PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH : Studi Eksperimen di SDN 2 Kedungdawa Kabupaten Cirebon.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
(Studi Eksperimen di SDN 2 Kedungdawa Kabupaten Cirebon)
TESIS
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Olahraga
Oleh
ALI PRIYONO NIM 1302655
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015
(2)
LEMBAR PENGESAHAN
ALI PRIYONO, S. Pd
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing
Dr. Nurlan Kusmaedi, M.Pd. NIP. 19530111 198003 1 002
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Olahraga
Dr. Yudy Hendrayana, M. Kes, AIFO NIP. 196207181988031004
(3)
Dan katakanlah (olehmu Muhammad),”ya tuhanku, tambahkan
kepadaku ilmu pengetahuan.”
(QS. At:Thoha:114)
“
Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan
kepadamu:Berlapang-lapanglah dalam majlis, maka lapangkanlah,
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan:Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan
”. (
QS Al-Mujadila ayat 11).
Tesis ini kupersembahkan untuk:
Ayahanda Riyanto dan Ibunda tercinta Sri Lidya Rahmawati.
Kakakku Anita Marsiliya yang telah memberikan dorongan moril dan
materil serta do’a restunya selama penulis menuntut ilmu sampai
(4)
Allah SWT Amin.
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “ PENGARUH MODEL
PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR
KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH “ ini sepenuhnya karya saya sendiri tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara -cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Juli 2015 Yang Membuat Pernyataan
(5)
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Peneliti panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, shalawat beserta salam kita junjungkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Penyusunan Tesis yang berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Gerak Dasar Lompat Jauh” ini merupakan tugas yang harus diemban oleh peneliti untuk memperoleh gelar Magister selama mengikuti studi pada Program Studi S-2 Pendidikan Olahraga Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Peneliti menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk perbaikan tesis ini.
Akhir kata semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi peneliti pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
(6)
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam penulisan dan penyusunan tesis ini peneliti banyak mendapatkan kendala dan hambatan namun berkat ridho dari Allah SWT, peneliti dapat menyelesaikan sesuai pada waktunya yang telah ditentukan. Selain itu peneliti juga banyak sekali mendapat bimbingan serta dorongan untuk dapat menyelesaikan tesis ini. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Didi Suryadi, M.Ed., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana UPI yang telah memberikan dorongan dan fasilitas.
2. Bapak Dr. Yudy Hendrayana, M.Kes, AIFO., selaku Ketua Prodi Pendidikan Olahraga SPs UPI yang telah memberikan izin dan rekomendasinya kepada peneliti dalam menyusun tesis ini.
3. Bapak Dr. Nurlan Kusmaedi, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing Tesis yang senantiasa memberikan pengarahan dan membimbing peneliti sehingga dapat menyelesaikan tesis ini.
4. Kepala Sekolah Dasar Negeri 2 Kedungdawa Kabupaten Cirebon yang telah memberikan izin siswanya untuk dijadikan sampel dalam penelitian.
5. Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar Negeri 2 Kedungdawa Kabupaten Cirebon yang telah membantu dan bekerjasama selama proses penelitan.
6. Siswa-siswi di Sekolah Dasar Negeri 2 Kedungdawa Kabupaten Cirebon yang telah membantu dan bekerjasama selama proses penelitian.
7. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan moril dan materil di mana pun adanya, terimakasih banyak.
(7)
(8)
(9)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Ali Priyono (1302655), “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar
Keterampilan Gerak Dasar Lompat Jauh. Dibawah bimbingan Dr. Nurlan Kusmaedi, M. Pd
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar keterampilan gerak dasar lompat jauh pada kelompok yang menggunakan model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Randomize Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 2 Kedungdawa Kabupaten Cirebon. Teknik sampel yang digunakan yaitu Random Sampling 30 siswa laki-laki dan 30 siswa perempuan. Instrumen yang digunakan adalah tes penguasaan keterampilan gerak lompat jauh. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi (pengamatan) dan dokumentasi foto. Pengolahan data dengan analisis statistik, menguji normalitas dan homogenitas suatu data serta menganalisis data dengan menggunakan uji Paired Sample
T-test dan Independent Sample T-T-test. Berdasarkan analisis data, nilai signifikansi < 0,05 sig
p-value sebesar 0,000 dan rata-rata model pembelajaran inkuiri sebesar 18,7 sedangkan hasil belajar keterampilan gerak dasar lompat jauh dengan menggunakan model pembelajaran konvensional (Direct Instruction) sebesar 17,2 sehingga menolak H0 ini berarti terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar keterampilan gerak dasar lompat jauh dan terdapat perbedaan skor yang signifikan keterampilan gerak dasar lompat jauh antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran konvensional di SDN 2 Kedungdawa Kabupaten Cirebon.
(10)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Ali Priyono (1302655), "Influence Inquiry Learning Model Of the Movement Basic Skills Learning Outcomes Long Jump). Under the guidance of Dr. Nurlan Kusmaedi, M. Pd
The purpose of this study was to determine whether there is influence of inquiry learning model for learning outcomes basic motor skills long jump in the group using inquiry learning model and conventional learning models. The method used was experimental method. The design used in this study is Randomize pretest-posttest control group design. Population in this research is class student V SDN 2 Kedungdawa Cirebon, while the sample used is random sampling 30 male students and 30 female students. The instrument used is the mastery test motor skills long jump. While data collection techniques used were observation (observation) and photo documentation. Data processing with statistical analysis, test for normality and homogeneity of the data and analyze the data by using Paired Sample T-test and independent sample T-test. Based on data analysis, a significance value <0.05 sig p-value of 0.000 and an average of 18.7 inquiry learning model, while the basic motor skills learning outcomes long jump using conventional learning models (Direct Instruction) of 17.2 to reject H0 This means there is a significant difference in scores basic motor skills long jump between students who learn by inquiry learning model and conventional learning models in SDN 2 Kedungdawa Cirebon.
(11)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ... 3 DAFTAR GAMBAR ... 4 BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Struktur Organisasi ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. A. Pembelajaran Lompat Jauh ... Error! Bookmark not defined. B. Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined. C. Keterampilan Gerak Dasar ... Error! Bookmark not defined. 1. Hakikat Keterampilan ... Error! Bookmark not defined. 2. Pembelajaran Keterampilan Gerak Dasar .... Error! Bookmark not defined. D. Model Pembelajaran... Error! Bookmark not defined. 1. Model Pembelajaran Inkuiri ... Error! Bookmark not defined. 2. Model Pembelajaran Konvensional (Direct Instruction) .. Error! Bookmark not defined.
E. Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. F. Posisi Teoritis ... Error! Bookmark not defined.
(12)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. A. Metode dan Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Partisipan, Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 1. Partisipan ... Error! Bookmark not defined. 2. Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3. Sampel ... Error! Bookmark not defined. C. Definisi Operasional... Error! Bookmark not defined. D. Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined. E. Prosedur Penelitian... Error! Bookmark not defined. F. Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.
A. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Deskripsi Data ... Error! Bookmark not defined. 2. Pengujian Persyaratan Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 3. Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 4. Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 5. Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. B. Diskusi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined. A. Simpulan ... Error! Bookmark not defined. B. Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR RUJUKAN ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN ………..
(13)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Tabel Halaman
2.1 Mengukur Hasil Belajar ..……… 14
2.2 Dimensi keterampilan Diskrit, Serial dan Kontinu ……….. 23
2.3 Mengukur Tingkat Kelas Adaptasi untuk Model Inkuiri
dalam Penjas………. 35
3.1 Hasil Pengundian Sampel ……….. 48
3.2 Format Pengamatan Penguasaan Keterampilan Gerak
Lompat Jauh……… 49
3.3 Format Penilaian Penguasaan Keterampilan Gerak Lompat
Jauh ……… 50
3.4 Data Hasil Uji Coba Instrumen ……….. 51
3.5 Analisis Ancaman Desain Penelitian ……… 53
4.1 Data Hasil Keterampilan Gerak Dasar Lompat Jauh ……. 58
4.2 Hasil Uji Normalitas ………. 59
4.3 Hasil Uji Homogenitas ………... 60
4.4 Hasil Uji Paired Samples Test Inkuiri terhadap
Keterampilan Lompat Jauh ………..….. 61
4.5 Hasil Uji Paired Samples Test Konvensional terhadap
Keterampilan Lompat Jauh ……… 62
4.6 Hasil Uji Independent Samples Test Inkuiri dan
(14)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Gambar Halaman
2.1 Fase Awalan ………. 11
2.2 Fase Tolakan ………. 11
2.3 Fase Melayang ………. 12
2.4 Fase Mendarat ………. 14
2.5 Model Pendekatan Proses Informasi ……… 27
2.6 Bagan Proses Pembelajaran Inkuiri ………. 37
2.7 Bagan Proses Pembelajaran Konvensional ……… 39
3.1 Bagan Randomize Pretest-Posttest Control Group Design 46 3.2 Bagan Desain Tujuan Penelitian ……… 46
3.3 Reliability Statistic ……… 52
(15)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Atletik adalah aktivitas jasmani atau latihan jasmani yang berisikan gerak alamiah seperti jalan, lari, lompat, dan lempar. Atletik dilakukan di semua negara, karena nilai-nilai edukatif yang terdapat didalamnya juga memegang peranan penting dalam pengembangan kondisi fisik, sehingga dapat menjadi dasar pokok untuk pengembangan atau peningkatan prestasi yang optimal bagi cabang olahraga lain dan bahkan diperhitungkan sebagai ukuran kemajuan suatu negara, khususnya dalam prestasi olahraga. Lompat jauh adalah salah satu nomor dari cabang olahraga atletik yang sudah dikenal oleh banyak orang atau dengan kata lain lompat jauh sudah dikenal oleh masyarakat kuno sejak mereka lahir, dimana dalam kesehariannya mereka dipaksa oleh alam untuk lompat atau berlari guna mempertahankan kehidupan. lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas ke depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Penguasaan keterampilan gerak dasar lompat jauh memang tidak mudah. Selain ketekunan, latihan yang rutin dan tingkat kedisiplinan juga mempengaruhi keberhasilan siswa menjadi terampil dalam melakukan lompat jauh yang baik. Tehnik dasar lompat jauh termasuk yang paling sederhana dibanding dengan gaya yang lain. Mencapai keberhasilan belajar yang baik di dalam pembelajaran lompat jauh perlu didukung dengan latihan yang baik melalui pendekatan-pendekatan ilmiah dengan melibatkan berbagai ilmu pengetahuan. Kaitannya dengan latihan untuk mencapai prestasi ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan.
Gerakan melompat merupakan gerakan lokomotor, yang artinya adalah gerakan memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat yang lain dengan cara
(16)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menolakkan kaki sehingga tercipta suatu lompatan. Oleh karena itu dalam mengukur keberhasilan pembelajaran lompat jauh di Sekolah Dasar adalah gerak dasar lompat jauh. Adapun tahapan dalam melakukan gerak dasar lompat jauh diantaranya fase awalan, fase tolakan, fase melayang, serta fase mendarat. Banyak Sekolah-sekolah yang tidak memiliki fasilitas pendidikan jasmani yang layak dan memadai. Salah satu kendala kurang lancarnya pembelajaran pendidikan jasmani disekolah-sekolah, adalah kurang memadainya sarana yang dimiliki oleh sekolah-sekolah tersebut. Disamping itu ketergantungan para guru penjas pada sarana yang standar serta pendekatan pembelajaran pada penyajian teknik-teknik dasar juga standar sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan. Selain itu penerapan suatu model pembelajaran yang guru lakukan saat mengajar kurang sesuai dengan tujuan keberhasilan pembelajaran. Hal tersebut menyebabkan pola pembelajaran yang dan cenderung membosankan. Dalam situasi dan kondisi sekolah-sekolah dewasa ini, dimana ruang gerak para siswa untuk beraktivitas fisik, kebebasan mengeksplorasi ide gagasan, serta kesempatan siswa untuk terlibat langsung semakin berkurang. Pengembangan sarana pendidikan jasmani artinya melengkapi yang sudah ada dengan cara mengadakan, memperbanyak dan membuat alat-alat yang sederhana atau memodifikasi serta penerapan model pembelajaran yang lebih memusatkan pada kinerja siswa (Student Centre). Tujuannya adalah untuk memberdayakan anak, agar bisa lebih banyak bergerak dalam situasi yang menarik dan gembira tanpa kehilangan esensi pendidikan jasmani itu sendiri untuk melakukan pembelajaran gerak.
