Pendugaan Faktor Produksi Pepaya (Carica papaya L) Di Kebun Bekala Simalingkar Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

PENDUGAAN FAKTOR PRODUKSI PEPAYA (Carica papaya L) DI
KEBUN BEKALA SIMALINGKAR KECAMATAN PANCUR BATU
KABUPATEN DELI SERDANG

SKRIPSI

OLEH
LASRIAMA SILABAN
030303027
ILMU TANAH

DEPARTEMEN ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Lasriama Silaban : Pendugaan Faktor Produksi Pepaya (Carica papaya L) Di
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009

Kebun Bekala Simalingkar


PENDUGAAN FAKTOR PRODUKSI PEPAYA (Carica papaya L) DI
KEBUN BEKALA SIMALINGKAR KECAMATAN PANCUR BATU
KABUPATEN DELI SERDANG

SKRIPSI

OLEH
LASRIAMA SILABAN
030303027
ILMU TANAH

Skripsi Sebagai Salah Satu syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara

DEPARTEMEN ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN

2008
Lasriama Silaban : Pendugaan Faktor Produksi Pepaya (Carica papaya L) Di
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009

Kebun Bekala Simalingkar

Judul

: Pendugaan Faktor Produksi Pepaya (Ccarica papaya L) di
Kebun Bekala Simalingkar Kecamatan Pancur Batu Kabupaten
Deli Serdang
Nama
: Lasriama Silaban
NIM
: 030303027
Departemen : Ilmu Tanah
Program Studi : Ilmu Tanah

Disetujui oleh

Komisi Pembimbing

Prof.Ir.Zulkifli Nasution, M.Sc, Ph.D
Ketua

Ir.Bintang Sitorus, MP
Anggota

Mengetahui

Dr.Ir.Abdul Rauf, MP
Ketua Departemen

Lasriama Silaban : Pendugaan Faktor Produksi Pepaya (Carica papaya L) Di
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009

Kebun Bekala Simalingkar

ABSTRACT


The observation was conducted in Bekala Garden, Pancur Batu disctrict
Deli Serdang regency. The observation had been begin since september 2007 up
to April 2008.
The observatian begin from bibliografi research, act of preparing meterial
and aquipment, determining observation lacated, than digging soil profile and
taken of the xample from every horizon to analyze. Data result of analyze
calculated with multiple regression method and factor analysis used SPSS
program.
Prediction is first step to conclude land suitability. This observation
porpose for predict the production of papaya in Bekala Garden, Pancur Batu
disctrict Deli Serdang regency
The result of the observation showing that regresion comparison accepted
and variable independent influence toward production with significant 1,1%.
Based on the coefficients regresion water content, p,avluable and K-exchange
giving the negative influence toward production a while sand, silt clay, N-total,
and C-organic represent the positv influences to worw production. Based on the
factor analysis threre are only one mainfactor wich is influence the papaya
production in Bekala garden that soil fertility.


Lasriama Silaban : Pendugaan Faktor Produksi Pepaya (Carica papaya L) Di
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009

Kebun Bekala Simalingkar

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Bekala, Kacamatan Pancur Batu Kabupaten
Deli serdang. Penelitian ini dilakukan bulan September 2007-April 2008.
Penelitian ini dimulai dari telaah pustaka, penyediaan bahan dan peralatan
yang digunakan di lapangan, penentuan lokasi penelitian, kemudian dilakukan
penggalian profil tanah dan diambil sampel tanah dari setiap horizon untuk
dianalisa. Data hasil analisis tanah diolah dengan menggunakan metode regresi
berganda dan analisis faktor dengan menggunakan program SPSS.
Pendugaan merupakan langkah awal untuk menentukan kesesuaian lahan.
Penelitian ini bertujuan untul menduga produksi pepaya di kebun Bekala,
Kacamatan Pancur Batu Kabupaten Deli serdang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persamaan regresi dapat diterima dan
variabel independen berpengaruh terhadap produksi dengan signifikansi 0.3%.,

Berdasarkan koefisien regresi yang diperoleh kadar air tanah, P-tersedia dan Ktukar berpengaruh negatif terhadap produksi sedangkan pasir, liat dan debu, Ntoal dan C-organik berpengaruh positif terhadap produksi. Berdasarkan analisis
faktor terdapat satu faktor yang mempengaruhi produksi yaitu faktor kesuburan
tanah.

