,877 4 – dU 2,4334, maka dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.

4.3.2.4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang 97 16 Correlati ons -.018 .925 30 -.196 .300 30 Correlation Coef f icient Sig. 2-tailed N Correlation Coef f icient Sig. 2-tailed N arus_kas laba_bersih Spearmans rho Unstandardiz ed Residual 4 3 2 1 -1 -2 Regression Studentized Residual 2 1 -1 -2 -3 -4 R egr es si on St and ar di ze d Pr edi ct ed Va lue Dependent Variable: return_saham Scatterplot lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan setiap variable bebas dengan nilai mutlak residualnya menggunakan korelasi Rank Spearman. Dengan bantuan software SPSS 13 diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.8 Uji Heteroskedastisitas 98 16 Model Summary .767 a .588 .557 33.83006 Model 1 R R Square Adjusted R Square St d. Error of the Estimate Predictors: Constant, laba_bersih, arus_kas a. Tabel 4.5 Uji Heteroskedastisitas Dari output di atas dapat dilihat bahwa terdapat korelasi yang tidak signifikan. Hal ini dilihat dari nilai p-value Sig yang lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

4.3.3. Analisis Korelasi Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Arus Kas dan Laba Bersih Terhadap Return Saham (Studi Kasus Perusahaan Pertambangan Sub Sektor Batubara yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2014)

2 25 47

Pengaruh Arus Kas Operasi dan Laba Bersih Terhadap Harga Saham (Penelitian Pada Perusahaan Sub Sektor Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2014

0 5 1

Pengaruh Kebijakan Hutang dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan pada Perusahaan Penghasil Bahan Baku Sub Sektor Perkebunan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2009-2014

1 19 58

Pengaruh Arus Kas Dan Tingkat Pengembalian Aktiva Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2010

0 7 147

Pengaruh Arus Kas Operasi Dan Laba Bersih Terhadap Pengembalian Saham Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 14 81

Pengaruh Laba Bersih Dan Arus Kas Bebas Terhadap Dividen Kas (studi Kasus pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013)

1 11 68

Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi dan Arus Kas Terhadap Return Saham pada Perusahaan Sektor Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015.

0 3 27

PENGARUH KOMPONEN ARUS KAS DAN LABA BERSIH TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI (BURSA EFEK INDONESIA).

0 0 106

PENGARUH ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI, ARUS KAS PENDANAAN DAN LABA BERSIH TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

2 4 12

PENGARUH LABA BERSIH, KOMPONEN ARUS KAS, DAN LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI

0 1 19