Pendidikan jasmani adalah dimana aktivitas jasmani sebagai alat tujuan pendidikan. Suherman (2009, hlm. 5) menyatakan bahwa “Pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui dan tentang aktivitas fisik atau dalam bahasa aslinya adalah
physical education is education of and through movement.” Terdapat tiga kata kunci dalam definisi tersebut, yaitu 1) pendidikan (education), yang direfleksikan dengan kompetensi yang ingin diraih siswa, 2) melalui dan tentang (through and of), sebagai
(17)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kata sambung yang menggambarkan keeratan hubungan yang dinyatakan dengan berhubungan langsung dan tidak langsung, dan 3) gerak (movement), merupakan bahan kajian sebagaimana tertera dalam kurikulum pendidikan jasmani.
Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional, spiritual dan sosial). Pendidikan jasmani memberikan kesempatan pada siswa terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Hal tersebut merupakan salah satu karakteristik program pendidikan jasmani, Graham dkk (dalam
Suherman, 2009, hlm. 11) mengatakan bahwa “Komponen perkembangan motor skills dan movement concepts, siswa diberi banyak kesempatan untuk melakukan aktivitas belajar yang bermakna dan sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memungkinkan siswa dapat mengembangkan konsep geraknya serta dapat menambah kemampuan dan percaya dirinya dalam menampilkan berbagai macam
gerak (lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif).” Dalam pembelajaran pendidikan jasmani, guru mengajarkan konsep gerak dan keterampilan gerak pada siswa. Hal ini berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan siswa. Gerakan adalah salah satu sarana utama bagi siswa untuk belajar tentang dunianya. Siswa terlihat senang belajar konsep gerak karena merangsang ide, cara-cara kreatif untuk menggerakan tubuh dan keterampilan gerak yang bervariasi. Melalui pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif, inovatif, terampil, meningkatkan dan memelihara kesegaran jasmani serta pemahaman terhadap gerak manusia dan juga mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Buschner (1994, hlm. 43) mengatakan bahwa :
“Combining the movement concepts with each motor skill produces a wide variety of learning experiences. The trick in teaching effectively at the
(18)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
elemntary level, as most teachers know, is to transfer previous learning to new concepts, finding creative enough ways to practice the same basic skill so that children remain intersted and intrigued.
Pernyataan di atas menjelaskan bahwa menggabungkan konsep gerak dengan masing-masing keterampilan gerak menghasilkan berbagai pengalaman belajar. Trik dalam mengajar secara efektif di tingkat Sekolah Dasar, guru akan semakin tahu dengan mentransfer pembelajaran sebelumnya dengan konsep baru, menemukan cara-cara yang cukup kreatif untuk berlatih keterampilan dasar yang sama agar siswa tetap tertarik.
Program pembelajaran yang bertujuan untuk mencapai keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani selayaknya dipersiapkan dengan tujuan tercapainya perkembangan kemampuan gerak siswa yang lebih kompleks. Dengan siswa menguasai keterampilan gerak dasar, siswa akan memperoleh kesenangan dan kepuasan dalam melaksanakan aktivitas fisiknya. Menurut Gabbard dkk (dalam Sukintaka (1992, hlm. 47) mengutarakan hubungan antara umur atau terminal perkembangan, tahap penguasaan perbuatan, dan perbuatan karakteristik.
“ Masa anak-anak tengah bagian akhir (8-12 tahun) termasuk dalam tahap khusus (khas) dengan karakteristik Penghalusan keterampilan gerak dan penyadaran gerak, menggunakan dasar gerak dalam tari tertentu, permainan dan olahraga, senam, dan kegiatan olahraga air.”
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa materi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa Sekolah Dasar adalah jenis pembelajaran yang bersifat memperhalus keterampilan gerak dan menggunakan gerak dasar, seperti pembelajaran lompat jauh. Kompleksitas gerakan yang diajarkan, tingkat keterampilan siswa yang beragam serta pemahaman guru terkait model pembelajaran yang efektif berpengaruh terhadap hasil belajar gerak siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar yang dirasa belum optimal.
(19)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Seorang guru harus bisa mengembangkan individu siswa yang terus berusaha mengembangkan dirinya seoptimal mungkin melalui berbagai kegiatan belajar untuk mencapai tujuannya sesuai dengan tahapan perkembangan yang dijalaninya. Guru merupakan orang dewasa yang karena jabatannya secara formal selalu mengusahakan terciptanya situasi yang tepat (mengajar) sehingga memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar (learning experiences) pada diri siswa, dengan mengarahkan segala sumber (learning resources) dan menggunakan strategi belajar mengajar (teaching-learning strategis) yang tepat (appropiate) sehingga keberhasilan pembelajaran akan dirasakan oleh guru, siswa, dan sekolah. Sebagai perencana guru harus bisa menetapkan apa yang harus dilakukan dalam kegiatan proses belajar mengajar sehingga tujuan yang diharapkan tercapai setelah diadakan kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini guru juga harus mampu menerapkan pendekatan, model, metode dan strategi yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Tujuan pembelajaran penjas yakni siswa mampu bergerak, mampu belajar melalui gerak dan dibawa dalam proses pemecahan masalah gerak yang diberikan kepada siswa sehingga siswa mampu melakukan gerak dengan benar. Bruce dan Marsha (2006) yang dikutip oleh Suherman (2009, hlm. 1) menguraikan bahwa “ model pembelajaran adalah belajar sebagai pengorganisasian lingkungan yang dapat
menggiring siswa berinteraksi dan mempelajari bagaimana belajar .” Oleh sebab itu guru harus lebih kreatif serta pandai menerapkan suatu model pembelajaran yang bersifat saintifik dengan kata lain pemberian kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung pada suatu permasalahan gerak sehingga siswa akan memperoleh pengalaman gerak. Model pembelajaran inkuiri adalah model pembelajaran yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri sehingga dapat berpikir secara kritis untuk mencari dan menemukan jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Metzler (2000, hlm. 314) menjelaskan bahwa :
“The inquiry model is strongly based in the cognitive domain, even for physical education instruction. Students are prompted into some level of thinking by the
(20)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
problem given to them by the teacher, solve the problem cognitively, and then fashion a movement answer.”
