Telaah Pustaka PENDAHULUAN Kontribusi Pesantren Al-Ukhuwah Dalam Penanaman Pendidikan Islam Non Formal Di Masyarakat Kelurahan Joho Kecamatan Sukoharjo Tahun 2013/2014.

deskripsi yang rinci dari setiap komponen yang ada dalam kerangka teori disajikan dalam bab II. Sumber: dari berbagai sumber. Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kontribusi Pesantren dalam Pendidikan Islam Non Formal yang dimaksud Penulis

E. Telaah Pustaka

Penelitian-penelitian yang sejenis telah dilakukan, akan tetapi dalam hal tertentu menunjukan perbedaan. Berikut ini adalah penelitian sebelumnya yang dapat penulis dokumentasikan sebagai kajian pustaka. 1. Penelitan yang dilakukan oleh Edi Suwanto 5 dalam tesisnya yang berjudul Manajemen Kegiatan Dakwah Santri dalam Peningkatan Mutu Pengetahuan Agama Masyarakat menyimpulkan bahwa tujuan 5 Lihat Edi Suwanto Manajemen Kegiatan Dakwah Santri dalam Peningkatan Mutu Pengetahuan Agama Masyarakat , dalam tesis, sekolah pasca sarjana UMS, 2006. Pendidikan Islam Formal Pendidikan Islam Non Formal Masyarakat 1. Majelis Taklim,. Pengajian Kitab, 3. Pendidikan al-Quran, 4. Diniyah Takmiliyah 5. Ma’had Aly Kontribusi Pesantren dalam Pendidikan Islam di Masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan dakwah santri untuk mengenalkan Islam dan memahami hakikat Islam kepada kaum muslimin serta membersihkan keyakinan mereka dari penyakit yang bisa menghapus kemurnian aqidah. Penelitian tersebut hanya dibahas mengenai kegiatan dakwah yang terfokus pada santri serta tanpa diiringi bagaimana respon masyarakat. Hal ini berbeda dengan yang akan diteliti dalam tesis ini tentang kegiatan dakwah pesantren secara luas dan bagaimana respon masyarakat. 2. Eka Sulistyana dalam skripsinya di UMS pada tahun 2002 yang berjudul Peranan Pondok Pesantren Ma‟ahid dalam Peningkatan Pendidikan Islam di Kajeksan Kudus , menyimpulkan bahwa pelaksanaan pendidikan Islam di Pondok Pesantren Ma’ahid dalam usaha peningkatan pendidikan Islam ditempuh melalui dua lini. Pertama secara intern, yaitu diselenggarakan pendidikan atau kegiatan di dalam pondok seperti pendalaman bahasa Arab dan pendalaman pendidikan agama Islam seperti kajian-kajian kitab dan pengetahuan Islam dan umum. Kedua , secara ekstern yaitu pelaksanaan di madrasah. Pada penelitian ini, dibahas mengenai peran dan hal-hal yang menghambat peranan tersebut. Hal ini sedikit berbeda dengan penelitian dalam tesis ini yang juga akan membahas respon masyarakat dan terfokus pada pendidikan Islam non formal. 3. Lila Fauziah dalam skripsinya di UMS pada tahun 2010, yang berjudul Peran Pondok Pesantren Modern “Imam Syuhodo” dalam Pembinaan Masyarakat Kelurahan Wonorejo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo , menyimpulkan bahwa keberadaan Pondok Pesantren modern Imam Syuhodo mempunyai peran yang sangat penting bagi pembinaan masyarakat kelurahan Wonorejo, kecamatan Polokarto, kabupaten Sukoharjo, khususnya di bidang agama yaitu menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat kelurahan Wonorejo untuk selalu mendalami ilmu agama melalui majelis taklim yang bertempat di masjid atau mushola. Penelitian di atas, hanya dibahas pembinaan masyarakat secara umum, berbeda dengan penelitian dalam tesis ini yang lebih mengspesifikkan pembahasan dalam pendidikan Islam non formal. 