PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DENGAN MEDIA HANDOUT PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI SMA NEGERI 1 SILAEN T.A. 2014/2015.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DENGAN MEDIA HANDOUT

PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI SMA NEGERI 1 SILAEN T.A. 2014/2015

Oleh:

Jusni I. M. Sitorus NIM 4103331025

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2014


(2)

(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan kasihNya karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsiberjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Dengan Media Handout Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Di SMA Negeri 1 Silaen T.A. 2014/2015”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : Bapak Drs. Wesly Hutabarat, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Anna Juniar, M.S, Ibu Dra. Ida Duma Riris, M.Si dan Ibu Lisnawaty Simatupang, S.Si,M.Si, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Nurmalis,M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba M.Si, selaku ketua Jurusan Kimia, Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si selaku ketua Prodi Jurusan Kimia dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Drs. Hasonangan Silaen, MM selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Silaen dan Ibu Lenny Hutagaol, S.Pd selaku guru Kimia dan kepada siswa/I SMA Negeri 1 Silaen kelas X yang telah banyak membantu dalam pelaksanaa penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada motivator terhebat Ayahanda tercinta Drs. Juara Sitorus, MM, Ibunda tercinta Rosita Siagian, S.Pd


(4)

yang senantiasa berdoa dan memberikan motivasi yang luar biasa baik itu berupa dukungan tenaga, moril maupun material kepada penulis. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada abangku (Jeffri Sitorus dan Charly Sitorus), kakak (Jenita Sitorus), dan juga adek (Juwita Sitorus) penulis ucapkan terimakasih.

Penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya buat para sahabat yang selalu mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini khususnya personil 9_Icons : Agus Mienda Br Sitepu, Apri Yosiana Br Ginting, Desni Yuni Cibro, Irma Novita Sari, Magda Dwi H.S, Margaretha A. Pasaribu, Renata M.Hutagalung, Rosanna F. Situngkir yang selalu ada buat penulis selama masa studi di jurusan Kimia Unimed. Terima kasih juga kepada teman-teman Pendidikan Kimex’10, Teman PPL di SMA Negeri 1 Silaen 2013 (Emilia S. R. Manalu, Feni D. Panggabean, Maria K. Manik, Risna F Simalango,dan Tetra A. Situmorang), teman saya Sumurung Siagian, Boby Siagian dan teristimewa buat seseorang yang selalu memberi saya motivasi dan semangat selama penulisan skripsi ini. Dan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu, memberikan motivasi, bantuan, saran- saran serta menjadi keluarga selama menuntut ilmu di Universitas Negeri Medan.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Agustus 2014 Penulis,


(5)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DENGAN MEDIA HANDOUT

PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI SMA NEGERI 1 SILAEN

T.A. 2014/2015

Jusni I. M. Sitorus (NIM 4103331025) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan media handout lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional menggunakan media handout. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X SMA Negeri 1 Silaen yang terdiri dari 6 kelas dengan total jumlah siswa rata-rata 30 orang tiap kelas. Sampel yang digunakan pada penelitian ini diambil dengan teknik random sampling sebanyak 2 kelas, yakni satu kelas sebagai kelas eksperimen I dan satu kelas sebagai kelas eksperimen II. Masing – masing kelas terdiri atas 30 orang siswa. Siswa pada kelas eksperimen I diberi pengajaran dengan model kooperatif tipe NHT menggunakan media handout, sedangkan siswa pada kelas eksperimen II diberi pengajaran dengan model konvensional media handout.Hasil pengolahan data menunjukkan siswa pada kelas ekperimen I memiliki rata-rata nilai pretest 30,17± 8,1456 dan post-tes 77,33 ± 8,683 dengan rata – rata gain sebesar 0,6809 ± 0,10015. Sedangkan siswa pada kelas eksperimen II memiliki rata – rata nilai pretest 33,33 ± 6,114 dan pos-tes 69,17 ± 8,1456 dengan rata – rata gain sebesar 0,5355 ± 0,1209. Kemampuan berpikir siswa kelas eksperimen I diperoleh nilai rata-rata 70,2 ± 12,76 dan di kelas eksperimen II diperoleh nilai rata-rata 50,95 ± 12,88. Hasil uji statistik menggunakan uji t pihak kanan menggunakan nilai rata-rata post test diperoleh bahwa nilai thitung sebesar 5,356 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,6723 pada taraf signifikan α = 0,05, sehingga thitung > ttabel. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar kimia siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan media handout lebih tinggi dari pada hasil belajar kimia siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional tanpa media handout .


