Nurul Haque,2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ETNOMATEMATIKA SUNDA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Teknik Analisis Data
Pada  penelitian  ini,  data-data  yang  sudah  terkumpul  kemudian  dianalisis
dengan tahapan berikut :
1. Analisis Data Hasil Tes Kemampuan Kritis Matematis
a. Uji Normalitas
Uji  normalitas  ini  digunakan  untuk  mengetahui  populasi  data  berdistribusi normal ataukah tidak. Sebaran data dikatakan baik jika data tersebut berdistribusi
normal.  Untuk  menguji  kenormalan  suatu  data  digunakan  rumus  chi-kuadrat  . Adapun rumusnya adalah :
∑ Keterangan :
o
= frekuensi yang diamati
=   frekuensi yang diharapkan =   banyaknya kelas
- 3, derajat kebebasan k = banyaknya kelas
tersebut  akan  dibandingkan  dengan atau
dengan  α adalah taraf signifikan 0,01
Adapun kaidah keputusan dalam perhitungan ini adalah sebagai berikut: Jika
X
2 tabel
maka distribusi data tidak normal. Jika
X
2 tabel
maka distribusi data normal Dan  untuk  mempermudah  pengolah  data,  dalam  penelitian  ini  peneliti
menggunakan bantuan software atau software SPPS 21.0 for windows. b.
Uji Homogenitas Bartlett Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji homogenitas dari Barlet yang
bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat varians yang homogen antara kedua kelompok  eksperimen  dengan  satu  kelompok  kontrol  yang  sedang  diteliti
Ruseffendi Supriadi, 2014, hlm. 69. X
2 =
dk
j
lns
2 j
- ∑ dk
i
lns
2 i
Dengan dk
i
= n - 1, dk
j
= ∑ dk
i
, ln = logaritma dasar e, titik kritis pada taraf signifikansi α adalah
l-a
X
2 dk
.
Nurul Haque,2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ETNOMATEMATIKA SUNDA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Uji Hipotesis
1 Uji Anova Satu Jalur
Untuk  data  yang  berdistribusi  normal  dan  homogen,  uji  perbedaan  tiga rerata  yang  digunakan  dalam  pengujian  hipotesis  adalah  Anova  satu  jalur.
Ruseffendi  Supriadi,  2014,  hlm.  70  berikut  cara  perhitungan  Anova  satu  jalur tiga sampel :
F =
a t
i k
j n
i k
j j
j ij
i k
j j
j a
k j
n i
ij i
i i
JK JK
JK n
J X
JK N
J n
J JK
N J
X JK
k N
JK RJK
k JKa
RJKa
j j
 
 
 
 
 
 
 
 
  
  
1 1
1 2
2 1
2 2
1 1
2 2
1
Keterangan :
a
RKJ Rerata jumlah kuadrat antar
i
RJK Rerata jumlah kuadrat inter
t
JK Jumlah kuadrat total
a
JK Jumlah kuarter inter
 J
Jumlah seluruh data 
N Banyak data
 K
Banyak kelompok 
j
n Banyak anggota kelompok-j
j
J Jumlah data dalam kelompok-j
a
dk K-1
dk
i
= N -k
Nurul Haque,2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ETNOMATEMATIKA SUNDA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mempermudah perhitungan Anova satu jalur ini, digunakan program SPSS  21.0.  Setelah  nilai
diketahui,  selanjutnya  adalah  membandingkan tersebut  dengan
.  Hipotesis  nol  yang  menyatakan  tidak  ada perbedaan  ditolak  untuk  nilai
.  Langkah  berikutnya  adalah melakukan uji Scheffe. Dalam keadaan hipotesis nol diterima dalam arti tidak ada
perbedaan,  maka  uji  Scheffe  tidak  perlu  dilakukan.  Selain  untuk  melihat perbedaan ketiga sampel tersebut, penelitian ini pun ingin mengetahui perbedaan
peningkatan  kemampuan  berpikir  kritis  pada  kelompok  eksperimen,  maka dilakukan  uji  perbedaan  tiga  rerata  dengan  menggunakan  analisis  varians  satu
jalur Anova satu jalur. 2
Uji Scheffe Setelah  melakukan  uji  Anova  satu  jalur  maka  berlanjut  pada  uji  Scheffe
untuk mengetahui perbedaan rerata yang signifikan, uji Scheffe ini dilakukan pada data  yang  melibatkan  3  buah  sampel,  yaitu  2  kelompok  eksperimen  dan  1
kelompok kontrol. Rumus yang digunakan dalam uji  Scheffe menurut Ruseffendi Supriadi, 2014, hlm. 72 adalah sebagai berikut:
1 .
1 1
2 1
2 2
1
 