Lasriama Silaban : Pendugaan Faktor Produksi Pepaya (Carica papaya L) Di
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009

Kebun Bekala Simalingkar

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Barangbang, Kabupaten Tapanuli Tengah pada
tanggal 17 Januari dari ayahanda M.Silaban (Alm) dan ibu D.Matondang. Penulis
merupakan putri ke-8 dari delapan bersaudara.
Tahun 2002 penulis lulus dari SMU Negeri 1 Barus dan lulus seleksi
masuk USU melalui jalur UMPTN. Penulis memilih program studi Ilmu Tanah
dengan minat studi Klasifikasi dan Evaluasi Lahan, di Departeman Ilmu Tanah
Fakultas Pertanian Unuversitas Sumatera Utara, Medan.
Selama


mengikuti

perkuliahan

penulis

pernah

menjadi

asissten

Laboratorium Mineralogi dan Kristalografi, dan mengikuti organisasi di
Departemen Ilmu Tanah (IMILTA). Penulis melaksanakan praktek kerja lapangan
(PKL) di PT.SOCFIN INDONESIA Tanah Gambus Kecamatan Lima Puluh
Kabupaten Batu Bara pada tahun ajaran 2006/2007.

Lasriama Silaban : Pendugaan Faktor Produksi Pepaya (Carica papaya L) Di
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

Kebun Bekala Simalingkar

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
atas berkat dan rahmat-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Adapun judul skripsi ini adalah, “Pendugaan Faktor Produksi Pepaya
(Carica papaya L) di Kebun Bekala Simalingkar Kecamatan Pancur Batu
Kabupaten Deli Serdang”, yang merupakan salah satu syarat untuk dapat
melaksanakan penelitian di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Medan.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Prof. Ir. Zulkifli Nasution MSc, Ph.D dan Ibu Ir. Bintang Sitorus, MP
selaku dosen pembimbing yang telah memberikan banyak saran dan bimbingan
dalam penyelesaian skripsi ini. Disamping itu penghargaan penulis ucapkan
kepada ibunda tersayang D.Matondang dan juga Abang/kananda atas dukungan,
doa dan perhatiannya.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Medan, Juni 2008

Penulis

Lasriama Silaban : Pendugaan Faktor Produksi Pepaya (Carica papaya L) Di
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009

Kebun Bekala Simalingkar

DAFTAR ISI

Hal
ABSTRACT .................................................................................................. ii
ABSTRAK..................................................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. v

PENDAHULUAN
Latar Belakang .................................................................................... 1
Tujuan Penelitian................................................................................. 5
Hipotesa Penelitian ............................................................................ 5
Kegunaan Penelitian .......................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman .................................................................................. 6
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Pepaya .......................... 7
Genetis . ................................................................................... 7
Tanah ..................................................................................... 8
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 14
Bahan dan Alat .................................................................................... 14
Pelaksannaan Penelitian ..................................................................... 15
Tahap Persiapan. ..................................................................... 15
Tahap Kegiatan di Lapangan ................................................. 15
Analisis Laboratorium ......................................................... 15
Metode Penelitian ............................................................................... 16
KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
Lokasi Penelian ................................................................................... 18

Iklim ................................................................................................... 18
Relief dan Geologi ............................................................................. 19
Vegetasi dan Pengguaan Lahan ........................................................... 19
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil ................................................................................................... 20
Pembahasan ........................................................................................ 29
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ......................................................................................... 30
Saran ................................................................................................... 31
Lasriama Silaban : Pendugaan Faktor Produksi Pepaya (Carica papaya L) Di
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009

Kebun Bekala Simalingkar

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

No

Judul

Hal

1.

