Latar Belakang Rencana Strategis | Payakumbuh Kota renstra ketapang

Rencana strategis Tahun 2012 2017 Kantor Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh 2 Implementasi program pembangunan ketahanan pangan baik di daerah maupun propinsi dan nasional dilaksanakan dengan memperhatikan sub system ketahanan pangan yaitu: 1. Sub system Ketersediaan pangan melalui upaya peningkatan produksi, ketersediaan dan penanganan kerawanan pangan 2. Sub system distribusi pangan melalui pemantapan Distribusi dan Cadangan Pangan 3. Sub system Konsumsi Pangan melalui peningkatan kualitas konsumsi dan ketahanan pangan Berbagai peran strategis ketahanan pangan dimaksud sejalan dengan tujuan pembangunan Kota Payakumbuh diantaranya : 1. Menjadikan Payakumbuh sebagai Pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera Barat baik dari segi pertanian, perternakan, jasa, perdagangan dan pariwisata. 2. Meningkatkan kesejahteraan petani, peternak, pedagang dan UKM dengan totalitas dan memberikan solusi konkrit dalam segala bentuk kegiatan 3. Menciptakan iklim perekonomian yang bergairah bagi setiap pelaku ekonomi serta rasa aman dan kenyamanan masyarakat dalam melaksanakan aktifitas usaha Dengan demikian program-program pembangunan pertanian dan ketahanan pangan tersebut disamping membangun pertumbuhan ekonomi juga diarahkan untuk mendorong terciptanya kondisi sosial, budaya menuju ketahanan pangan yang mantap dan berkelanjutan. Pemerintah bersama masyarakat sangat menyadari bahwa pemenuhan kecukupan pangan merupakan hak azazi setiap individu untuk dapat hidup sehat, aktiv dan produktif dari waktu kewaktu baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan terjadinya bencana. Perwujudan ketahanan pangan merupakan tanggung jawab pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, pengusaha dan pemangku kepentingan lainnya seperti disampaikan diatas pangan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya tidak dapat ditunda, tidak dapat disubsitusi dengan bahan lain serta yang lebih penting lagi adalah: Rencana strategis Tahun 2012 2017 Kantor Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh 3 1. Pangan adalah bagian dari budaya yang merupakan hasil adaptasi antara manusia dengan lingkungannya. 2. Sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. 3. Pilar utama bagi pembangunan nasional yang berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi, sosial dan politik. Dalam rangka mendorong dan mensinkronisasikan pembangunan Ketahanan Pangan sesuai RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017, visi dan misi pemerintah daerah serta visi dan misi Kantor Ketahanan Pangan dapat melaksanakan tugas dan fungsinya untuk melaksanakan pengkajian, pengembangan dan koordinasi dibidang ketahanan pangan bersama sama instansi terkait lainnya dalam memantapkan program ketahanan pangan 5 lima tahun kedepan. Secara umum kondisi ketahanan pangan di Kota Payakumbuh 2007-2012 cenderung semakin baik dan kondusif, walaupun kualitas konsumsi pangan masyarakat berdasarkan Pola Pangan Harapan PPH pada 2010-2011 mengalami kenaikan menjadi 85,4 Kondisi ketahanan pangan yang cenderung semakin baik ditunjukkan oleh beberapa indikator ketahanan pangan sebagai berikut : a. Beberapa produksi komoditas penting mengalami pertumbuhan pasif dari tahun 2007 dan khusus beras untuk kota Payakumbuh sudah mencapai swasembada. b. Harga-harga pangan relatif stabil baik secara umum maupun pada saat menjelang hari-hari besar nasional pada bulan Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan tahun baru. Hal ini didukung Kota Payakumbuh merupakan pasar dari daerah Kabupaten Kota tetangga 50 Kota, Tanah Datar dan Agam Bukittinggi c. Pendapatan masyarakat meningkat yang diukur dengan tingkat pertumbuhan ekonomi di PDRB d. Peran serta masyarakat dan pemerintah daerah meningkat yang ditunjukkan oleh semakin meningkatnya kreatifitas dan dukungan pemerintah daerah dan masyarakat dalam pemantapan ketahanan pangan. e. Proporsi penduduk miskin dan rawan pangan semakin menurun. Rencana strategis Tahun 2012 2017 Kantor Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh 4 Peran serta Kantor Ketahanan Pangan dalam mendukung pemantapan ketahanan pangan tersebut dilakukan melalui pelaksanaan koordinasi perumusan kebijakan dan langkah- langkah implementasi. Pemantapan ketahanan pangan masyarakat melalui pengembangan Desa Mandiri Pangan DMP, Penanganan Daerah Rawan Pangan PDRP, Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat P-LDPM, Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan P2KP Diversifikasi Konsumsi Pangan serta dukungan anggaran pemerintah propinsi APBD I dan APBD II diantaranya : Kegiatan P2KP, Pembinaan Sekolah, PJAS Pangan Jajanan Anak Sekolah dan Dana APBD II diantaranya: - Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplay Pangan - Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan - Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan - Pemantauan dan Analisis Akses Harga Pangan Masyarakat - Pengembangan Cadangan Pangan Daerah - Pengembangan Desa Mandiri Pangan - Koordinasi Pengkajian Perumusan Kebijakan Ketahanan Pangan - Monitoring dan Evaluasi A. Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Sebagian besar produksi komoditas penting selama tahun 2007-2012 mengalami pertumbuhan yang pasif, untuk komoditas pangan nabati, produksi padi tahun 2010 mencapai 34.363 ton atau bertambah 9.060 ton dibandingkan tahun 2009, atau tumbuh 36. Produksi jagung pada tahun 2010 mencapai 1.368 ton atau dibandingkan tahun 2009 mengalami penurunan Pertumbuhan ketersediaan komoditas pangan nabati selama tahun 2007-2012 mengalami peningkatan, secara kedaerahan Kota Payakumbuh telah menjadi swasembada pangan, bahkan membuka peluang untuk dijual ke luar daerah dan luar propinsi. Ketersediaan berbagai jenis komoditas pangan nabati dan hewani tersebut merupakan produksi domestik setelah dikurangi kebutuhan untuk benih, pakan dan tersier yang nilainya untuk masing-masing komoditas berbeda. Rencana strategis Tahun 2012 2017 Kantor Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh 5 Gambaran ketersediaan bahan pangan untuk dikonsumsi dapat ditunjukkan dari hasil Neraca Bahan Makanan NBM. Berdasarkan hasil analisis NBM dalam 4 tahun terakhir, bahan rata-rata kuantitas ketersediaan pangan perkapita perhari untuk untuk ............. mencapai .............. kilo kalori dan protein ............... gram Kantor Ketahanan Pangan pada periode 2007-2012 telah melaksanakan koordinasi dan sinergi kebijakan program ketersediaan pangan meliputi pemantauan ketersediaan pangan pada hari-hari besar nasional dan keagamaan dan prognosa ketersediaan pangan pokok. Disamping itu setiap tahun menyusun Neraca Bahan Makanan NBM, Pola Pangan Harapan PPH setiap 5 lima tahun, Pelaksanaan Rakor Dewan Ketahanan Pangan 2 dua kali setahun, Desa Mandiri Pangan dan Penangan Daerah Rawan Pangan PDRP serta fasilitasi kegiatan penghargaan Adhi Karya Pangan Nusantara APN, P2KP dan P- LDPM. B. Distribusi, Harga dan Cadangan Pangan Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling hakiki, menurut UU R.I No.07 Tahun 1996 tentang Pangan menyebutkan bahan pangan merupakan Hak Azazi bagi setiap individu di Indonesia. Oleh sebab itu terpenuhinya kebutuhan pangan didalam suatu daerah merupakan hal yang mutlak harus dipenuhi. Selain itu pangan juga memegang kebijakan penting dan strategis di Indonesia berdasarkan pada pengaruh yang dimiliki secara sosial, ekonomi dan politik. Menurut UU tentang pangan dinyatakan bahwa setiap individu dan rumah tangga memiliki akses secara fisik, ekonomi dan ketersediaan pangan yang cukup, aman dan bergizi untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan seleranya bagi kehidupan yang aktiv dan sehat. Selain itu aspek pemenuhan kebutuhan pangan penduduk secara merata dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat juga tidak boleh dilupakan. Indikator keberhasilan dalam distribusi pangan adalah pada saat pangan telah mencapai ke konsumen. Bahan pangan tersebut harus cukup secara kuantitas, aman bagi kesehatan, Rencana strategis Tahun 2012 2017 Kantor Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh 6 bergizi baik, sesuai selera konsumen, harganya terjangkau dan tersedia sepanjang yang dibutuhkan. 