4. Ardani dalam skripsinya di UMS pada tahun 2012, yang berjudul Peran Pondok Pesantren „Ibadurrahman Danakusuman Surakarta dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan Islam Non Formal, menyimpulkan program pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan Islam non formal yang diupayakan Pesantren Ibadurrahman dikelompokan dalam 4 empat bidang: Tahsin dan Tahfidhul Qur‟an, majelis taklim, TPA Ibadurrahman dan Maktabah Ibadurrahman . Peran Pesantren Ibadurrahman dapat dirumuskan yaitu Pesantren Ibadurrahman berdiri sesuai dengan landasan hukum yang tertuang diatas, bahkan turut menyukseskan program pendidikan nasional. Pesantren Ibadurrahman mempunyai visi dan misi yang jelas dan mulia untuk memperdayakan masyarakat melalui pendidikan Islam, juga mempunyai tujuan yang lengkap beserta sasaran dan programnya, yaitu Muri Q, Dauroh, Tahsin on-air , taklim ba’da sholat, taklim malam jumat, taklim dan tadarus keliling, TKQ, TPQ A, TPQ B dan Maktabah Ibadurrahman. Didukung tenaga pengajaran berkompeten dan berpengalaman, dukungan dari masyarakat dan berbagai pihak menjadikan proses pemberdayaan masyarakat oleh Pondok Pesantren Ibadurrahman berlangsung optimal. Pada penelitian ini, dibahas mengenai peran dan hal-hal yang menghambat peranan tersebut. Hal ini sedikit berbeda dengan penelitian dalam tesis ini yang juga akan membahas respon masyarakat dan terfokus pada pendidikan Islam non formal. 5. Akhmad Dartono dalam tesisnya di UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2013, yang bejudul peran Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam API tegalrejo dalam pendidikan masyarakat dan pencerdasan umat di kabupaten magelang tahun 2007-2012 , menyimpulkan bahwa peran Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam API Tegalrejo dalam pendidikan masyarakat dan pencerdasan umat di kabupaten magelang tahun 2007-2012 diantaranya adalah: 1 Pesantren Asrama Perguruan Islam API sampai kapan pun akan tetap berusaha mempertahankan sistem salafi atau tradisional. 2 pandangan santri terhadap kyai di dalam Pesantren Asrama Perguruan Islam API yaitu bahwa apa yang diajarkan kyai atau ustadz pasti mengandung kebenaran, tidak pernah mengajarkan kejelekan atau kesesatan. 3 peran santri terhadap masyarakat lokal dalam hal ini masyarakat di sekitar Pesantren Asrama Perguruan Islam API adalah kurang. Pada penelitian ini, dibahas mengenai peran dan hal-hal yang menghambat peranan tersebut. Hal ini sedikit berbeda dengan penelitian dalam tesis ini yang juga akan membahas respon masyarakat dan terfokus pada pendidikan Islam non formal. 6. Habibi Hakim dalam skripsinya di UIN Maulana Malik Ibrahim 2008, yang berjudul Peran Pondok Pesantren dalam Peningkatan Pendidikan Agama Islam pada Masyarakat Studi Kasus di Pondok Pesantren Nurul Islam Kelurahan Karangcempaka Bluto Sumenep, menyimpulkan bahwa: 1 Peran Pondok Pesantren Nurul Islam terhadap masyarakat dalam upaya pengembangan pendidikan Islam mempunyai posisi yang signifikan dengan menggunakan sosio-kultural dengan bentuk kegiatan-kegiatan yang banyak melibatkan masyarakat antara lain, tahlilan setiap malam jumat. 2 langkah-langkah yang dilakukan pesantren, pertama perumusan tujuan pesantren, kedua menetapkan program kegiatan yang akan ditempuh dan ketiga penyusunan strategi pelaksanaan program kegiatan. Pada penelitian ini, dibahas mengenai peran dan hal-hal yang menghambat peranan tersebut. Hal ini sedikit berbeda dengan penelitian dalam tesis ini yang juga akan membahas respon masyarakat dan terfokus pada pendidikan Islam non formal Berdasarkan pada hasil-hasil penelitian yang sudah terpapar di atas, memang sudah ada penelitian-penelitian yang serupa dengan yang akan penulis teliti yaitu mengenai peranan pesantren terhadap pendidikan Islam di masyarakat. Namun, penelitian di atas tampak bahwa belum ada penelitian yang membahas dan mengaitkan dengan respon masyarakat, juga dari lokasi dan studi kasus penelitiannya berbeda dengan yang akan penulis teliti yaitu yang berlokasi di Pesantren Al-Ukhuwah Sukoharjo dan fokus penelitian dalam tesis ini adalah tentang kontribusi Pesantren Al- Ukhuwah dalam penanaman pendidikan Islam non formal terhadap masyarakat kelurahan Joho kecamatan Sukoharjo dan respon dari masyarakat tersebut terhadap kontribusi Pesantren Al-Ukhuwah. Sehingga kedudukan penelitian ini merupakan pengembangan bagi penelitian- penelitian sebelumnya.

F. Metode Penelitian