Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil kajian penentuan titik-titik pos pemadam kebakaran di kota Medan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Untuk mendapatkan jumlah pos kebakaran yang minimal yaitu 15 pos kebakaran didapat dari perhitungan respon time yang berdasarkan waktu yang dibutuhkan petugas dalam mempersiapkan pemadaman yang berdasarkan asumsi diskar dan menggunakan standar ISO untuk mobil pemadam kebakaran. Dimana hasil perhitungan tersebut sesuai dengan ketentuan Kepmen PU No.11KPTS2000 yaitu respon time sebesar 15 menit. 2. Jumlah pos kebakaran minimal untuk kota Medan yaitu 15 pos kebakaran dibagi dalam 3 sektor, dimana salah satu sektor berkedudukan sebagai pusat wilayah dengan rincian sebagai berikut yaitu 1 Pos Wilayah Pemadam, 2 Pos Sektor Pemadam dan 12 Pos Pembantu. Kelima belas pos tesebut di sebar di kota Medan dengan menitik beratkan pada penyebaran penduduk, sirkulasi kendaraan dan pemilihan rute serta dengan metode lingkaran. 3. Kota Medan yang hanya memiliki 4 pos kebakaran membuat para petugas pemadam sangat sulit untuk memberikan pelayanan yang baik dalam mengatasi kebakaran di kota Medan. Dengan adanya penambahan pos 77 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA kebakaran menjadi 15 pos, diharapakan dapat memberikan pelayan yang lebih baik sebanding dengan penambahan pos tesebut. 4. Penyebaran penduduk yang tidak merata menghasilkan jarak yang berbeda antara titik pos yang satu dengan yang lain. Dari hasil kajian menunjukkan bahwa daerah yang memiliki kepadatan yang tinggi jarak antara pos yang satu dengan yang lain lebih berdekatan dibandingkan dengan kepadatannya yang rendah. 5. Luasnya kota Medan serta tidak meratanya penyebaran penduduk membuat ada daerah yang tidak masuk dalam radius pelayanan 2,4 Km dari pos terdekat, tetapi daerah tersebut tetap mendapatkan pelayanan dari pos terdekat tersebut.

5.2 Saran

Dari hasil kajian Penempatan Pos Pemadam Kebakaran di kota Medan dapat diambil beberapa saran sebagai berikut: 1. Mengingat cukup tingginya intensitas kebakaran di kota Medan disaran Dinas Pemadam Kebakaran kota Medan untuk segera dapat merealisasikan pembangunan pos kebakaran terutama yang menjadi pusat sektor pemadam kebakaran. 2. Untuk dapat meningkatkan kesadaran pada masyarakat kota Medan untuk berperan aktif dalam penanggulangan kebakaran disarankan Dinas P2K melakukan sosialisasi kemasyarakat dalam hal penanggulangan kebakaran. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Kota Medan yang memiliki luas wilayah 265,1 Km 2 sebaiknya memiliki 2 Pusat Wilayah Pemadam. Terutama apabila penyebaran penduduk kota Medan sudah merata. Hal ini akan lebih mengoptimalkan pelayanan dari Dinas P2K. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR PUSTAKA Ching, Francis D.K, 1985, Arsitektur: Bentuk, Ruang dan Susunannya, Erlangga, Jakarta. Effendi, Achmad Hidajat Suprapto 2007, Penerapan NSPM Biddang Keselamatan Terhadap Bahaya Kebakaran Dalam Pembangunan Infrastruktur Perumahan dan Permukiman, Jurnal Standardisasi, Vol. 9, No. 2, Hal. 56-63 Hutchinson, B .G, 1974, Estimating Urban Goods Movement Demands, Transportation Research Record. Kepmen PU No. 11KPTS2000 tentang ketentuan teknis manajemen penanggulangan kebakaran di perkotaan Karmini, Mimin , 2005, Pemantapan Model Pemberdayaan Masyarakat Dalam Penanggulangan Kebakaran Dengan Sistem Balakar, Bandung, 8-9 Desember Lestari, Fatma RM. Yodan Amaral Panindrus 2008, Audit Sarana Prasarana Pencegahan Penanggulangan dan Tanggap Darurat Kebakaran di Gedung Fakultas X Universitas Indonesia Tahun 2006, Makara Teknologi, Vol. 12, No. 1 , Hal. 55-60 Mantra, Ida Bagus Gede Wirawibawa 2005, Kajian Penanggulangan Bahaya Kebakaran Pada Perumahan, Jurnal Permukiman Natah, Vol. 3, No. 1, Hal 1-61 80 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Manheim, M. L, 1979, Fundamentals of Transportation Systems Analysis, Volume I : Basic Concepts, The MIT Press. NFPA 1231 Standard on Water Supplies for Suburban and Rural Fire Fighting edisi 1993 Ogden, K. W, 1978, The Distribution of Truck Trips and Commodity Flow in Urban Areas : A Gravity Model Analysis, Transportation Research. Permen Dalam Negeri No. 62 Tahun 2008 standar pelayanan minimal Purnomo, Heru, Rarasati, Ayomi Dita Adventus, Manlian Ronald 2008, Asesmen Risiko Kebakaran Pasar-Pasar di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jurnal Teknologi, Edisi No. 2 Tahun XXII, hal 81-89 Pd M-01-2004-C tentang Metode Penyusunan Pos-Pos Kebakaran Berdasarkan Hasil Analisis Risiko Kebakaran dalam Wilayah Manajemen Kebakaran Perkotaan. Bandung, Oktober 2003 Puslitbang Permukiman, “ Kajian Kebakaran Besar dan Upaya Penanggulangannya di Perkotaan “ ,Bandung 2004. Rahman, Nurinayat Vinky, 2003, Kajian Penerapan Sistem Proteksi Pasif Desain Site Planning pada Beberapa Kasus Rumah Susun di Jakarta Bandung, Digitized by USU digital library Ramachandran, G 1999, Fire Safety Management and Risk Assessment, Facilities Journal, Vol. 17, No. 910, Hal 364-366 Warpani, Suwardjoko, 1990, Merencanakan Sistem Perangkutan, ITB, Bandung. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA