6
I I I . METODA 3.1. Lokasi dan w aktu
Pengkajian sistem usaha agribisnis sapi perah di sentra pengembangan di Provinsi Bengkulu dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Desember
2014 di daerah sentra pengembangan di Provinsi Bengkulu. Lokasi pengkajian direncanakan di Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong Provinsi Bengkulu
yang merupakan daerah sentra pengembangan sapi perah di Povinsi Bengkulu.
3.2. Metode Pengkajian
Metode pengkajian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada waktu sekarang dengan jalan
mengumpulkan data, menyusun, menganalisa dan kemudian menarik kesimpulan. Untuk pengumpulan data digunakan metode survei yang dipandu
dengan kuisioner yang terstruktur dan Focus Group Discusion FGD.
3.3. Jenis dan Teknik Pengumpulan data
Data yang digunakan dalam kajian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan dan wawancara langsung
dengan responden terkait informasi yang berhubungan dengan karakteristik lokasi pengkajian, identitas peternak, jenis dan jumlah dan komposisi ternak sapi
perah, macam dan jumlah harga masukan yang digunakan serta macam, jumlah dan harga produk yang dihasilkan. Teknik wawancara dilakukan dengan panduan
daftar pertanyaan kuesioner
yang telah
disiapkan. Responden
yang diwawancarai meliputi peternak sapi perah, pedagang
pengumpul dan
dinas instansi terkait. Data sekunder diperoleh dari dinas instansi terkait pengkajian ini berupa dokumen-dokumen kebijakan dan publikasi-publikasi hasil
penelitian sebagai referensi.
3.4. Metode analisis data
1. Untuk mendapatkan potensi dan peluang pengembangan usaha ternak sapi
perah di Provinsi Bengkulu dilakukan uji deskriptif. 2.
Untuk menganalisis kelayakan finansial usaha ternak sapi Perah di Provinsi Bengkulu dilakukan analisis B C ratio.
7
3. Dampak ekonomi usaha ternak sapi perah terhadap pendapatan peternak
sapi perah didapatkan dari : nilai pendapatan usaha sapi perah total pendapatan.
4. Untuk membuat rekomendasi pengembangan usaha ternak sapi perah di
Provinsi Bengkulu dilakukan analisis SWOT.
8
I V. HASI L DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Wilayah
Provinsi Bengkulu secara geografis terletak antara 2 16’ LU dan 3
31’ Lintang Selatan dan antara 101
01’ - 03 41’ Bujur Timur dengan batas wilayah
sebagai berikut: sebelah utara berbatasan dengan Sumatera Barat, sebelah timur berbatasan dengan Jambi dan Sumetera Selatan, sebelah barat berbatasan
dengan Samudera I ndonesia dan sebelah selatan berbatasan dengan Samudera I ndonesia dan Lampung.
Jumlah penduduk Provinsi Bengkulu sebanyak 1,7 juta jiwa, yang terdiri dari etnis Rejang 60,4 , Jawa 22,3 , Serawai 17,9 , Lembak 4,9 ,
Pasemah 4,4 , Minang Kabau 4,3 , Melayu 3,6 , Sunda 3 dan Batak 2 . Penduduk Provinsi Bengkulu mayoritas beragama I slam dan bahasa yang
digunakan adalah bahasa Rejang, Bengkulu dan I ndonesia. Luas areal di Provinsi Bengkulu terbagi atas areal sawah, areal bukan
sawah dan areal non pertanian. Areal bukan sawah adalah lahan kering yang difungsikan sebagai areal perkebunan, tanaman pangan, sayuran dan rumput
pakan terkan dan lain-lain. Sedangkan areal non pertanian adalah areal kawasan hutan, pertambangan, perumahan dan lain-lain. Komoditi yang dihasilkan di
Provinsi Bengkulu antara lain kelapa sawit, karet, kopi, padi, jagung dan kedelai, selain itu Provinsi juga menghasilkan berbagai jenis sayuran seperti bawang
merah, cabe, kentang, kubis, wortel, petsay, bawang daun, tomat, terung, ketimun, kangkung dan bayam.
Hewan ternak yang ada di Provinsi Bengkulu ada tiga kelompok yaitu ternak besar, ternak kecil dan unggas. Ternak yang masuk kategori besar adalah
sapi perah, sapi potong, kerbau dan kuda. Ternak kambing, domba, babi merupakan ternak kecil, sedangkan ayam, itik angsa adalah golongan unggas.
Populasi sapi, kerbau dan kuda masing-masing sebanyak 98.948 ekor, 19.971 ekor dan 22 ekor. Sedangkan populasi unggas sebanyak 9.571.153 ekor BPS
Provinsi Bengkulu, 2011.
9
4.2. Karateristik peternak sapi perah