Getaran Bebas Free Vibration

23

2.7.5 Getaran Bebas Free Vibration

Getaran bebas terjadi jika sistem berosilasi karena bekerjanya gaya yang ada dalam sistem itu sendiri inherent dan apabila tidak ada gaya luar yang bekerja. Sistem yang bergetar bebas akan bergetar pada satu atau lebih frekuensi naturalnya yang merupakan sifat dinamika yang dibentuk oleh distribusi massa dan kekakuannya. Perhatikan gerak dari sebuah elemen yang ditempatkan pada sebuah pegas seperti diillustrasikan dalam gambar 2.19 yang menunjukkan sebuah jarak kecil x dari posisi kesetimbangannya. Persamaan diferensial menjabarkan perpindahan elemen setelah dilepaskan yang diperoleh dengan penjumlahan gaya dalam arah vertikal. Aljabar penjumlahan ΣF dengan gaya ke atas + adalah: Gambar 2.19 Sistem Massa Pegas dan diagram benda bebas Hukum Newton kedua adalah dasar pertama untuk meneliti gerak system seperti ditunjukkan pada gambar 2.17 dimana gaya statik ∆ dan gaya pegas k∆ adalah sama dengan gaya berat w yang bekerja pada massa m: Gerak statik: k ∆ = W = m.g ………………………………………2.14 k ∆ - W = 0 Gerak dinamik: m ẍ + k∆+x – W = 0………………………………...2.15 Universitas Sumatera Utara 24 dimana menghasilkan persamaan diferensial untuk gerak, karena k ∆= W dan menggunakan ẍ = a yang merupakan turunan kedua dari x terhadap waktu [10]. m ẍ + kx = 0 …………………………………………2.16 Persamaan 2.16 merupakan persamaan gerak getar bebas tanpa peredaman, selanjutnya diubah menjadi: ẍ + = 0, ω n = ………………………..2.17 Solusi dari persamaan 2.17 : x = Ae st ẋ = sAe st ẍ = s 2 Ae st ….................................... 2.18 Substitusi 2.18 ke 2.17 e st s 2 + s 1 = i ω n s 2 = - iω n Sehingga: x = A 1 e s 1 t + A 2 e s 2 t = A 1 e i ω n t + A 2 e –iω n t ……………………2.19 Ingat: e iq = cos q + i sin q e –iq = cos q - i sin q Persamaan 2.19 menjadi x = A 1 cos ω n t + i sin ω n t + A 2 cos ω n t - i sin ω n t = A 1 + A 2 cos ω n t + iA 1 - A 2 sin ω n t = A cos ω n t + B cos ω n t …………………………………………………….2.20 Kondisi pada t=0, x0=X sedangkan v0=V x = A cos ω n t + B cos ω n t v = ẋ = -ω n A cos ω n t + ω n B cos ω n t pada t = 0 B = 0, ω n A = V Universitas Sumatera Utara 25 A = x = sin ω n t x = Asin ω n t Persamaan ini merupakan persamaan diferensial linier dimana solusinya dapat ditemukan sebagai berikut. x = Asin ɷt…………………………………………..2.21 ẍ = sin ɷt……………………………………. 2.22 substitusi persamaan 2.16 dan 2.25 sehingga: m sin ɷt + k A sin ɷt = 0………………....2.23 k A sin ɷt = 0 A sin ɷt ≠ 0 k = 0

2.8 Standarisasi Pengukuran Getaran