Pembelajaran inkuiri banyak dipengaruhi oleh aliran belajar kognitif, menurut aliran ini belajar pada hakikatnya adalah proses mental dan proses berpikir dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki setiap individu secara optimal. Model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran, guru sebagai fasilitator bertugas untuk mendorong siswa agar mampu mengeksplorasikan jawaban dari tugas geraknya, sehingga dapat meningkatkan keterampilan siswa. Metzler (2000, hlm. 312)
menegaskan bahwa “Model Inkuiri dapat digunakan untuk mengembangkan
intelektual siswa, membantu siswa menjadi ekspresif, kreatif dan mempunyai
keterampilan dalam bidang psikomotor.” Dan menegaskan bahwa “Pembelajaran kognitif memainkan peran mendasar dalam pembelajaran psikomotor, peserta didik harus memiliki kemampuan kognitif dasar untuk memahami dan melaksanakan tuntutan dari hampir semua tugas gerak.” Berbeda dengan model pembelajaran konvensional (Direct Instruction) yang masih digunakan oleh guru sebagai suatu pendekatan yang dianggap cocok untuk berbagai materi pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Roy Killen (1998, dalam Juliantine. et. al, 2013,
hlm. 41) menyatakan bahwa: “direct instruction merujuk pada berbagai teknik pembelajaran ekspositori (pemindahan pengetahuan dari guru kepada murid secara langsung, misalnya melalui ceramah, demonstrasi dan Tanya jawab) yang melibatkan
seluruh kelas.” Jadi bahwa dalam model pembelajaran langsung, pengetahuan yang ada pada guru diberikan langsung ke muridnya melalui proses pembelajaran. Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti berkeyakinan bahwa model pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar keterampilan gerak dasar lompat jauh. Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru mengembangkan model-model pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan intensitas keterlibatan siswa secara efektif di dalam proses pembelajaran.
(21)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Rumusan Masalah
Sehubungan dengan hal tersebut, maka rumusan masalah yang akan diteliti sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran inkuiri terhadap keterampilan gerak dasar lompat jauh pada kelompok eksperimen?
2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran konvensional terhadap keterampilan gerak dasar lompat jauh pada kelompok kontrol?
3. Apakah terdapat perbedaan skor yang signifikan keterampilan gerak dasar lompat jauh antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran konvensional?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan paparan masalah yang telah peneliti paparkan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran inkuiri terhadap keterampilan gerak dasar lompat jauh pada kelompok eksperimen 2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran
inkuiri terhadap keterampilan gerak dasar lompat jauh pada kelompok kontrol 3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan skor yang signifikan keterampilan
gerak dasar lompat jauh antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran konvensional?
D. Manfaat Penelitian 1. Teoritis
Hasil penelitian ini bisa dijadikan inspirasi oleh pendidik untuk menambah pengetahuan tentang model pembelajaran khususnya model pembelajaran inkuiri yang mampu menciptakan suasana pembelajaran menjadi menyenangkan dan
(22)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membuat siswa lebih interaktif sehingga berdampak pada hasil belajar keterampilan gerak dasar lompat jauh.
2. Praktis
Dengan penelitian ini diharapkan bisa memperoleh gambaran mengenai dampak dari model pembelajaran inkuiri terhadap perilaku sosial siswa dan membentuk kepercayaan diri yang positif dalam bersosialisasi.
E. Struktur Organisasi
Gambaran lebih jelas tentang isi dari keseluruhan tesis disajikan dalam struktur organisasi tesis berikut dengan pembahasannya. Struktur organisasi tesis tersebut disusun sebagai berikut:
1. Bab I meliputi :
a. Latar belakang penelitian b. Rumusan masalah
c. Tujuan penelitian d. Manfaat penelitian e. Struktur organisasi tesis. 2. Bab II terdiri dari :
a. Pembelajaran Lompat Jauh b. Hasil Belajar
c. Keterampilan Gerak Dasar d. Model Pembelajaran e. Penelitian Terdahulu f. Posisi Teoritis g. Hipotesis
3. Bab III metode penelitian terdiri dari : a. Metode dan Desain penelitian
(23)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Definisi Operasional d. Instrumen penelitian e. Prosedur penelitian f. Analisis data.
4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Hasil Penelitian
b. Diskusi Penelitian
5. Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi a. Kesimpulan
(24)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode True eksperimen. Dengan true experimental, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi (Sugiyono, 2009, hlm. 112). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Randomize Pretest-Postest Control Group Design. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.1
Bagan Randomize Pretest-postest Control Group Design Keterangan :
O1 = Nilai pretest kelompok eksperimen (sebelum diberi perlakuan). O2 = Nilai posttest kelompok eksperimen(setelah diberi perlakuan). X1 = Treatment Model Pembelajaran Inkuiri
O3 = Nilai pretest kelompok kontrol O4 = Nilai posttest kelompok kontrol X2 = Model Pembelajaran Konvensional
Siswa kelas V (kelompok eksperimen) Model Pembelajaran Inquiri Hasil Belajar Keterampilan Gerak
Dasar Lompat Jauh
Siswa kelas V (kelompok kontrol) Model Pembelajaran Langsung Hasil Belajar Keterampilan Gerak
(25)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2
Bagan Desain tujuan penelitian B. Partisipan, Populasi dan Sampel
1. Partisipan
Peserta pada penelitian ini yaitu siswa di Sekolah Dasar kelas lima sebanyak 120 siswa (N = 120). Sekolah setempat secara sukarela berpartisipasi dalam penelitian ini. Enam puluh siswa berpartisipasi dalam studi ini (30 laki-laki dan 30 perempuan). Mereka berkisar di usia 9-12. Izin untuk survei murid diperoleh dari kepala sekolah bersangkutan. Siswa diberitahu tujuan penelitian, hak-hak mereka sebagai partisipan. Para siswa juga diberi petunjuk dalam menyelesaikan penelitian. 2. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V A dan B di SDN 2 Kedungdawa Kabupaten Cirebon sejumlah 72 siswa.
3. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Frankel dan wallen (1993, hlm. 92) menyarankan besar sampel minimum untuk :
1. Descriptive study of 100 2. Correlational study 50
3. Causal research ratio of 30/group
4. Experimental research as much 30 or 15 / group
Berdasarkan pernyataan di atas maka peneliti mengambil sampel secara acak atau random dari kedua kelas (Random Sampling) . Dari hasil undian, peneliti menetapkan sampel sebanyak 60 siswa, 30 siswa laki-laki dan 30 siswa perempuan. Kemudian dari 60 ditentukan dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol sehingga dihasilkan kelas eksperimen berjumlah 30 siswa dan kelas kontrol berjumlah 30 siswa. Penelitian dilakukan pada siswa kelas V SDN 2 Kedungdawa Kabupaten Cirebon.
