42
Firman Setiawan, 2014 PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN
AKHLAK MULIA SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
digunakan peneliti adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. West dalam Sukardi, 2004, hlm. 157 mengungkapkan bahwa,
penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian deskriptif
adalah suatu bentuk penelitian yang ditujuan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena
perbuatan manusia.
Selanjutnya, West dalam Sukardi, 2004, hlm. 157 menjelaskan bahwa, dengan metode deskriptif, peneliti memungkinkan untuk melakukan
hubungan antarvariabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal. Selain itu,
penelitian deskriptif juga merupakan penelitian dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan
dengan keadaan dan kejadan sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.
Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian berdasarkan filsafat positivisme, digunakan pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan
data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik, dengan tujuan untuk menguji dimana sampe tersebut diambil Arikunto, 2010a,
hal. 9. Alasan peneliti menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif adalah karena untuk mendapatkan data yang riil yang terjadi di lapangan pada saat melakukan penelitian dan setelah mendapatkan data
kemudian dianalisis. Selain itu, penulis ingin memperoleh gambaran antara tiga variabel, yaitu dua variabel bebas
X
1
dan X
2
dan satu variabel terikat Y.
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan dalam memahami dan menafsirkan variabel dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan istilah-istilah sebagai berikut:
1. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
43
Firman Setiawan, 2014 PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN
AKHLAK MULIA SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Pendidikan Agama Islam PAI yang dimaksud dalam penelitian ini ialah mata pelajaran PAI. Adapun prestasi belajar PAI adalah nilai raport PAI dari
aspek kognitif yang diraih responden. 2.
Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan yang dimaksud dalam penelitian ini
ialah kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yang ada di sekolah yang diteliti. Dalam penelitian ini kegiatan ekstrakurikuler keagaman merupakan variabel
bebas kedua yang akan menjadi tolak ukur akhlak mulia siswa. hal ini dilihat dengan cara menyebarkan angket kegiatan ekstrakurikuler keagamaan. Adapun
yang menjadi indikator dalam variabel ini adalah minat, waktu, ketaatan, intensitas, dan manfaat.
3. Akhlak mulia
Akhlak mulia yang dimaksud dalam penelitian ini ialah akhlak mulia siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di sekolah yang
diteliti. Dalam penelitian ini akhāq mulia merupakan variabel terikat. hal ini akan
dilihat dengan cara menyebarkan angket kegiatan ekstrakurikuler keagamaan. Adapun yang menjadi indikator dalam variabel ini adalah akhlak terhadap Allah
Swt., akhlak terhadap orangtua dan keluarga, akhlak terhadap guru dan peraturan sekolah, akhlak terhadap teman, dan akhlak terhadap diri sendiri.
E. Instrumen Penelitian
Sugiyono 2012, hlm. 102 menjelaskan bahwa, “instrumen penelitian
adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian
”. Senada dengan Sugiyono, Arikunto 2010b, hlm. 203 menjelaskan instrumen penelitian
adalah “alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cepat, lengkap, dan
sistematis sehingga lebih mudah diolah.” Instrumen disajikan dalam bentuk dokumentasi dan angket. dokumentasi
untuk mencari variabel X
1
Bebas Indevendent Variabel, variabel ini merupakan
44
Firman Setiawan, 2014 PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN
AKHLAK MULIA SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
variabel pertama yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat Devendent Variabel. Variabel
X
1
dalam penelitian ini adalah Mata Pelajaran PAI dengan mengkaji prestasi nilai PAI yang diraih
responden. Kemudian angket yang digunakan merupakan angket tertutup yang memiliki sifat langsung dan angket yang tersebut terdiri dari 81 pertanyaan. 31
pertanyaan merupakan angket tentang kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dan 50 pertanyaan merupakan angket tentang akhlak. Adapun kisi-kisi instrumen
kegiatan ekstrakurikuler dan akhlak adalah sebagai berikut: Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan
NO. KOMPONEN
RINCIAN NO. ITEM
+ –
Σ 1.
Kegiatan Ekstrakurikuler
Keagamaan a.
Minat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
keagamaan b.
Menyediakan waktu mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan
c. Ketaatan terhadap
kegiatan ekstrakurikuler keagamaan
d. Intensitas mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler keagamaan
e. Manfaat mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler keagamaan
1, 14,
3, 15
4, 16
5, 6, 10, 17, 26, 27, 3
7, 8, 19, 28 9, 18, 25
11,20,30 22
2, 12, 21, 23, 29
13, 24, 5
5
3
12
6 Jumlah item
17 14
31
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Penelitian Akhlak
NO. KOMPONEN
AKHLAK RINCIAN PERILAKU AKHLAK
JML ITEM +
– Σ
45
Firman Setiawan, 2014 PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN
AKHLAK MULIA SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
1. Akhlak terhadap
Allah Mengukur kualitas perilaku akhlak
mulia siswa terhadap Allah dan Rasulullah, yakni:
a. Mentaati Allah
b. Ṣalat khusyū’
c. Ṣalat malam
d. Ṣalat sunat menyertai shalat 5
waktu e.
Puasa untuk meningkatkan taqwa f.
Puasa sunat g.
Beribadah secara ikhlas
8
1 2
1 1
1 1
1
8
1 2
1 1
1 1
1
16
2 4
2 2
2 2
2
2. Akhlak terhadap
orangtua dan keluarga
Mengukur kualitas perilaku akhlak mulia siswa terhadap orang tua dan
keluarga, yakni: a.
Berbakti kepada ibu-bapak b.
Lebih mendahulukan bakti kepada ibu
c. Menyampaikan amanah orangtua
d. Membantu permasalahan saudara
4
1 1
1 1
4
1 1
1 1
8
2 2
2 2
3. Akhlak terhadap
guru dan aturan sekolah
Mengukur kualitas perilaku akhlak mulia siswa terhadap guru dan aturan
sekolah, yakni: a.
Sopan santun b.
Melaksanakan perintah guru c.
Mentaati aturan yang ada di sekolah
4
2 1
1
4
1 1
1
8
3 2
2
4. Akhlak terhadap
teman Mengukur kualitas perilaku akhlak
mulia siswa terhadap teman, yakni: a.
Berbuat ihsan b.
Meminta maaf dan memaafkan c.
Berterima kasih atas kebaikan orang
d. Menutup `aib
4
1 1
1 1
4
1 1
1 1
8
2 2
2 2
5. Akhlak terhadap
diri sendiri Mengukur kualitas perilaku akhlak
mulia siswa terhadap dirinya sendiri, yakni:
a. Kejujuran vs dusta, khianat,
ingkar janji b.
Tawa ḍu` rendah hati vs
sombong c.
Menahan amarah vs marah dan dendam
d. Sederhana vs boros
5
2 1
1 1
5
2 1
1 1
10
4 2
2 2
JUMLAH ITEM 25
25 50
46
Firman Setiawan, 2014 PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN
AKHLAK MULIA SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
F. Proses Pengembangan Instrumen