R
iza Prianto Wibawa, 2015 PERUBAHAN GAYA HIDUP MAHASISWA MIGRAN ASAL BELITUNG TIMUR DI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
gambaran yang jelas, mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.
Dengan demikian,  pada  tahap reduksi  peneliti akan mengklasifikasikan  dan menyederhanakan  data  penelitian  yang  sudah  terkumpul  sesuai  dengan  rumusan
masalah penelitian.
2.  Penyajian Data Data Display
Setelah  data  direduksi  maka  tahap  selanjutnya  adalah  penyajian  data. Sugiyono  2014,  hlm.  341  mengungkapkan  bahwa  “dalam  penelitian  kualitatif,
penyajian data bisa digunakan dalam bentuk urain singkat, bagan, hubungan antara katagori,  dan  sejenisnya
”.  Penyajian  data  akan  disusun  secara  singkat,  jelas  dan terperinci agar memudahkan dalam memahami gambaran-gambaran terhadap aspek-
aspek yang diteliti baik secara keseluruhan maupun bagian demi bagian.
3.  Penarikan Kesimpulan Verifikasi
Setelah  penyajian,  data  maka  tahap  ketiga  adalah  penarikan  kesimpulan. Penarikan kesimpulan merupakan upaya peneliti untuk mencari arti atau memaknai
data-data  yang  telah  di  analisis  dengan  mencari  hal-hal  penting.  Kesimpulan  ini disusun dalam bentuk pernyataan singkat dengan mengacu kepada tujuan penelitian.
Demikian  prosedur  analsis  data  yang  akan  dilakukan  peneliti  dalam pelaksanaan  penelitian.  Dengan  melakukan  tahapan-tahapan  ini  diharapkan  dapat
memperoleh  data  yang  memenuhi  kriteria  suatau  penelitian  yaitu  data  yang  valid, kredibel, dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan kebenarannya.
R
iza Prianto Wibawa, 2015 PERUBAHAN GAYA HIDUP MAHASISWA MIGRAN ASAL BELITUNG TIMUR DI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A.  Simpulan
1. Gaya  hidup  mahasiswa  migran  asal  Belitung  Timur  di  Kota  Bandung,  di
identifikasi  dalam  tiga  hal,  pertama  dalam  pola  intensitas  dan  kuantitas pengunaan barang-barang yang berhubungan dengan fashion, kedua pemanfaatan
waktu  luang,  dan  ketiga  penggunaan  uang  biaya  hidup  yang  didapatkan  dari orang  tua.  Pertama,  mahasiswa  migran  selalu  berusaha  untuk  tampil  modis.
Mereka  memiliki  banyak  pakaian  dan  aksesoris  fashion  yang  trendy  maupun branded. Ada perbedaan selera fashion antara mahasiswa migran yang tinggal di
asrama  dan  mahasiswa  migran  yang  tinggal  kos.  Mahasiswa  yang  tinggal  di asrama,  hanya  mementingkan  trend  dalam  gaya  berpakaian  mereka,  sehingga
mereka  tidak  pernah  mematok  harus  membeli  pakaian  dan  aksesoris  fashion  di mall  atau  distro,  sedangkan  mahasiswa  yang  tinggal  kos,  mementingkan  trend
dan  juga  brand  dalam  gaya  berpakaian,  sehingga  mereka  lebih  memilih  untuk membeli pakaian dan aksesoris fashion di mall atau distro saja. Perbedaan selera
fashion  ini,  dikarenakan  adanya  perbedaan  karaktersitk  kelompok  sosial  antara mahasiswa  yang  tinggal  di  asrama  dan  mahasiswa  yang  tinggal  kos.  Kedua,
dalam  pemanfaatan  waktu  luang,  seringkali  diisi  dengan  berbagai  kegiatan rekreasi  yang  berorientasi  pada  kesenangan  semata,  bernuansa  hedon,  serta
membutuhkan  biaya  besar.  Ketiga,  penggunaan  uang  biaya  hidup  yang didapatkan  dari  orang  tua,  selain  digunakan  untuk  memenuhi  kebutuhan  kuliah
dan  kebutuhan  hidup  sehari-hari,  digunakan  juga  untuk  memenuhi  kebutuhan gaya hidup mereka di Kota Bandung.