(26)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Hasil Pengundian Sampel Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
C.Definisi Operasional 1. Model Pembelajaran
Bruce dan Marsha (2006) yang dikutip oleh Suherman ( 2009, hlm. 1) menguraikan bahwa “ model pembelajaran adalah belajar sebagai pengorganisasian lingkungan yang dapat menggiring siswa berinteraksi dan mempelajari bagaimana belajar .”
2. Model Pembelajaran Inkuiri
Metzler (2000, hlm. 315) memaparkan bahwa: “The inquiry teaching model is amalgam of saveral strategie that rely on the teacher to frame and ask
questions and the student thing then move.”
3. Model Pembelajaran Konvensional
Metzler (2000, hlm. 161) menyebutkan bahwa,“While not often identified formaly as model based direct instruction, its likely that the vast majority of
Kelompok Putra (Pa) Putri (Pi) Jumlah
Eksperimen (Model Pembelajran Inkuiri)
15 15 30
Kontrol (Model Pembelajaran Konvensional)
15 15 30
(27)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
physical education teacher today use some recognizable version of what is known as direct instruction.”
4. Keterampilan Gerak Dasar
Keterampilan gerak dasar (motorik) merupakan suatu tugas gerak yang berwujud teknik olahraga (Sukintaka, 2004, hlm. 78-79). Keterampilan gerak dasar adalah suatu keterampilan yang mendasari gerakan yang sebenarnya atau lebih kompleks.
5. Lompat Jauh
Djumidar (2007, hlm. 12-40) menjelaskan bahwa ”Lompat jauh adalah hasil dari kecepatan horisontal yang dibuat dari ancang-ancang dengan gerak vertikal yang dihasilkan dari kaki tumpu, formulasi dari kedua aspek tadi menghasilkan suatu gaya gerak parabola dari titik pusat grafitasi”.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat atau tes yang digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keterampilan gerak dasar lompat jauh siswa berupa tes keterampilan dengan skala pengukuran rating scale. Untuk memperoleh data berdasarkan performa keterampilan siswa, pada saat pelaksanaan tes menggunakan alat perekam video kemudin diamati, diteliti selanjutnya dicatat dan dimaknai. Rentang nilai yang diperoleh yaitu skor 5 menunjukan Sangat Baik (SB) skor 4 menunjukkan Baik (B), skor 3 menunjukkan Sedang (S), skor 2 menunjukan Cukup (C), skor 1 menunjukkan Kurang (K).
Komponen yang diukur pada tes keterampilan gerak dasar lompat jauh diantaranya fase awalan, fase tolakan, fase melayang, dan fase mendarat. Format penguasaan keterampilan gerak dasar lompat jauh ini diambil dari sumber (Suherman, 2003) (dalam Kastrena, 2014, hlm. 64-65). Instrumen tersebut kemudian dikembangkan sendiri oleh peneliti selanjutnya diujicobakan, dianalisis dan
(28)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
interpretasi sebagai dasar penyempurnaan instrumen. Berikut format pengamatan penguasaan keterampilan gerak dasar lompat jauh (Tabel 3. 2 dan Tabel 3. 4).
Tabel 3.2
Format Pengamatan Penguasaan Keterampilan Gerak Lompat Jauh
KOMPONEN YANG DIUKUR 1 2 3 4 5 JML
TEKNIK AWALAN TEKNIK TOLAKAN TEKNIK MELAYANG TEKNIK MENDARAT TOTAL SKOR Tabel 3.3
Format Penilaian Penguasaan Keterampilan Gerak Dasar Lompat Jauh
Indikator Kriteria yang dinilai Nilai
Awalan
a.Posisi berdiri saat mengawali lari
b.Berlari dengan kecondongan badan yang cukup
c.Berlari dengan frekuensi langkah yang cukup
d.Berlari lurus dengan lintasan
e.Dapat mengontrol lari saat akan menolak
1 = tercapai 1 kriteria
2 = tercapai 2 kriteria
3 = tercapai 3 kriteria
4 = tercapai 4 kriteria
5 = tercapai 5 kriteria
Tolakan
a.Melakukan tolakan dengan satu kaki yang terkuat
b.Ketepatan saat melakukan tolakan c.Melakukan persiapan tolakan
d.Melakukan tolakan dengan koordinasi yang baik
e.Melakukan tolakan tepat dipapan tolakan
1 = tercapai 1 kriteria
2 = tercapai 2 kriteria
3 = tercapai 3 kriteria
4 = tercapai 4 kriteria
5 = tercapai 5 kriteria
Melayang a.Mempertahankan posisi tolakan
b.Pada saat melayang kaki diayun dan
1 = tercapai 1 kriteria
(29)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diangkat ke depan
c.Sikap badan dibusungkan kedepan atau melenting ke belakang
d.Lengan diayunkan ke atas belakang
e.Siswa melakukan salah satu gaya melayang (jongkok, menggantung, berjalan di udara)
2 = tercapai 2 kriteria
3 = tercapai 3 kriteria
4= tercapai 4 kriteria
5 = tercapai 5 kriteria
Mendarat
a. Mendarat dengan kedua kaki b.Mendarat sesuai lintasan lompatan
c. Mempertahankan posisi kaki tertutup pada saat mendarat
d.Menjulurkan kedua tangan kedepan saat mendarat
e. Mendarat dengan keseimbangan yang baik
1 = tercapai 1 kriteria
2 = tercapai 2 kriteria
3 = tercapai 3 kriteria
4 = tercapai 4 kriteria
5 = tercapai 5 kriteria
a. Uji Coba Instrumen
Instrumen keterampilan lompat jauh sebelum digunakan untuk mengumpulkan data yang sebenarnya, akan dilakukan uji coba instrumen. Uji coba instrumen dilakukan pada tanggal 26 Februari 2015. Uji coba ini dilakukan karena penulis ingin menghasilkan data yang bisa memperkuat kelayakkan suatu instrumen. Data yang diperoleh dari hasil pengetesan dilakukan uji validitas dan reliabilitas setiap butir penilaian untuk menguji keabsahan data dalam penelitian.
b. Uji Validitas
Untuk menguji validitas setiap butir maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang sebagai nilai Y. Metode yang digunakan dalam penghitungan data yaitu menggunakan SPSS 16.0 for Windows. Untuk menguji signifikansi korelasi yaitu nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel Product Moment. Dari tabel r diketahui bahwa n = 30 pada taraf signifikansi 5% serta memiliki
(30)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tingkat derajat kebebasan (dk = n1+n2 – 2) maka Nilai rtabel = 0,5 Butir pertanyaan dikatakan valid atau signifikan apabila rhitung > rtabel.
