Fuad Thahir, 2015 PENERAPAN METODE DISKUSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA
KELAS V SDN PENGGUNG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung karena untuk  mengetahui  kesulitan  apa  yang  siswa  alami  dan  keberhasilan
metode yang digunakan. 4.
Refleksi Refleksi  dalam  konteks  PTK  ini  adalah  evaluasi.Setelah  kegiatan
pelaksanaan  dan  pengamatan  selesai,  langkah  berikutnya  adalah melakukan  tinjauan  ulang  terhadap  keberhasilan  dan  kegagalan  yang
terjadipada proses yang telah dilalui tersebut. Adapun keberhasilan siklus pertama dianggap berhasil apabila sebagian besar dari siswa sudah mampu
menyampaikan  masalah  yang  sedang  didiskusikan.  Berdasarkan  refleksi itulah peneliti menyusun rancangan penelitian untuk siklus selanjutnya.
D. Metode Penelitian
Metode  yang  dipakai  dalam  penelitian  ini  adalah  penelitian  tindakan kelas.  Kemmis  dan  MC.  Taggart  1992  dalamYusnandar,  2014,  hlm.  4
“Penelitian Tindakan  Kelas  adalah  suatu  pendekatan  yang  dilakukan  sendiri oleh pelaksanaan, dalam hal ini guru, untuk memperbaiki pengajaran dengan
cara  melakukan  perubahan-perubahan  dan  mempelajari  akibat-akibat  dari perubahan  itu.  Tujuan  penelitian  kelas  adalah  untuk  perbaikan  dan
peningkatan layanan guru dalam proses belajar, maka tujuan ini dapat di capai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam memecah kan berbagai
persolan  pembelajaran  di  kelas.  Banyak  manfaat  yang  dapat  di  raih  dalam penerapan  penelitian  tindakan  kelas,  antara  lain:  inovasi  pembelajaran,
peningkatan  profesionalisme  guru  dan  juga  pengembangan  kurikulum  di tingkat sekolah dan tingkat kelas.
Fuad Thahir, 2015 PENERAPAN METODE DISKUSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA
KELAS V SDN PENGGUNG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1
Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggar dimodifikasi
E. Instrumen Penelitian
Pengumpulan data dan pengolahan data tentang veriabel yang di teliti, maka intrumen penelitian yang digunakan adalah insrumen test keterampilan
berbicara,  angket,  dan  observasi.  Penyusunan  instumen  ini  sendiri  tidak terlepas  dari  kurikulum  yang  digunakan  oleh  sekolah  maupun  sumber  buku
dengan tujuan agar penelitian ini sendiri tidak menyimpang. Kemampuan  yang  harus  dicapai  oleh  siswa  sekolah  dasar  kelas  V,
semester 2 yang tercantum dalam Silabus KTSP sebagai berikut:
Prasiklus : - Observasi
-
Refleksi
Siklus II Siklus I
Rencana Rencana
Tindakan Tindakan
Observasi Observasi
Dst …? Refleksi
Refleksi
Fuad Thahir, 2015 PENERAPAN METODE DISKUSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA
KELAS V SDN PENGGUNG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
6.  Mengungkapkan  pikiran  dan perasaan  secara  lisan  dalam
diskusi dan bermain drama 6.1  Mengomentari  persoalan  faktual
disertai  alasan  yang  mendukung  dengan memperhatikan  pilihan  kata  dan  santun
berbahasa Silabus KTSP, 2006
1. Observasi
Observasi  ini    dilakukan  saat  kegiatan  belajar  mengajar  berlangsung yakni pada motivasi belajar siswa dan perhatian siswa, disesuaikan dengan
tujuan  pembelajaran  yaitu  meningkatkan  keterampilan  berbicara  siswa melalui metode diskusi. adalah sebagai berikut:
Format observasiaktifitas belajar siswa dalam diskusi Tabel 3.2
No  Aspek yang di observasi Nilai
Kategori 1
2 3
4 1
Siswa memperhatikan penjelasan guru.
2 Siswa mengerjakan tugas yang
diberikan guru 3
Siswa berani mengemukakan ide atau gagasan.
4 Siswa mendengarkan pendapat yang
Fuad Thahir, 2015 PENERAPAN METODE DISKUSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA
KELAS V SDN PENGGUNG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Keterangan : 4 = Sangat Baik
3 = Baik 2 = Cukup
1 = Kurang Indikator yang dibuat peneliti untuk menentukan penilaian aspek yang
diobservasi guru adalah: a.
Seberapa  besar  perhatian  siswa  terhadap  penjelasan  guru.  Bisa dinyatakan penilaian sangat baik, baik, cukup, kurang
- Memperhatikan dengan serius
- Kadang-kadang memperhatikan-kadang-kadang tidak
- Tidak memperhatikan.
b. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru
- Siswa mengerjakan dengan serius
- Mengerjakan sedikit.
- Tidak mengerjakan.
c. Siswa berani mengemukakan ide dan gagasan antara lain siswa
- Berani mengemukakan ide dan gagasan
- Sedikit ragu dalam menyampaian
- Malu-malu dalam menyampaikan
d. Siswa mendengarkan pendapat dari siswa lain antara lain:
- Siswa mendengarkan dengan perhatian penuh.
