Proses Produksi Di Bagian Reduksi Cause and Effect Diagram

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

5.1.1. Proses Produksi Di Bagian Reduksi

Proses reduksi atau peleburan aluminium dalam pot reduksi dapat dilihat pada blok diagram dibawah ini. Pemanasan blok katoda Start Up atau menghidupkan pot Transisi Operasi Normal Cut Out Pot Gambar 5.1. Uraian Proses Peleburan Aluminium Universitas Sumatera Utara

5.1.2. Cause and Effect Diagram

Diagram sebab akibat menunjukkan hubungan sebab akibat bagaimana proses mempengaruhi kadar zat pengotor pada molten. Dari hasil brainstorming yang dilakukan dengan bagian produksi maka dapat ditemukan akar permasalahan penyebab tingginya kadar zat pengotor pada molten. Diagram sebab akibat proses produksi aluminium ingot dapat dilihat pada Gambar 5.2. Material Alumina Anoda AlF3 Soda Abu Material Recycle Kadar Fe tinggi Kadar Fe tinggi Kadar Fe tinggi Kadar Fe tinggi Kadar Fe tinggi Mesin Nippel Broke Anode Rod Without Butt Bath tapping Anode Reset Tingkat keasaman Kadar zat pengotor tinggi Tangkai anoda yang sudah tua Bath yang terlalu tinggi Tinggi anoda yangterlalu rendah Blok katoda tererosi Suhu Pot tidak stabil Voltase tidak stabil Bath yang terlalu tinggi Gambar 5.2. Diagram Sebab Akibat Kadar Zat Pengotor Tinggi Universitas Sumatera Utara Berikut merupakan uraian masing-masing penyebab masalah:

1. Mesin

Dari aspek mesin, faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya naiknya kadar Fe adalah terjadinya nippel, rod without butt, broke anode, anode reset atau penggantian anode, banyaknya bath tap, dan tingkat keasaman tinggi saat proses elektrolisa.

2. Material

Ditinjau dari segi material, naiknya kadar zat pengotor Fe dapat terjadi akibat besarnya kadar Fe pada alumina, AlF 3 , soda abu yang digunakan, serta anode dan material recycle yang digunakan sebagai bahan baku. Berdasarkan wawancara dengan pihak produksi, bahwa parameter proses yang dapat dikendalikan oleh perusahaan hanya parameter proses yang bersumber dari proses operasi atau mesin saja. Hal ini dikarenakan material yang digunakan pada proses reduksi tidak diproduksi oleh perusahaan kecuali anode, sehingga perusahaan tidak dapat melakukan tindak pengendalian kualitas pada material yang digunakan. Parameter proses yang dapat dijadikan faktor dalam metode Taguchi yang bersumber dari proses operasi adalah nippel, bath tap, dan tingkat keasaman molten saat proses reduksi. Dipilih tiga parameter tersebut karena parameter- parameter tersebut sering terjadi saat proses reduksi, berbeda dengan parameter proses rod without butt, broke anode, dan anode reset yang sangat jarang terjadi sehingga tidak sesuai untuk diteliti karena kekurangan data bila dijadikan faktor dalam metode Taguchi. Universitas Sumatera Utara