Air Hujan Air Permukaan Air Tanah

2.3. Sumber Air di Alam

Air yang ada di alam pada dasarnya merupakan proses daur ulang yang terus menerus berupa proses sirkulasi dari penguapan, presipitasi, dan pengaliran. Matahari yang merupakan sumber energi, akan memberikan panas terhadap air permukaan sehingga terjadi penguapan ke udara dan berubah menjadi awan. Setelah mengalami beberapa proses jatuh sebagai hujan kepermukaan bumi baik di lautan maupun ke daratan. Dalam memenuhi kebutuhan untuk minum dan kebutuhan lainnya, manusia memanfaatkan sumber – sumber air yang ada di sekitarnya baik itu air alam yang langsung dipakai maupun setelah mengalami proses pengolahan terlebih dahulu. Sumber air yang dapat kita manfaatkan pada dasarnya dapat dibedakan sesuai dengan dimana air tersebut diambil, antara lain sebagai berikut :

2.3.2. Air Hujan

Air hujan merupakan air yang steril dan bebas dari zat – zat beracun, akan tetapi mengingat proses terjadinya hujan hingga hujan sampai ke bumi telah mengalami kontak dengan udara, maka air hujan tidak murni lagi karena telah dipengaruhi oleh pencemaran udara. Air hujan memiliki sifat – sifat yaitu bersifat lunak soft water karena tidak atau kurang mangandung larutan garam dan zat-zat mineral sehingga terasa kurang segar. Dapat mengandung beberapa zat yang terdapat di udara seperti NH 3 dan CO 2 agresif yang bersifat korosif. Dari segi bakteriologis relatif bersih, tetapi tergantung pada tempat penampungannya. Universitas Sumatera Utara

2.3.2. Air Permukaan

Air permukaan adalah yang berada di permukaan bumi, berupa air sungai, air danauwaduk, aliran air, air laut dan sebagainya. Air ini pun pada dasarnya merupakan air hujan yang jatuh ke bumi atau dapat juga berasal dari air tanah . Air permukaan pada umumnya lebih banyak dipakai sebagi sumber air baku untuk sistem sarana penyediaan air bersih di perkotaan maupun pedesaan. Akan tetapi harus memerlukan pengolahan terlebih dahulu agar dapat dijadikan sebagai sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Air permukaan sangat mudah mengalami pencemaran, baik oleh aktivitas manusia, hewan maupun karena proses alamiah seperti erosi.

2.3.3. Air Tanah

Air tanah terbentuk dari hujan yang jatuh ke permukaan bumi dan meresap ke dalam air tanah melalui pori-pori tanah dan akar tanaman, dan kemudian tertahan pada lapisan tanah membentuk lapisan yang mengandung air tanah aquifer. Sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi akan menyerap ke dalam tanah dan akan menjadi air tanah. Air tanah terbagi menjadi 3 yaitu Sutrisno, 1996: 1. Air Tanah Dangkal Terjadi karena proses peresapan air di permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga tanah akan jernih. Air tanah dangkal akan terdapat pada kedalaman 15 meter. 2. Air Tanah Dalam Terdapat pada lapis rapat air pertama dan pada kedalaman 100 – 300 meter. Ditinjau dari segi kualitasnya pada umumnya lebih baik dari tanah dangkal. Universitas Sumatera Utara 3. Mata Air Mata air adalah tempat dimana air tanah keluar ke permukaan tanah secara alamiah dan biasanya terletak di lereng gunung atau tepi sungai. Berdasarkan munculnya ke permukaan, air tanah terbagi atas 2 yaitu : a. Mata air gravity spring, yaitu air mengalir dengan gaya berat sendiri pada lapisan tanah yang permukaan tanah yang tipis air tanah tersebut menembus lalu keluar sebagai mata air. b. Mata air artesis berasal dari lapisan air yang dalam posisi tertekan. Air artesis berusaha untuk menembus lapisan rapat air dan keluar ke permukaan bumi. Ditinjau dari sudut kesehatan, ketiga macam air ini tidaklah selalu memenuhi syarat kesehatan, karena ketiga-tiganya mempunyai kemungkinan untuk dicemari. Embun, air hujan, atau salju misalnya yang berasal dari air angkasa, ketika turun ke bumi dapat menyerap abu, gas, ataupun materi-materi berbahaya lainnya. Demikian pula hal nya, karena sekalipun telah mengalami proses penyaringan, namun tetap saja ada kemungkinan terkontaminasi dengan zat-zat mineral ataupun kimia yang mungkin membahayakan kesehatan Azwar, 1990. 2.4. Sumur Gali Sumur gali adalah salah satu sarana penyediaan air bersih dengan cara menggali tanah sampai mendapatkan lapisan air dengan kedalaman tertentu yang terdiri dari bibir sumur, dinding sumur, lantai sumur, saluran air limbah dan dilengkapi dengan timba dengan gulungan atau pompa Depkes, 1998. Universitas Sumatera Utara Sumur gali adalah salah satu konstruksi sumur yang paling umum dan meluas dipergunakan untuk mengambil air tanah bagi masyarakat kecil dan rumah-rumah perorangan sebagai sumber air bersih. Sumur gali ini pada umumnya dibuat adalah untuk mengambil air tanah bebas sehingga dapat dipengaruhi oleh musim. Sumur gali menyediakan air yang berasal dari lapisan air yang relatif dekat dengan permukaan tanah, oleh karena itu dengan mudah terkontaminasi melalui rembesan . Menurut Depkes RI, 1990 ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam membuat sumur gali diantaranya : 1. Jarak sumur gali dari pencemaran seperti kakus, lubang galian sampah, lubang galian untuk air kotor minimal 10 meter dan letaknya tidak berada dibawah sumber pencemar tersebut. 2. Dinding sumur cincin minimal 3 meter dari permukaan tanah dan terbuat dari bahan yang kedap air. 3. Lebar minimal lantai sumur 1 meter dari tepi bibir sumur dan terbuat dari bahan yang kedap air. 4. Tinggi bibir sumur minimal 0,8 meter dari permukaan tanah. 5. Mempunyai saluran pembuangan air bekas, minimal sepanjang 10 meter dan terbuat dari bahan kedap air. Untuk mencegah pengotoran dan pencemaran maupun kecelakaan pada saat sumur gali tidak digunakan maka sumur gali perlu memiliki tutup sumur yang kuat dan rapat. Penentuan persyaratan dari sumur gali didasarkan pada beberapa hal yaitu: 1. Kemampuan hidup bakteri pathogen selama 3 hari dan perjalanan air di dalam tanah 3 meter perhari. Universitas Sumatera Utara 2. Kemampuan bakteri pathogen menembus tanah secara vertikal sedalam 3 meter. 3. Kemungkinan bakteri pathogen menembus tanah secara horizontal sejauh 10 meter. 4. Kemungkinan terjadinya kontaminasi pada saat sumur digunakan maupun tidak digunakan. 5. Kemungkinan runtuhnya tanah dinding sumur. Adapun persyaratan membuat sumur gali menurut Azrul Azwar, 1990 : 1. Dinding sumur 3 meter bagian atas harus dibuat dari tembok yang tidak tembus air, agar perembesan air permukaan yang telah tercemar tidak terjadi. Kedalaman 3 meter diambil karena bakteri pada umumnya tidak dapat hidup lagi pada kedalaman tersebut. 2. Kira – kira 1,5 meter berikutnya ke bawah dinding ini dibuat dari tembok yang tidak disemen, tujuannya lebih banyak untuk mencegah runtuhnya tanah. 3. Dasar sumur diberi batu kerikil agar tidak keruh. 4. Diatas tanah dibuat dinding tembok kira – kira 1 meter, agar air sekitarnya tidak masuk kedalam sumur serta untuk keselamatan pemakai. 5. Tanah di sekitar tembok sumur atas disemen dan tanahnya dibuat miring dengan tepinya dibuat saluran. Lebar semen sekeliling sumur kira – kira 1,5 meter, agar air permukaan tidak masuk. 6. Sumur diberi atap, ember yang dipakai jangan diletakkan dibawah, tetapi harus tetap tergantung. Sebaiknya air sumur diambil dengan pompa. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi sumur gali yang sehat meliputi hal – hal sebagai berikut Entjang, 1991. Universitas Sumatera Utara 1. Persyaratan Lokasi a. Menghindarkan pengotoran dengan memperhatikan jarak sumur dengan lubang galian tinja, lubang galian sampah dan sumber pengotoran lainnya. Umumnya jarak tidak kurang dari 10 meter dan usahakan letaknya tidak lebih rendah dari sumber pengotoran. b. Dibangun pada tempat dengan kedalaman air tanah kurang dari 7 meter. 2. Persyaratan Kontruksi a. Dinding sumur minimal 3 meter dari permukaan tanah dan dibuat dari tembok kedap air sehingga tidak terjadi perembesan air. Sebab sampai kedalaman 3 meter tanah masih mengandung bakteri. b. Dinding berikutnya 1,5 meter dibawahnya dibuat dari pasangan batu bata tampa diplester yang berguna sebagai dinding rembesan dan mencegah keruntuhan dinding ketika airnya ditimba. c. Kedalaman sumur mencapai lapisan yang banyak mengandung air sehingga tidak mengalami kekeringan pada musim kemarau. d. Sumur diberi bibir setinggi 70 cm dari permukaan tanah untuk mencegah masuknya air permukaan kedalam sumur. e. Lantai diplester kedap air dalam jarak 1 meter sekeliling atau dari bibir sumur dengan ketebalan 20 cm dari permukaan tanah serta dibuat agak miring. Tepi lantai ditinggikan sekitar 5 cm agar tidak melimpah kesekitarnya. f. Bagian dasar sumur diberi kerikil unuk mencegah air tidak keruh sewaktu ditimba. Universitas Sumatera Utara g. Saluran pembuangan air limbah dengan lubang peresapan dibangun pada 10 meter dari sumur.

