Capaian Kinerja SKPD CAPAIAN KINERJA SKPD

Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 12

BAB III CAPAIAN KINERJA SKPD

3.1 Capaian Kinerja SKPD

Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung mengelola Rp. 6.272.626.310,- pada tahun 2015 sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran DPA Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD Tahun 2015 Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung, yang terdiri dari 5 Program lampiran Form Evaluasi terlampir dengan rincian sebagai berikut: 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran sebesar Rp. 827.560.810,- dengan realisasi sebesar Rp. 807.121.093,- 97.53 untuk realisasi fisik sebesar 100 pada tahun 2015. Sedangakan jika dibandingkan dengan Renstra untuk realisasi keuangan sebesar 16,26 dengan realisasi fisik sebesar 20. Program tersebut dibagi dengan beberapa kegiatan yaitu: a. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik guna untuk pembiayaan telephone, PAM dan PLN dengan anggaran sebesar Rp. 108.000.000 dan telah terealisasi sebesar Rp. 101.855.793,- 94.31 realisasi fisik sebesar 100 terhadap Renja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung. Sedangkan terhadap Renstra sebesar 13.46 untuk realisasi Keuangan dan sebesar 20 untuk realisasi fisik. b. Penyediaan jasa administrasi keuangan bertujuan untuk honorarium PPA, PTHL, Bendahara dan Pengurus Barang dengan anggaran sebesar Rp. 177.500.000 terealisasi sebesar Rp170.300.000 ,- 95.94 realisasi fisik sebesar 100 terhadap Renja. Sedangkan terhadap Renstra sebesar 18.50 untuk realisasi Keuangan dan sebesar 20 untuk realisasi fisik. c. Penyediaan alat tulis kantor guna mendukung penyediaan ATK pada Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung dengan anggaran sebesar Rp. 30.000.000 terealisasi sebesar Rp. 29.990.000 ,- 99.97 realisasi fisik sebesar 100 terhadap Renja. Sedangkan terhadap Renstra Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 13 sebesar 16.58 untuk realisasi Keuangan dan sebesar 20 untuk realisasi fisik. d. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan bertujuan untuk fotocopy dan mencetak barang cetakan seperti Cetak Kartu Ucapan dan lainnya dengan anggaran sebesar Rp. 21.843.000 terealisasi sebesar Rp21.843.000,- 100 realisasi fisik sebesar 100 terhadap Renja. Sedangkan Terhadap Renstra sebesar 18.06 untuk realisasi Keuangan dan sebesar 20 untuk realisasi fisik. e. Penyediaan komponen instalasi listrikpenerangan bangunan kantor bertujuan untuk mendukung fasilitas instalsi listrikpenerangan bangunan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung mempunyai anggaran sebesar Rp. 30.000.000 terealisasi sebesar Rp. 29.990.000 ,- 99.97 realisasi fisik sebesar 100 terhadap Renja. Sedangkan Terhadap Renstra sebesar 16.58 untuk realisasi Keuangan dan sebesar 20 untuk realisasi fisik. f. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor bertujuan untuk Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor dengan anggaran sebesar Rp. 62.649.810 terealisasi sebesar Rp. 62.499.000 ,- 99.76 realisasi fisik sebesar 100 . Kegiatan ini adalah pengadaan sofa, komputer pc, laptop, lemari arsip, filling kabinet, printer, scanner. g. Penyediaan peralatan rumah tangga bertujuan untuk penyediaan sarana dan prasarana serta kebersihan kantor Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung dengan anggaran sebesar Rp. 12.450.000 terealisasi sebesar Rp. 10.450.000,- 83.94 realisasi fisik sebesar 100 terhadap Renja. Sedangkan terhadap Renstra sebesar 7.56 untuk realisasi Keuangan dan sebesar 20 untuk realisasi fisik. Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 14 h. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan bertujuan untuk penyediaan bahan bacaan berupa koran dan peraturan perundang- undangan pada Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung dengan anggaran sebesar 15.000.000 terealisasi sebesar Rp. 14.976.000,- 99.84 realisasi fisik sebesar 100 terhadap Renja. Sedangkan Terhadap Renstra sebesar 18.07 untuk realisasi Keuangan dan sebesar 20 untuk realisasi fisik. i. Rapat - Rapat Koordinasi dan konsultasi ke luar dengan tujuan terlaksananya rapat dan konsultasi ke pusat dan mengikuti agenda-agenda pusat. Kegiatan ini dengan anggaran Rp.150.000.000 terealisasi sebesar 148.635.800,- 99.09 realisasi fisik sebesar 100 terhadap Renja. Sedangkan terhadap Renstra sebesar 17.93 untuk realisasi Keuangan dan sebesar 20 untuk realisasi fisik. j. Rapat - Rapat Koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah dengan tujuan terlaksananya rapat antara Provinsi dan KabupatenKota dan kooridnasi ke KabKota se-Provinsi Lampung. Kegiatan ini dengan anggaran Rp.136.770.000 terealisasi sebesar 135.840.700,- 99.32 realisasi fisik sebesar 100 terhadap Renja. Sedangkan terhadap Renstra sebesar 16.39 untuk realisasi Keuangan dan sebesar 20 untuk realisasi fisik. k. Pengembangan Pengelolaan Keuangan SKPD bertujuan untuk agar sistem pengelolaan keuangan pada Badan Ketahanan Pangan dapat berjalan dengan baik. Kegiatan ini beranggarkan Rp. 78.348.000 telah terealisasi sebesar Rp. 75.735.000 96.66 realisasi fisik sebesar 100. Sedangkan capaian terhadap renstra adalah 20 dengan realisasi fisik 20. l. Penata Usahaan Aset Daerah. Kegiatan ini bertujuan agar aset Badan Ketahanan Pangan dapat tertata dengan baik. Kegiatan ini beranggarkan Rp.10.000.000 telah terealisasi pada tahun 2015 sebesar Rp. 9.995.800 Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 15 99.96 dan realisasi fisik sebesar 100. Sedangkan capaian terhadap Renstra adalah 22.58 dengan Fisik sebesar 20. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan anggaran sebesar Rp. 185.782.000,- telah terealisasi sebesar Rp.183.500.750,- 98.77 dengan Realisasi fisik sebesar 100. Sedangkan Capaian terhadap Renstra adalah sebesar 14.91 dengan realisasi fisik sebesar 20. Kegiatan pada Program ini adalah: a. Pemeliharaan RutinBerkala Kendaraan dinas Operasional. Kegiatan ini bertujuan untuk memelihara Kendaraan dinas baik itu roda 4 maupun roda 2. Kegiatan ini mempunyai anggaran sebesar Rp. 130.282.000 telah terealisasi sebesar Rp. 128.281.750 98,46 realisasi fisik sebesar 100. Capaian terhadap renstra adalah 11.61 dengan fisik sebesar 20 b. Pemeliharaan Rutinberkala Gedung Kantor. Kegiatan ini berupa Pemeliharaan Komputer dan AC pada Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung. Kegiatan ini berangarkan Rp 15.500.000 telah terealisasi sebesar Rp. 15.500.000 100 dan realisasi fisik sebesar 100. Untuk capaian renstra keuangan sebesar 11.61 dan capaian fisik sebesar 20. c. Rehabilitasi SedangBerat Gedung Kantor. Kegiatan ini bertujuan untuk merehab gedungkantor yang mengalami kerusakan berat. Pada tahun 2015 Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung telah mengalokasikan untuk me-rehab WC dan taman. Wc di BKPD sebanyak 5 unit direhab untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kegiatan ini mempunyai anggaran sebesar Rp. 40.000.000,- telah terealisasi sebesar Rp 39.719.000 99,30 relisasi fisik sebesar 100. Untuk Capaian Renstra Keuangan sebesar 31.25 untuk fisik sebesar 20. 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur dengan anggaran sebesar Rp. 93.128.000,- telah terealisasi sebesar Rp. 76.628.000 82.28, realisasi fisik Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 16 sebesar 85. Untuk Capaian terhadapa renstra 8 dan realisasi fisik sebesar 13. Kegiatan pada Program ini adalah: a. Pengadaan Pakaian dinas beserta perlengkapan. Kegiatan ini adalah pengadaan pakaian dinas pada Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung. Anggaran pada kegiatan ini adalah Rp. 64,128,000,- telah terealisasi Rp. 64,128,000,- 100 dengan jumlah pegawai sebanyak 76 Orang dan PTHL sebanyak 7 Orang, capaian Fisik 100. Sedangkan capaian terhadap Renstra sebesar 12,14 dan realisasi fisik sebesar 100. b. Peningkatan SDM dan Budaya Kerja BKPD Prov. Lampung. Kegiatan ini untuk Diklat maupun transport yang diselenggarakan di luar maupun di didalam provinsi. Anggaran pada kegiatan ini sebesar Rp. 29,000,000,- telah terealisasi sebesar Rp.12.500.000,- 43.10 dengan realisasi fisik sebesar 70 realisasi ini cukup rendah dikarenakan keterbatasan waktu pelaksanaan yang bersamaan dengan kegiatan yang ada sehingga tidak dapat mengikuti pelaksanaannya. Untuk capaian Renstra keuangan sebesar 3,87 dan realisasi fisik sebesar 6. 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Program ini beranggarkan Rp. 177,841,000,- telah terealisasi Rp.176.345.500,- 99.16 dengan realisasi fisik sebesar 100. Kegiatan pada Program ini adalah: a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD. Merupakan kegiatan untuk menyusun laporan tahunan dan laporan keuangan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung. Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp.93,609,000,- telah terealisasi sebesar Rp.93.238.300,- 99.60 dengan realisasi fisik sebesar 100. Sedangkan untuk capaian Renstra keuangan sebesar 15,34 dan realisasi fisik sebesar 35 . Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 17 b. Penyusunan Rencana Kerja RenJa dan RKA SKPD. Kegiatan ini merupakan penyusunan Rencana Kerja dan guna pembuatan RKADPA Badan Kethanan Pangan Daerah Provinsi Lampung. Kegiatan ini beranggarkan RP. 84,232,000.00 telah terealisasi sebesar Rp. 83,107,200 98,66. Untuk Capaian Renstra fisik sebesar 20 sedangkan keuangan sebesar 15,04 5. Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan Ketahanan Pangan 4,988,314,500.00 a. Bimtek Mutu dan Keamanan Pangan. Kegiatan ini untuk mensosialisasikan tentang mutu dan keamanan pangan kepada Petugas Mutu dan Keamanan Pangan. Kegiatan ini di laksanakan di Hotel Kurnia Perdana Bandar Lampung pada tanggal 24-25 Agustus 2015 diikuti oleh 25 Orang dari Badan Ketahanan Pangan se-Provinsi Lampung dan Dinas terkait. Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara penyampaian materi oleh narasumber dan dilanjutkan dengan diskusi. Materi yang diasampaikan adalah Kebijakan Peningkatan Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan di Provinsi Lampung oleh Kepala BKPD Provinsi Lampung, Kebijakan BPOM Provinsi Lampung dalam Peningkatan Pengawasan Mutu dan Kemanan Pangan serta Penerapan INRASAFF oleh BPOM Bandar Lampung, Peningkatan Pengawasan Mutu dan Kemanan Pangan Siap Saji di Provinsi Lampung oleh Dinkes Provinsi Lampung, Program Kebijakan Nasional dalam penanganan dan pengawasan keamanan pangan oleh BKP Kementerian Pertanian, Sistem Jejaring Keamanan Pangan Nasional oleh BKP Kementerian Pertanian, Pangan yang Aman dan Bermutu mendukung hidup sehat cerdas dan tanggu oleh Kabid Mutu dan Keamanan Pangan BKPD Prov Lampung. b. Pemantauan, Pengawasan, dan Pengendalian Mutu Keamanan Pangan Segar. Bertujuan untuk mengawasi Pangan segar yang beredar di Provinsi Lampung. Kegiatan ini terdiri dari dua sub kegiatan yaitu Pemantauan, Pembinaan Keamanan Pangan Segar dan Pengembangan Pasar Segar yang Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 18 bermutu dan aman. Kegiatan ini dilakukan di 8 KabKota di Provinsi Lampung yaitu: Lampung Tengah, Way Kanan, Tulang Bawang, Tanggamus, Pringsewu, Lampung Utara, Tulang Bawang Barat, Lampung Barat. Uji Laboratorium yang dilakukan terhadoa sampel sayur dan buah yang diambil dari kabupatenkota didpatkan bahwa hasil uji beberapa komoditas negatif dan beberapa komoditi terdeteksi mengandung residu