Tujuan Khusus Tujuan Penelitian
8
lapisan sel granulosa berproliferasi membentuk beberapa lapisan mengelilingi oosit. Sel sel granulosa satu dengan lainnya dapat
dipisahkan dan membungkus oosit dikenal sebagai zona pelusida. Ketika oosit mulai membesar dan sel granulosa berproliferasi, sel-sel
jaringan ikat ovarium berdiferensiasi membentuk lapisan luar sel teka.
11
Hormon LH Luteinezing Hormone yang dihasilkan di hipofisis anterior selama fase folikular, merangsang sel teka di folikel ovarium,
akibatnya sel teka mengubah kolesterol menjadi androgen. Androgen akan berdifusi ke dalam sel granulosa sekitar yang memiliki enzim 5-
alpha-reductase. FSH
Follicle Stimulating
Hormone akan
merangsang sel granulosa di folikel ovarium, sehingga sel granulosa yang memiliki enzim 5-alpha-reductase mengubah androgen menjadi
estrogen. Sebagian estrogen tetap berada di dalam folikel membantu pematangan oosit. Sebagian lainnya disekresikan ke dalam darah.
Estrogen dan FSH merangsang sel granulosa untuk proliferasi. Apabila produksi estrogen telah mencukupi, hormon ini akan memberikan
umpan balik negatif ke hipotalamus untuk menghambat sekresi GnRH sehingga produksi FSH dan LH dihambat. Estrogen juga menghambat
secara langsung sel penghasil FSH di hipofisis anterior. Faktor lain yang menyebabkan turunnya FSH yaitu inhibin yang dihasilkan oleh
sel-sel folikel. Inhibin menghambat sekresi FSH di hipofisis anterior. Dapat dikatakan bahwa pada fase folikular terjadi penurunan FSH
ketika kadar estrogen meningkat. Akan tetapi pada fase folikular tidak didapatkan penurunan LH, karena tidak hanya estrogen saja yang dapat
menginhibisi LH tetapi progesteron berperan penting dalam penurunan LH.
11
Sekitar 14 hari setelah dimulainya pembentukan folikel maka terbentuk folikel matang folikel De Graaf. Oosit yang dikelilingi oleh
satu lapisan sel granulosa dan zona pelusida tergeser ke salah satu sisi folikel, menonjol ke dalam antrum. Antrum pun menempati sebagian
besar ruangan. Disinilah dimulai fase ovulasi, folikel matang kemudian