Data iklim rata-rata tahunan di Kecamatan Pancur batu selama 10 tahun .....18

2.

Fraksi dan tektur tanah di kebun Bekala, Simalingkar Kecamatan Pancur
Batu Kabupaten Deli Serdang .....................................................................20

3.

Sruktur tanah di Kebun Bekala, Simalingkar Kecamatan Pancur Batu
Kabupaten Deli Serdang ..............................................................................20

4.

Nilai Kadar air tanah di Kebun Bekala, Simalingkar Kecamatan Pancur
Batu Kabupaten Deli Serdang .................................................................. 21

5.

Hasil Analisa N -total di Kebun Bekala, Simalingkar Kecamatan Pancur
Batu Kabupaten Deli Serdang .................................................................. 21

6.

Hasil Analisa P-tersedia di Kebun Bekala Simalingkar Kecamatan
Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ..........................................................22

7.

Hasil Analisa K-tersedia di Kebun Bekala Simalingkar Kecamatan
Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ..........................................................22

8.

Hasil Analisa C-organik di Kebun Bekala Simalingkar Kecamatan
Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ..........................................................23

9.

Ringkasan model regresi berganda produksi pepaya di Kebun Bekala
Simalingkar Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ....................23

10. Sidik ragam regresi berganda produksi pepaya di Kebun Bekala
Simalingkar Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ....................24
11. Koefisien regresi variabel penduga produksi pepaya di Kebun Bekala
Simalingkar Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ....................24
12. Total varian yang dijelaskan oleh setiap faktor yang mempengaruhi
produksi pepaya di Kebun Bekala Simalingkar Kecamatan Pancur Batu
Kabupaten Deli Serdang ..............................................................................25

Lasriama Silaban : Pendugaan Faktor Produksi Pepaya (Carica papaya L) Di
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009

Kebun Bekala Simalingkar

13. Matriks Komponen rotasi yang mempengaruhi produksi pepaya di Kebun
Bekala Simalingkar Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ..... 26

Lasriama Silaban : Pendugaan Faktor Produksi Pepaya (Carica papaya L) Di
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009

Kebun Bekala Simalingkar

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pepaya (Carica papaya L) merupakan tanaman herba dari famili
Caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan
sekitar Mexsiko dan Coasta Rica. Tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah
dan dataran tinggi, di daerah tropis maupun subtropis. Batangnya berongga,
biasanya tidak bercabang dan tinggi dapat mencapai 10 meter. Daunnya
merupakan daun tunggal, berukuran besar dan bercangap. Tangkai daun panjang
dan berongga. Bunganya terdiri dari tiga jenis, yaitu bunga jantan, betina dan
bunga sempurna. Bentuk buah bulat sampai lonjong (Rukmana, 1995).
Ada beberapa manfaat pepaya yaitu:
1. Sebagai sumber vitamin, protein, dan serat bagi tubuh.
2. Buah pepaya mengandung enzim papain yang berfungsi mengaktifkan dan
mempercepat proses pencernaan protein, memecah protein menjadi arginin,
memecah protein menjadi asam amino, dan mempercepat pemecahan
karbohidrat menjadi lemak.
3. Sebagai detoxificator (mengeluarkan racun dari tubuh ).
4. Sebagai obat cacing dan malaria (Nangsih, 2001).
Buah Pepaya termasuk buah yang digemari oleh hampir seluruh penduduk
bumi. Buah pepaya mentah dapat digunakan sebagai bahan berbagai jenis sayur,
sedangkan buah masak sangat populer sebagai “buah meja”. Buah pepaya kaya

Lasriama Silaban : Pendugaan Faktor Produksi Pepaya (Carica papaya L) Di
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009