Ujicoba Instrumen penelitian dilakukan terlebih dahulu kepada 36 responden atau siswa sebelum akhirnya diberikan kepada responden utama. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, instrumen keterampilan gerak dasar lompat jauh dari empat indikator dinyatakan valid. Berikut hasil data uji coba instrumen yang telah dilakukan
Tabel 3.4
Data Hasil Uji Coba Instrumen Lompat Jauh
No Indikator r-tabel r-hitung Keterangan
1 Awalan 0.32 0.753 VALID
2 Tolakan 0.32 0.657 VALID
3 Melayang 0.32 0.583 VALID
4 Mendarat 0.32 0.708 VALID
c. Uji Reliabilitas
Dalam menghitung koefisien reliabilitas Alfa-crombach pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan bantuan software SPSS 16.0 for Windows. Instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai koefisien yang diperoleh 0,60 (Ghozali, 2006, hlm. 41). Berdasarkan penghitungan uji reliabilitas, hasilnya menunjukan bahwa tingkat reliabel sebesar 0.604. berikut data hasilnya :
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.604 4
Gambar 3.3 Reliability statistic
1. Limitasi Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini terdapat beberapa ancaman penelitian. Untuk meminimalisirnya dalam aspek validasi model dan metodologi, instrumen, populasi
(31)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sampel, dan faktor lain yang berkaitan dengan variabel penelitian yang dalam penelitian ini adalah penguasaan keterampilan siswa. Berikut adalah upaya untuk meminimalisir ancaman dalam penelitian ditinjau dari beberapa faktor:
1. Validasi Model Penelitian
Untuk mengetahui dan membahas mengenai sejauh mana kesesuaian hasil penelitian dengan keadaan yang sebenarnya atau sejauh mana hasil penelitian mencerminkan keadaan yang sebenarnya dibutuhkan sebuah validasi penelitian agar data penelitian tersebut tidak bersifat bias. Dibawah ini terdapat beberapa validitas penelitian :
Validitas internal : validitas internal berbicara mengenai sejauh mana kesesuaian antara data hasil penelitian dan keadaaan sebenarnya. Validitas ini diperoleh dengan penggunaan instrumen pengambil data yang memenuhi persyaratan ilmiah (valid dan reliabel)
Validitas eksternal : validitas eksternal membicarakan sejauh mana kesesuaian antara generalisasi hasil penelitian dan keadaan yang sebenarnya. Validitas ini dapat terpenuhi dengan baik bila pengambilan sampel yang kita lakukan representatif.
Menurut Fraenkel dkk terdapat beberapa ancaman terhadap metode Randomize pretest – posttest control group design yang digunakan pada penelitian ini. Frankael dkk (2012, hlm. 280) analisa ancaman penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.5. Analisis Ancaman Terhadap Desain Penelitian Randomized pretest-posttest control group design. Fraenkel dkk (2012, hlm. 280)
No Threat Keefektivan
1 Subject characteristics ++
2 Mortality +
3 Location -
4 Instrumen Decay +
5 Data Collector Characteristics -
(32)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7 Testing +
8 History +
9 Maturation ++
10 Attitude of Subjects -
11 Regression ++
12 Implementation -
Keterangan : ++ = Sangat Kuat + = Kuat
- = Lemah
Berdasarkan penjelasan pada tabel 3.5 dapat disimpulkan bahwa ancaman terhadap ancaman yang dikontrol lemah dalam penelitian ini adalah location, data collector characteristics, data collector bias, attitude of subjects dan implementation. Sedangkan validitas internal yang dikontrol secara kuat oleh desain ini adalah subject characteristic, moratality, instrument decay, testing, history, maturation, dan regression. Ancaman-ancaman yang terkontrol lemah antara lain:
a. Location
Lokasi penelitian saat tes dan pada saat pemberian perlakuan untuk kedua kelompok dilakukan pada tempat yang sama yakni di SDN 2 Kedungdawa Kabupaten Cirebon.
b. Data collector characteristics
Pada penelitian ini peneliti dibantu oleh teman dan guru penjas sekolah tersebut dalam proses pengumpulan data, yang sebelumnya diberi penjelasan tentang pelaksanaannya.
c. Data collector bias
Pemberian penjelasan mengenai langkah-langkah melakukan tes yang jelas, agar siswa memahami dengan mudah dan tidak menimbulkan penafsiran ganda. d. Attitude of subject
(33)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pelaksanaan penelitian pada kedua kelompok dilakukan pada hari yang sama namun pada jam yang berbeda. Hal ini menghindari adanya perasaan diskriminasi yang dirasakan oleh sampel penelitian.
e. Implementation
Kelompok kontrol dalam penelitian ini mendapatkan perlakuan berupa pelajaran pendidikan jasmani seperti biasa oleh gurunya, maka pada kelas eksperimen, guru pendidikan jasmani pun hadir sehingga kedua kelompok belajar dengan guru yang sama.
Validitas eksternal adalah pengendalian terhadap beberapa faktor agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan. Dalam semua bentuk desain penelitian, hasil dan kesimpulan penelitian ini adalah terbatas kepada para peserta dan kondisi seperti yang didefinisikan oleh kontur penelitian dan mengacu pada sejauh mana generalisasi hasil penelitian untuk lain kondisi, peserta, waktu, dan tempat (Graziano & Raulin, 2004 dalam Noho, 2013).
Ancaman terhadap validitas eksternal pada umumnya adalah kesalahan dalam membuat generalisasi. Umumnya, generalisasi terbatas ketika penyebabnya (yaitu variabel independen) tergantung pada faktor-faktor lain. Oleh karena itu, semua ancaman terhadap variabel eksternal berinteraksi dengan variabel independen (Wikipedia, 2015). Ancaman terhadap validitas eksternal disebutkan sebagai berikut (Tanpa nama, 2014, hlm. 5) :
Multiple treatment interference. Beberapa perlakuan terjadi secara simultan bertujuan agar karakteristik sampel dapat mewakili populasi, sampel diambil secara acak dan memberikan hak yang sama pada setiap sampel dalam penerimaan perlakuan.
