menggunakan surber net yang diletakkan di dasar sungai dengan posisi melawan arus. Batuan yang berada di daerah luasan surber net diusap-usap dengan tangan, dan
dilakukan pengadukan substrat dengan menggunakan tangan. Sampel yang didapat dibersikan dengan air, kemudian di sortir dengan menggunakan Metode Hand Sortir,
selanjutnya dimasukkan ke dalam botol koleksi yang berisi alkohol 70 sebagai pengawet lalu diberi label. Misalnya SI,A
1.1
Stasiun I, Pinggir kiri, Ulangan 1.
Identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium Ekologi Perairan FMIPA USU dengan menggunakan buku identifikasi Edmonson 1963, Dharma 1988, Pennak
1978, McCafferty 1983, Merrit and Cummins 1996 dan identifikasi LIPI Bogor- Cibinong. Identifikasi sampel dilakukan sampai tingkat genus.
3.6 Pengukuran Faktor Fisika-Kimia Perairan
3.6.1 Kecepatan Arus Pengukuran kecepatan arus dilakukan dengan menghanyutkan gabus pada
jarak tertentu di permukaan air. Dengan menggunakan stopwatch, dihitung waktu yang ditempuh oleh gabus pada jarak yang sudah ditentukan tersebut.
3.6.2 Temperatur Air Temperatur
air C diukur dengan termometer merkuri, yakni dengan cara
mencelupkan termometer ke dalam sampel air 10 menit lalu dibaca skala suhunya dan dicatat.
Universitas Sumatera Utara
3.6.3 Intensitas Cahaya Intensitas cahaya matahari diukur dengan menggunakan lux meter yang
diletakkan ke arah datangnya cahaya, kemudian dibaca angka yang tertera pada lux meter tersebut.
3.6.4 DO Disolved Oxygen Untuk pengukuran DO dilakukan dengan metode winkler dengan
menggunakan reagen-reagen kimia yaitu MnSO
4
, KOHKI, H
2
SO
4
, Na
2
S
2
O
3,
dan amilum. Bagan kerja terlampir Lampiran G.
3.6.5 BOD Biochemichal Oxygen Demand Pengukuran
BOD
5
dilakukan dengan menggunakan reagen-reagen kimia yaitu MnSO
4
, KOHKI, H
2
SO
4
, Na
2
S
2
O
3,
dan amilum. Sampel yang diambil dari tiap stasiun dimasukkan kedalam botol alkohol kemudian dibawa ke laboratorium.
Diinkubasi pada suhu 20
o
C selama 5 hari. Setelah itu dilakukan pengukuran oksigen terlarut. Bagan kerja terlampir Lampiran H.
3.6.6 COD Chemical Oxygen Demand Pengukuran COD dilakukan dengan metode refluks di Laboratorium Kimia
Pusat Penelitian Lingkungan Universitas Sumatera Utara Medan. Bagan kerja terlampir Lampiran I.
3.6.7 pH Derajat Keasaman pH diukur dengan menggunakan pH meter dengan cara memasukkan pH
meter ke dalam sampel air yang diambil dari dasar perairan sampai pembacaan pada alat konstan dan dibaca angka yang tertera pada pH meter tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3.6.8 Kandungan Nitrat dan Fosfat Pengukuran Kandungan Nitrat dan Fosfat di lakukan di Laboratorium Kimia
Pusat Penelitian Lingkungan Universitas Sumatera Utara Medan. Bagan kerja terlampir Lampiran J dan K.
3.6.9 Kandungan Organik Substrat Pengukuran kandungan organik substrat dilakukan dengan metode analisis
abu. Analisis kandungan organik substrat dilakukan di Laboratorium Kimia Pusat Penelitian Lingkungan Universitas Sumatera Utara Medan. Bagan kerja terlampir
Lampiran L. Secara keseluruhan pengukuran faktor fisika-kimia beserta satuan dan alat
yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Alat dan Satuan yang Dipergunakan Dalam Pengukuran Faktor Fisika-
Kimia Perairan No
Parameter Fisika – Kimia
Satuan Alat
Tempat Pengukuran
1. Kecepatan Arus
ms Stopwatch, Gabus, dan
Meteran In - situ
2. Temperatur Air
C Termometer Air Raksa
In – situ 3.
Intensitas Cahaya Candela
Lux Meter In - situ
4. DO
mgl Metode Winkler
In – situ 5. BOD
5
mgl Metode Winkler dan
Inkubasi Laboratorium
6. COD mgl Metode
Refluks Laboratorium
7. pH Air
pH meter In – situ
8. Nitrat dan Fosfat
mgl Spektrofotometri Laboratorium
9. Organik Substrat
Oven dan Tanur Laboratorium
Universitas Sumatera Utara
3.7 Analisis Data