Kerangka Konsep TINJAUAN PUSTAKA

? BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Sel lisis Enterococcus faecalis Antrakuinon Gugus quinon Membentuk kompleks dengan asam amino nukleolifik dalam protein Tanin Senyawa golongan fenolik Membentuk kompleks dengan protein Saponin Bekerja sebagai deterjen bahan aktif permukaan Mengandung regio hidrofilik dan hidrofobik Ujung hidrofobik berikatan dengan regio hidrofobik protein Ujung hidrofilik yang bebas membawa protein ke dalam larutan sebagai kompleks deterjen-protein Protein membran larut Ekstrak Etanol Aloe vera Inaktivasi adhesin mikroba, enzim dan protein transport cell envelope Perawatan Saluran Akar Infeksi Saluran Akar Bahan medikamen saluran akar Adhesin pada permukaan sel Enzim pada membran sel Polipeptida pada dinding sel Sel mati Universitas Sumatera Utara Diagram di atas menunjukkan mekanisme ekstrak etanol Aloe vera dalam membunuh bakteri. Komponen Aloe vera yang bersifat sebagai antibakteri adalah antrakuinon, tanin dan saponin. 10,11,18 Antrakuinon memiliki gugus quinon yang diduga dapat membentuk kompleks yang bersifat ireversibel dengan asam amino nukleofilik dalam protein yang menyebabkan protein menjadi tidak aktif dan kehilangan fungsi. Protein sasaran dari senyawa tersebut adalah adhesin yang terdapat pada permukaan sel, polipeptida pada dinding sel dan enzim yang terikat pada membran sel. Tanin merupakan senyawa golongon fenolik, memiliki molekul yang diduga dapat membentuk kompleks dengan protein sehingga mampu menginaktivasi adhesin bakteri, enzim, dan protein transport cell envelope. 19 Saponin bekerja sebagai sabundeterjen yang membuat senyawa ini terkonsentrasi pada permukaan sel. 10,11,20 Ujung hidrofobik deterjen akan berikatan dengan ujung hidrofobik protein dengan menggeser sebagian besar ujung lipid yang terikat. Ujung polar deterjen merupakan suatu ujung bebas sehinggga membawa protein ke dalam larutan sebagai suatu kompleks deterjen-protein, yang biasanya juga mengandung beberapa lipid residual. Sifat ini menyebabkan senyawa ini mampu melarutkan protein membran. 20 Dengan mekanisme di atas diduga Aloe vera mampu membuat sel bakteri menjadi lisis dan mati.

3.2 Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-heksana Etilasetat dan Etanol Dari Rumput Laut Coklat (Sargassum polycystum C.Agardh.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acne dan Staphylococcus epidermidis

8 127 76

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Porphyromonas gingivalis (Penelitian In Vitro)

5 140 88

Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Dan Ekstrak Etanol Dari Bunga Kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus Dan Pseudomonas aeruginosa

13 106 76

Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Aloe vera Terhadap Sel Fibroblas Sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar Secara In Vitro.

8 106 83

Karakterisasi dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth.) Terhadap Beberapa Bakteri

7 47 83

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol, Fraksi n-Heksana Dan Etilasetat Daun Sidaguri (Sida Rhombifolia l.) Terhadap Beberapa Bakteri.

0 37 70

Efek Antibakteri Ekstrak Lerak dalam Pelarut Etanol terhadap Enterococcus faecalis (Penelitian In vitro)

7 78 64

Efek Anti Bakteri Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) Terhadap Staphylococcus aureus Yang Diisolasi Dari Denture Stomatitis (Penelitian In Vitro)

12 107 68

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana serta Etil Asetat Rimpang Laja Gowah (Alpinia malaccensis (Burm.f.) Roscoe) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

2 74 83

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binara Dan Ekstrak Etanol Daun Ulam-Ulam Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 82 96