Masalah apa yang sering terjadi pada proses pembuatan aluminium ingot? Mengapa kadar zat pengotor tinggi menjadi masalah pada perusahaan? Apa saja zat pengotor yang terkandung pada aluminium ingot? Zat pengotor apa yang paling banyak terkandung pa

PERTANYAAN WAWANCARA Digunakan untuk membuat cause effect diagram dan untuk memperoleh faktor-faktor dan nilai level faktor yang akan digunakan pada penelitian dengan menggunakan metode Taguchi. 1. Masalah apa yang sering terjadi pada proses pembuatan aluminium ingot? Masalah yang sering terjadi adalah saat proses pencetakan aluminium dilakukan test sample untuk mengetahui kadar zat pengotor pada molten dan diperoleh persentase kadar zat pengotor yang diatas standar perusahaan. 2. Mengapa kadar zat pengotor tinggi menjadi masalah pada perusahaan? Karena bila terdapat lot molten yang memiliki kadar zat pengotor yang diatas standar maka diperlukan tindakan pengendalian dengan cara re-stirring atau pengadukan ulang, penambahan molten, pencetakan sebagian molten atau spect out dan penurunan grade atau dengan kata lain diperlukan kegiatan rework terhadap molten agar dapat dihasilkan aluminium ingot yang sesuai standar perusahaan. 3. Apa saja zat pengotor yang terkandung pada aluminium ingot? Zat pengotor yang terkandung yaitu Besi Fe, silikon Si, mangan Mn, dan zincum Zn. Universitas Sumatera Utara 4. Zat pengotor apa yang paling banyak terkandung pada aluminium ingot? Yang paling banyak terkandung dan yang memiliki standar persentase perusahaan yaitu unsur besi Fe dan silikon Si. 5. Dampak apa saja yang disebabkan oleh tingginya kadar Fe dan Si pada molten? Zat pengotor berupa besi dapat menyebabkan korosi atau pengaratan pada aluminium ingot sedangkan zat pengotor berupa silikon menyebabkan warna aluminium ingot menjadi kuning. 6. Apa saja sumber yang menyebabkan tingginya kadar zat pengotor pada molten? Yang menjadi sumber penyebab tingginya kadar zat pengotor pada molten adalah dari segi operasi dan dari segi material yang digunakan pada proses reduksi aluminium 7. Faktor apa saja yang menyebabkan tingginya kadar zat pengotor pada molten dilihat dari segi operasi? Dilihat dari segi operasi yaitu terjadinya nippel atau bentuk terkontaminasinya kaki anoda yang terendam bath, terjadinya broke anode yaitu anoda yang patah, terjadinya rod without butt yaitu tangkai anoda yang lepas dari batangan anodanya, terjadinya bath tapping yaitu banyaknya bath Universitas Sumatera Utara atau cairan elektrolisa yang ikut ter-tapping saat proses metal tapping, terjadi S atau keasaman, dan anode reset yaitu banyaknya anoda yang diganti. 8. Hal-hal apa saja yang dapat menyebabkan nippel, broke anode, RWB, bath tapping, S dan anode reset terjadi? Nippel disebabkan oleh bath yang terlalu tinggi sehingga mengenai kaki anoda dan menyebabkan anoda tererosi sehingga meningkatkan kadar zat pengotor pada molten. Broke anode bisa disebabkan oleh suhu dan voltase yang tidak stabil saat proses reduksi, Rod Without Butt atau RWB ini disebabkan oleh tangkai anoda yang sudah tua dan mulai tererosi sehingga batangan anoda jatuh dan ikut dalam proses reduksi, bath tapping disebabkan oleh bath yang terlalu tinggi sehingga saat proses metal tapping, bath ikut ter-tapping. Keasaman terjadi karena blok katoda pada pot yang tererosi. Anode reset dilakukan karena tinggi anode yang sudah mencapai batas minimum sehingga harus diganti dan penggantian ini menyebabkan pot tidak stabil. 9. Bila dilihat dari segi material yang digunakan, apa saja penyebab tingginya kadar zat pengotor pada molten? Dilihat dari segi material yang digunakan, terdapat 5 material, yaitu alumina, anoda, AlF 3 , soda abu atau NaCO 3 , dan material recycle yang digunakan. 10. Mengapa 5 sumber material ini dapat menyebabkan kadar zat pengotor yang tinggi?