Kebun Bekala Simalingkar

akan sumber gizi dan harganya relatif murah. Nilai gizi buah pepaya adalah
sebagai berikut:
Tabel 1. Komposisi gizi buah pepaya per 100 gram bahan
No
Kandungan
Satuan

Jumlah

1

Karbohidrat

(g)

12,20

2

Protein

(g)

0,50

3

Vitamin A

(SI)

365,00

4

Vitamin B

(mg)

10,04

5

Vitamin C

(mg)

78,00

6

Mineral Kalsium

(mg)

23,00

7

Fosfor

(mg)

12,00

8

Zat besi

(mg)

1,70

9

Serat

(mg)

0,70

10

Air

(g)

86,70

Sumber: Direktorat Gizi Depkes R.I (1981).
Biji pepaya dapat diolah menjadi minyak. Minyak biji pepaya biasanya
berwarna kuning dan mengandung asam oleat dan palmitat yang dapat
mengurangi berat badan bagi manusia yang sedang diet. Biji pepaya kering dapat
digunakan sebagai obat cacing dan obat masuk angin (Rukmana, 1995).
Daun
sayuran

pepaya muda sering

digunakan sebagai bahan berbagai jenis

dan pelunak daging. Dalam pengobatan tradisional, daun pepaya

digunakan sebagai obat penyakit malaria, karena pada daun tersebut terdapat zat
alkaloid carpain yang dapat menurunkan tekanan darah. Perasan daun pepaya
dapat digunakan untuk obat penambah nafsu makan (Kalie, 1996).

Lasriama Silaban : Pendugaan Faktor Produksi Pepaya (Carica papaya L) Di
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009

Kebun Bekala Simalingkar

Pepaya memiliki bunga yang mirip dengan bunga melati, sehingga bunga
tanaman ini sering digunakan sebagai bunga hias (bunga kalung), jika melati tidak
ada.
Bunga pepaya dapat juga digunakan sebagai obat perangsang makan buat anak
kecil dan air rebusan bunga merupakan obat yang mujarab untuk mengobati
penyakit kuning (Rukmana, 1995).
Akar pepaya dapat digunakan sebagai obat. Sari akar tanaman ini dapat
mengobati beberapa penyakit, seperti penyakit ginjal, penyakit saluran kencing
dan sebagai obat cacing kremi (Nangsih, 2001).
Getah pepaya mengandung enzim proteolitik yang disebut papain. Enzim
ini dihasilkan oleh batang, daun, serta buah dan berfungsi sebagai penjernih bir,
pelunak daging, tabir surya, antijerawat, antiflek hitam wajah, anti kanker dan
tomor, penyamak kulit dan bulu, ragi biskuit, antinyamuk dan pembuat protein
hewani. Dipasaran papain ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi, sehingga
sangat menjanjikan keuntungan bagi petani pepaya (Nangsih, 2001).
Permintaan pepaya dipasar terus meningkat, baik didalam maupun diluar
negeri. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan pepaya semakin banyak.
Konsumen pepaya yang dijumpai dipasar adalah masyarakat, industri makanan
dan minuman, industri kosmetik dan industri farmasi (Setiawan, 2007)
Pepaya merupakan salah satu jenis buah yang diproduksi dan tersedia
setiap saat, serta sistem distribusinya yang telah luas. Namun pangsa pasar pepaya
Indonesia di pasar Internasional masih rendah. Masalahnya karena ukuran, warna,
citra rasa, dan bentuk pepaya Indonesia yang belum sesuai dengan selera
Lasriama Silaban : Pendugaan Faktor Produksi Pepaya (Carica papaya L) Di
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009

Kebun Bekala Simalingkar

konsumen dunia. Pepaya Indonesia ukurannya relatif besar, berwarna kuning,
citra rasa dan aromanya kurang sedap serta memiliki bentuk tidak beraturan
(Yun, 2003)
Pepaya termasuk jenis tanaman yang memiliki daya adaptasi yang tinggi
terhadap lingkungan tempat tumbuhnya, sehingga dapat tumbuh dimana saja. Jika
ditinjau dari segi luasnya lahan kering di Indonesia, potensi Indonesia untuk
menjadi negara penghasil pepaya sangat besar, namun sayangnya potensi ini
belum dimanfaatkan sacara maksimal. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya
produksi pepaya di Indonesia dan luasnya lahan kering yang belum dimanfaatkan
untuk bidang pertanian.
Salah satu upaya meningkatkan kwalitas pepaya lokal adalah dengan
program pemuliaan untuk mendapatkan varietas unggul baru yang memiliki
spesifikasi yang sesuai dengan selera konsumen internasional, produktivitas tinggi
dan tahan terhadap cekaman biotik maupun abiotik. Program pemuliaan ini dapat
dilakukan melalui hibridisasi dari beberapa tetua terpilih untuk mendapatkan sifatsifat yang diinginkan (Yun, 2003 ).
Selain memperbaiki sifat genetis, produktivitas pertanian yang optimal
juga dapat dicapai dengan penempatan lahan sesuai dengan tingkat kesesuaiannya
dan pengelolaan lahan yang tepat. Untuk mencapai hal ini, inventarisasi sumber
daya lahan perlu dilakukan sehingga dapat dapat diprediksi produksi yang akan
dicapai, faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan tindakan pengelolaan
yang perlukan pada lahan tersebut.
Lahan Kwala Bekala yang terdapat di Simalingkar merupakan lahan
kering dengan luas 300 ha. Lahan tersebut sebagian digunakan untuk areal
Lasriama Silaban : Pendugaan Faktor Produksi Pepaya (Carica papaya L) Di
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009

Kebun Bekala Simalingkar

pertanian, peternakan dan sebagian lagi belum di kelola sehingga lahan tersebut
ditumbuhi oleh semak belukar.
Bila dilihat segi luas, lahan Kwala Bekala berpotesi

untuk dijadikan areal

perkebunan pepaya. Oleh sebab itu, penulis ingin meneliti faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi pepaya di lahan tersebut.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menduga faktor – faktor
produksi tanaman pepaya ( Carica papaya L) di kebun Bekala desa Bekala,
Simalingkar Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.

Hipotesa Penelitian
Adanya pengaruh sifat fisik dan kimia tanah terhadap tingkat produksi pepaya

Kegunaan Penelitian
1. Sebagai salah satu syarat untuk dapat menulis Skripsi di Departemen Ilmu
Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
2. Sebagai bahan informasi pendugaan faktor produksi pepaya di Kebun
Bekala Simalingkar, Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

Lasriama Silaban : Pendugaan Faktor Produksi Pepaya (Carica papaya L) Di
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009

Kebun Bekala Simalingkar

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman
Klasifikasi tanaman pepaya dalam dunia tumbuhan (Rukmana, 1995)
adalah sebagai berikut:
Kingdom

: Plantae

Divisio

: Spermatophyta

Sub Divisio

: Angiospermae

Kelas

: Dycotyledonae

Ordo

: Brasicales

Famili

: Caricaceae

Genus

: Carica

Species

: Carica papaya L

Tanaman pepaya dikelompokkan sebagai tanaman semusim, namun dapat
tumbuh setahun atau lebih. Sistem perakaran pepaya adalah akar tunggang dan
tidak berkayu. Cabang-cabang akar tumbuh mendatar kesemua arah pada
kedalaman 1 meter atau lebih dan menyebar dari pusat batang
(Rismunandar, 1981).

Lasriama Silaban : Pendugaan Faktor Produksi Pepaya (Carica papaya L) Di
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009

Kebun Bekala Simalingkar

Batang tanaman pepaya umumnya tidak bercabang, berbentuk bulat, dan
beruas-ruas (berbuku-buku). Bagian tengah batang berongga dan tidak berkayu.
Ruas atau buku batang merupakan tempat melekatnya tangkai daun yang panjang.
Tanaman ini tumbuh setinggi 5-10 meter (Nangsih, 2001).