1. Pemerataan Distribusi dan Pasokan Pangan Dalam hal distribusi dan pasokan pangan menunjukkan bahwa konsep ketahanan pangan relatif sangat luas dan beragam serta dihadapkan kepada permasalahan yang kompleks. Ketahanan pangan menghendaki ketersediaan pangan yang cukup bagi seluruh penduduk dan setiap rumah tangga dengan arti kata setiap penduduk dan rumah tangga dalam jumlah dan gizi yang cukup. Ketersediaan bahan pangan bagi penduduk akan semakin terbatas akibat kesenjangan yang terjadi antara produksi dan permintaan. Beragamnya kondisi sumberdaya alam dan kondisi iklim yang tidak menentu menyebabkan terjadinya perbedaan kemampuan daerah untuk memproduksi bahan pangan. Kita bersyukur mengingat sumber daya alam dan sumber daya buatan di Kota Payakumbuh relatif baik sehingga distribusi dan pasokan pangan dapat berjalan lancar. 2. Stabilitas Harga Pangan Mekanisme pangan akan mempengaruhi terhadap stabilitas harga pangan serta akan dipengaruhi oleh persediaan dan permintaan. Untuk menjaga stabilitas harga pangan terutama dalam negeri perlu dilakukan pendekatan hilir baru ke hulu. Beberapa solusi untuk stabilitas harga adalah : 1. Operasi pasar 2. Tingkat Nasional adanya fiskal khusus untuk perdagangan pangan 3. Memastikan pasokan dalam negeri 4. Pastikan Stok dan cadangan pangan dalam kondisi aman 5. Meningkatkan promosi dan produktifitas 6. Mendorong gerakan ketahanan pangan lokal dalam keluarga 7. Pencegahan penimbunan bahan pangan 8. Kalkulasi produksi pangan yang akurat 9. Adanya regulasi pengamanan lahan pertanian Kegiatan Kantor Ketahanan Pangan dalam hal distribusi dan harga pangan terutama dalam rangka menjaga stabilitas harga gabah ditingkat petani adalah bansos kegiatan Penguatan Rencana strategis Tahun 2012 2017 Kantor Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh 7 Lembaga Distribusi Pangan masyarakat serta pendampingan oleh penyuluh pendamping dengan 3 Tahapan yakni Tahap Penumbuhan, Tahap Pengembangan dan Tahap Mandiri. Tabel I.1. Data Gapoktan Penerima Dana P-LDPM Tahun 2011 Gapoktan Kelurahan Kecamatan Dana Bansos Rp 000 Ket. 2011 2012 2013 Koba Jaya Koto Baru Kec. Pyk Timur 150.000 75.000 - APBN 20.000 - APBD II Aktifitas dari gapoktan ini selain pembelian dan penjualan gabah juga dapat mendukung pengembangan cadangan pangan. Gapoktan yang telah menerima dana bansos wajib membeli gabah beras dan jagung di wilayahnya minimal sesuai Harga Pembeliuan Pemerintah HPP, dan harga jagung minimal sesuai dengan Harga Referensi Daerah HRD. Pada Tahap Kemandirian pemerintah tidak lagi memberikan dana bansos, diharapkan ke depan gapoktan semakin kuat dalam memupuk modal dari anggotanya. Secara rutin Kantor Ketahanan Pangan melakukan pemantauan terhadap perkembangan harga pangan pokok terutama berasgabah, dimana pada tahun 2009-2012 menunjukkan bahwa perkembangan harga Gabah kering Panen GKP ditingkat petani selalu berada diatas HPP, seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel I.2. Perkembangan Harga GKP ditingkat petani tahun 2009 2012 Tahun HPP GKP Rp Kg Harga GKP Petani Ratio Harga dengan HPP 2007 2.000 2.550 127,5 2008 2.400 2.750 114,6 2009 2.640 2.900 109,9 2010 2011 2012 Rencana strategis Tahun 2012 2017 Kantor Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh 8 3. Cadangan pangan Cadangan pangan sesuai PP 68 2002 terdiri dari cadangan pangan pemerintah dan cadangan pangan masyarakat. Program cadangan pangan ini baru sebagian dilaksanakan di Kota Payakumbuh. Untuk tahun selanjutnya program cadangan pangan ini merupakan program utama untuk dikembangkan terutama pengembangan lumbung pangan masyarakat fisik DAK. Pengembangan cadangan masyarakat disamping mengoptimalkan P-LDPM juga dilaksanakan sosialisasi kepada masyarakat agar dapat menyimpan sebagian hasil panennya baik disimpan dirumah, di RMU, atau di kelola kelompok yang akan digunakan untuk masa panceklik, gagal panen atau disaat bencana, sedangkan cadangan pangan pemerintah diupayakan melakukan kerjasama dengan Bulog minimal 10 ton pertahun. C. Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan 1. Penganekaragaman dan Pola Konsumsi Pangan Berdasarkan hasil Susenas Tahun 2009 Propinsi Sumatera Barat berada pada urutan No.04 terbesar yaitu 123 Kgorgh. Pada Tahun 2011 tingkat konsumsi energi adalah 2.177 kilo kalori perkapita perhari dan tingkat konsumsi protein sebesar 42,93 gram perkapita perhari. Angka kecukupan yang dianjurkan WNPG VIII Tahun 2004 sebesar 2000 kilo kalori, konsumsi protein sebesar 52 gram. Perkembangan konsumsi energi dan protein selama Tahun 2007- 2012 disajikan pada Tabel berikut : Tabel I.3. Perkembangan Konsumsi Energi dan Protein Penduduk Kota Payakumbuh per Kapita Perhari dan skor PPH Tahun 2007 2012. Uraian Perkembangan Konsumsi kapitahr Pertum buhan 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Energi kklkaphr Protein grkaphr Skor PPH Rencana strategis Tahun 2012 2017 Kantor Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh 9 Secara Umum Kualitas Keragaman dan Keseimbangan Konsumsi Pangan Masyarakat Payakumbuh ditunjukkan dengan skor Pola Pangan Harapan PPH mengalami peningkatan, dengan skor 82,1 tahun 2009, 83,7 tahun 2010, 85,4 tahun 2011 dan 87 pada tahun 2012. Ketahanan Pangan selama Tahun 2009 2012 telah melakukan Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan. Sasarannya adalah memotivasi masyarakat dalam melakukan konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman. Program aksi yang telah dilaksanakan adalah optimalisasi pekarangan, penanggulangan daerah rawan pangan pada keluarga yang kurang mampu terutama pemberian bahan makanan gizi yang tinggi serta penyuluhan untuk perubahan perilaku masyarakat tentang Pola Makanan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman B2SA. Mengingat penganekaragaman konsumsi pangan merupakan kegiatan lintas sektor maka pada tahun 2010 telah ditetapkan Perwako No. 41 Tahun 2010 Tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. 2. Keamanan Pangan Segar Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan makanan yang sehat, penanganan keamanan pangan menjadi salah satu aspek penting yang menjadi perhatian masyarakat. Merebaknya berbagai kasus keracunan akibat mengkonsumsi pangan olahan dan pangan segar, serta merebaknya permasalahan keamanan pangan lainnya dalam beberapa tahun terakhir telah menyadarkan dan meningkatkan kepedulian berbagai elemen pemerintah dan masyarakat untuk menelaah dan mengkaji lebih lanjut dan lebih mendalam tentang berbagai penyebabnya. Dalam rangka penanganan keamanan pangan Kantor Ketahanan Pangan telah memfokuskan pada penanganan keamanan pangan segar melalui : a. Sosialisasi, promosi dan apresiasi tentang pangan segar b. Pengawasan keamanan pangan segar di pasar c. Pengawasan Pangan Jajanan Anak Sekolah PJAS Rencana strategis Tahun 2012 2017 Kantor Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh 10 D. Kemiskinan dan Kerawanan Pangan Kemiskinan berhubungan sangat erat dengan kerawanan pangan dalam dua dimensi yaitu : 1. Kedalamnya dibedakan dengan kategori ringan, sedang dan berat 2. Jangka waktu periode kejadian dengan kategori kronis waktu jangka panjang dan transien untuk jangka pendek. Tingkat kedalaman kerawanan pangan ditunjukan dengan indikator kecukupan konsumsi kalori perkapita perhari dengan nilai Angka Kecukupan Gizi AKG sebesar 2.200 KkalKapitaHari. Apabila konsumsi perkapita kurang atau lebih kecil dari 70 dari AKG dikategorikan sangat rawan pangan, sebutan 70 hingga 90 dari AKG rawan pangan dan lebih dari 90 dari AKG termasuk dalam kategori tahan pangan. Penanganan kerawanan pangan dan pengurangan kemiskinan di kelurahan telah dilaksanakan oleh Kantor Ketahanan Pangan melalui program pengembangan Desa Mandiri Pangan di daerah rawan pangan. Pengembangan Desa Mandiri Pangan merupakan upaya memfasilitasi desa rawan pangan menjadi desa mandiri pangan melalui proses pengembangan secara 4 tahapan dalam 4 tahun yaitu Persiapan, Penumbuhan, Pengembangan dan Kemandirian. Sasaran pembinaan Desa Mandiri Pangan Tahun 2010 sebanyak 2 kelurahan, Tahun 2011 sebanyak 1 kelurahan, Tahun 2012 sebanyak 1 Kelurahan. Perkembangan kelurahan sasaran dan lokasi pelaksanaan selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel I.4. Perkembangan Jumlah Lokasi dan Anggota Pengembangan Demapan Tahun 2010-2012 Tahun Lokasi Kecamatan Nama Kelompok KK Jumlah Bansos Rp 000 Tahap Ket 2010 1. Kel. Balai Nan Tuo Kec Pyk Timur 2. Kel. Limo Kampuang Kec.Pyk Selatan - KA Bunga - KA Usaha Mandiri Pangan 30 30 100.000 100.000 - Persiapan - Penumbuhan - Pengembangan - Persiapan - Penumbuhan - Pengembangan 2010 2011 2012 2010 2011 2012 2011 1. Kel. Koto Pjg Dalam Kec. Latina - KA Suka Maju - KA Sejahtera 51 100.000 - Persiapan - Penumbuhan 2011 2012 Rencana strategis Tahun 2012 2017 Kantor Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh 11 2012 1. Kel.Pasir - KA Sepakat - KA Sepakat Bersama 103 100.000 - Persiapan 2012 Kedepan akan diupayakan integrasi kelembagaan lumbung pangan didaerah miskin dan rawan pangan pada lokasi Desa Mandiri Pangan, karena Ketahanan Pangan dengan prinsip kemandirian dan berkelanjutan senantiasa harus diwujudkan dari waktu ke waktu, sebagai pra syarat bagi keberlanjutan eksistensi daerah. Terbitnya peraturan presiden No.83 Tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan DKP menjadikan DKP sebagai wadah forum koordinasi dalam pembangunan ketahanan pangan dimana Ketua DKP langsung di Jabat oleh Walikota. E. Dukungan Anggaran Kantor Ketahanan Pangan Untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan ketahanan pangan dalam rangka pemantapan ketahanan pangan di Kota Payakumbuh, dananya bersumber dari dana pusat APBD I dan APBD II, perkembangan dukungan anggaran selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut: Rencana strategis Tahun 2012 2017 Kantor Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh 12 Tabel I.5.Dukungan Anggaran Kantor Ketahanan Pangan Tahun 2009-2012 No . Program Kegiatan Sumber Dana Tahun Rp 000 Ket 2009 2010 2011 2012 1 Penyusunan Database Potensi Produksi Pangan APBD II 29.910 2 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kebijakan Subsidi Pertanian APBD II 43.580 15.730 3 Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplay Pangan APBD II 78.728 34.400 34.544 4 Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan APBD II 24.106 74.985,25 75.280 78.350 5 Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan APBD II 57.600 40.824,5 37.500 39.953,25 6 Pemantauan dan Analisis Akses Harga Pangan Masyarakat APBD II 15.500 15.000 12.920 7 Pengembangan Cadangan Pangan Daerah APBD II 25.000 17.200 8 Pengembangan Desa Mandiri Pangan APBD II 36.296,225 30.000 30.310,25 9 Koordinasi Pengkajian Perumusan Kebijakan Ketahanan Pangan APBD II 127.484,525 61.200 57.682 10 Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat APBD II 20.000 11 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan APBD II 4.855 9.980 Rencana strategis Tahun 2012 2017 Kantor Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh 13 Tabel I.6.Dukungan Anggaran Kantor Ketahanan Pangan Tahun 2009-2012 No. Program Kegiatan Sumber Dana Tahun Rp 000 Ket 2007 2008 2009 2010 2011 2012 1. Pengembangan Desa Mandiri Pangan TP DEKON 318.000 125.000 296.000 2. Diversifikasi Pangan P2KP TP DEKON 116.000 264.300 414.300 3. Penanganan Daerah Rawan Pangan TP DEKON 25.000 35.000 57.000 4. Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat DEKON 150.000 115.000 5. Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan APBD I 19.000 20.000

1.2. Landasan Hukum

1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan Nepotisme Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851; 2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia, Nomor 4287; 3. Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355; 4. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389; Rencana strategis Tahun 2012 2017 Kantor Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh 14 5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421; 6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 7. Undang-undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 pasal 13 tentang Ketahanan Pangan menyatakan bahwa Pemerintah Propinsi, Pemerintah KabupatenKota dan atau Pemerintah Desa melaksanakan kebijakan dan bertanggung jawab terhadap; a. Penyelenggaraan ketahanan pangan di wilayahnya masing-masing dengan memperhatikan pedoman, norma, standar dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. b. Mendorong keikut sertaan masyarakat dalam penyelenggaraan ketahanan pangan dengan cara memberikan informasi dan pendidikan yang berkaitan dengan ketahanan pangan, meningkatkan motivasi dan memfasilitasi masyarakat dalam kelancaran penyelenggaraan ketahanan pangan disamping itu meningkatkan kemandirian rumah tangga dalam perwujuda ketahanan pangan; 9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan Mutu Pangan dan Gizi; 10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah KabupatenKota Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737;