Reactive arrangements (Hawthorne effect). Partisipan menyadari bahwa dirinya sedang berada dalam percobaan/sedang diteliti
Experimenter effects. Efek yang muncul karena kehadiran eksperimenter
(34)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mengindari dan mengurangi adanya ancaman dari luar, sebelum diadakannya penelitian peneliti menjelaskan bagaimana jalannya penelitian dan perlakuan atau materi yang akan diberikan sehingga tidak terjadi ancaman di luar proses penelitian sehingga diharapkan penelitian ini merupakan akibat pengaruh dari perlakuan .
E. Prosedur Penelitian 1. Alur Penelitian
Dalam penelitian ini, dilakukan selama satu bulan yakni 12 kali pertemuan dimana akan dilaksanakan dua kali dalam seminggu. Habbellinck (1978) dalam Agustan (2011, hlm. 23) mengemukakan bahwa : “penelitian menyebutkan bahwa frekuensi latihan paling sedikit tiga hari perminggu, baik untuk olahraga kesehatan, olahraga pendidikan dan olahraga prestasi. Pada penelitian ini terdapat dua kelompok yang berbeda antara lain satu kelompok eksperimen (yang diberi perlakuan) dan satu kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan). Dalam jangka waktu 12 kali pertemuan, kelompok eksperimen akan diberi perlakuan dengan menggunakan suatu model pembelajaran inkuiri selama jumlah waktu penelitian yang sudah ditentukan. Materi yang akan diterapkan yakni pembelajaran gerak dasar lompat jauh. Setiap pertemuan, siswa mendapat materi yang berbeda. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan selama satu bulan. Frekuensi pertemuan dua kali seminggu, karena itu jumlah pertemuan keseluruhan adalah 12 kali, dan penelitian dilaksanakan pada jam ekstrakurikuler pada hari selasa dan kamis hal ini dilakukan agar tidak mengganggu jam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Sebagai contoh program pembelajaran inkuiri tersebut dapat dilihat pada lampiran.
Populasi
Sampel
Tes Awal Tes Awal
Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen
(35)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.4 Bagan Alur Penelitian F. Analisis Data
Pengolahan analisis data menggunakan teknik analisis statistik menggunakan program SPSS 16 dengan urutan analisis data sebagai berikut :
1. Menghitung Gain Pretest-Posttest
2. Uji Normalitas data menggunakan Kolmogorof Smirnov
3. Uji Homogenitas data menggunakan One way Anova (Levene’s test)
4. Pengujian hipotesis menggunakan Uji-t Paired Samples Test dan Independent Samples Test.
1). Uji normalitas
(36)
Kolmogorov-Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Smirnov Test dimana penghitungan dilakukan dengan program SPSS. Interpretasi normalitas data dihitung dengan cara membandingkan nilai p-value Kolmogorov-Smirnov Test yang diperoleh. Data dikatakan berdistribusi normal jika dengan nilai p-value > 0,05 jika p > 0,05 artinya data tersebut berdistribusi normal.
2). Uji Homoginitas
Untuk melakukan uji homoginitas distribusi data digunakan One way Anova
(Levene’s test) dimana penghitungan dilakukan dengan program SPSS. Interpretasi
homoginitas data dihitung dengan cara apabila nilai sig > 0,05 maka data variabel tersebut homogen namun apabila nilai sig < 0,05 maka data variabel tersebut tidak homogen.
3). Pengujian Hipotesis
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran inkuiri terhadap keterampilan gerak dasar lompat jauh
H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran inkuiri terhadap keterampilan gerak dasar lompat jauh
H0 :Tidak terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran konvensional terhadap keterampilan gerak dasar lompat jauh
H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran konvensional terhadap keterampilan gerak dasar lompat jauh
H0 : Tidak terdapat perbedaan skor yang signifikan keterampilan gerak dasar lompat jauh antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran konvensional
H1 : Terdapat perbedaan skor yang signifikan keterampilan gerak dasar lompat jauh antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran konvensional?
(37)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengujian hipotesis menggunakan Uji-t Paired Samples Test dan Independent Samples Test dengan Kriteria pengujian adalah jika nilai signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak sedangkan jika p-value > 0,05 maka Ho diterima.
(38)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran inkuiri terhadap
keterampilan gerak dasar lompat jauh pada kelompok eksperimen
2) Tidak terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran inkuiri terhadap keterampilan gerak dasar lompat jauh pada kelompok kontrol
3) Terdapat perbedaan skor yang signifikan keterampilan gerak dasar lompat jauh antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran konvensional
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini, terdapat beberapa hal yang dapat direkomendasikan oleh peneliti, diantaranya:
1) Bagi para guru pendidikan jasmani, model pembelajaran inkuiri dapat diterapkan untuk meningkatkan keterampilan gerak siswa hal ini dikarenakan meningkatnya kemampuan psikomotor siswa tidak lepas dari kemampuan kognitif yang dimiliki siswa.
2) Bagi siswa penerapan model pembelajaran inkuiri dapat dijadikan motivasi dan meningkatkan kepercayaan diri untuk berani menampilkan hasil dari ide gagasannya dalam menampilkan bentuk gerakan.
3) Bagi peneliti selanjutnya, disarankan melakukan penelitian lainnya mengenai minat belajar pada pembelajaran lompat jauh melalui model pembelajaran inkuiri.
(1)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pelaksanaan penelitian pada kedua kelompok dilakukan pada hari yang sama namun pada jam yang berbeda. Hal ini menghindari adanya perasaan diskriminasi yang dirasakan oleh sampel penelitian.
e. Implementation
Kelompok kontrol dalam penelitian ini mendapatkan perlakuan berupa pelajaran pendidikan jasmani seperti biasa oleh gurunya, maka pada kelas eksperimen, guru pendidikan jasmani pun hadir sehingga kedua kelompok belajar dengan guru yang sama.
