Kerangka Teori Kerangka Konsep Penelitian Definisi Operasional Hipotesis Rancangan Penelitian

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Teori

Gambar 3.1 Kerangka Teori Ibu Hamil Hipervolemia Konsumsi zat besi sedikit Kebutuhan zat besi meningkat Gangguan absorpsi Volume plasma jumlah eritrosit Cadangan besi ferritin menurun Hemodilusi Tidak mampu membentuk eritrosit Kadar hemoglobin menurun 11 gdL Anemia defisiensi besi Dampak terhadap janin Dampak terhadap ibu Universitas Sumatera Utara

3.2. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 3.2 Kerangka Konsep Penelitian

3.3. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi operasional dan skala pengukuran Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Suplemen Zat Besi Sulfas ferosus Suatu mikroelemen yang dibutuhkan tubuh untuk proses pembentukan darah yaitu sintesis hemoglobin Dosis 300 mg mengandung zat besi 60 mg - - Nominal Hemoglobin Hemoglobin adalah komponen dari sel darah merah yang mempunyai fungsi untuk menyalurkan oksigen ke jaringan seluruh tubuh dan membawa kembali karbondioksida dari jaringan ke paru EasyTouch ≥11 gdL 10-10,9 gdL 7-9,9 gdL 7 gdL Normal Anemia ringan Anemia sedang Anemia berat Rasio Pemberian Suplemen Zat Besi Peningkatan Kadar Hemoglobin Universitas Sumatera Utara

3.3. Hipotesis

Ada hubungan antara pemberian suplemen zat besi dengan peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III. Universitas Sumatera Utara BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian ekperimental dengan desain one group pretest-posttest, di mana peneliti akan melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah pemberian zat besi terhadap ibu hamil trimester III. Ciri dari penelitian eksperimental adalah pemberian intervensi pada satu kelompok sampel penelitian dan diamati efek dar i pemberian intervensi tersebut. Desain one group pretest-posttest termasuk ke dalam kelompok a pre-experimental design karena pada desain penelitian tersebut tidak menggunakan grup kontrol. Penelitian hanya dilakukan pada satu kelompok sampel yang akan diberikan intervensi dan diamati efek yang muncul. Setelah pengamatan selesai dan semua data terkumpul, dilakukan uji statistik untuk menilai hubungan kedua variabel tersebut.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian