Aktivitas Siswa dalam Proses Belajar Mengajar

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di SMA Negeri 1 Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester genap SMA Negeri 1 Tumijajar Tahun Pelajaran 20122013 yang terdiri dari 5 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 3 sebagai kelompok eksperimen dan kelas XI IPA 2 sebagai kelompok kontrol yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan dengan dua kali sampling. Sampling pertama dilakukan untuk menentukan kelas yang akan menjadi sampel, sedangkan sampling kedua dilakukan untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Margono, 2005: 128.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan eskperimental semu quasi eksperiment dengan desain pretes-postes kelompok non-ekuivalen. Kelompok eksperimen kelas XI IPA 3 dan kelompok kontrol kelas XI IPA 2 diberi tes berupa pertanyaan yang sama di awal kegiatan pembelajaran pretes. Selanjutnya, kelompok eksperimen XI IPA 3 diberi perlakuan dengan menggunakan model inkuiri terbimbing sedangkan kelompok kontrol XI IPA 2 diberi perlakuan menggunakan metode diskusi seperti biasanya guru mengajar. Setelah itu, kedua kelompok diberi tes yang sama di akhir kegiatan pembelajaran postes. Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Keterangan: I = Kelompok Eksperimen Kelas XI IPA 3 II = Kelompok Kontrol Kelas XI IPA 2 X = Perlakuan di Kelas Eksperimen dengan Model Guided Inquiry C = Perlakuan di Kelas Kontrol dengan Metode Diskusi O 1 = Pretes O 2 = Postes Gambar 2. Desain Penelitian Pretes-Postes Kelompok Non-ekuivalen Riyanto, 2001: 43.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Kegiatan yang dilakukan pada kedua tahap tersebut yaitu:

1. Tahap Prapenelitian

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap prepenelitian antara lain: a. Membuat surat izin penelitian ke sekolah dari fakultas. b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, Kelompok Pretes Perlakuan Postes I O 1 X O 2 II O 1 C O 2 untuk mendapatkan informasi tentang permasalahan dan keadaan kelas yang akan menjadi subjek penelitian. c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. d. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, dan lembar kerja siswa LKS. e. Membuat instrumen penelitian yaitu soal pretespostes, lembar observasi aktivitas siswa, dan angket tanggapan siswa. f. Membentuk kelompok diskusi yang bersifat heterogen pada kedua kelompok berdasarkan tingkat intelegensi dan jenis kelamin.

2. Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan penelitian dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing guided inquiry untuk kelas eksperimen dan pembelajaran dengan metode diskusi untuk kelas kontrol. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

a. Kelas Eksperimen Pembelajaran dengan Model Guided Inquiry

 Kegiatan Awal 1 Siswa mengerjakan pretes dalam bentuk soal benar-salah beralasan, untuk materi pokok sistem reproduksi di pertemuan pertama. 2 Orientasi dilakukan oleh siswa dengan memperhatikan penjelasan guru: Pertemuan I : “Bagaimanakah keterkaitan antara struktur organ reproduksi laki-laki dan perempuan dengan fungsinya dalam menjalankan proses- proses pada sistem reproduksi?”. Pertemuan II : “Bagaimanakah proses terjadinya kehamilan? Dapatkah satu ovum dibuahi oleh lebih dari satu sperma?”. 3 Siswa memperoleh motivasi dari guru sebagai berikut: Pertemuan I : “Dengan mempelajari materi sistem reproduksi, maka kita dapat mengetahui keterkaitan antara struktur dan fungsi dari tiap organ reproduksi sehingga kita mampu menyada ri pentingnya organ tersebut bagi tubuh kita”. Pertemuan II : “Dengan mempelajari materi ini, kita dapat mengetahui proses terjadinya fertilisasi dan kehamilan, serta gangguan yang dapat terjadi dalam sistem reproduksi hingga analisis gangguan tersebut di tingkat struktur yang dapat mempengaruhi fungsi tiap organ sehingga kita mampu menghindari gangguan tersebut dengan pola hidup sehat”.  Kegiatan Inti 1 Siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing, setiap kelompok terdiri dari lima orang pembagian kelompok dilakukan pada hari sebelumnya, yang terdiri dari enam kelompok heterogen berdasarkan tingkat intelegensi dan jenis kelamin, dan setiap siswa memperoleh LKS berbasis inkuiri.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 15 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 18 51

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII MTs N 2 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012)

0 16 61

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM REPRODUKSI (Eksperimental Semu pada Siswa Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Ba

10 109 52

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

2 12 55

PENGARUH PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUBUH TUMBUHAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Merbau Mataram, Lampung Selatan T.P 2012/2013)

0 15 81

PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK FOTOSINTESIS (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 2 Gadingrejo Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 12 68

PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK KERAGAMAN SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 22 Bandar

3 29 131

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR RANAH KOGNTIF DAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA (Studi Eksperimen Semu pada materi Ekosistem Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Seputih Banyak Tahun Pelajaran 2014/2015)

11 36 64

PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SUB MATERI SPERMATOPHYTA DI SMA

0 1 13

KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA MATERI LAJU REAKSI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING ARTIKEL PENELITIAN

0 1 11