METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.

vii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian

44 4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 44 4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 46 4.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian 51 4.1.3.1.Uji Normalitas 52 4.1.3.2.Uji Homogenitas 53 4.1.3.3.Uji Hipotesis 54 4.1.3.4.Peningkatan Gain Hasil Belajar 55 4.1.3.5.Uji Korelasi Hasil Belajar Siswa dengan Kemampuan Berpikir Kritis 57 4.2. Temuan Penelitian 59 4.3. Pembahasan 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.

Kesimpulan 63 5.2. Saran 63 DAFTAR PUSTAKA 64 viii DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 17 Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif NHT 19 Tabel 2.3 Jumlah Elektron Maksimum Di Setiap Kulit 33 Tabel 2.4 Konfigurasi Elektron Atom Berkulit K sampai N 33 Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 37 Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Analisis Data Instrumen 46 Tabel 4.2 Data Ringkas Hasil Prestes Siswa 47 Tabel 4.3 Data Ringkas Hasil Postest Siswa 47 Tabel 4.4 Nilai Rata-rata Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Setiap Pertemuan 48 Tabel 4.5 Rangkuman Statistik Deskriptif Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Siswa 49 Tabel 4.6 Nilai Rata-rata LKS 50 Tabel 4.7 Rata-rata Hasil Belajar 51 Tabel 4.8. Uji Normalitas Data Pre-test dan Post-Test 52 Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Kemampuan Berpikir Kritis 52 Tabel 4.10 Uji Homogenitas sampel 53 Tabel 4.11 Uji Hogenitas Kemampuan Berpikir Siswa 53 Tabel 4.12 Uji Hipotesis Data Gain 54 Tabel 4.13 Uji Hipotesis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa 54 Tabel 4.14 Peningkatan Hasil Belajar 55 Tabel 4.15 Persen peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas Eksperimen I Dan Eksperimen II 56 Tabel 4.16 Data Hubungan Hasil Belajar dengan Kemampuan Berpikir Kritis 58 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan dan tuntutan masyarakat modernSofan Amri. 2013. Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan eksperimen yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam, khususnya yang berkaitan dengan zat. Sebagian aspek kimia bersifat kasat mata visible, artinya dapat dibuat fakta kongkritnya dan sebagian aspek lain bersifat abstrak atau tidak kasat mata invisible, artinya tidak dapat dibuat fakta kongkritnya. Namun demikian, aspek kimia yang tidak dapat dibuat fakta kongkritnya harus bersifat kasat logika, artinya kebenarannya dapatdibuktikan dengan logika matematika sehingga rasionalistisnya dapat dirumuskan atau diformulasikan Sunyono,dkk.2009. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti sewaktu mengikuti PPL Program Pengalaman Lapangan tahun 2013 di SMA Negeri 1 Silaen, bahwa siswa menganggap mata pelajaran kimia ini sangat sulit dan sangat membosankan, sehingga minat siswa untuk belajar kimia sangat kurang. Hal ini disebabkan karena pembelajaran yang masih berpusat pada guru, dimana pembelajaran yang digunakan masih bersifat ceramah, tidak bervariasi, dan sangat monoton. Siswa juga tidak berusaha untuk mencari sumber belajar lain dan tidak memanfaatkan teknologi yang sudah berkembang untuk mencari sumber belajar lainnya. Siswa hanya memiliki satu sumber balajar yaitu buku cetak yang diberikan oleh guru. Dan juga kurangnya diskusi antar siswa dengan siswa, guru dengan siswa menjadi salah satu penyebab dimana minat siswa untuk belajar kimia sangat kurang. Proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah hanya satu arah, dimana guru sebagai pemberi informasi aktif kepada siswa. Proses pembelajaran ceramah tidak memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi dengan siswa lain, dan juga diskusi dengan guru itu sendiri. Trianto 2009 mengatakan bahwa Guru pada hakikatnya merupakan tenaga kependidikan yang memikul berat tanggung jawab kemanusiaan, khususnya berkaitan dengan proses pendidikan generasi penerus bangsa menuju gerbang pencerahan dalam melepaskan diri dari belenggu kebodohan. Betapa berat tugas dan kewajiban yang harus diemban oleh guru tersebut sehingga menuntun profesionalitas tinggi dalam proses pembelajaran. Melalui kompetensi proesionalnya, guru harus mampu mewujudkan langkah-langkah pembelajaran inovatif, progresif, dan kreatif, sehingga proses belajar mengajar dapat bermanfaat. Berdasarkan hasil observasi dan pengalaman peneliti sewaktu mengikuti PPL Program Pengalaman Lapangan yang dilakukan di SMA Negeri 1 Silaen, maka perlu diterapkan suatu model pembelajaran yang bisa meningkatkan minat belajar siswa sehingga membuat siswa aktif dalam proses belajar. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT Numbered Head Together adalah salah satu alternatif yang diharapkan peneliti bisa meningkatkan minat belajar siswa dan menjadikan siswa aktif dalam belajar kimia yang selama ini belum diterapkan di SMA Negeri 1 Silaen. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT dikembangkan oleh Spencer Keagen dalam Lie 2007. Pada umumnya NHT digunakan untuk melibatkan siswa dalam penguatan pemahaman pembelajaran atau mengecek pemahaman siswa dalam materi pembelajaran. Dalam pembelajaran ini siswa memerlukan konsentrasi dan kekompakan dalam menyelesaikan persoalan dalam materi Struktur Atom, siswa harus secara kompak menyelesaikan soal konsep dan perhitungan secara cepat dan benar. Didalam pembelajaran kooperatif tipe NHT Numbered Head Together merupakan kegiatan kooperatif dengan empat tahap kegiatan. Pertama, siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri atas 4 orang, setiap anggota kelompok diberi satu nomor 1, 2, 3, dan 4. Kedua, guru menyampaikan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya. Ketiga, siswa menyatukan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII-A SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

0 8 27

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DENGAN PERCOBAAN SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI GERAK MELINGKAR DI SMA NEGERI 1 BANDAR DUA

0 4 1

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 3 SUKADADI TAHUN PALAJARAN 2012/2013

0 4 65

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK VIRUS OLEH SISWA

0 6 66

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 201

0 23 72

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) PADA SISWA KELAS VI SDN 2 BRANTI RAYA KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN TP. 2014/2015

0 4 63

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

0 0 15

PEMBELAJARAN MATEMATIKAMENGGUNAKAN MODEL TGT (TEAMS GAME TOURNAMENT) DAN MODEL NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF Umar Chamdan 12.10707.431205

0 0 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DENGAN MEDIA MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SEJARAH DAN KREATIVITAS SISWA

0 0 15

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 3 SD NEGERI DUKUH 02 KECAMATAN SIDOMUKTI SALATIGA SEMESTER II TAHUN AJARAN 20142015 SKRIPSI Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pe

0 0 15