Bentuk daun pepaya hampir seperti jari tangan melebar, bertulang daun
menjari, dan ujung lancip. Pangkal daun berbentuk jantung dengan garis tengah
25-75 cm. Tangkai daun panjang dan berkelompok dekat pucuk, berlubang, dan
melekat pada batang. Tajuk selalu berlekuk menyirip tidak beraturan
(Kalie, 1996 ).
Tanaman pepaya adalah tanaman monodioecious (berumah tunggal
sekaligus berumah dua) dengan kelamin tiga yaitu tumbuhan jantan, betina, dan
banci (hermaprodit). Bunga pepaya memiliki mahkota berwarna kuning dengan
tangkai atau duduk pada batang. Bunga biasanya ditemukan pada sekitar pucuk
(Setiawan, 2007 ).
Bentuk buah pepaya bulat hingga memanjang, dengan ujung biasanya
meruncing. Ketika muda buah berwarna hijau gelap dan setelah masak hijau muda
hingga kuning. Daging buah barasal dari karpela yang menebal berwarna kuning
hingga merah, tergantung varietasnya (Kalie, 1996).
Biji pepaya terletak dalam rongga buah dalam lima larikan. Banyaknya
biji tergantung pada ukuran buah ataupun jenisnya. Bentuk biji agak bulat telur
dengan permukaan yang tampak keriput dan ditutupi oleh kulit ari
(Rismunandar, 1981).
Lasriama Silaban : Pendugaan Faktor Produksi Pepaya (Carica papaya L) Di
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009

Kebun Bekala Simalingkar

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Pepaya
Genetis
Untuk menghasilkan tanaman sempurna sebanyak-banyaknya, maka
sebaiknya biji yang akan dibiakkan diambil dari bagian ujung buah yang telah
matang pohon. Biji dari bagian ujung dapat menghasilkan tanaman sempurna
antara 70-80%, sedangkan biji dari bagian ujung pangkal hanya menghasilkan
sebanyak 50-65% (Rismunandar, 1981).
Menurut bentuk bunganya, pepaya merupakan tanaman yang bersifat
mudah menyerbuk silang, yang secara alami dibantu oleh serangga dan angin.
Adanya proses penyerbukan silang ini mengakibatkan terjadinya perpaduan sifatsifat dari beberapa tanaman, sehingga terbentuk buah yang bervariasi
(Rukmana, 1995).
Tanaman pepaya memiliki tiga bentuk pohon, yaitu pohon jantan, betina
dan pohon sempurna. Bunga sempurna umumnya menghasilkan produksi buah
lebih tinggi dibandingkan pohon betina, baik dari segi mutu maupun jumlahnya.
Pohon jantan biasanya tidak dapat menghasilkan buah, hanya berfungsi sebagai
sumber serbuk sari (Muljana, 1990).
Berdasarkan bentuk bakal buah dan jumlah benang sarinya, bunga
sempurna pepaya dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu bunga sempurna elongata,
pentarida dan antara. Bunga sempurna elongata akan menghasilkan buah
berbentuk lonjong, buah pentarida menghasilkan buah beralur lima, dan buah
antara menghasilkan buah berbentuk panjang melengkung dengan ujung buah
lancip (Rismunandar, 1981)
Lasriama Silaban : Pendugaan Faktor Produksi Pepaya (Carica papaya L) Di
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009

Kebun Bekala Simalingkar

Tanah
Tanaman pepaya dapat tumbuh diberbagai jenis tanah yang memiliki
aerase dan drainase baik. Pepaya dapat berproduksi dengan baik di dataraan
rendah sampai datarn tingi sampai + 1000 meter diatas permukaan laut, bahkan
ketinggian 1200-1500 meter masih dapat tumbuh. Untuk pertumbuhan ideal
dibutuhkan tanah dengan tekstur yang agak ringan dengan pH 6,5-7
(Muljana, 1990).
Pengaruh tekstur tanah terhadap pertumbuhan tanaman terjadi secara
langsung. Tanaman yang tumbuh pada tanah yang mengandung pasir yang sangat
tinggi (lebih dari 60%) akan mengalami pertumbuh yang lambat dan produksi
yang rendah. Pada tanah seperti ini biasanya terjadi karena kandungan air yang
optimal untuk pertumbuhan tanaman tidak terpenuhi dan terjadi pencucian unsur
hara yang tinggi karena agregat tanah tidak mampu menahan air secara maksimal,
akibatnya air terus mengalir menurut aliran gravitasi sambil membawa unsurunsur hara (Anonim, 2002)
Pembentukan struktur tanah yang baik merupakan modal bagi perbaikan
sifat fisik tanah yang lain. Sifat-sifat fisik tanah yang diperbaiki akibat
terbentuknya struktur tanah yang baik seperti perbaikan porositas tanah, perbaikan
permeabilitas tanah serta perbaikan dari pada tata udara tanah. Perbaikan dari
struktur tanah juga akan berpengaruh langsung terhadap perkembangan akar
tanaman. Pada lahan kering dengan makin baiknya struktur tanah akan lebih
mempermudah tanaman untuk mendapatkan unsur hara dan air, karena memang
pada lahan kering faktor pembatas utama dalam peningkatan produktivitasnya
adalah kahat unsur hara dan kekurangan air (Anonim, 2002).
Lasriama Silaban : Pendugaan Faktor Produksi Pepaya (Carica papaya L) Di
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009

Kebun Bekala Simalingkar

Struktur tanah berasal dari partikel-partikel tanah yang membentuk
agregat tanah yang saling berikatan membentuk suatu bongkah. Struktur padat
biasanya terbentuk dari tanah yang mengandung liat tinggi sehingga bongkahan
tanah sangat masif dan biasanya rendah kandungan bahan organiknya. Tanah
dengan struktur remah (ringan) umumnya didominasi dengan tekstur pasir dan
atau mengandung bahan organik tinggi. Tanah yang remah memiliki tingkat
kesuburan kimiawi dan kesuburan biologis yang tinggi. Hal ini terjadi karena
KTK tanah tinggi dan ketersediaan oksigen dalam tanah optimal untuk
pertumbuhan mikroorganisme tanah, yang berfungsi dalam proses mineralisasi
unsur hara yang tidak tersedia (organik) bagi tanaman

menjadi tersedia

(anorganik) (Anonim, 2002)
Kerapatan

isi

(Bulkdensity)

merupakan

ukuran

pori-pori

dalam

tanah.makin tinggi Bulkdensity tanah berarti tanah semakin padat karena ruang
porinya

semakin

sedikit.Bulkdensity

tang

tinggi

dapat

menghambat

perkecambahan biji tanaman, mempersulit akar untuk menembus tanah daan
menghambat masuknya oksigen kedalam pori-pori tanah sehingga tasnaman tidak
dapat tumbuh dengan baik (Llubis, dkk, 1985).
Air tanah merupakan salah satu sifat fisik penting yang berpengaruh secara
langsung maupun tidak langsung terhadap pertumbuhan tanaman. Air berfungsi
sebagai komponen penyusun jaringan tanaman dan transportasi unsur hara ke
akar-akar tanaman. Secara tidak langsung air tanah mempengaruhi pertumbuhan
tanaman dengan cara mengontrol temperatur tanah. Kehilangan air bagi tanaman
dapat menyebabkan terhentinya pertumbuhan tanaman dan defisiensi air yang
terus menerus menyebabkan tanaman mati (Susanti, 2006).
Lasriama Silaban : Pendugaan Faktor Produksi Pepaya (Carica papaya L) Di
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009