pestisida. Namun secara umum komoditi tersebut masih aman untuk dikonsumsi karena pada sampel yang positif terdeteksi mengandung residu pestisida masih di bawah batas maksimum residu BMR akan tetapi pembinaan terhadap petaniprodusen perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kondisi keamanan pangan yang lebih baik. Pemantauan dan pembinaan jajanan anak sekolah dilakukan ke kabupatenkota. Dari pemantauan di lapangan didapatkan bahwa jajanan anak di sekolah- sekolah dasar baik swastanegeri relatif kurang aman. Melalui hasil uji cepat menggunakan Rhodamin B Test Kitt masih ditemukan jajanan anak sekolah yang mengandung zat pewarna merah Rhodamin B pada makanan Arum Manis, Nugget Panda dan Permen Karet di lingkungan sekolah SDN 2 Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Selanjutnya hasil uji cepat Rhodamin B Test Kitt, hasilnya positif juga ditemukan pada agar-agar mutiara di SMPN 1 Kota Metro, saos bakso di lingkungan sekolah SD Insan Kamil Kabupaten Pringsewu dan Kolang-kaling mutiara Minuman di SDN 4 Tanjung Aman Lampung Utara. Kegiatan Pengembangan Pasar Pangan Segar yang Bermutu dan Aman telah dilaksanakan sebanyak 3 tiga kali, 2 dua kali dilaksanakan di Lapangan PKOR Way Halim pada hari minggu tanggal 1 November 2015 dan 8 November 2015 dan 1 satu kali dilaksanakan di Lapangan KORPRI yang dilaksanakan pada tanggal 6 November 2015. Pengembangan Pasar Pangan Segar yang telah dilakukan di Provinsi Lampung sudah cukup baik, namun perlu dikembangkan menjadi pasar yang permanen, karena pasar yang aman dan sehat sangat terkait dengan bangunan dan bentuk pengelolaannya. Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 19 c. Peningkatan, Penerapan Standar BMR Batas Maksimum Residu. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran petugasmasyarakat produsen petanipedagang dan konsumen tentang penerapan batas maksimum residu BMR pestisida. Pemantauan terhadap ada tidaknya residu pestisida pada sayur dan buah segar dari kabupatenkota dilaksanakan melalui pengambilan sampel. Sampel selanjutnya di uji melalui uji cepat Rapid Test Kitt. Dari hasil uji yang dilakukan terhadap sayur dan buah yang sampelnya diambil dari kabupatenkota didapatkan hasil bahwa sampel yang diuji masih terdeteksi mengandung residu pestisida. Hasil uji dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.HasilUjiCepat Rapid Test Kitt, Formalin dan Residu Pestisida Test Kitt Sampel Sayuran dan Buah Provinsi Lampung. Kabupaten No Komoditi AsalSumber Parameter Uji HasilUji Lampung Selatan 1 Timun Ds. Pancasila ResiduPestisida Negatif - 2 Semangka Psr. Natar ResiduPestisida Negatif - Lampung Tengah 1 Bayam cabut Ds. KarangEndahTerbanggiBesar ResiduPestisida Negatif - 2 Sawi Ds. KarangEndahTerbanggiBesar ResiduPestisida Negatif - Way Kanan 1 Kacang Panjang Psr. Baradatu ResiduPestisida Negatif - 2 Buncis Psr. Baradatu ResiduPestisida Negatif - Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 20 TulangBawang 1 Selada Psr. Menggala ResiduPestisida Negatif - 2 Timun Psr. Menggala ResiduPestisida Negatif - Tanggamus 1 Kol SumberRejo ResiduPestisida Negatif - Mesuji 1 Labu Sayur Psr. Brabasan ResiduPestisida Negatif - 2 Sawi Putih Psr. Brabasan ResiduPestisida Negatif - Lampung Barat 1 Daun Labu Psr. Liwa ResiduPestisida Negatif - 2 Buncis Psr. Liwa ResiduPestisida Negatif - 3 Kangkung Psr. Liwa ResiduPestisida Negatif - Lampung Timur 1 Semangka Psr. Pekalongan ResiduPestisida Negatif - 2 Cabe Merah Psr. Pekalongan ResiduPestisida Negatif - Lampung Utara 1 Terong Psr. Kotabumi ResiduPestisida Negatif - 2 Kemangi Psr. Kotabumi ResiduPestisida Negatif Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 21 - 3 Bayam cabut Psr. Kotabumi ResiduPestisida Negatif - Pringsewu 1 Bengkoang Psr. Pringsewu ResiduPestisida Negatif - 2 Sawo Psr. Pringsewu ResiduPestisida Negatif - 3 Oyong Psr. Pringsewu ResiduPestisida Negatif - TulangBawang Barat 1 Labu Siam Psr. Panaragan Jaya ResiduPestisida Negatif - 2 Kangkung Psr. Panaragan Jaya ResiduPestisida Negatif - Pesawaran 1 Daun Seledri Psr. GedongTataan ResiduPestisida Negatif - 2 Rampai Psr. GedongTataan ResiduPestisida Positif + Dari tabel tersebut diatas terlihat bahwa masih ada komoditi yang terindikasi positif residu pestisida yaitu rampai. Namun secara umum hasil uji cepat residu pestisida tersebut negatif. d. Pengembangan Desa Mandiri Pangan . Kegiatan ini berupaya untuk penurunan daerah rawan pangan. Kegiatan Desa Mandiri Pangan merupakan model kegiatan strategis dengan maksud untuk dapat mewujudkan ketahanan pangan nasional. Pembangunan ketahanan Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 22 pangan nasional dimulai dari wilayah terkecil yaitu desa, dengan melihat keterpaduan sarana dan prasarana dari aspek ketersediaan distribusi, konsumsi pangan rumah tangga dan potensi desa yang ada dari waktu ke waktu. Dengan demikian arah pengembangan ketahanan pangan berawal dari rumah tangga dan lingkungannya. Kegiatan ini diberikan berupa pelatihan petugas Aparat Pelaksana, dan pendamping Kawasan Mandiri Pangan pada 6 Kabupaten Tahun 2015 sebagai persiapan kawasan mandiri pangan tahun 2016. Peserta kegiatan Kegiatan ini berjumlah 30 orang Aparat Pelaksana dan Pendamping kegiatan Kawasan Mandiri Pangan pada Kabupaten Lampung Selatan, Tanggamus, Lampung Barat, Way Kanan, Lampung Utara dan Tulang Bawang. e. Analisa dan Pemantauan SKPG dan PDRP. Kegiatan ini dalam rangka Pemantauan SKPG dan PDRP. Penanganan rawan pangan dilakukan pertama melalui pencegahan kerawanan pangan untuk menghindari terjadinya rawan pangan disuatu wilayah sedini mungkin dan kedua melakukan penanggulangan kerawanan pangan pada daerah yang rawan kronis melalui program-progam sehingga rawan pangan di wilayah tersebut dapat tertangani, dan penanggulangan daerah rawan transien melalui bantuan sosial dari dinas instansi terkait. A. Pencegahan rawan pangan melalui pendekatan yaitu : 1. Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi SKPG dengan melaksanakan 3 kegiatan sebagai berikut : peramalan ketersediaan pangan dan pemantauan pertumbuhan balita dan hasil pengamatan sosial ekonomi ngan dan gizi secara berkala berdasarkan hasil survei khusus atau dari laporan tahunan. bagi perumus kebijakan forum koordinasi tingkat desa, kecamatan, kabupaten dan propinsi. 2. Penaggulangan Daerah Rawan Pangan Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 23 Kegiatan yang dilakukan dalam rangka penanggulangan rawan kronis adalah melakukan investigasi dan intervensi Rawan Pangan Kronis dan transien dilaksanakan melalui tahapan tahapan sebagai berikut: Investigasi - Berdasarkan pemetaan situasi pangan dan gizi yang dilakukan oleh Tim SKPG, Kepala Daerah segera membentuk Tim Investigasi. Tim Investigasi beranggotakan minimal 5 orang yang mempunyai keahlian di bidangnya masing-masing dari unsur-unsur instansi terkait. - Tim Investigasi harus segera turun ke lapangan paling lambat 1 minggu setelah suatu daerah diketahui mengalami kerawanan pangan kronis. - Hasil investigasi digunakan oleh Tim Investigasi untuk menyusun rekomendasi yang akan disampaikan kepada Kepala Daerah. - Hasil rekomendasi yang disampaikan mencakup jenis intervensi yang tepat, lokasi dan masyarakat sasaran, jangka waktu pelaksanaan intervensi dan lain-lain sesuai dengan kepentingan. f. Pengembangan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah. Kegiatan ini berupa pengadaan Cadangan Pangan berupa pembelian beras dan di titipkan pada Perum Bulog Rp. 133.203.000,- dan terealisasi hanya Rp.38.627.000,- 29 ini karena terkendala perubahan peraturan pada Perum Bulog. g. Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan lumbung pangan berupa pengisian lumbung pangan masyrakat. Sesuai dengan keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan Nomor 81058II.0622015 tentang penetapan lokasi dan penerima bantuan gabah kegiatan pengembangan lumbung pangan masyarakat, dengan penerima bantuannya adalah: i. Kelompok lumbung pangan Mekar Sari Desa Wonosari ii. Kelompok tani Tunas Karya 1 Desa Tanjung Pandan Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 24 iii. Kelompok lumbung pangan Mekar Sari Desa Balairejo iv. Kelompok tani Harapan Jaya Desa tias Bangun v. Kelompok tani Sumber Mulyo Desa Tias Bangun Semua Kelompok lumbung ini berada di Kabupaten Lampung Tengah dengan masing-masing bantuan sebesar 2300 Kg Gabah. h. Analisa dan Penyusunan Peta Ketahanan Pangan dan Kerentanan Pangan. Kegiatan ini adalah kegiatan analisa dan penyusunan peta ketahanan pangan dan kerawanan pangan. Berdasarkan hasil analisa dan pengamatan didapatkan data Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Hasil Komposit FSVA Berdasarkan data tersebut bahwa kecamatan yang masuk prioritas rawan yaitu 1-3 hanya 3 kecamatan. Sedangkan prioritas 4-6 tidak termasuk rawan pangan untuk itu perlu ditangani ketiga kecamatan yang rawan pangan tersebut. i. Pemberdayaan Gapoktan dalam rangka stabilitasi harga pangan. Kegiatan ini memberdayakan Gapoktan agar dapat menstabilkan harga. Anggaran pada kegiatan ini adalah sebesar Rp. 126.720.000,- telah terealisasi sebesar Rp. 126.232.400,- 99.62 dengan realisasi fisik sebesar 100. Sedangkan untuk capaian renstra realisasi Keuangan sebesar 9.06 sedangakan realisasi fisik sebesar 20. j. Alur Distribusi Pangan Rp. 1.140.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.140.000,- 100. Kegiatan ini berawal dengan dan Rp. 50.000.000 namun karena terdapat optimalisasi Kegiatan ini hanya berpagu Rp. 1.140.000,- Klasifikasi Kec Total Prioritas 1-3 3 1.5 3 Total Prioritas 4-6 19 3 98.4 7 Total 19 6 100.0 Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 25 k. Kegiatan Akses Pangan. Kegiatan ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan bagi masyarakat dan menganalisis tingkat keterjangkauan pangan dan atau ketahanan pangan rumah tangga. Secara rinci Tujuan kegiatan ini di tingkat rumah tangga adalah: a mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan panan di tingkat rumah tangga b Mengetahui tingkat aksesibilitas keterjangkauan pangan bagi rumah tangga c mengetahui pengeluaran pangan rumah tangga d mengetahui pengaruh modal sosial dan dampaknya terhadap peningkatan kesejahteraan rumah tangga e mengetahui strategi koping yang mereka lakukan apabila terjadi goncangan. Kegiatan ini dengan melakukan sampel pada 3 kabupaten yaitu 1 desa bakhu dan campang tiga di Kec Batu Ketulis Kabupaten Lampung Barat 2 Desa Pasar Banjit dan Simpang Asem, Kec Banjit, Kab Way Kanan 3 Desa Jaya Guna dan Desa Tanjung Harapan, Kec Marga Tiga, Kab . Lampung Timur. 2. Dari hasil pengolahan dan analisis data diperoleh bahwa di desa Bakhu dan Campang Tiga memiliki ketahanan pangan yang buruk, faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu distribusi pengeluaran dan konsumsi yang tinggi namun pendapatan yang diperoleh rumah tangga rendah. Desa pasar banjit dan Simpang Asem memiliki ketahanan pangan sedang, hal hal ini disebabkan karena pengeluaran perkapita rumah tarigga yang cukup baik. Sedangkan desa Jaya Guna dan Tanjung Harapan memiliki ketahanan pangan yang baik. l. Operasional Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan OKKPD. Kegiatan ini untuk pembiayaan Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan OKKPD selama 12 Bulan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperlancar operasional kelembagaan OKKPD dan menguatkan kelembagaan dan pengawasan keamanan pangan segar, memasyaratkan sertifiakasi dan atau tegistrasi kepada pelaku usaha dalam peningkatan nilai tambah dan daya saing, meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya manusia OKKPD agar lebih kompeten dalam menjalankan tugas dan fungsi OKKPD. Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 26 m. Surveilen dan Pengawasan Produk Hasil Pertanian yang Sudah Sertifikasi Regristrasi Produk yang beredar merupakan kegiatan survei dan pengawasan terhadap produkkomoditas yang telah tersertifikasi dan untuk mengetahui konsistensi pelaku usaha baik kelompok atau perorangan yang telah mendapatkan Sertifikat Prima dan atau register, memberikan jaminan dan perlindungan kepada konsumen terhadap barang yang telah registrasi prima 3. Pelaksanaan Pengawasan dilaksanakan pada 4 empat Kabupaten yaitu Lampung Tengah, Lampung Barat, Tanggamus dan Lampung Selatan. Selain itu dilakukan Proses Uji Laboratorium terhadap bahan yang disurvei dan Sidang Pelaksanaan Rapat Komisi Teknis di Ruang Rapat BKPD Provinsi Lampung. Pada Kabupaten Lampung Tengah dilakukan pada komoditas kencur pada 14 pelaku usaha dan komoditas buah naga di Bandar Jaya Lampung Tengah. Kab Lampung Barat dilaksanakan pada komidtas Pisang terhadap 3 pelaku usaha di Kecamatan Air Hitam dan Balai Bukit, komoditas Salak Pondoh di Kecamatan Balai Bukit Kebun Tebu dan Sumber Jaya di 7 Pelaku Usaha. Kab Tanggamus komoditas salak pondoh sebanyak 4 pelaku usaha pada kecamatan Sumber Rejo. Kabupaten Lampung Selatan komoditas Pisang di Kecamatan Penengahan sebanyak 3 Pelaku Usaha, komoditas pepaya sebanyak 3 pelaku usaha di Kecamatan Merbau Mataram. Hasil dari 36 Pelaku Usaha yang di survei hasilnya masih memenuhi standar Prima 3 atau Prima 2. n. Penyempurnaan Dokumen Sistem Mutu Mengacu pada ISOIEC 17065. Kegiatan ini merupakan agar Dokumen pada Sistem Mutu mengacu pada ISOIEC 17065. Anggaran pada kegiatan ini adalah Rp. 15.103.000,- realisasi pada kegiatan ini sebesar 15.103.000,- 100 dengan realisasi fisik sebesar 100. Sedangkan untuk pencapaian Renstra dengan realisasi keuangan sebesar 3.35 dan untuk kegiatan fisik sebesar 25. o. Sertifikasi, Regristrasi Produk Labelisasi Prima 3 mendukung terminal Agrobisnis. Kegiatan ini bertujuan memberikan jaminan kepada konsumen Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 27 bahwa produk pangan buah dan sayur segar yang dikonsumsi memiliki mutu baik dan aman untuk dikonsumsi, meningkatkan daya saing produk sehingga produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah yang lebih baik. Target dari kegiatan ini adalah 30 pelaku usaha. Dalam pelaksanaannya melampaui target yaitu 40 pelaku usaha. Pelaku Usaha yang di sertifikasi terdapat pada 4 kabupaten yaitu kabupaten Lampung Utara, Lampung Selatan, Lampung Timur dan Lampung Barat. Lampung Utara sebanyak 5 Pelaku Usaha dengan komoditas cabe merah berlokasi di Kecamatan Abung Selatan. Kab Lampung Selatan sebanayak 2 pelaku usaha, pelaku usaha komoditas buah naga di Kecamatan Kalianda dan cabe merah di Kecamatan Penengahan. Kabupaten Lampung Timur dilakukan sebanyak 22 Pelaku Usaha dengan komoditas jeruk. Kabupaten Lampung Barat dengan Komoditas Pisang sebantak 11 Pelaku Usaha. Sebanyak 40 Pelaku Usaha tersebut telah dikeluarkan sertifikat Prima 3. p. Audit Internal. Kegiatan ini bertujuan untuk dapat memperbaiki manajemen OKKP-D Provinsi Lampung baik di bidang administrasi, bidang dokumen sistem mutu dan bidang teknis operasional lapangan. Kegiatan Audit ini dilaksanakan di Ruang Rapat BKPD Provinsi Lampung pada tanggal 11-13 Mei 2015 dan 18-20 Mei 2015. Dari hasil audit tersebut menunjukan bahwa secara umum persyaratan ISOIEC 17065:2012 telah dipenuhi. Namun masih ada beberapa temuan terkait kelengkapan dokumen dan rekaman serta konsistensi penggunaan formulir yang sudah ada di Doksistu. Dalam audit tersebut telah disepakati jua tindakan perbaikan dan telah diperbaiki. q. Promosi Produk Unggulan Lampung yang sudah Sertifikasi Regristrasi Anggaran pada kegiatan ini adalah Rp 66.951.000,- realisasi pada kegiatan ini sebesar Rp 66.316.700,- 100 dengan realisasi fisik sebesar 100. Sedangkan untuk pencapaian Renstra dengan realisasi keuangan sebesar 11.85 dan untuk kegiatan fisik sebesar 13. Kegiatan ini berupa kegiatan Pameran yang diikuti Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 28 Lampung yang mewakili Provinsi Lampung di Tingkat Nasional pada acara bulan mutu di Jakarta. r. Bimtek Penerapan Mutu dan Keamanan Pangan Hasil Pertanian di Lokasi Sentra. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petanipelaku usaha dalam penerapan sistem jaminan mutu cara budidaya yang baik, mempercepat pemenuhan kaidah Good Agriculture Practice agar dapat segera dilaksanakan proses sertifikasi Prima 3. Bimtek ini dilakukan di 2 kabupaten yaitu di Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Tanggamus. Kabupaten Lampung Barat dilakukan di Kec Air Hitam dilakukan dengan para petani dan pelaku usaha. Kabupaten Tanggamus dilakukan di Pekon Pajajaran Kecamatan dilakukan dengan para petani buah manggis. Narasumber berasal dari Kepala Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kab Tanggamus, Sekretaris BP2KP Lampung Barat, Kepala UPT Balai Sertifikasi Mutu dan Keamanan Pangan, Kasi Pelayanan Teknis UPT BKPD, PPL BP2KP Lampung Barat dan Kasi Hortilkultura Dinas Pertanian Kab Tanggamus. s. Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan. Kegiatan ini dilaksanakan pada 4 KabupatenKota antara lain Kabupaten Pringsewu, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Pesawaran. Kabupaten Pringsewu di SD No 1 Gemah Ripah tanggal 23 Maret 2015. Kabupaten Lampung Selatan di SD 1 Tanjung Sari tanggal 30 Maret 2015. Kabupaten Lampung Tengah di SDN 2 Bulusari tanggal 6 April 2015. Kabupaten Pesawaran di SDN 1 Pujo Rahayu pada tanggal 8 April 2015. Peserta kegiatan ini adalah petugas KabupatenKota, Kepala Sekolah dan Dewan Guru, Kelompok Wanita Tani dan SDMi atau anak usia dini. t. Lomba Cipta Menu Tingkat Provinsi dan Nasional. Kegiatan ini dilaksanakan bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia baik tingkat Nasional mapun tingkat Provinsi Lampung. Lomba Cipta Menu Tingkat Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 29 Provinsi dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2015 sedangkan tingkat nasional pada tanggal 17-20 Oktober 2015 di Palembang. Lomba Cipta Menu diikuti oleh Ibu-Ibu PKK. Tinkat Provinsi diikuti oleh Ibu-ibu PKK Kabupaten. Lomba Cipta Menu tingkat Provinsi di menangkan Kabupaten Tulang Bawang Barat. Sedangkan tingkat Nasional diikuti oleh Provinsi Lampung Tulang Bawang dan memenangkan Kategori Cipa Rasa Peringkat 4. u. Promosi Pangan Segar dan Olahan. Kegiatan ini berupa mengikuti pameran pada acara Lampung Fair Tahun 2015 di PKOR Way Halim Bandar Lampung pada tanggal 5-20 September 2015. Kegiatan ini BKPD menampilkan buah-buahan segar yang telah sertifikasi serta menampilkan model Pekarangan modern. v. Hari Pangan Sedunia HPS Tk. Provinsi dan Tk. Nasional. HPS Tk Provinsi Lampung dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2015 dilaksanakan berupa Upacara di Lapangan Korpri, Pemberian Hadiah pada Pemenang Adhikarya Pangan Nusantara APN tingkat Provinsi Lampung dimana terdapat beberapa kategori di bidang ketahanan pangan dan diadakan bazaar pada hari tersebut. HPS tingkat Nasional diadakan di Palembang pada tanggal 17-20 Oktober 2015 dan mengikuti pameran pada kegiatan HPS Nasional tersebut. w. Konsolidasi Dewan Ketahanan Pangan. Kegiatan ini berupa Rapat koordinasi Pokja Teknis dan Rapat Koordinasi Pokja Ahli anatar lingkup Dewan Ketahanan Pangan. Kegiatan ini berupa Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Pokja Ahli dan Pokja Teknis pada tanggal 15 Juni 2015. Hasil pada pertemuan ini adalah: Berdasarkan pemaparan program dan permasalahan oleh POKJA TEKNIS serta pembahasan dengan POKJA AHLI maka dapat diambil rumusan sebagai berikut : Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 30 i. Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan perlu terus ditingkatkan agar sinergitas program lintas sektoral terkait dalam mengatasi permasalahan ketahanan pangan di Provinsi Lampung meningkat. Hal ini terkait Sistem Ketahanan Pangan yang langsung berhubungan dengan produksi, distribusi, stabilisasi harga, cadangan pangan, keterjangkauan pangan sampai dengan untuk layak dikonsumsi yang juga menyangkut kualitas pangan, keseimbangan gizi, mutu, keamanan pangan dan penganekaragaman pangan. ii. Sistem nformasi Pangan perlu dibangun agar deteksi, antisipasi dan solusi terkait masalah ketahanan pangan segera bisa dilakukan. Data- data dan informasi ketahanan pangan perlu dibuat dengan menggunakan jaringanaplikasi yang dapat diakses sehingga dapat diperoleh data yang seragam. Dalam hal ini telah dibuat website : bkpd.lampungprov.go.id. Diharapkan melalui website ini dapat menjadi media publikasisosialisasi segala bentuk programkegiatan pembangunan ketahanan pangan. iii. Peternakan : Perlu dilakukan peningkatan mutu benih dengan mengembangkan benih lokal dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap benih impor. Program bantuan pakan sebaiknya disempurnakan dengan program Pelatihan dan pendampingan peternak untuk membuat pakan dan merancang ransum sendiri iv. Pasar : perlu pembenahan mekanisme sehingga tidak terjadi lonjakan harga yang tinggi. Dalam rangka menekan lonjakkan harga pangan perlu adanya upaya memperpanjang masa simpan dan diversifikasi pangan, pengembangan usaha industri pengolahan pangan di Prov. Lampung. Untuk pengembangan Beras Siger sebagai prototipe beras terkendala oleh bahan baku dan pasar, agar dapat bersaing dan terjamin kontinuitasnya, keamanannya dengan kemasan yang lebih baik. Terkait kemasan Dinas Perindustrian ada rumah kemasan dengan subsidi 50 ditanggung pemerintah untuk mendukung usaha kecil. Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 31 v. Sistem Resi Gudang perlu difungsikan kembali untuk mendukung stabilitas pangan dan cadangan pangan masyarakat. SRG perlu dianggarkan melalui APBD dan bekerjasama dengan BULOG dan Satgas di Tk. Kecamatan vi. Perlu digarap bersama : Desa Model Mandiri Pangan dengan mengoptimalkan semua potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang ada. Usulan : Desa Way Semangka Kabupaten Tanggamus dan Desa Anak Ratu Aji kabupaten Lampung Tengah. Keduanya perlu disurvay dulu bersama POKJA AHLI untuk menjadi Desa Model Mandiri Pangan . vii. Perlu gerakan bersama untuk mengangkat pangan lokal menjadi konsumsi rapat yang layak di semua instansi melalui pembinaan, pendampingan yang intensif terhadap UMKMKatering terpilih dalam mengolah pangan lokal, diversifikasi olahan, keamanan serta promosi. viii. Dinas Koperasi mendukung penuh pemberdayaan Kelompok TaniGapoktan melalui penguatan modal dengan membentuk Koperasi. Melalui bantuanpinjaman KoperasiKUD dengan bunga lunak bisa 5 x dalam 1 tahun. Selain itu juga terdapat fasilitas pembiayaan dalam bentuk bantuan sosial, penyalurandistribusi pupuk, bantuanbimbingankonsultasi kepada Kelompok Tani dan pengemasan gratis. Terkait Pola Tata Niaga Perindustrian Pupuk sedang disusun kebijakanregulasi sebagai penjamin. Diharapkan BKP melalui Dewan Ketahanan Pangan juga dapat mendorong terbentuknya kebijakan dari Satker-Satker teknis terkait produksi dan kebutuhan sehingga dapat terpenuhi dan mengantisipasi lonjakan harga. ix. Dalam