Nurul Haque,2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ETNOMATEMATIKA SUNDA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Teknik pengumpulan data eksperimen
a. Tes, tes yang dilakukan di awal berupa pretes dan di akhir berupa
postes berbentuk uraian. Tes ini dulakukan untuk mengetahui perkembangan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sifat-sifat
bangun ruang tabung. b.
Lembar kerja yang akan membantu siswa dalam menjalani kegiatan pembelajaran. Siswa belajar mengikuti lembar kerja yang telas dibuat
sebelumnya, hal ini bertujuan agar kegiatan pembelajaran lebih terarah.
c. Lembar wawancara digunakan untuk mengetahui respon selama
kegiatan pembelajaran berlangsung. d.
Jurnal diisi oleh semua siswa di setiap diakhir pembelajaran untuk mencerminkan bagaimana kesan mereka setelah pembelajaran selesai
dan menuliskan apa saja ilmu yang telah mereka dapatkan.
D. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Penelitian dalam DDR
Pada penelitian awal tahap DDR ini, instrumen yang digunakan adalah tes dan non-tes. Tes dilakukan saat pretes dan postes. Soal pretes yang digunakan
berupa soal uji learning obstacle yang berfungsi untuk mengtahui hambatan yang dialami siswa dalam materi sifat-sifat bangun ruang tabung. Sedangkan instrumen
non-tes berupa lembar observasi untuk mengetahaui aktivitas selama pembelajaran berlangsung, LKS, dan jurnal yang dibuat oleh siswa di setiap akhir
pembelajaran. 2.
Instrumen Penelitian dalam eksperimen Instrumen yang dilakukan pada metode eksperimen juga terdiri dari dua
yaitu tes dan non-tes. Tes berupa soal-soal kemampuan berpikir kritis yang diberikan kepada siswa pada saat pretes dan postes. Instrumen non-tes berupa
wawancara, jurnal, lembar observasi, LKS, dan skala disposisi. Instrumen penelitian yang berupa tes kemampuan berpikir kritis yang
berbentuk soal uraian. Sebelum diujikan, soal tersebut dikaji dengan beberapa ujian seperti uji validitas, uji reliabilitas, uji daya pembeda, dan uji tingkat
kesukaran soal dengan menggunakan software ANATES.
Nurul Haque,2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ETNOMATEMATIKA SUNDA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Validitas Tes
Validitas tes menunjukkan kualitas ketepatan tes dalam mengukur aspek- aspek materi dan aspek perilaku yang seharusnya diukur. Validitas tes harus
disesuaikan dengan tujuan pengukuran. Dalam validitas tes ini terdapar 3 jenis validitas yaitu validitas isi, validitas kriteria dan validitas konstruk.
b. Validitas Butir Soal
Validitas butir soal ini digunakan untuk mengetahui dukungan tiap butir soal terhadap skor total. Jika kolerasi yang setiap butir soal memiliki nilai 0,3
maka dapat disimpulkan bahwa butir soal tersebut dikategorikan ke dalam kategori signifikan.
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Butir Soal
No Butir Baru No Butir Asli
Kolerasi Signifikansi
1 1
0,668 Signifikan
2 2
0,879 Sangat signifikan
3 3
0,671 Signifikan
4 4
0,738 Sangat signifikan
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa butir soal nomor 1 memiliki koefisien kolerasi sebesar 0,668, soal nomor 2 memiliki koefisien kolrasi sebesar
0,879, soal nomor 3 memiliki koefisien kolerasi sebesar 0,671, dan butir soal nomor 4 memiliki koefisien kolerasi sebesar 0,738. Berdasarkan kategori
signifikansi uji validitas, butir soal nomor 1 dan 3 termasuk ke dalam kategori signifikan, sedangkan butir soal nomor 2 dan 4 termasuk ke dalam kategori sangat
signifikan. c.
Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui keajegan suatu soal bila
diberikan kepada subyek dengan kemampuan yang berbeda. berikut ini hasil skor yang didapat oleh masing-masing subyek yang menjadi sampel. Subyek yang
menjadi sampel di sini adalah siswa kelas VI sekolah dasar. Masing-masing nama siswa, skor ganjil, skor genap dan total skor disajikan pada tabel 3.2 berikut :
Nurul Haque,2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ETNOMATEMATIKA SUNDA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Uji Reliabilitas
No KodeNama Subyek
Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 Agus Gunawan
35 50
85 2
Ahmad Riyan 30
20 50
3 Aldi Saputra
30 20
50 4
Aminah 20
40 60
5 Arifudin
25 25
6 Aryadi
30 25
55 7
Cindy 35
10 45
8 Dodi S
15 10
45 9
Eka W 35
35 10
Eli Santi A 40
45 85
11 Ezza Hatami
35 50
85 12
Fujiah 40
30 70
13 Hanafi
35 40
75 14
Icha A 40
30 70
15 Idham Bahrul Harbi
35 45
80 16
Intan 15
10 25
17 Ikbal
35 45
80 18
Khoirunnisa 40
30 70
19 Latifah
40 30
70 20
Lia Amanda 25
25 50
21 LiaApriani
40 30
70 22
M Ilham 40
50 90
23 Mila K
5 10
15 24
Muhammad Ridwan 40
45 85
25 Nufus
40 45
85 26
Nur Agus 15
25 40
27 Nurlela
30 10
40 28
Qodatul Ummah 40
30 70
29 Ratu Farisha Sz
40 30
70 30
Rendi 15
15 30
31 Rifki Sega
40 25
65 32
Rio Saputra 40
25 60
33 Riska
15 5
20 34
Rohim 40
5 45
35 Rohyati
25 30
55 36
Roiyah 15
5 20
37 Sahrudi
20 5
25 38
Sahrul Aziz 30
45 75
39 Siti Nuraeni
40 15
55 40
Sri Murniasih 20
5 25
41 Subana
30 45
75 42
Sahrul Fikry 40
45 85
43 Tamara
25 20
45 44
Umaroh 40
30 70
45 Yusif Maulana
35 45
80
Nurul Haque,2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ETNOMATEMATIKA SUNDA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rata-rata = 57,56 Simpangan baku = 22,27
Kolerasi XY = 0,51 Reliabilitas tes 0,68
d. Uji Daya Pembeda
Menurut Arikunto Natasya A, 2014 daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan
tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Uji daya pembeda ini dilakukan dengan menggunakan software ANATES. Setalah data didapat, langkah
selanjutnya adalah mengklasifikasikan data dengan kriteria berikut : Tabel 3.3
Kriteria Indeks Daya Pembeda Daya pembeda
Klasifikasi DP ≤ 0,00
Sangat Kurang Signifikan 0,00 DP ≤ 0,20
Kurang Signifikan 0,20 DP ≤ 0,40
Cukup Signifikan 0,40 DP ≤ 0,70
Signifikan 0,70 DP ≤ 1,00
Sangat signifikan Data yang telah dianalisis dengan software ANATES untuk mengetahui
daya pembeda soal, maka selanjutnya data disajikan pada tabel di bawah ini : Tabel 3.4
Hasil Uji Daya Pembeda No
No Butir Asli
DP T.ingkat
Kesukaran Kolerasi
Sig. Kolerasi
1 1
48,33 Sedang
0,668 Signifikan
2 2
91,67 Sedang
0,879 Sangat Signifikan
3 3
23,33 Sedang
0,671 Signifikan
4 4
58,33 Sedang
0,738 Sangat Signifikan
Berdasarkan hasil tabel di atas dapat diketahui bahwa daya pembeda untuk soal nomor 1 memiliki nilai 48,33 dengan kategori signifikan, soal nomor 2
memiliki nilai 91,67 dengan kategori sangat signifikan, soal nomor 3 memiliki nilai 23,33 dengan kategori signifikan dan soal nomor 4 memiliki nilai 58,33
dengan kategori sangat signifikan.
Nurul Haque,2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ETNOMATEMATIKA SUNDA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Uji Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah suatu soal termasuk ke dalam kategori mudah, sedang atau sukar. Rumus yang dapat
digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal menurut To Supriadi, 2014, hlm. 63 adalah sebagai berikut :
Keterangan :
TK : Tingkat kesukaran
: Jumlah skor yang diperoleh siswa pada butir soal itu : Jumlah skor ideal pada butir soal itu
Klasifikasi tingkat kesukaran menurut Suherman Supriadi, 2014, hlm. 64 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.5 Uji Tingkat Kesukaran Soal
No Butir Baru
No Butir Asli Tingkat
Kesukaran Kategori
1 1
62,50 Sedang
2 2
50,83 Sedang
3 3
48,33 Sedang
4 4
57,50 Sedang
Hasil uji tingkat kesukaran soal yang telah dianalisis dengan software ANATES menunjukkan bahwa soal nomor 1 memiliki tingkat kesukaran sebesar
62,50, soal nomor 2 memiliki tongkat kesukaran 50,83, soal nomor 3 memiliki tingkat kesukaran 48,33 dan soal nomor 4 memiliki tingkat kesukaran
57,50. Dengan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa keempat soal memiliki tingkat kesukaran sedang karena berada pada nilai 0,30 TK ≤ 0,70.
Tabel 3.6 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat Kesukaran Kategori Soal
TK = 0,00 Soal terlalu sukar
0,00 TK ≤ 0,30
Soal sukar 0,30
TK ≤ 0,70 Soal sedang
0,70 TK ≤ 1,00
Soal mudah TK = 1,00
Soal terlalu mudah
Nurul Haque,2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ETNOMATEMATIKA SUNDA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Teknik Analisis Data