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

LembarPengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

DaftarLampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakangMasalah 1

1.2. IdentifikasiMasalah 5

1.3. BatasanMasalah 5

1.4. RumusanMasalah 6

1.5. TujuanPenelitian 6

1.6. ManfaatPenelitian 6

1.7. Defenisi Operasional 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. KerangkaTeoritis 8

2.1.1. PengertianBelajar 8

2.1.2. Prinsip-prinsip Belajar 9

2.1.3. Hakikat Hasil Belajar Kimia 11 2.1.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar 12

2.1.5. Pembelajaran Kooperatif 15

2.1.6. NHT (Numbered Heads Together) 17

2.1.7. Pengertian Media 20

2.1.7.1. Media SebagaiSumberBelajar 21 2.1.7.2. Prinsip – prinsipPemilihandanPenggunaan Media 22 2.1.7.3. Nilai – nilaiPraktis Media Pengajaran 23

2.1.7.4. Handout 24

2.1.8. KajianTentang Materi 27

2.2. Kerangka Konseptual 33

2.3. Hipotesis Penelitian 35

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. TempatdanWaktuPenelitian 36

3.2. PopulasidanSampelPenelitian 36

3.3. VariabelPenelitian 36

3.4. RancanganPenelitian 37

3.5. Instrumen Penelitian 37

3.6. Prosedur Penelitian 40


(7)

vii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 44

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 44 4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 46 4.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian 51

4.1.3.1.Uji Normalitas 52

4.1.3.2.Uji Homogenitas 53

4.1.3.3.Uji Hipotesis 54

4.1.3.4.Peningkatan Gain Hasil Belajar 55 4.1.3.5.Uji Korelasi Hasil Belajar Siswa dengan Kemampuan Berpikir Kritis 57

4.2. Temuan Penelitian 59

4.3. Pembahasan 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan 63

5.2.Saran 63


(8)

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 17 Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif NHT 19 Tabel 2.3 Jumlah Elektron Maksimum Di Setiap Kulit 33 Tabel 2.4 Konfigurasi Elektron Atom Berkulit K sampai N 33

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 37

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Analisis Data Instrumen 46 Tabel 4.2 Data Ringkas Hasil Prestes Siswa 47 Tabel 4.3 Data Ringkas Hasil Postest Siswa 47 Tabel 4.4 Nilai Rata-rata Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Setiap

Pertemuan 48

Tabel 4.5 Rangkuman Statistik Deskriptif Nilai Kemampuan Berpikir Kritis

Siswa 49

Tabel 4.6 Nilai Rata-rata LKS 50

Tabel 4.7 Rata-rata Hasil Belajar 51

Tabel 4.8. Uji Normalitas Data Pre-test dan Post-Test 52 Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Kemampuan Berpikir Kritis 52

Tabel 4.10 Uji Homogenitas sampel 53

Tabel 4.11 Uji Hogenitas Kemampuan Berpikir Siswa 53

Tabel 4.12 Uji Hipotesis Data Gain 54

Tabel 4.13 Uji Hipotesis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa 54

Tabel 4.14 Peningkatan Hasil Belajar 55

Tabel 4.15 Persen peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas

Eksperimen I Dan Eksperimen II 56 Tabel 4.16 Data Hubungan Hasil Belajar dengan Kemampuan Berpikir


(10)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan dan tuntutan masyarakat modern(Sofan Amri. 2013).

Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan eksperimen yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam, khususnya yang berkaitan dengan zat. Sebagian aspek kimia bersifat kasat mata (visible), artinya dapat dibuat fakta kongkritnya dan sebagian aspek lain bersifat abstrak atau tidak kasat mata (invisible), artinya tidak dapat dibuat fakta kongkritnya. Namun demikian, aspek kimia yang tidak dapat dibuat fakta kongkritnya harus bersifat kasat logika, artinya kebenarannya dapatdibuktikan dengan logika matematika sehingga rasionalistisnya dapat dirumuskan atau diformulasikan (Sunyono,dkk.2009).

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti sewaktu mengikuti PPL (Program Pengalaman Lapangan) tahun 2013 di SMA Negeri 1 Silaen, bahwa siswa menganggap mata pelajaran kimia ini sangat sulit dan sangat membosankan, sehingga minat siswa untuk belajar kimia sangat kurang. Hal ini disebabkan karena pembelajaran yang masih berpusat pada guru, dimana pembelajaran yang digunakan masih bersifat ceramah, tidak bervariasi, dan sangat monoton. Siswa juga tidak berusaha untuk mencari sumber belajar lain dan tidak memanfaatkan teknologi yang sudah berkembang untuk mencari sumber belajar lainnya. Siswa hanya memiliki satu sumber balajar yaitu buku cetak yang diberikan oleh guru. Dan juga kurangnya diskusi antar siswa dengan siswa, guru dengan siswa menjadi salah satu penyebab dimana minat siswa untuk belajar kimia sangat kurang. Proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah hanya satu arah, dimana guru sebagai pemberi informasi aktif kepada siswa. Proses


(11)

2

pembelajaran ceramah tidak memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi dengan siswa lain, dan juga diskusi dengan guru itu sendiri.

Trianto (2009) mengatakan bahwa Guru pada hakikatnya merupakan tenaga kependidikan yang memikul berat tanggung jawab kemanusiaan, khususnya berkaitan dengan proses pendidikan generasi penerus bangsa menuju gerbang pencerahan dalam melepaskan diri dari belenggu kebodohan. Betapa berat tugas dan kewajiban yang harus diemban oleh guru tersebut sehingga menuntun profesionalitas tinggi dalam proses pembelajaran. Melalui kompetensi proesionalnya, guru harus mampu mewujudkan langkah-langkah pembelajaran inovatif, progresif, dan kreatif, sehingga proses belajar mengajar dapat bermanfaat.

Berdasarkan hasil observasi dan pengalaman peneliti sewaktu mengikuti PPL (Program Pengalaman Lapangan) yang dilakukan di SMA Negeri 1 Silaen, maka perlu diterapkan suatu model pembelajaran yang bisa meningkatkan minat belajar siswa sehingga membuat siswa aktif dalam proses belajar. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) adalah salah satu alternatif yang diharapkan peneliti bisa meningkatkan minat belajar siswa dan menjadikan siswa aktif dalam belajar kimia yang selama ini belum diterapkan di SMA Negeri 1 Silaen.

Model pembelajaran kooperatif tipe NHT dikembangkan oleh Spencer Keagen dalam Lie (2007). Pada umumnya NHT digunakan untuk melibatkan siswa dalam penguatan pemahaman pembelajaran atau mengecek pemahaman siswa dalam materi pembelajaran. Dalam pembelajaran ini siswa memerlukan konsentrasi dan kekompakan dalam menyelesaikan persoalan dalam materi Struktur Atom, siswa harus secara kompak menyelesaikan soal konsep dan perhitungan secara cepat dan benar. Didalam pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) merupakan kegiatan kooperatif dengan empat tahap kegiatan. Pertama, siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri atas 4 orang, setiap anggota kelompok diberi satu nomor 1, 2, 3, dan 4. Kedua, guru menyampaikan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya. Ketiga, siswa menyatukan


(12)

pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim. Keempat, guru menyebutkan nomor (1, 2, 3, atau 4) dan siswa dengan nomor yang bersangkutan yang harus menjawab.

Perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi penggunaan berbagai jenis media, sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Pengajar diharapkan dapat menggunakan alat-alat atau perlengkapan tersebut secara efektif dan efisien dalam pembelajaran di kelas. Tapi sisi lain, pengajar juga diisyaratkan untuk menggunakan berbagai alat-alat yang murah, efisien, mampu memiliki sekolah, baik yang dibuat sendiri oleh pengajar, maupun alat-alat kompensional yang sudah tersedia dan dimiliki sekolah. Tetapi juga tidak menolak kemungkinan menggunakan alat-alat yang sesuai dengan tuntutan perkembangan kemajuan teknologi dalam pembelajaran. Oleh karena itu, pengajar dituntut untuk selalu mengembangkan diri sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Hujairi AH. Sanaky. 2013).

Pada pembelajaran kooperatif tipe NHT ini juga dapat menggunakan media, salah satu media yang sesuai dengan pokok bahasan Struktur Atom adalah media handout. Media ini berupa bahan tertulis yang sudah disiapkan oleh guru, dimana isi dari pada handout ini adalah pernyataan yang telah disiapkan oleh guru. Bahan ini diambil dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang akan diajarkan/ KD dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik. Jadi, media ini akan menambah sumber belajar siswa karena siswa tidak hanyaberpusat hanya pada satu buku saja(Hujairi AH. Sanaky. 2013).

Salah satu materi kimia yang dipelajari di SMA adalah Struktur Atom. Struktur Atom merupakan materi kimia yang memerlukan pemahaman konsep yang cenderung membingungkan siswa dan mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal. Dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa terutama siswa yang berprestasi rata-rata rendah, maka perlu digunakan strategi pembelajaran yang tepat. Penggunaan pembelajaran kooperatif tipe NHT yang menggunakan media handout merupakan salah satu pendekatan yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.


(13)

4

Peneliti sebelumnya, Siregar, Tiurlina. dkk (2012) menyatakan bahwa ada pengaruh hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together), mencapai nilar rata-rata hasil belajar siswa pada pokok bahasan Ikatan Kimia, dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) yang hanya mencapai nilai rata-rata 77,97 pada pokok bahasan Ikatan Kimia. Dan pada hasil penelitian dari Purnamasari, Mustika. dkk (2013) menyatakan bahwa Prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2011/2012 menggunakan metode NHT lebih baik daripada metode MM pada materi koloid diukur dari aspek kognitif, dengan nilai rata-rata prestasi kognitif pada kelas yang menggunakan metode NHT adalah 63,3333 dan kelas yang menggunakan metode MM adalah 57,7778. Sedangkan dari aspek afektif, dengan rata-rata nilai prestasi belajar aspek afektif pada kelas yangmenggunakan metode NHT adalah 80,0833 dan kelas yang menggunakan metode MM adalah 77,0833.Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Wijaya,Nanik. dkk (2008) membuktikan bahwa model pembelajaran NHT mampu meningkatkan hasil belajar siswa dimana padakelompok eksperimen (dengan NHT) mengalami peningkatan dari 2,1 menjadi 6,9, sedangkan kelompok kontrol (Konvensional) dari 2,3 menjadi 6,2. Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Kusuma, Ersanghono. dkk (2008) membuktikan bahwa rata-rata hasil belajar Kimia siswa pada pokok bahasan Laju Reaksi sebelum diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis SAVI 58,49 (ketuntasan klasikal 55,81%). Nilai rata-rata siklus I, II dan III berturut-turut adalah 64,84 (ketuntasan klasikal 69,77%), 68,93 (ketuntasan klasikal 79,07%), dan 74,79 (ketuntasanklasikal 86,05%).Penelitian yang dilakukan oleh Anna Juniar, dkk (2013), membuktikan bahwa ada peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen I (diberi perlakuan Pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan Media e-Learning) sebesar 75,3% lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen II (hanya menggunakan model pembelajaran NHT) 66,8%.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka peneliti tertarik meneliti kembali kooperatif tipe NHT pada pelajaran kimia terutama pada pokok bahasan Struktur


(14)

Atom. Maka dengan demikian peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) dengan Media Handout pada pokok Bahasan Struktur Atom di SMA Negeri 1 Silaen T.A. 2014/2015.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Adanya anggapan dari sebagian siswa bahwa pelajaran kimia sangat sulit dan membosankan untuk dipelajari.

2. Interaksi pembelajaran yang cenderung searah dan pembelajaran yang monoton karena masih didominasi oleh guru.

3. Penggunaan metode pembelajaran kurang melibatkan siswa, sehingga siswa menjadi kurang aktif.

4. Minimnya sumber belajar yang digunakan dan tidak adanya kemauan siswa dalam mencari sumber belajar lainnya.

1.3Batasan Masalah

Karena begitu luasnya permasalahan dan keterbatasan kemampuan serta waktu, maka peneliti perlu melakukan batasan masalah. Adapun batasan masalah yang diteliti antara lain:

1. Penelitian dilakukan di kelas X SMA Negeri 1 Silaen.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media handout pada proses pembelajaran berlangsung dengan pokok bahasan Struktur atom.


(15)

6

1.4Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penilitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media handout pada pokok bahasan struktur atom di SMAN 1 Silaen?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media handout pada pokok bahasan struktur atom di SMAN 1 Silaen?

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media handout pada pokok bahasan struktur atom di SMAN 1 Silaen.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media handout pada pokok bahasan struktur atom di SMAN 1 Silaen.

3. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media handout pada pokok bahasan struktur atom di SMA Negeri 1 Silaen

1.6Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu: 1. Bagi siswa

Untuk meningkatkan peran aktif siswa selama proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat saat diskusi berlangsung serta melatih siswa untuk bekerja sama, sehingga siswa tidak merasa bosan selama pembelajaran.


(16)

2. Bagi Guru

Dapat dijadikan sebagai metode pengajaran alternatif, sehingga keterlibatan siswa selama proses pembelajaran dapat meningkat dan siswa menjadi termotivasi dalam belajar.

3. Bagi peneliti

Untuk refrensi bagi peneliti dalam melakukan penelitian yang relevan dikemudian hari.

1.7Defenisi Operasional

1. NHT (Numbered Head Together) atau penomoran berpikir bersama yang dilakukan terhadap siswa SMA Negeri 1 Silaen adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagainya alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Didalam pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) merupakan kegiatan kooperatif dengan empat tahap kegiatan. Pertama, siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri atas 4 orang, setiap anggota kelompok diberi satu nomor 1, 2, 3, dan 4. Kedua, guru menyampaikan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya. Ketiga, siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim. Keempat, guru menyebutkan nomor (1, 2, 3, atau 4) dan siswa dengan nomor yang bersangkutan yang harus menjawab.

2. Handout merupakan bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout biasanya diambil dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan.


(17)

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

1. Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media Handout terhadap hasil belajar siswa khusus nya pada pokok bahasan struktur atom.

2. Hasil belajar kimia yang diajar dengan Model Pembelajaran kooperatif tipe NHT memiliki rata-rata peningkatan hasil belajar lebih besar dibandingkan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Hasil analisa terhadap rumusan hipotesis menyatakan bahwa NHT memiliki pengaruh lebih tinggi dari model pembelajaran konvensional pada pokok bahasan struktur atom di kelas X SMA Negeri 1 Silaen.

3. Ada perbedaan kemampuan berpikir kritis yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan media Handout pada hasil belajar kimia siswa dibandingkan yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional pada pokok bahasan struktur atom.

5.2 Saran

1. Bagi guru kimia agar dapat melakukan inovasi pembelajaran dengan mengembangkan model pembelajaranpembelajaran kooperatiftipeNHT (Numbered Heads Together) menggunakan Handout sehingga siswa tertarik dan termotivasi untuk meningkatkan hasil belajarnya.

2. Bagi pihak sekolah untuk menyediakan fasilitas berupa sarana dan prasarana pembelajaran yang dapat menunjang kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

3. Bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian yang relevan pada materi atau pokok bahasan kimia yang lain dengan menambahkan alokasi waktu agar hasil yang dicapai lebih maksimal


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan.2013. Pengembangan & Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara. Dimyatidan Mudjiono. 2002.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: RinekaCipta. Djamarah, S.B. dan Zain, A.2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Medan: Pustaka Setia. Ibrahim. Muslimin. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA. Isjoni. 2009.Cooperative Learning.Bandung: Penerbit Alfabeta.

Ismail. 2003. Media Pembelajaran (Model-model Pembelajaran). Modul Diklat Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Direktorat PLP.

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Juniar, Anna.,dkk. 2013. Pengaruh Penerapan Media e-Learning Berbasis Weblog Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Sistem Koloid.Jurnal Pendidikan Pascasarjana UNIMED, Vol. 5, No. 3, Desember 2013. Program Studi Magister Pendidikan Kimia Pascasarjana UNIMED.

Kusuma, Ersanghono., dkk. 2008. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Berbasis SAVI Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Pokok Bahasan Laju Reaksi. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 1, 2008, hlm 216-223: Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Lie, A. 2007. Cooperative Learning (Mempraktekkan Cooperative Learning Di Ruang-ruang Kelas). Jakarta: Grasindo.

Purnamasari, Mustika., dkk. 2013. Studi Komparasi Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Dan Make a Match (MM) pada Materi Koloid Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013, Program Studi Pendidikan Kimia: Universitas Sebelas Maret.


(19)

57

Sadiman, Arief S, dkk. 1990. Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya). Jakarta: CV. Rajawali.

Sanaky, Dr. Hujair AH. 2013. Media Pembelajaran Interaktif- Inovatif. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.

Silitonga, P.M. 2011. Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Medan: FMIPA Universitas Negeri Medan.

Siregar, Tiurlina.dkk. 2012. Perbedaan hasil belajar kimia menggunakan pembelajaran Think Pair Share (TPS) dengan tipe Numbered Heads Together di SMA YPPK Teruna Bakti Wamena Jayapura. Jurnal Pendidikan Kimia Program Pasca Sarjana UNIMED, Vol. 5, No. 2, Agustus 2013. Program Studi Magister Pendidikan Kimia Pasca Sarjana UNIMED.

Slameto. 2002. Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung:Tarsito.

Sudjana, N.2010.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya.

Sunyono, dkk. 2009. Pengembangan Model Pembelajaran Kimia Berorientasi Keterampilan Generik Sains Pada Siswa SMA di Propinsi Lampung. Bandar Lampung: UNILA

Suprijono, Agus (2010) Cooperatif learning ; Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Trianto. 2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovativ Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Jakarta: Kencana.

Wijayati, Nanik., dkk. 2008. Penggunaan Model Pembelajaran Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 2, 2008, hlm 281-286: Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang.


(1)

Atom. Maka dengan demikian peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) dengan Media Handout pada pokok Bahasan Struktur Atom di SMA Negeri 1 Silaen T.A. 2014/2015.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Adanya anggapan dari sebagian siswa bahwa pelajaran kimia sangat sulit dan membosankan untuk dipelajari.

2. Interaksi pembelajaran yang cenderung searah dan pembelajaran yang monoton karena masih didominasi oleh guru.

3. Penggunaan metode pembelajaran kurang melibatkan siswa, sehingga siswa menjadi kurang aktif.

4. Minimnya sumber belajar yang digunakan dan tidak adanya kemauan siswa dalam mencari sumber belajar lainnya.

1.3Batasan Masalah

Karena begitu luasnya permasalahan dan keterbatasan kemampuan serta waktu, maka peneliti perlu melakukan batasan masalah. Adapun batasan masalah yang diteliti antara lain:

1. Penelitian dilakukan di kelas X SMA Negeri 1 Silaen.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media handout pada proses pembelajaran berlangsung dengan pokok bahasan Struktur atom.


(2)

1.4Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penilitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media handout pada pokok bahasan struktur atom di SMAN 1 Silaen?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media handout pada pokok bahasan struktur atom di SMAN 1 Silaen?

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media handout pada pokok bahasan struktur atom di SMAN 1 Silaen.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media handout pada pokok bahasan struktur atom di SMAN 1 Silaen.

3. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media handout pada pokok bahasan struktur atom di SMA Negeri 1 Silaen

1.6Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu: 1. Bagi siswa

Untuk meningkatkan peran aktif siswa selama proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat saat diskusi berlangsung serta melatih siswa untuk bekerja sama, sehingga siswa tidak merasa bosan selama pembelajaran.


(3)

2. Bagi Guru

Dapat dijadikan sebagai metode pengajaran alternatif, sehingga keterlibatan siswa selama proses pembelajaran dapat meningkat dan siswa menjadi termotivasi dalam belajar.

3. Bagi peneliti

Untuk refrensi bagi peneliti dalam melakukan penelitian yang relevan dikemudian hari.

1.7Defenisi Operasional

1. NHT (Numbered Head Together) atau penomoran berpikir bersama yang dilakukan terhadap siswa SMA Negeri 1 Silaen adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagainya alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Didalam pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) merupakan kegiatan kooperatif dengan empat tahap kegiatan. Pertama, siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri atas 4 orang, setiap anggota kelompok diberi satu nomor 1, 2, 3, dan 4. Kedua, guru menyampaikan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya. Ketiga, siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim. Keempat, guru menyebutkan nomor (1, 2, 3, atau 4) dan siswa dengan nomor yang bersangkutan yang harus menjawab.

2. Handout merupakan bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout biasanya diambil dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan.


(4)

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

1. Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media Handout terhadap hasil belajar siswa khusus nya pada pokok bahasan struktur atom.

2. Hasil belajar kimia yang diajar dengan Model Pembelajaran kooperatif tipe NHT memiliki rata-rata peningkatan hasil belajar lebih besar dibandingkan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Hasil analisa terhadap rumusan hipotesis menyatakan bahwa NHT memiliki pengaruh lebih tinggi dari model pembelajaran konvensional pada pokok bahasan struktur atom di kelas X SMA Negeri 1 Silaen.

3. Ada perbedaan kemampuan berpikir kritis yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan media Handout pada hasil belajar kimia siswa dibandingkan yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional pada pokok bahasan struktur atom.

5.2 Saran

1. Bagi guru kimia agar dapat melakukan inovasi pembelajaran dengan mengembangkan model pembelajaranpembelajaran kooperatiftipeNHT (Numbered Heads Together) menggunakan Handout sehingga siswa tertarik dan termotivasi untuk meningkatkan hasil belajarnya.

2. Bagi pihak sekolah untuk menyediakan fasilitas berupa sarana dan prasarana pembelajaran yang dapat menunjang kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

3. Bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian yang relevan pada materi atau pokok bahasan kimia yang lain dengan menambahkan alokasi waktu agar hasil yang dicapai lebih maksimal


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan.2013. Pengembangan & Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara.

Dimyatidan Mudjiono. 2002.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: RinekaCipta.

Djamarah, S.B. dan Zain, A.2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Medan: Pustaka Setia.

Ibrahim. Muslimin. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA.

Isjoni. 2009.Cooperative Learning.Bandung: Penerbit Alfabeta.

Ismail. 2003. Media Pembelajaran (Model-model Pembelajaran). Modul Diklat Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Direktorat PLP.

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Juniar, Anna.,dkk. 2013. Pengaruh Penerapan Media e-Learning Berbasis Weblog Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Sistem Koloid.Jurnal Pendidikan Pascasarjana UNIMED, Vol. 5, No. 3, Desember 2013. Program Studi Magister Pendidikan Kimia Pascasarjana UNIMED.

Kusuma, Ersanghono., dkk. 2008. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Berbasis SAVI Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Pokok Bahasan Laju Reaksi. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 1, 2008, hlm 216-223: Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Lie, A. 2007. Cooperative Learning (Mempraktekkan Cooperative Learning Di Ruang-ruang Kelas). Jakarta: Grasindo.

Purnamasari, Mustika., dkk. 2013. Studi Komparasi Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Dan Make a Match (MM) pada Materi Koloid Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013, Program Studi Pendidikan Kimia: Universitas Sebelas Maret.


(6)

Sadiman, Arief S, dkk. 1990. Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya). Jakarta: CV. Rajawali.

Sanaky, Dr. Hujair AH. 2013. Media Pembelajaran Interaktif- Inovatif. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.

Silitonga, P.M. 2011. Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Medan: FMIPA Universitas Negeri Medan.

Siregar, Tiurlina.dkk. 2012. Perbedaan hasil belajar kimia menggunakan pembelajaran Think Pair Share (TPS) dengan tipe Numbered Heads Together di SMA YPPK Teruna Bakti Wamena Jayapura. Jurnal Pendidikan Kimia Program Pasca Sarjana UNIMED, Vol. 5, No. 2, Agustus 2013. Program Studi Magister Pendidikan Kimia Pasca Sarjana UNIMED.

Slameto. 2002. Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung:Tarsito.

Sudjana, N.2010.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya.

Sunyono, dkk. 2009. Pengembangan Model Pembelajaran Kimia Berorientasi Keterampilan Generik Sains Pada Siswa SMA di Propinsi Lampung. Bandar Lampung: UNILA

Suprijono, Agus (2010) Cooperatif learning ; Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Trianto. 2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovativ Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Jakarta: Kencana.

Wijayati, Nanik., dkk. 2008. Penggunaan Model Pembelajaran Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 2, 2008, hlm 281-286: Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII-A SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

0 8 27

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DENGAN PERCOBAAN SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI GERAK MELINGKAR DI SMA NEGERI 1 BANDAR DUA

0 4 1

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 3 SUKADADI TAHUN PALAJARAN 2012/2013

0 4 65

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK VIRUS OLEH SISWA

0 6 66

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 201

0 23 72

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) PADA SISWA KELAS VI SDN 2 BRANTI RAYA KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN TP. 2014/2015

0 4 63

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

0 0 15

PEMBELAJARAN MATEMATIKAMENGGUNAKAN MODEL TGT (TEAMS GAME TOURNAMENT) DAN MODEL NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF Umar Chamdan 12.10707.431205

0 0 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DENGAN MEDIA MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SEJARAH DAN KREATIVITAS SISWA

0 0 15

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 3 SD NEGERI DUKUH 02 KECAMATAN SIDOMUKTI SALATIGA SEMESTER II TAHUN AJARAN 20142015 SKRIPSI Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pe

0 0 15