Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas

adalah dengan menggunakan metode varian inflation factor VIF. Adapun kriteria yang digunakan dalam pengujian metode VIF ini adalah jika VIF 10 terjadi multikolinieritas yang tinggi antara variabel independen dengan variabel independen lainnya.

4.7.3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem korelasi Ghozali, 2009. Autokorelasi muncul karena adanya observasi yang saling berurutan sepanjang waktu yang saling berkaitan satu sama lainnya. Hal ini sering ditemukan pada time series. Pada data cross section, masalah autokorelasi relatif tidak terjadi. Cara mendeteksi adanya gejala autokorelasi adalah dengan melihat nilai Durbin-Watson. Cara menguji autokorelasi adalah dengan melihat model regresi linier berganda terbebas dari autokorelasi apabila nilai Durbin-Watson berada di bawah angka 2 Lubis dkk, 2007.

4.7.4. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2009. Model regresi yang baik adalah yang homokesdastisitas atau yang tidak terjadi heteroskesdastisitas. Deteksi dapat dilakukan dengan menggunakan uji metode grafis yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada scatterplot. Dasar pengambilan keputusan adalah jika ada pola tertentu yang teratur p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara bergelombang, melebar kemudian menyempit maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.8. Pengujian Hipotesis