Persentase tenaga kerja yang dilatih

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Tahun 2016 27 serapan tenaga kerja. Perkembangan pencapaian indikator Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten Sleman tahun 2011-2015 sebagaimana tabel berikut. No Indikator Kinerja Sat. Realisasi 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1. Tingkat Pengangguran Terbuka 7,61 6,74 6,47 6,17 6,12 5,82 Pencapaian indikator sasaran Tingkat Pengangguran Terbuka dilaksanakan melalui program dan indikator kinerja program sebagai berikut. a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja c. Program Transmigrasi Regional d. Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Hasil pengukuran capaian indikator kinerja program. No Indikator Kinerja Program Tahun 2015 Target Realisasi Capaian

a. Persentase tenaga kerja yang dilatih

68,33 55,82 80,69 b. Persentase penempatan pencari kerja 70 91,39 130,56 c. Presentase calon transmigran yang berangkat 40 80 200 d. Persentase konflik yang ditangani 100 100 100 Pencapaian pelaksanaan program diperoleh dari pencapaian indicator kinerja program sebagai berikut :

a. Persentase tenaga kerja yang dilatih

Realisasi pencapaian indikator Persentase tenaga kerja yang dilatih diperoleh dengan membandingkan jumlah tenaga kerja yang dilatih pada tahun 2016 sebanyak 1.454 orang dibagi jumlah pendaftar pelatihan pada tahun 2016 sebanyak 2.605 orang dikalikan 100 Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh Persentase tenaga kerja yang dilatih sebesar 55,82, sehingga jika dibandingkan dengan target sebesar 68,33 maka pencapaian indikator kinerja program sebesar 80,69 dengan perdikat Berhasil. b. Persentase penempatan pencari kerja. Realisasi pencapaian indikator Persentase penempatan pencari kerja diperoleh dengan membandingkan Jumlah pencari kerja yang ditempatkan sebanyak 2.274 orang dibagi jumlah pencari kerja yang mendaftar sebanyak 2.488 orang dikalikan 100. Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh Persentase penempatan pencari kerja sebesar 91,39, sehingga jika dibandingkan dengan target sebesar 70 maka pencapaian indikator kinerja program sebesar 130,56 dengan perdikat Sangat Berhasil. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Tahun 2016 28 c. Presentase calon transmigran yang berangkat Realisasi pencapaian indikator presentase calon transmigran yang berangkat diperoleh dengan membandingkan jumlah calon transmigar yang diberangkatkan sebanyak 24 orang dibagi jumlah calon transmigran yang lolos seleksi sebanyak 30 orang dikalikan 100 Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh presentase calon transmigran yang berangkat sebesar 80, sehingga jika dibandingkan dengan target sebesar 40 maka pencapaian indikator kinerja program sebesar 200 dengan perdikat Sangat Berhasil. d. Persentase konflik yang ditangani. Realisasi pencapaian indikator persentase konflik yang ditangani diperoleh dengan membandingkan jumlah konflik ketenagakerjaan yang tertangani dengan baik sebanyak 25 kasus dan jumlah konflik ketenagakerjaan yang dilaporkan sebanyak 25 kasus dikalikan 100. Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh angka persentase konflik yang ditangani sebesar 100, sehingga jika dibandingkan dengan target sebesar 100 maka pencapaian indikator kinerja program sebesar 100 dengan perdikat Sangat Berhasil. Perkembangan kondisi ketenagakerjaan di Kabuapaten Sleman terlihat pada tabel berikut. Tabel 3.2. Kondisi Ketenagakerjaan Kabupaten Sleman 2013 dan 2016 URAIAN 2013 2014 2015 2016 Jumlah Penduduk 1.059.383 1.062.801 1.063.984 1.079.053 - Laki-laki 531.678 539.731 532.402 541.577 - Perempuan 527.705 523.070 531.582 537.476 Angkatan Kerja 541.921 560.772 569.584 590.443 - Laki-laki 296.008 307.826 