rangka pencapaian pembangunan ketahanan pangan diharapkan dapat bersinergi dengan program pembangunan desa sesuai dengan Undang-Undang Desa. BPMD Prov. Lampung menargetkan 108 desa baru yang mempunyai Badan Usaha Desa yang bersinergi dengan Dinas Koperasi. Bandes perlu penguatan Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 32 permodalan sehingga tercipta usaha produktif ketahanan pangan dapat berjalan. x. Pembangunan Ketahanan Pangan perlu inovasi dan teknologi. Dalam rangka peningkatan kinerja daerah, Balitbangnovda Prov. Lampung sedang menyusun Dewan Riset Daerah terkait pengembangan kajian ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani. Sejalan dengan hal ini BPTP Lampung juga telah melakukan kajian, perbaikan dan inovasi teknologi pertanian, pendampingan KRPL, menyusun Kalender Tanam dan teknologi ayam kampung unggul kerjasama dengan Dinas Peternakan.Dalam rangka memperkuat peran dan fungsi Dewan Ketahanan Pangan perlu dilakukan Rapat Koordinasi Pokja Ahli dan Pokja Teknis DKP minimal 2 kali dalam 1 tahun. Hasil rakor ini diharapkan dapat menjadi masukansaran tindaklanjut dalam pengatasi permasalahan pembangunan ketahanan pangan dan proses penyusunan kebijakanregulasi ketahanan pangan di Prov. Lampung. Namun dalam hal ini belum dapat dilakukan sepenuhnya, terkendala oleh masih kurangnya dukungan anggaran. Pertemuan Rakor kedua adalah pada tanggal 12 Agustus 2015 diikuti oleh Pokja Ahli dan Pokja Teknis hasil dari pertemuan itu adalah: Melalui diskusi terkait masalah ketersediaan daging sapi dan kenaikan harga daging sapi yang dihadiri Pokja Teknis, Pokja Ahli dan pihak terkait dapat dirumuskan solusinya yang terbagi menjadi jangka pendek, menengah dan panjang sebagai berikut : 1. Jangka pendek  Meredam isu kenaikan harga daging sapi secara komprehensif dan persepsi yang sama ke media masa.  Bulog diharapkan segera melakukan pendekatan dan kerjasama dengan pedagang atau UKM pengguna utama daging seperti restoran, catering, hotel dan olahan dalam rangka menekan harga daging sapi. Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 33  Feedlotter tetap dijaga tidak dimatikan dengan memberikan quota sapi impor sesuai kapasitas serta mengarahkan untuk bekerjasama dengan peternak sapi lokal sehingga tidak hanya mengandalkan sapi impor. 2. Jangka menengah  Peningkatan produksi sapi yang berorientasi bisnis penggemukan sapi lokal yang dikembangkan oleh rakyat  Pengembangan industri pembibitan indukan yang bisa memasok industry penggemukan baik sapi lokal maupun sapi impor  Penurunan quota impor sapi ke depan harus lebih bijaksana dengan mempertimbangkan kesiapan dan dampak yang ditimbulkan tidak drastis 3. Jangka panjang  Mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap daging sapi melalui berbagai upaya diversifikasi sumber protein hewani dan substitusi dengan ayam, ikan dan sebagainya.  Mengembangkan keragaman daging ternak lokal misalnya kerbau dan kambing x. Pengembangan jejaring keamanan pangan dan promosi keamanan pangan segar. Kegiatan bertujuan meningkatkan koordinasi lintas sektor dalam penanganan keamanan pangan Sistem Jejaring Keamanan Pangan yang terpadu antar instansi terkait di Provinsi Lampung, dan terpromosikannya kemanan pangan sear ke KabupatenKota. Kegiatan ini menitikberatkan pada Inspeksi Mendadak Sidak ke Pasar Tradisional mapun modern. Sidak dilakukan 4 kali di Pasar ModernTradisional di Bandar Lampung dan 14 Kabupaten Kota. Sidak pertama di Bandar Lampung pada bulan Februari 2015 kepasar modern Hypermart Bandar Lampung dan mengambil sampel apel yang dicurigai, selanjutnya diuji dilaboratorium melalui uji mikrobiologi di Laboratorium Universitas Lampung, hasil Sidak apel tersebut mengandung bakteri pathogen yang Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 34 bila dikonsumsi akan membahayakan kesehatan, maka telah dilakukan teguran ke Pimpinan Hypermart Bandar Lampung agar kedua komoditi apel tersebut ditarik dari peredaran dan dimusnahkan. Surat teguran diberikan melalui surat Nomor : 80092II.062015 tanggal 26 Februari 2015. Sidak Kedua SIDAK bersama Tim Koordinasi Jejaring Keamanan Pangan Daerah Provinsi Lampung juga dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2015. Sidak Ketiga Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1436 Hdan untuk memberikan rasa aman kepada konsumen, utamanya terhadap daging yang beredar di pasar, Tim Koordinasi Jejaring Keamanan Pangan Daerah Provinsi Lampung melakukan SIDAK bersama ke pasar tradisional di Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan. Sidak Keempat menyambut hari Natal 2015 dan tahun baru 2016 Tim Koordinasi Jejaring Keamanan Pangan Daerah Provinsi Lampung kembali melakukan SIDAK bersama ke pasar tradisional dan pasar modern di Bandar Lampung. y. Pengembangan usaha pangan lokal. Inti dari kegiatan ini adalah mengembangkan usaha pangan berbasis pangan lokal. Di dalam kegiatan ini juga di buat sebuah Surat Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Nomor 821493II.06032015 tentang penetapan kelompok wanita tani penerima alat penepung kegiatan pengembangan usaha pangan lokal tahun 2015, yang memutuskan penetapan kelompok wanita tani yang mendapat bantuan alat penepung. Kelompok tersebut adalah 5 Kelompok Wanita Tani d 5 Kabupaten anatara lain 1 Desa Pujorahayu Kecamatan Negeri Katon Pesawaran dengan KWT Semangat Mandiri 2 Desa Talang Jali Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara dengan nama KWT Melati 3 Desa Semarang Jaya Kecamatn Air Hitam Kabupten Lampung Barat dengan nama KWT Intisari 4 Desa Wonokerto Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur dengan nama KWT Suka Maju 5 Desa Yosorejo Kecamatan Metro Timur Kota Metro dengan nama KWT Melati II. Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 35 z. Pengembangan dan Pengendalian Mobilitas Pangan. Kegiatan ini bertujuan menyusun data pengendalian mobilitas pangan dan untuk menyusun peta jaringan distribusi pangan di Provinsi Lampung. Komoditas yang dipantau antara lain: 1. Gabah: Bulan September sampai dengan Desember 2015 yang keluar melalui jembatan timbang dan pelabuhan ke Palembang, Dabuk, Belitang, Serang, Banten, Jakarta sebanyak 333.540 kg dan yang masuk dari Palembang , Dabuk, Jambi, Padang, Medan sebanyak 427.670 kg. 2. Beras: Bulan September sampai dengan Desember 2015 yang keluar melalui jembatan timbang dan pelabuhan ke Dabuk, Garut, Jakarta Palembang Medan sebanyak 372.810 kg dan yang masuk dari Palembang, Medan sebanyak 109.620 kg. Melalui pelabuhan sebanyak 18.200 ton masuk dari Vietnam import Pasar Pasir Gintung keluar pasar pasar tradisional dan pasar temple sebanyak 163.000 kg dan yang masuk dari Pringsewu dan Metro sebanyak 70.000 kg. 3. Cabai Merah Keriting: Bulan September sampai dengan Desember 2015 yang keluar melalui jembatan timbang dan pelabuhan ke Jakarta, Jambi, Padang, Palembang Medan sebanyak 292.880 kg dan yang masuk dari Aceh, Jawa Tengah, Palembang , Medan sebanyak 239.212 kg. Pasar Pasir Gintung keluar pasar pasar tradisional dan pasar tempel, pasar Lampung Selatan, Pasar Natar sebanyak 332.000 kg dan yang masuk dari Jawa Tengah Brebes sebanyak 230.000 kg. 4. Bawang Merah : Bulan September sampai dengan Desember 2015 yang keluar melalui jembatan timbang dan pelabuhan ke Jambi, Padang, Palembang Medan sebanyak 411.460 kg dan yang masuk dari Padang, Jawa Tengah, Palembang, Jakarta, Kuningan sebanyak 126.740 kg. Pasar Pasir Gintung Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 36 keluar pasar pasar tradisional dan pasar tempe sebanyak 315.000 kg dan yang masuk dari Jawa Tengah Brebes sebanyak 255.000 kg. aa. Pembinaan Manajemen Kelembagaan. Tujuan dari Kegiatan Pembinaan Manajemen Kelembagaan adalah :1Meningkatkan kemampuan manajemen pemasaran kelompok tani, agar posisi tawar dan nilai jual produk petani mampu meningkatkan pendapatan keluarga. 2 Meningkatkan administrasi kelompok pembuku n, pelaporan. 3Meningkatkan pendapatan petanikelompok tani melalui penguatan modal usaha dan menumbuh kembangkan jiwa wirausaha dibidang pertanian. Kegiatan ini berupa WorkshopSosialisasi yang dilakukan pada tanggal 6 s.d 7 Oktober 2015 di balaikop UMKM diikuti oleh 50 peserta dari Kelompok Tani dan Tim teknis. Narasumber kegiatan ini adalah 1 Dari Dinas Perdagangan Provinsi Lampung 2Dari Bank Rakyat Indonesia BRI Cabang Utama Tanjung Karang 3Dari Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung 4 UPT Balai Sertifikasi Mutu dan Kcamanan Pangan Hasil Produk Pertanian. Dari hasil pertemuan Kegiatan Pembinaan Manajemen Kelembagaanterhadap pengurus kelompok tani peserta Pengembangan Sistem Tunda Jual Tahun 2015 beserta Tim teknis Kabupaten Peserta semakin meningkat pengetahuannya , antara lain :1 Mengenai kegiatan Pengembangan Sistem Tunda Jual, terutama masalah pembukuanladministrasi Kelompok Tani serta Laporan bulanan. 2 Mengenai cara mengelola dana Pengembangan Sistem Tunda Jual sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan terutama Pengurus kelompok .tani harus mencari pemasaran yang luas. 3 Mengenai pemberdayaan poktan, dimana pola fikir petani diubah menjadi Iebih modern dan berwawasan agribisnis terutama meningkatkan aktivitas agribisnis dipedesaan , meningkatkan kewirausahawan yang handal dipedesaan, meningkatkan kemandirian dan daya saing serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan 4 Meningkatkan perkembangan modal lebih baik yang dikelola oleh poktan agar mendapatkan keuntungan yang sebesamya untuk kesejahteraan pengurus dan anggota poktan. Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 37 bb. Kajian Pengembangan Pangan Segar yang bermutu dan bersertifikat. Kegiatan ini bertujuan untuk pengumpulan daya terbaru mengenai produk panagan segar yang dikembangkan dan bersertifikat di Provinsi Lampung serta terjaminnya mutu dan keammanan pangan di daerah KabupatenKota di Provinsi Lampung. Rangkaian Kegiatan : i. Rapat persiapan Kajian Pengembangan Produk Pangan Segar yang bermutu dan bersertifikat dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2015. ii. Rapat Koordinasi Kajian Pengembangan Produk Pangan Segar yang bermutu dan bersertifikat dilaksanakan pada tanggal 15 April 2015. iii. Perjalaanan dinas dalam daerah dilakukan 2 kali ke kabupatenkota: pertama dilakukan Pengumpulan data dan informasi dilakukan di 9 Kabupaten yaitu kabupaten Lampung Barat, Tulang Bawang, Way kanan, Lampung Selatan, Tanggamus, L. Timur, Mesuji, L. Utara, L. Tengah. Kedua di lakukan Pembinaan Komoditas Pangan dilakukan pada bulan oktober di 7 Kabupaten yaitu L. Barat, Mesuji, Tulan Bawang, L. Timur, L. Selatan, Pesawaran. cc. Pembangunan Gedung Kantor dan Laboratorium Pengujian Mutu dan Sarana Prasarana OKKPD Provinsi Lampung . Anggaran pada kegiatan ini adalah Rp 2.300.000.000,- realisasi pada kegiatan ini sebesar Rp 238.560.000 ,- 10.37 dengan realisasi fisik sebesar 15 ini pembangunan gedung sebesar 1.9 M tidak dapat dilaksanakan di karenakan keterbatasan waktu APBDP terbit di awal Oktober 2015 dan akan dilaksanakan di tahun 2016. Kegiatan ini telah terealisasi belanja modal berupa pembelian sofa, komputer notebook, meja 1 biro, meja ½ biro, meja pelayanan, kursi 1 biro, kursi ½ biro, proyektor, screen, pengukur alat kadar air, ac, printer, kursi rapat dan meja rapat. Sedangkan untuk pembangunan gedung belum dapat dilakukan. Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung | 38

3.2 Capaian Sasaran Strategis