Dianti Putri Rahmawati, 2016 PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU MORAL SISWA DENGAN MODEL
SIMBOLIK MELALUI FILM KARTUN ANIMASI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
yang ditayangkan melalui media film, animasi mengenai perilaku yang seharusnya dimiliki oleh setiap anak yang sesuai dengan nilai-nilai moral.
Bandura Koeswara, 1986: hlm.139 mengemukakan proses modeling berlangsung sebagai berikut.
a Proses atensional proses individu memperhatikan tingkah laku yang disaksikan. b Proses retensi proses penyimpanan informasi mengenai tingkah laku model yang
telah diamati. c Proses reproduksi penyalinan tingkah laku yang telah diamati dan disimpan dalam
ingatan ke dalam tingkah laku aktual. d Proses motivasional proses pemberian penguatan agar individu lebih termotivasi
untuk mencontoh tingkah laku model yang baik dan meninggalkan tingkah laku model yang tidak patut dicontoh.
3.3 Partisipan
Subjek penelitian adalah siswa kelas IV, V dan VI SD Negeri 1 Sipayung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, tahun ajaran 20152016. Pertimbangan mengambil subjek sampel
penelitian tersebut karena secara perkembangan siswa semakin aktif dalam lingkunganya, baik dalam lingkungan keluarga, bermain, maupun belajar. Pada tahapan perkembangan
moral yang sesuai dengan perkembangan moral Piaget, Siswa kelas IV, V, dan VI dengan usia antara sepuluh 10 tahun hingga dua belas 12 tahun yang termasuk pada tahapan
otonomi. siswa memiliki pemikiran yang lebih kritis dibandingkan dengan anak-anak dengan usia di bawah mereka. Menurut Hurlock 1978, hlm.80, pada tahapan otonomi moral
bertepatan dengan “tahapan operasi formal” dari Piaget dalam perkembangan kognitif, tatkala anak mampu mempertimbangkan semua cara yang mungkin untuk memecahkan masalah
tertentu dan dapat bernalar atas dasar hipotesis dan dalil.
3.4 Populasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri 1 Sipayung, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian berdasarkan wawancara terhadap guru
wali kelas V yang dilaksanakan pada tanggal 6 Januari 2014 terdapat beberapa siswa di
sekolah yang memiliki perilaku moral yang tidak sesuai dengan nilai-nilai di masyarakat maupun lingkungan sekolah seperti perilaku kasar terhadap teman, mengancam, baik di
Dianti Putri Rahmawati, 2016 PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU MORAL SISWA DENGAN MODEL
SIMBOLIK MELALUI FILM KARTUN ANIMASI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggal berdasarkan pengaduan dari masyarakat di lingkungan tempat tinggal siswa terhadap guru wali kelas.
Populasi digunakan dalam penelitian agar dapat membatasi jumlah subjek penelitian yang dapat merepresentasikan kecenderungan perilaku moral siswa. Jumlah populasi dalam
penelitian adalah 107 orang yang terdiri dari Siswa Kelas IV, V, dan VI. Jumlah subjek dari masing-masing kelas terdapat dalam tabel berikut:
Tabel 3.1 Populasi dan Subjek Penelitian
No Kelas
Jumlah siswa
1 IV-B
25 Siswa 2
V 37 Siswa
3 VI
45 Siswa Jumlah
107 Siswa
3.5 Instrumen Penelitian