Pluralisme KAJIAN PEMIKIRAN ISLAM ANTARA SOPHIA PERENNIAL DAN TEOLOGI GLOBAL KAJIAN PEMIKIRAN ISLAM ANTARA SOPHIA PERENNIAL DAN TEOLOGI GLOBAL (Kritik Pemikiran Pluralisme Dalam Jaring Laba-Laba Amin Abdullah).

8 pernyat aan khusus menuju pada pernyat aan yang sifat nya umum. 1 Adapun met ode indukt if adalah cara penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyat aan umum menuju pada pernyat aan yang sifat nya khusus. 2

C. Pluralisme

M enurut John Hick sebagaimana dikut ip oleh Adian Husiani, pluralisme agama adalah jalan yang berbeda-beda menuju keparipurnaan yang sama. 3 Husaini juga mengut ip pendapat Smit h dan John B. Cobb Jr maupun pendapat Hossein Nasr. Smit h menyat akan bahw a pluralisme agama adalah Ot her Religions are equally valid w ays t o t he sam e t rut h . Sedangkan John B. Cobb Jr menyat akan Ot her religions spekak different but equally valid t rut hs, dan menurut Hossein Nasr, pluralisme agama adalah suat u paham yang menyat akan bahw a set iap agama sebenarnya mengekspressikan “ Yang Sat u” dalam beberapa cara. 4 Sedangkan kemunculan paham pluralisme disebabkan dua fakt or, yait u fakt or dalam int ernal dan fakt or luar ekst ernal. Fakt or int ernal meliput i keyakinan dalam agama sendiri it u yang serba mut lak dan absolut sert a menunt ut komit men dan kefanat ikan pemeluknya, hingga menyebabkan konflik dengan agama lainnya. Sedangkan fakt or luar dikarenakan adanya akt ivit as polit is yang dilakukan oleh sekelompok orang yang dengan sengaja mempropagandakan pluralisme. Paham pluralisme berkembang pesat dalam bent uk konsepsi at au paham pert ama kali di Eropa pada abad ke-18. Perkem bangan ini disebabkan karena 1 Suharsimi Arikunt o, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek , Jakart a: Rineka Cipt a,1992 hlm . 159. 2 Sut risno Hadi, M etode Penelitian, Yogyakarta: Andi Offset. 1993 hlm . 97 3 Adian Husaini, Wajah Peradaban Barat Dari Hegemoni Krist en Ke Dominasi Sekuler- Liberal , Jakart a: Gema Insani Press, 2005, hlm . 335 4 Adian Husaini, Wajah Peradaban Barat., hlm , 339 9 adanya pergolakan melaw an dominasi gereja kepausan, di samping adanya konflik sekt arian, baik polit ik maupun agama. Unt uk hal t ersebut , maka perlu adanya pembaharuan oleh para gerejaw an dan polit isi, salah sat unya dengan paham pluralisme. Paham pluralisme di Eropa t idak hanya dokt rin kesamaan hakekat agama, melainkan juga kesamaan hakekat semua aliran polit ik. Dokt rin pluralisme dalam agama dit eguhkan oleh st rukt ur kepausan pada konsili Nicea II pada t ahun 1960-an. 1 Selain dikembangkan dalam bent uk pemikiran sebagai reaksi at as konflik di Eropa, pem ikiran pluralisme dikembangkan di dunia Timur, t erut ama di India. Pluralisme di Eropa bercorak pada paham t eologia global dan humanisme sekular, sedangkan di India lebih bercorak pada sinkret isme sepert i aliran Sikh dan aliran perennial. Aliran pluralisme ini sebelumnya t idak berkembang dan t idak ada lit erat ur kit ab yang menyat akan perkembangan pluralisme sampai paruh akhir abad ke-20.

B. Dua Varian Pluralisme : Sophia Perennial dan Teologi Global