10. Invest in brand Setiap perusahaan wajib melakukan investasi dalam merek-
mereknya secara berkesinambungan, bahkan dalam situasi sasaran finansialnya belum tercapai.
2.1.2 Ekuitas Merek Brand Equity
Dalam Tjiptono dan Diana 2000:41 ekuitas merek adalah serangkaian aset dan liabilitas yang terkait dengan nama dan simbol merek tertentu yang
menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa kepada suatu perusahaan atau para pelanggan perusahaan. Dalam
Tjiptono dan Diana 2000:42-43 ekuitas merek memiliki 4 dimensi:
2.1.2.1 Kesadaran Merek Brand Awareness
Dalam Tjiptono dan Diana 2000:42 brand awareness kesadaran merek merupakan sejauh mana suatu merek dikenal atau
tinggal dalam benak konsumen. Kesadaran dapat diukur dengan berbagai cara, tergantung pada cara konsumen mengingat suatu merek,
diantaranya: a. Pengenalan merek brand recognition
Pengenalan merek menggambarkan sejauh mana sebuah nama merek telah akrab dikenal berdasarkan eksposur masa lalu.
b. Ingatan merek brand recall Ingatan merek mencerminkan nama-nama merek yang diingat oleh
konsumen bila kelaskategori produk tertentu disebutkan.
Universitas Sumatera Utara
c. Top of mind brand Adalah nama merek yang pertama kali diingat oleh konsumen bila
kategori produk tertentu disebutkan. Misalnya untuk produk pasta gigi bila Pepsodent yang paling awal diingat oleh konsumen, maka
merek Pepsodent disebut merek yang menduduki posisi ‘top of mind’ brand dalam kategori pasta gigi.
d. Merek dominan dominant brand Merek dominan adalah satu-satunya merek yang diingat dan
merupakan tingkat kesadaran merek yang paling tinggi. Situasi ini terjadi apabila sebagian besar pelanggan hanya dapat menyebutkan
satu nama merek bila diminta menyebutkan nama-nama merek yang ia kenal dalam kelas produk tertentu.
2.1.2.2 Asosiasi Merek Brand Association
Dalam Tjiptono dan Diana 2000:43, brand association dicerminkan oleh asosiasi yang dibuat oleh konsumen terhadap sebuah
merek tertentu. Asosiasi ini bisa berupa atribut produk, jurubicara selebriti, atau simbol tertentu. Asosiasi merek dikendalikan oleh
identitas merek. Asosiasi merek yang kuat dapat membantu pelanggan memproses dan menerima informasi, menjadi alasan untuk membeli,
serta menciptakan sikap atau perasaan positif terhadap merek yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
Brand association asosiasi merek, yakni segala sesuatu yang terkait dengan memori terhadap sebuah merek. Brand association
berkaitan erat dengan brand image, yang didefinisikan sebagai serangkaian asosiasi merek dengan makna tertentu. Asosiasi merek
memiliki tingkat kekuatan tertentu dan akan semakin kuat seiring dengan bertambahnya pengalaman konsumsi atau eksposur dengan
merek spesifik. Tjiptono, 2005:40-41. Dalam Durianto, Sugiarto, dan Tony 2001:69-70, brand
association memiliki berbagai fungsi. Berbagai fungsi asosiasi tersebut adalah:
a. Help processretrieve information Membantu proses penyusunan informasi
b. Differentiate Membedakan Suatu asosiasi dapat memberikan landasan yang penting bagi upaya
pembedaan suatu merek dari merek lain. c. Reason to buy Alasan pembelian
Brand association membangkitkan berbagai atribut produk atau manfaat bagi konsumen yang dapat memberikan alasan spesifik
bagi konsumen untuk membeli dan menggunakan merek tersebut. d. Create positive attitudefeelings Menciptakan sikap atau perasaan
positif Beberapa asosiasi mampu merangsang suatu perasaan positif yang
pada gilirannya merembet ke merek yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
e. Basis for extentions Landasan untuk perluasan Suatu asosiasi dapat menghasilkan landasan bagi suatu perluasan
dengan menciptakan rasa kesesuaian sense of fit antara merek dan sebuah produk baru, atau dengan menghadirkan alasan untuk
membeli produk perluasan tersebut.
2.1.2.3 Persepsi Kualitas Perceived Quality