Validitas eksternal adalah pengendalian terhadap beberapa faktor agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan. Dalam semua bentuk desain penelitian, hasil dan kesimpulan penelitian ini adalah terbatas kepada para peserta dan kondisi seperti yang didefinisikan oleh kontur penelitian dan mengacu pada sejauh mana generalisasi hasil penelitian untuk lain kondisi, peserta, waktu, dan tempat (Graziano & Raulin, 2004 dalam Noho, 2013).
Ancaman terhadap validitas eksternal pada umumnya adalah kesalahan dalam membuat generalisasi. Umumnya, generalisasi terbatas ketika penyebabnya (yaitu variabel independen) tergantung pada faktor-faktor lain. Oleh karena itu, semua ancaman terhadap variabel eksternal berinteraksi dengan variabel independen (Wikipedia, 2015). Ancaman terhadap validitas eksternal disebutkan sebagai berikut (Tanpa nama, 2014, hlm. 5) :
Multiple treatment interference. Beberapa perlakuan terjadi secara simultan bertujuan agar karakteristik sampel dapat mewakili populasi, sampel diambil secara acak dan memberikan hak yang sama pada setiap sampel dalam penerimaan perlakuan.
Reactive arrangements (Hawthorne effect). Partisipan menyadari bahwa dirinya sedang berada dalam percobaan/sedang diteliti
Experimenter effects. Efek yang muncul karena kehadiran eksperimenter
(2)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mengindari dan mengurangi adanya ancaman dari luar, sebelum diadakannya penelitian peneliti menjelaskan bagaimana jalannya penelitian dan perlakuan atau materi yang akan diberikan sehingga tidak terjadi ancaman di luar proses penelitian sehingga diharapkan penelitian ini merupakan akibat pengaruh dari perlakuan .
E. Prosedur Penelitian 1. Alur Penelitian
Dalam penelitian ini, dilakukan selama satu bulan yakni 12 kali pertemuan dimana akan dilaksanakan dua kali dalam seminggu. Habbellinck (1978) dalam Agustan (2011, hlm. 23) mengemukakan bahwa : “penelitian menyebutkan bahwa frekuensi latihan paling sedikit tiga hari perminggu, baik untuk olahraga kesehatan, olahraga pendidikan dan olahraga prestasi. Pada penelitian ini terdapat dua kelompok yang berbeda antara lain satu kelompok eksperimen (yang diberi perlakuan) dan satu kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan). Dalam jangka waktu 12 kali pertemuan, kelompok eksperimen akan diberi perlakuan dengan menggunakan suatu model pembelajaran inkuiri selama jumlah waktu penelitian yang sudah ditentukan. Materi yang akan diterapkan yakni pembelajaran gerak dasar lompat jauh. Setiap pertemuan, siswa mendapat materi yang berbeda. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan selama satu bulan. Frekuensi pertemuan dua kali seminggu, karena itu jumlah pertemuan keseluruhan adalah 12 kali, dan penelitian dilaksanakan pada jam ekstrakurikuler pada hari selasa dan kamis hal ini dilakukan agar tidak mengganggu jam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Sebagai contoh program pembelajaran inkuiri tersebut dapat dilihat pada lampiran.
Populasi
Sampel
Tes Awal Tes Awal
Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen
(3)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.4 Bagan Alur Penelitian F. Analisis Data
Pengolahan analisis data menggunakan teknik analisis statistik menggunakan program SPSS 16 dengan urutan analisis data sebagai berikut :
1. Menghitung Gain Pretest-Posttest
2. Uji Normalitas data menggunakan Kolmogorof Smirnov
3. Uji Homogenitas data menggunakan One way Anova (Levene’s test)
4. Pengujian hipotesis menggunakan Uji-t Paired Samples Test dan Independent Samples Test.
1). Uji normalitas
(4)
Kolmogorov-Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Smirnov Test dimana penghitungan dilakukan dengan program SPSS. Interpretasi normalitas data dihitung dengan cara membandingkan nilai p-value Kolmogorov-Smirnov Test yang diperoleh. Data dikatakan berdistribusi normal jika dengan nilai p-value > 0,05 jika p > 0,05 artinya data tersebut berdistribusi normal.
2). Uji Homoginitas
Untuk melakukan uji homoginitas distribusi data digunakan One way Anova (Levene’s test) dimana penghitungan dilakukan dengan program SPSS. Interpretasi homoginitas data dihitung dengan cara apabila nilai sig > 0,05 maka data variabel tersebut homogen namun apabila nilai sig < 0,05 maka data variabel tersebut tidak homogen.
3). Pengujian Hipotesis
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran inkuiri
terhadap keterampilan gerak dasar lompat jauh
H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran inkuiri terhadap
keterampilan gerak dasar lompat jauh
H0 :Tidak terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran konvensional terhadap keterampilan gerak dasar lompat jauh
H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran konvensional terhadap keterampilan gerak dasar lompat jauh
H0 : Tidak terdapat perbedaan skor yang signifikan keterampilan gerak dasar lompat jauh antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran konvensional
H1 : Terdapat perbedaan skor yang signifikan keterampilan gerak dasar lompat jauh antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran konvensional?
(5)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengujian hipotesis menggunakan Uji-t Paired Samples Test dan Independent Samples Test dengan Kriteria pengujian adalah jika nilai signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak sedangkan jika p-value > 0,05 maka Ho diterima.
(6)
Ali Priyono,2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran inkuiri terhadap
keterampilan gerak dasar lompat jauh pada kelompok eksperimen
2) Tidak terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran inkuiri terhadap keterampilan gerak dasar lompat jauh pada kelompok kontrol
3) Terdapat perbedaan skor yang signifikan keterampilan gerak dasar lompat jauh antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran konvensional
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini, terdapat beberapa hal yang dapat direkomendasikan oleh peneliti, diantaranya:
1) Bagi para guru pendidikan jasmani, model pembelajaran inkuiri dapat diterapkan untuk meningkatkan keterampilan gerak siswa hal ini dikarenakan meningkatnya kemampuan psikomotor siswa tidak lepas dari kemampuan kognitif yang dimiliki siswa.
2) Bagi siswa penerapan model pembelajaran inkuiri dapat dijadikan motivasi dan meningkatkan kepercayaan diri untuk berani menampilkan hasil dari ide gagasannya dalam menampilkan bentuk gerakan.
3) Bagi peneliti selanjutnya, disarankan melakukan penelitian lainnya mengenai minat belajar pada pembelajaran lompat jauh melalui model pembelajaran inkuiri.