 
  
 k
n n
RJK X
X F
i
Keterangan:
1
X
rerata subkelompok pertama
2
X
rerata subkelompok kedua
1
n
banyak anggota kelompok pertama
2
n
banyak anggota kelompok kedua Untuk menentukan nilai
F
terlebih dahulu harus menghitung k
N JK
RJK
i i
 
Rerata jumlah kuadrat inter dengan
 
  
 
k j
n i
k j
j j
ij i
j
n J
X JK
1 1
1 2
2
Jumlah kuadrat inter
Nurul Haque,2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ETNOMATEMATIKA SUNDA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan: J = jumlah seluruh data
 N
banyak data 
k banyak kelompok
j
n banyak anggota kelompok-j
j
J jumlah data dalam kelompok-j
Selain  itu  jika  terdapat  perbedaan  pada  subkelompok-subkelompok  pada kelompok  eksperimen  maka  uji  Scheffe  pun  dilakukan  untuk    mengetahui  mana
yang  berbeda  secara  signifikan  peningkatan  kemampuan  komunikasi  matematis pada subkelompok eksperimen dan untuk mempermudah pengolahan data, dalam
penelitian ini  peneliti menggunakan bantuan software SPSS 21.0 for windows. 3
Perhitungan Gain Ternormalisasi Perhitungan  gain  ternormalisasi  dilakukan  untuk  mengetahui  sejauh  mana
peningkatan  kemampuan  berpikir  kritis  siswa  selama  penelitian  berlangsung. Adapun  perhitungan  gain  ternormalisasi  menggunakan  rumus  dari  Mezler
Supriadi, 2014, hlm. 74 berikut :
Interpretasi  gain  ternormalisasi  tersebut  disajikan  dalam  bentuk  klasifikasi seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.7 Interpretasi Gain Ternormalisasi
Gain Klasifikasi
g0,7 Gain tinggi
0,3g≤0,7 Gain sedang
g≤0,3 Gain rendah
4 Analisis Skala Disposisi
Data  yang  dikumpulkan  dari  skala  kemampuan  berpikir  kritis  kemudian dianalisis. Setlah data ditabulasi dan dianalisis, kemudian data tersebut ditafsirkan
Nurul Haque,2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ETNOMATEMATIKA SUNDA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan  menggunakan  persentase  berdasarka  kriteria  Kuntjaraningrat  Supriadi, 2014, hlm. 84 sebagai berikut :
Tabel 3.8 Kiteria Persentase Skala Disposisi
Persentase Kriteria
P=0 Tak seorang pun
0P25 Sebagian kecil
25≤P50 Hampir setengahnya
P=50 Setengahnya
50P75 Sebagian besar
75≤P100 Hampir seluruhnya
P=100 Seluruhnya
5 Analisis Hasil Wawancara
Wawancara  dilakukan  kepada  beberapa  sampel  pada  masing-masing tahapan  yaitu  tahap  DDR  dan  tahap  eksperimen.  Sampel  diambil  dari  beberapa
siswa  yang  memiliki  kemampuan  kurang,  sedang,  dan  tinggi.  Data  yang  didapat dari hasil wawancara ini kemudian diringkas untuk dapat menjawab permasalahan
dalam  penelitian  ini  dan  melihat  bagaimana  respon  siswa  selama  mengikuti kegiatan pembelajaran.
F. Pengembangan Bahan Ajar