Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Mega Oktiva, 2014 Penerapan Model Sains Teknologi Masyarakat Untuk Mengembangkan Kreativitas Siswa Pada Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pendidikan diharapkan mampu mewadahi dan menfasilitasi siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan budi pekerti secara optimal. Guru sebagai tenaga kependidikan di sekolah juga harus mampu melaksanakan tugas keprofesiannya secara profesional. Sebagai sebuah tantangan dalam perkembangan zaman yang pesat, guru harus mampu mendesain sebuah pembelajaran yang kreatif sehingga mampu melahirkan sebuah inovasi dalam pendidikan guna menjawab tantangan tersebut. Inovasi dan langkah antisipasipatif terhadap perkembangan zaman pada era globalisasi juga termasuk pada pemanfaatan sumber daya alam dan kelestarian lingkungan. Lingkungan yang terjaga menjadi jaminan terhadap kualitas lingkungan hidup. Namun kenyataan yang kita hadapi saat ini adalah kualitas lingkungan hidup saat ini menurun akibat kegiatan manusia yang mencemari lingkungan, mengeksploitasi sumber daya alam tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan dan fungsi ekologi. Oleh karena itu pembelajatran di sekolah, khususnya pelajaran IPA hendaknya memberikan pengalaman langsung untuk mengembangkan lompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk “mencari tahu” dan “berbuat” sehingga bisa membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Namun berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di kelas tiga SD Negeri 5 Cikidang, pelaksanaan pembelajaran masih dilakukan secara konvensional. Hal ini sangat disayangkan sekali jika diterapkan dalam pembelajaran IPA. Pembelajaran hanya sebatas guru berceramah dan siswa menjawab soal pertanyaan yang ada pada buku paket pelajaran IPA. Siswa tidak diberikan kesempatan untuk mengonstruksi pengetahuannya sendiri dengan terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Siswa juga memiliki kepedulian yang rendah terhadap pemeliharaan lingkungan. Sebagian besar siswa ditemukan membuang sampah di sembarang tempat, seperti di selasar, lapangan sekolah bahkan di dalam kelas. Hal ini sangat disayangkan mengingat sekolah merupakan Mega Oktiva, 2014 Penerapan Model Sains Teknologi Masyarakat Untuk Mengembangkan Kreativitas Siswa Pada Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu merupakan tempat siswa menanamkan sikap kepedulian terhadap kelestarian dan kebersihan lingkungan. Upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi hal tersebut dirasakan masih belum efektif untuk menumbuhkan kepedulian siswa terhadap kebersihan dan upaya pelestarian lingkungan. Setiap pagi guru hanya memerintahkan siswa memunguti sampah dan membuangnya pada tempat sampah tanpa ada upaya pengelolaan terhadap sampah itu sendiri. Kegiatan yang dilakukan siswa bukan atas kesadaran dan kepeduliannya terhadap lingkungan melainkan hanya sekedar mematuhi perintah guru. Dampak dari pola kegiatan belajar mengajar dan rendahnya kepedulian siswa terhadap kelestarian lingkungan yang demikian mengakibatkan tidak terbudayakannya kecakapan berpikir ilmiah sense of inquiry, kemampuan berpikir kreatif siswa dan cinta lingkungan. Sedangkan pembelajaran IPA pada dasarnya merupakan pembelajaran yang tepat agar siswa dapat memahami alam sekitar secara sistematis sehingga diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif atau kreativitas siswa. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Widodo 2010:46 yang menyatakan bahwa, “Pelajaran IPA merupakan pelajaran yang tepat untuk mengembangkan kreativitas anak, sebab pelajaran IPA memberikan dasar-dasar kemampuan dan keterampilan yang berk aitan erat dengan kreativitas”. Melalui kreativitas inilah diharapkan dapat menghasilkan penemuan dan karya inovatif dari siswa sebagai jawaban atas tantangan kehidupan yang menuntut kemampuan dan kecakapan berpikir manusia itu sendiri. Oleh karena itu pembelajaran IPA sebagai sarana untuk mengembangkan kecakapan berpikir ilmiah sense of inquiry dan kemampuan berpikir kreatif diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar langsung dengan memberikan dasar-dasar kemampuan dan keterampilan sehingga kompetensi belajar siswa tercapai sesuai harapan serta dapat berdampak pada kulaitas lingkungan hidup. Lebih lanjut pada hakikat pembelajaran IPA dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP menjelaskan bahwa: Mega Oktiva, 2014 Penerapan Model Sains Teknologi Masyarakat Untuk Mengembangkan Kreativitas Siswa Pada Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pada tingkat SDMI diharapkan adanya penekanan pembelajaran salingtemas Sains, Lingkungan, Teknologi, dan masyarakat yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara sederhana. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengomunikasikannya sebagai aspek kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SDMI menekankan pada pemberian pengalaman langsung melalui penggunaan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Depdiknas, 2006. Berdasarkan hasil observasi dan kajian mengenai pembelajaran IPA pada tingkat SDMI, peneliti memandang bahwa perlu adanya tindak lanjut untuk mengembangkan kreativitas sebagai sebuah kemampuan dan kecakapan berpikir siswa guna menjawab tantangan kehidupan dan menjaga kelestarian kualitas lingkungan hidup. Selain itu upaya tidak lanjut diharapkan juga dapat memperbaiki kegiatan pembelajaran IPA di sekolah . Dalam hal ini peneliti merancang sebuah pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kreatif berbasis sains IPA dengan menerapkan model Sains Teknologi Masyarakat STM. Menurut putra 2013, sebuah model pembelajaran dengan pendekatan Sains teknologi Masyarakat STM dilandasi oleh tiga hal penting, yaitu: 1 Adanya keterkaitan yang erat antara sains, teknologi dan masyarakat, 2 Proses belajar mengajar menganut pandangan konstruktivisme, yakni siswa membentuk atau membangun pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungan. 3 Dalam pengajarannya, terkandung lima ranah yang terdiri atas pengetahuan, sikap, proses sains, kreativitas serta hubungan dan aplikasi. Model STM ini diharapkan mampu memberikan pengalaman langsung melalui penggunaan keterampilan proses dan sikap ilmiah di dalam pembelajarannya. Keterampilan proses dan sikap ilmiah merupakan cara siswa dalam memperoleh pengetahuannya sendiri melalui desain pembelajaran yang dirancang oleh guru. Keterampilan proses dan sikap diharapkan dapat menuntun siswa terampil dalam memperoleh dan mengolah informasi melalui aktivitas berpikir dengan mengikuti metode ilmiah, seperti terampil melakukan Mega Oktiva, 2014 Penerapan Model Sains Teknologi Masyarakat Untuk Mengembangkan Kreativitas Siswa Pada Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pengamatan, pengukuran, pengklasifikasian, penarikan kesimpulan dan pengomunikasian hasil temuan. Berdasarkan uraian diatas, melalui serangkaian kegiatan yang direncanakan oleh guru dengan menerapkan model STM diharapkan dapat mengembangkan kreativitas siswa dalam upaya pelestarian lingkungan. Selain itu diharapkan juga siswa memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehingga bermanfaat bagi siswa dan masyarakat. Oleh karena itu, peneliti berkeinginan melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan Penerapan Model Sains Teknologi Masyarakat untuk Mengembangkan Kreativitas Siswa Pada Pembelajaran IPA. Penelitian Tindakan Kelas Pada Tema Pelestarian Lingkungan Kelas III SD Negeri 5 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka masalah penelitian ini adalah apakah Penerapan Model Sains Teknologi Masyarakat dapat mengembangkan kreativitas siswa ? Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, maka dibuat rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana perencanaan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat dalam pembelajaran IPA Pada Tema Pelestarian Lingkungan? 2. Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat dalam pembelajaran IPA pada Tema Pelestarian Lingkungan? 3. Bagaimana perkembangan kreativitas siswa setelah diterapkannya model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat dalam pembelajaran IPA pada Tema Pelestarian Lingkungan?

C. Tujuan Penelitian

Mega Oktiva, 2014 Penerapan Model Sains Teknologi Masyarakat Untuk Mengembangkan Kreativitas Siswa Pada Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berkaitan dengan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui perencanaan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat dalam pembelajaran IPA pada Tema Pelestasian Lingkungan. 2. Mengetahui pelaksanaan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat dalam pembelajaran IPA pada Tema Pelestasian Lingkungan. 3. Mengetahui perkembangan kreativitas siswa setelah diterapkannya model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat dalam pembelajaran IPA pada Tema Pelestasian Lingkungan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas ini, adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti untuk; a. Mengetahui perkembangan kreativitas siswa. b. Memperluas dan menambah wawasan tentang model Sains Teknologi Masyarakat dan dapat diterapkan pada pembelajaran IPA. 2. Bagi guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam melaksanakan pembelajaran IPA yang lebih baik. 3. Bagi siswa Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar kreatif berbasis sains yang memungkinkan terbudayakan kecakapan berpikir ilmiah sekaligus berkembangnya sense of inquiry dan kemampuan berpikir kreatif siswa, sehingga dapat mengembangkan kreativitas siswa dan menjadikan pembelajaran lebih berarti bagi siswa.