309.808 320.039 - Perempuan 245.913 252.946 259.776 270.404 a. Bekerja 506.862 526.171 534.725 556.083 - Laki-laki 278.474 290.389 291.082 302.027 - Perempuan 228.388 235.782 243.643 254.056 b. Tidak Bekerja 35.059 34.601 34.859 34.360 - Laki-laki 17.543 17.437 18.726 18.012 - Perempuan 17.525 17.164 16.133 16.348 Bukan Ang. Kerja 333.181 300.700 259.771 262.441 a. Sekolah 178.202 177.717 154.343 153.306 - Laki-laki 92.351 92.417 77.433 77.894 - Perempuan 85.851 85.300 76.910 75.412 b. Mengurus RT 73.810 61.784 56.574 59.774 - Laki-laki 2.735 1.621 1.078 1.557 - Perempuan 71.075 60.163 55.496 58.217 c. Penerima Pend. 81.169 61.199 48.854 49.361 - Laki-laki 41.491 32.619 23.529 25.872 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Tahun 2016 29 - Perempuan 39.678 28.580 25.325 23.489 Sumber Data : Updating Data Ketenagakerjaan dan Sosial Tahun 2013-2016 Adapun faktor pendorong dan penghambat pencapaian indikator tingkat pengangguran terbuka antara lain : Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah : 1. Peningkatan kualitas pelayanan penempatan tenaga kerja melalui penerapan standarisasi pelayanan antar kerja sesuai dengan Standar Mutu Manajemen SMM ISO 9001:2015 2. Koordinasi dan pelaksanaan program penanganan pengangguran dilaksanakan secara terpadu antar dinas instansi terkait. 3. Optimalisasi penempatan tenaga kerja melalui Bursa Kerja Khusus BKK dan Lembaga Penyalur Tenaga Kerja Indonesia Swasta LPTKIS. 4. Peran mediator dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial. 5. Lowongan pekerjaan yang ditawarkan sesuai dengan proporsi terbesar jumlah penganggur menurut tingkat pendidikan yaitu SLTA. Faktor penghambat : 1. Motivasi pencari kerja untuk bekerja di luar daerah kurang dan karakter pekerja yang masih pilih-pilih pekerjaan 2. Rendahnya pengetahuan lulusan sekolah menengah kejuruan terhadap aturan ketenagakerjaan maupun kondisi yang akan dihadapi dalam lingkungan kerja. 3. Adanya ketentuan dalam Undang-Undang 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang mengatur ketentuan penerima hibah, dan penerima hibah perseorangan tidak diperbolehkan sehingga pemberian bantuan sarana usaha tidak dapat dilaksanakan, dan upaya pengembangan usaha mandiri terhambat. Sasaran 5. “Meningkatnya keaktifan lembaga sosial” Pengukuran pencapaian sasaran Meningkatnya keaktifan lembaga sosial melalui indiktor kinerja Cakupan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial PSKS yang aktif, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 124,44 dengan predikat Sangat Berhasil. Hasil pengukuran indikator kinerja Meningkatnya keaktifan lembaga sosial. No Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2016 Target Realisasi Capaian 1. Cakupan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial PSKS yang aktif 45 56 124,44 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Tahun 2016 30 Pencapaian indikator cakupan PSKS yang aktif dihitung berdasarkan jumlah PSKS yang aktif sebanyak 431 orangkelompok dibagi jumlah PSKS yang ada sebanyak 766 orangkelompok dikalikan 100, sehingga diperoleh persentase sebesar 56. Jika dibandingkan dengan target sebesar 45 maka pencapaian indikator cakupan PSKS yang aktif sebesar 124,44 dengan predikat Sangat Berhasil. Program yang mendukung pencapaian indikator meliputi : a. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan PMKS lainnya b. Program Pelayanan Rehabilitasi Sosial c. Program Pembinaan Anak Terlantar d. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma e. Program Pembinaan Panti AsuhanPanti Jompo f. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Hasil pengukuran capaian indikator kinerja program. No Indikator Kinerja Program Tahun 2015 Target Realisasi Capaian

a. Kelompok PMKS yang aktif