Metode dan Desain Penelitian

Ali Priyono,2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1 Hasil Pengundian Sampel Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

C. Definisi Operasional

1. Model Pembelajaran Bruce dan Marsha 2006 yang dikutip oleh Suherman 2009, hlm. 1 menguraikan bahwa “ model pembelajaran adalah belajar sebagai pengorganisasian lingkungan yang dapat menggiring siswa berinteraksi dan mempelajari bagaimana belajar .” 2. Model Pembelajaran Inkuiri Metzler 2000, hlm. 315 memaparkan bahwa: “The inquiry teaching model is amalgam of saveral strategie that rely on the teacher to frame and ask questions and the student thing then move.” 3. Model Pembelajaran Konvensional Metzler 2000, hlm. 161 menyebutkan bahwa, “While not often identified formaly as model based direct instruction, its likely that the vast majority of Kelompok Putra Pa Putri Pi Jumlah Eksperimen Model Pembelajran Inkuiri 15 15 30 Kontrol Model Pembelajaran Konvensional 15 15 30 Total 30 30 60 Ali Priyono,2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu physical education teacher today use some recognizable version of what is known as direct instruction .” 4. Keterampilan Gerak Dasar Keterampilan gerak dasar motorik merupakan suatu tugas gerak yang berwujud teknik olahraga Sukintaka, 2004, hlm. 78-79. Keterampilan gerak dasar adalah suatu keterampilan yang mendasari gerakan yang sebenarnya atau lebih kompleks. 5. Lompat Jauh Djumidar 2007, hlm. 12-40 menjelaska n bahwa ”Lompat jauh adalah hasil dari kecepatan horisontal yang dibuat dari ancang-ancang dengan gerak vertikal yang dihasilkan dari kaki tumpu, formulasi dari kedua aspek tadi menghasilkan suatu gaya gerak parabola dari titik pusat grafitasi”.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat atau tes yang digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keterampilan gerak dasar lompat jauh siswa berupa tes keterampilan dengan skala pengukuran rating scale. Untuk memperoleh data berdasarkan performa keterampilan siswa, pada saat pelaksanaan tes menggunakan alat perekam video kemudin diamati, diteliti selanjutnya dicatat dan dimaknai. Rentang nilai yang diperoleh yaitu skor 5 menunjukan Sangat Baik SB skor 4 menunjukkan Baik B, skor 3 menunjukkan Sedang S, skor 2 menunjukan Cukup C, skor 1 menunjukkan Kurang K. Komponen yang diukur pada tes keterampilan gerak dasar lompat jauh diantaranya fase awalan, fase tolakan, fase melayang, dan fase mendarat. Format penguasaan keterampilan gerak dasar lompat jauh ini diambil dari sumber Suherman, 2003 dalam Kastrena, 2014, hlm. 64-65. Instrumen tersebut kemudian dikembangkan sendiri oleh peneliti selanjutnya diujicobakan, dianalisis dan