Lebih lanjut APA dalam Nevid,2005 menyatakan retardasi mental dapat disebabkan oleh aspek biologis,psikososial atau kombinasi keduanya. Penyebab
biologis mencakup gangguan kromosom dan genetis, penyakit infeksi dan penggunaan alkohol pada saat ibu mengandung. Walaupun demikian lebih dari
setengah kasus retardasi mental tetap tidak dijelaskan, terutama yang tergolong dalam retardasi mental ringan Flint dalam Nevid,2005. Kasus-kasus yang tidak
dapat dijelaskan ini mungkin disebabkan dari faktor budaya atau keluarga seperti pengasuhan dalam lingkungan miskin atau penyebab psikososial dan genetis
Thaper dalam Nevid,2005.
5. Gangguan Yang Menyertai Retardasi Mental
Ada beberapa gangguan yang dapat muncul sekaligus bersamaan dengan retardasi mental antara lain dalam www.cromwellboks.com :
1. Pervasive developmental disorder
2. Attention deficit hyperactivity disorder ADHD
3. Tic disorders and stereotypic movement disorder
4. Mental disorders due to a general medical condition
5. Schizophrenia and other psychotic disorders
6. Mood disorders
7. Anxiety disorders
8. Posttraumatic stress disorder
9. Obsessive-compulsive disorder
10. Eating disorders
Selain daripada kombinasi gangguan di atas, ada beberapa kombinasi gangguan mental retardasi yang sering muncul http:www.ditplb.or.id.
Universitas Sumatera Utara
1. Mental Retardasi dan cerebral palsy
Ada suatu kecenderungan untuk mengasumsikan bahwa anak-anak cerbral palsy CP adalah anak-anak mental retardasi. Apapun penyebabnya, baik
karena genetik atau faktor lingkungan sehingga terjadi adanya kerusakan pada sistem saraf pusat dapat menyebabkan rusaknya cerbral cortex sehingga
menimbulkan mental retardasi. 2. Kombinasi Mental Retardasi dan Tunarungu
Anak-anak tunarungu mengalami berbagai masalah dalam perkembangan bahasa dan komunikasi. Sementara itu, anak-anak mental retardasi akan
mengalami kelambanan dan keterlambatan dalam belajar. Pada anak tunaganda, bias terjadi anak tersebut mengalami mental retardasi yang
sekaligus tunarungu. Anak-anak yang demikian, mengalami gangguan pendengaran, memiliki fungsi intelektual di bawah rata-rata dan mengalami
kesulitan dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya. Dengan demikian, adanya kombinasi dari ketiga keadaan tersebut menyebabkan anak-anak
tunaganda memerlukan pelayanan yang lebih banyak daripada anak-anak yang mengalami mental retardasi atau tunarungu saja.
3. Kombinasi Mental Retardasi dan Masalah-masalah Perilaku
Telah diketahui bahwa terdapat hubungan antara mental retardasi dengan gangguan emosional. Anak-anak yang mengalami tunagrahita berat ada
kemungkinan besar juga memiliki gangguan emosional. Yang tidak diketahui adalah banyaknya anak secara pasti yang menampakkan kedua kelainan
tersebut bersama-sama. ♦ Autisme : Autisme adalah suatu istilah atau nama yang digunakan untuk
menggambarkan perilaku yang aneh atau ganjil dan kelambatan
Universitas Sumatera Utara
perkembangan sosial dan komunikasi yang berat. Anak yang mengalami autisme sulit melakukan kontak mata dengan orang lain sehingga
memberikan kesan tidak peduli terhadap orang di sekitarnya. Kelainan utama pada anak autistik adalah dalam hal komunikasi verbal. Mereka
sering mengulang kata-kata echolalia dan melakukan perbuatan yang selalu sama, rutin dan dalam pola yang tertentu dan teratur. Apabila
kegiatannya tersebut mengalami hambatan atau perubahan, maka mereka akan berperilaku aneh serta berteriak-teriak, berjalan mondar-mandir
sambil menendang atau membenturkan kepalanya ke tembok. Kondisi ini juga sering terjadi apabila anak dalam keadaan tegang, senang atau
berada di tempat yang asing.
6. Intervensi dan Treatment bagi anak Retardasi Mental