2.5. Hubungan Air Dengan Kesehatan

Dokumen yang terkait

Keadaan Sumur Gali Di Desa Aek Nauli Kecamatan Padang Sidempuan Timur Kabupaten Tap-Sel Tahun 2000 (Ditinjau Dari Aspek Konstruksi)

0 38 57

Hubungan Keadaan Konstruksi Sarana Air Bersih Sumur GaIi Dan Kualitas Bakteriologi Air Di Desa Sukadame Kec. Tigapanah Kab. Karo Tahun 2000

1 27 73

Hubungan Menyiram Menggunakan Air Sumur dengan Kontaminasi Soil Transmitted Helminths pada Tanaman Kubis di Desa Seribu Dolok, Simalungun, Sumatera Utara Tahun 2011

5 46 51

Analisa Kualitas Fisik, Bakteriologis Dan Kimia Air Sumur Gali Serta Gambaran Keadaan Konstruksi Sumur Gali Di Desa Patumbak Kampung Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010

9 73 99

Hubungan Jarak Kandang Ternak, Perilaku Masyarakat Dan Konstruksi Sumur Gali terhadap Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali Penduduk Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2015

8 83 127

Hubungan Jarak Kandang Ternak, Perilaku Masyarakat Dan Konstruksi Sumur Gali terhadap Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali Penduduk Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2015

5 20 127

Hubungan Jarak Septic Tank, Konstruksi Sumur Gali, dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kandungan Bakteri Escherichia coli Air Sumur Gali Penduduk di Desa Mekar Makmur Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat Tahun 2016

2 42 156

STUDI KUALITAS AIR SUMUR GALI PENDUDUK DILIHAT DARI FISIK, KIMIA DAN BAKTERIOLOGIS SERTA GAMBARAN KONSTRUKSI SUMUR GALI DI KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG.

0 3 21

GAMBARAN KUALITAS AIR SUMUR GALI DI DESA KEMA III KECAMATAN KEMA KABUPATEN MINAHASA UTARA TAHUN 2016

1 2 8

ANALISIS KUALITAS AIR SUMUR GALI DI DUSUN RUMBIA DESA LUNJEN KECAMATAN BUNTU BATU KABUPATEN ENREKANG

0 1 90