Teknik Analisis Instrumen Penelitian

Dwi Prasetiyo, 2013 Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.6. Teknik Analisis Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen soal yaitu tes hasil belajar ranah kognitif. Instrumen tersebut diujicobakan kepada siswa yang telah mempelajari materi dari soal tersebut. Selanjutnya, instrumen tersebut dianalisis sebelum digunakan sebagai instrumen penelitian. Pada penelitian kualitas instrumen sebagai alat pengambil data harus teruji kelayakannya. Untuk itu uji coba dilakukan untuk mengetahui keandalan sebuah instrumen. Setelah instrumen soal diujicobakan, perlu adanya analisis terhadap instrumen soal tersebut. Analisis instrumen tes hasil belajar diantaranya yaitu: validitas tes, reliabilitas tes, tingkat kesukaran, dan daya pembeda tes yang dijelaskan sebagai berikut. a. Validitas tes Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Arikunto, 2010:211. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Menurut Scarvia B. Anderson dalam Arikunto, 2012:80, Validitas adalah kemampuan sebuah instrumen untuk mengukur apa yang hendak diukur. Nilai validitas dapat ditentukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar Arikunto, 2012: 87, yaitu: Keterangan : Koefisien Korelasi antara variabel X dan Y Nilai hasil tes tiap siswa Nilai rata-rata hasil ulangan harian siswa Jumlah siswa Untuk mengetahui tingkat validitas, berikut kriteria besarnya koefisien validitas: Dwi Prasetiyo, 2013 Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.2 Interpretasi Koefisien Validitas Arikunto, 2012:89 b. Reliabilitas tes Reabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Arikunto, 2010:211 Reliabilitas suatu perangkat tes berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan memiliki taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Reliabilitas merupakan salah satu syarat yang penting bagi suatu perangkat pengumpul data. Karena reliabilitas menunjukan kestabilan skor yang diperoleh ketika perangkat pengumpul data tersebut diujikan secara berulang kepada seseorang pada waktu yang berbeda. Nilai reliabilitas perangkat pengumpul data dapat diperoleh dengan menggunakan rumus K-R. 20 Arikunto, 2012:115. Keterangan: = reliabilitas tes secara keseluruhan = banyaknya butir soal = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah = standar deviasi dari tes Koefisien validitas Kriteria validitas 0.81 – 1.00 0.61 – 0.80 0.41 – 0.60 0.21 – 0.40 0.00 – 0.20 Negatif Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Tidak Valid Dwi Prasetiyo, 2013 Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Untuk mengetahui tingkat reliabilitas, berikut ini interpretasi mengenai besarnya koefisien reliabilitas Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Reliabilitas Arikunto, 2012:89 c. Tingkat Kesukaran butir soal Menurut Arikunto 2012:222 soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkan soalnya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mengerjakan soal. Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut tergolong soal mudah atau sukar. Bilangan yang menunjukan tingkat kesukaran sesuatu soal disebut indeks kesukaran Arikunto, 2012:223. Untuk mencari nilai taraf kesukaran soal dapat dilakukan dengan menggunakan rumus: Arikunto, 2012:223 Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Koefisien reliabilitas Kriteria reliabilitas 0.81 – 1.00 0.61 – 0.80 0.41 – 0.60 0.21 – 0.40 0.00 – 0.20 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Dwi Prasetiyo, 2013 Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Untuk menginterprestasikan tingkat kesukaran tiap butir soal, maka indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran Arikunto, 2012:225 d. Daya pembeda butir soal Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang kurang pandai berkemampuan rendah Arikunto, 2012:226. Soal yang baik adalah soal yang dapat membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Daya pembeda butir soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: Arikunto, 2012:228 Keterangan : Indeks Daya Pembeda Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar Banyaknya peserta kelompok atas Banyaknya peserta kelompok bawah Nilai P Klasifikasi 0.0 - 0.29 0.30 - 0.69 0.70 - 1.00 Soal Sukar Soal Sedang Soal Mudah Dwi Prasetiyo, 2013 Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Untuk menginterprestasikan nilai daya pembeda yang diperoleh, digunakan kriteria daya pembeda sebagai berikut: Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda DP Klasifikasi 0.0 - 0.19 0.20 - 0.39 0.40 - 0.69 0.70 - 1.00 Negatif Jelek Cukup Baik Baik Sekali Tidak Baik, Harus Dibuang Arikunto, 2012:232

3.7. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MODEL DRILL AND PRACTICE DIBANDINGKAN DENGAN MODUL PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TIK

0 4 195

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN GAME INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN JARINGAN DASAR SMK TKJ.

0 2 42

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA.

0 8 52

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MODEL INSTRUCTIONAL GAMES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

10 21 35

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SERAMBLE BERBAUTAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 2 45

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN PENDEKATAN QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF.

1 1 45

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MMI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK).

0 2 39

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) MELALUI PENDEKATAN INKUIRI BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 0 55

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN NEGOSIASI SMKN1 PONTIANAK

0 0 12

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN ISPRING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA ARAB

0 0 11