- Siswa kadang-kadang mendengarkan kadang-kadang tidak
disampaikansiswa lain 5
Penyampaian ide dengan suara yang jelas
Fuad Thahir, 2015 PENERAPAN METODE DISKUSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA
KELAS V SDN PENGGUNG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
- Sedikit mendengarkan
- Bersikap masa bodoh tidak mendengarkan
e. Menyampaikan ide dengan suara yang jelas
- Suaranya nyaring dan intonasi, pelafalan jelas
- Suaranya nyaring tapi tidak jelas
- Suaranya pelan tapi intonasi, dan pelafalan jelas
- Suara pelan, intonasi dan pelafalan tidak jelas
Menganalisis  hasil  observasi  aktivitas  aktifitas  siswa  dengan  cara menghitung persentase tiap kategori untuk setiap tindakan.
Persentase aktifitas siswa =
Rata −rata
jumlah  siswa
x 100
KualifikasiAktivitasSiswa Tabel 3.3
Persentase rata-rata Kategori
80 Sangat baik
60 - 79,99 Baik
40 - 59,99 Cukup
20 - 39,99 Kurang
0 - 19,99 Sangat kurang
Widya, NunungNurjamah, 2011, hlm. 40
2. Tes
“Tesadalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan  untuk  mengukur  keterampilan,  pengetahuan  intelegensi,
kemampuan, atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Arikunto, hlm.  193.Keberhasilan  suatu  kegiatan  tentu  memerlukan  penilaian.
Fuad Thahir, 2015 PENERAPAN METODE DISKUSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA
KELAS V SDN PENGGUNG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Adapun dalam penilaian bagus tidaknya penampilan seseorang dilihat dari unsur  tertentu.  Termasuk  juga  dalam  pengajaran  keterampilan  berbicara
memerlukan penilaian tersendiri Sapani.  dalam  Cahyani  2007:hlm  24  berpendapat  mengenai
penilaian  keterampilan  berbicara,  Yang  dinilai  dalam  keterampilan berbicara  ini  mencakup  tiga  aspek  yaitu  :  bahasa  lisan  yang  digunakan
mencakup  lafal  dan  intonasi,  pilihan  kata,  struktur  bahasa  serta  gaya bahasa  dan  pragatik,  isi  pembicaraan  meliputi  hubungan  isi  topik,
struktur  isi,  kuantitas  isi,serta  kualitas  isi  dan  teknik  dan  penampila meliputi  mimik,  hubungan  dengan  pendengar,  volume  suara,  serta
jalannya  pembicaraan.  Penilaian  keterampilan  berbicara  menurut  para ahli  pada  umumnya  memiliki  kesamaan  mendasar  dalam  menentukan
penilaian  keterampilan  berbicara.  Akan  tetapi  jika  espek-aspek  penting dalam menunjang penilaian maka peneliti memiliki atau membuat sendiri
model yang digunakan dalam penilaian keterampilan berbicara meliputi  : kejelasan mengemukakan p ndapat,  pendapat atau gagasan sesuai dengan
tema  yang  dibahas  hubungan  isi  topik,  meguasai  masalah  yang didiskusikan,  ketepatan  menyimpulkan  hasil  diskusi,  dan  keberanian
megemukakan pendapat. Selanjutnya  penulis  menggabungkanp  endapat  yang  dijadikan
acuan  menjadi  kriteria  yang  penulis  gunakan  untuk  mengukur  aktifitas siswa  ini  adalah  kejelasan  mengemukakan  pendapat  jelas,  kurang  jelas,
tidakjelas,  pendapat  atau  gagasan  sesuai  dengan  tema  yang  dibahas hubungan  isi  topik  sesuai,  kurang  sesuai,  tidaksesuai,  meguasai
masalah  yang  didiskusikan  menguasai,  kurangmenguasai,  tidak menguasai,  ketepatan  menyimpulkan  hasil  diskusi  tepat,  kurang  tepat,
tidak  tepat,  dan  keberanian  megemukakan  pendapat  berani,  kurang berani,  tidak  berani.  Adapun  kriteriapenilaian  yang  diberikan  sebagai
berikut.
Fuad Thahir, 2015 PENERAPAN METODE DISKUSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA
KELAS V SDN PENGGUNG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Test aktivitas belajar siswa dalam kegiatan diskusi Tabel 3.4
No  Aspek yang diamati DeskripsiKriteria
BobotNilai 1
Kejelasan mengemukakan pendapat intonasi dan lafal
a. Jelas
b. Kurang jelas
c. Tidak jelas
3 2
1 2
Pendapat atau gagasan sesuai dengan tema yang dibahas
hubungan isi topik a.
Sesuai b.
Kurang sesuia c.
Tidak sesuia 3
2 1
3 Meguasai masalah yang
didiskusikan a.
Menguasai b.
Kurang menguasai c.
Tidak menguaisai 3
2 1
4 Ketepatan menyimpulkan hasil
diskusi a.
Tepat b.
Kurang tepat c.
Tidak tepat 3
2 1
5 Keberanian megemukakan
pendapat a.
Berani b.
Kurang berani c.
Tidak berani 3
2 1
Widya, NunungNurjamah, 2011, hlm. 42, dimodifikasi
Lembar penilaian test keterampilan berbicara Tabel 3.5
No  Nama Siswa SkorAspek yang dinilaiPenilaian
Jumlah 1
2 3
4 5
Fuad Thahir, 2015 PENERAPAN METODE DISKUSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA
KELAS V SDN PENGGUNG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1 2
3 4
5 6
Dst Keterangan aspek yang dinilai :
1. Kejelasan mengemukakan pendapat intonasi dan pelafalan
2. Pendapat atau gagasan sesuai dengan tema yang dibahas hubungan isi
topik. 3.
Meguasai masalah yang didiskusikan. 4.
Ketepatan menyimpulkan hasil diskusi 5.
Keberanian megemukakan pendapat.
F. PengolahanData