c. Panjang Penyinaran.
Dari grafik di atas dapat dilihat bila panjang penyinaran tertinggi terjadi pada bulan Agustus, sedangkan panjang penyinaran terkecil terjadi pada bulan
November yang kemudian diikuti oleh kenaikan yang cukup tinggi di bulan Desember. Panjang penyinaran yang lama mempengaruhi kelembaban udara.
Panjang penyinaran disebabkan oleh keadaan musim yang berubah pancaroba dari musim panas ke musim hujan dan dipengaruhi oleh letak lintang. Selain itu
panjang penyinaran juga dapat disebabkan oleh intensitas radiasi matahari. intensitas sinar matahari yang tinggi akan menyebabkan tingginya panjang
penyinaran.
d. Evaporasi
Pada grafik di atas memberi gambaran dari hasil pengamatan bahwa tingkat evaporasi pada bulan Januari hingga Desember selalu bervariasi. Titik
terendah tingkat evaporasi terjadi pada bulan Februari, sedangkan evaporasi tertinggi terjadi pada bulan September. Tingkat evaporasi dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain curah hujan, kecepatan angin, temperatur, kelembaban relatif, jumlah vegetasi pada daerah tersebut dan lain-lain. Misalnya, jika curah
hujan tinggi maka kelembaban relatif juga akan meningkat. Hal ini akan menyebabkan menurunnya evaporasi.
e. Curah Hujan
Berdasarkan grafik di atas, curah hujan yang tertinggi terjadi pada bulan Februari, sedangkan curah hujan yang terendah terjadi pada bulan September.
Pada grafik curah hujan menunjukkan kondisi curah hujan yang tidak teratur dari bulan ke bulan selama satu tahun. Di Indonesia sendiri hanya terdapat dua musim
yaitu, musim hujan dan musiam kemarau hal ini tentu saja mempengaruhi banyak curah hujan. Musim hujan terjadi antara bulan November hingga bulan Februari,
sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan April hingga bulan Oktober yang menyebabkan curah hujan relatif sangat rendah. Musim hujan tertinggi berpeluang
untuk terjadi pada bulan Februari, sedangkan peluang untuk musim hujan terkecil
31
adalah bulan September. Ketinggian curah hujan perbulan bergantung pada nilai curah hujannya.
f. Kecepatan Angin
Kecepatan angin yang terendah terjadi pada bulan Januari, sedangkan kecepatan angin terbesar terjadi pada bulan September. Pada grafik terlihat bahwa
kecepatan angin terlihat berfluktuasi setiap bulannya. Perbedaan kecepatan angin diakibatkan oleh pengaruh rotasi bumi terhadap matahari. Dimana rotasi bumi
akan menyebabkan terjadinya pergantian siang dan malam. Perubahan pasang surut air laut. Semakin cepat arah angin yang bergerak menuju utara atau arah
selatan khatulistiwa akan sangat mempengaruhi kecepatan angin di setiap bulan pada daerah pengamatan.
g. Iklim untuk pertanian
Iklim salah satu faktor pembatas pertumbuhan perkembangan tanaman
Tidak teraturnya iklim dan perubahan awal musim hujan atau kemarau
Di Indonesia yang daerah tropis curah hujan merupakan faktor pembatas
yang terpenting.
Unsur lain yang juga berpengaruh a.l: suhu, angin, kelembapan dan sinar
matahari As Syakur, 2007.
- Curah hujan
Definisi :
Ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 satu millimeter,
artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat datar tertampung air setinggi1 millimeter atau tertampung air sebanyak 1 liter.
32
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
110 120
130 140
150
CH DASARIAN mm
JAN FEB
MAR APR
MEI JUN
JUL AGS
SEPT OKT
NOV DES
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
99 131 141 87 83 83 68 83 100 59 90 60 50 31 33 50 49 32 25 21 25 14 25 13 13 14 29 42 51 64 62 90 103 75 119 119
Gb.
Grafik Curah Hujan Rata-rata Dasarian Kertak Hanyar Kab. Banjar
- Masalah Yang Berhubungan Dengan Awal Musim Hujan
1. Hujan Tipuan False Rain
Hujan Ekstrim Di Musim Hujan Jeda Musim Season Break
Musim Hujan Berakhir Awal.
h. Kondisi Potensi Wilayah Kalimantan Selatan