Kebun Bekala Simalingkar

Air tanah merupakan faktor penting dalam menentukan pertumbuhan dan
produksi tanaman. Air harus cukup tersedia dalam tanah untuk melarutkan unsur
hara didalam tanah, sehingga unsur hara tersebut dapat diserap tanaman. Tanah
yang hanya mampu menahan air sedikit tidak dapat mengasilkan produksi tinggi.
Tanaman pepaya yang kekurangan air akan menghasilkan buah yang relatif
sedikit karena proses pembungaan tidak teratur bahkan

bunga yang telah

terbentuk berguguran, penyerbukan tidak sempurna, dan buah yang dihasilkan
kecil-kecil dengan bentuk yang tidak sempurna. Curah hujan yang baik bagi
pertumbuhan pepaya adalah 1500-2000 mm/ tahun
(Rismunandar, 1981 ; Hasibuan, 2005).
Air dalam tanah berperan dalam kelangsungan proses kimia dan
mikrobiologi tanah. Air diserap tanaman melalui akar bersama sama unsur hara
yang terlarut didalamnya, kemudian diangkut kebagian atas tanaman terutama
daun melaui xylem. Cekaman air akan menyebabkan akar tanaman yang terbentuk
sedikit, ukurannya kecil dan daerah penyebaran relatif sempit
( Islami dan Utoma, 1995).
Kandungan air dalam tanaman bervariasi, tergantung species, umur dan
lingkungannya. Ada beberapa fungsi air bagi tanaman yaitu;
1. Sebagai pelarut dan medium untuk reaksi kimia.
2. Medium untuk transpor zat terlarut organik dan anorganik
3. Bahan baku untuk proses fotosintesis dan reaksi-reaksi kimia lainnya
dalam tumbuhan.

Lasriama Silaban : Pendugaan Faktor Produksi Pepaya (Carica papaya L) Di
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009

Kebun Bekala Simalingkar

4. Medium yang memberikan turgor pada sel tanaman untuk menggalakkan
pembesaran sel, struktur tanaman dan penempatan daun.
5. Evaporasi air (transpirasi) untuk mendinginkan permukaan tanaman
(Fitter dan Hay, 1981)
Reaksi tanah (pH) dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Setiap
tanaman memiliki toleransi yang berbeda terhadap reaksi (pH) tanah. Jika pH
tanah diatas batas toleransi tanaman, maka pertumbuhan tanaman akan terhambat
dan tidak dapat berproduksi dengan baik (Hakim, dkk, 1986).
Kemasaman tanah sangat penting karena menentukan mudah tidaknya
unsur hara diserap tanaman dan juga berpengaruh terhadap ketersediaan unsur
hara. Secara umum, unsur hara tersedia pada pH 6-7. Tanaman akan tumbuh
dengan optimum pada pH yang dikehendakinya (Agustina, 2004).
Kapasitas Tukar Kation (KTK) didefenisikan sebagai kapasitas tanah
untuk menjerap dan mempertukarkan kation. KTK penting untuk kesuburan tanah
sebagai petunjuk jenis-jenis mineral liat yang ditemukan dalam tanah (Tan, 1998).
Kejenuhan basa merupakan suatu sifat tanah yang berhungan dengan
KTK. Kejenuhan basa menunjukkan perbandingan antara kation-kation basa
dengan semua kation yang terdaapat dalam jerapan tanah. Jumlah maksimum
kation daalam tanah menunjukkan besarnya nilai kapasitas tukar kation tanah
tersebut (Hardjowigeno, 1995).
Kejenuhan basa digunakan sebagai parameter untuk menentukan
kesuburan tanah, Suatu tanah dikatakan subur jika kejenuhan basanya > 80%,
Lasriama Silaban : Pendugaan Faktor Produksi Pepaya (Carica papaya L) Di
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009

Kebun Bekala Simalingkar

dikatakan sedang jika kejenuhan basanya 50-80%, dan rendah jika kejenuhan
basanya