5. Rasio Nilai Pasar
Rasio nilai pasar adalah sekumpulan rasio yang menghubungkan harga saham perusahaan dengan laba, arus kas, dan nilai buku per lembar sahamnya.
Rasio ini terdiri price earning ratio, price cash flow ratio, book value per share, earning per share, dan dividend per share.
2.1.4. Financial leverage
2.1.4.1 Pengertian Leverage
Leverage jika diartikan secara harfiah berarti pengungkit, pengungkit digunakan untuk mengangkat beban berat. Dalam ilmu manajemen keuangan juga
dikenal leverage, namun dalam makna yang berbeda tentunya. Menurut Sartono 2001:257 “leverage adalah penggunaan aset dan sumber dana sources of funds
oleh perusahaan yang memiliki beban tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham”. Dengan kata lain, penggunaan leverage
ditujukan agar keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya aset dan sumber dananya, sehingga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan atau
pemegang saham. Gitman 2003:508 mengemukakan dampak dari penggunaan leverage
bagi perusahaan yaitu “Results from the use of fixed-cost or funds to magnify returns to the firms owners. Generally increases in leverage result in increased
return and risk, whereas decreases in leverage result in decreases return and risk”. Artinya bahwa akibat dari penggunaan biaya tetap untuk memperoleh
return bagi pemilik perusahaan secara umum juga akan meningkatan risiko. Sebaliknya, penurunan leverage akan menurunkan return dan risk. Dari
Universitas Sumatera Utara
pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa leverage digunakan oleh suatu perusahaan bukan hanya untuk membiayai aktiva serta menanggung beban tetap
melainkan juga untuk memperbesar pendapatan. Konsep leverage tersebut sangat penting terutama untuk menunjukkan kepada analis keuangan dalam melihat
trade-off persimpangan antara risiko dan tingkat keuntungan dari berbagai tipe keputusan finansial.
2.1.4.2 Jenis-jenis Leverage
Pinjaman yang diperoleh perusahaan dapat berupa pinjaman operasional dan pinjaman finansial. Kedua jenis pinjaman tersebut masing-masing memiliki
keunggulan dan kelemahannya. Pembahasan mengenai kedua jenis pinjaman tersebut dikemukakan oleh Van Horne 2000;440,445 sebagai berikut.
1. Leverage Operasi Operating Leverage
Leverage operasi merupakan penggunaan aktiva dengan biaya tetap yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutup biaya tetap
dan variabel serta dapat meningkatkan profitabilitas. Leverage operasi timbul setiap saat perusahaan memiliki biaya-biaya tetap tanpa memperhatikan jumlah
biaya tersebut. Biasanya biaya-biaya yang menyangkut leverage operasi timbul dari penggunaan aset tetap, seperti biaya depresiasi atau penyusutan aset tetap.
2. Leverage Keuangan Financial Leverage
Financial leverage berasal dari keberadaan biaya finansial tetap dalam arus pendapatan perusahaan. Ada dua biaya finansial eksternal dalam hal
pendanaan, yaitu bunga pinjaman dan dividen saham preferen. Biaya-biaya ini harus ditutupi, berapapun nilai EBIT Earning Before Interest and Tax yang
Universitas Sumatera Utara
tersedia untuk membiayai biaya-biaya tersebut. Financial leverage dapat didefenisikan sebagai kemampuan perusahaan perusahaan dalam menggunakan
kewajiban-kewajiban keuangan yang sifatnya tetap untuk mempengaruhi perubahan EBIT terhadap pendapatan per lembar saham biasa earning per share.
Financial leverage atau leverage keuangan timbul karena adanya kewajiban-kewajiban keuangan yang sifatnya tetap yang harus dibayar oleh
perusahaan. Kewajiban-kewajiban keuangan yang tetap ini tidaklah berubah dengan adanya perubahan pada tingkat EBIT dan harus dibayar tanpa melihat
sebesar apapun tingkat EBIT yang dicapai oleh perusahaan. Ada dua kewajiban keuangan yang sifatnya tetap, yaitu: 1 bunga atas hutang, dan 2 dividen untuk
saham preferen. Di dalam analisis financial leverage diasumsikan bahwa dividen untuk
pemegang saham preferen selalu dibayar dalam setiap periode. Asumsi ini diperlukan karena tujuan utama dari finacial leverage adalah untuk mengetahui
berapa jumlah uang yang sesungguhnya tersedia bagi pemegang saham biasa setelah bunga dan dividen untuk pemegang saham preferen dibayarkan.
Leverage keuangan menilai sejauh mana perusahaan menggunakan utang
yang dipinjam. Jenis-jenis dari rasio leverage keuangan adalah DAR, DER,
LDAR dan LDER. Debt to Total asset Ratio adalah rasio utang terhadap total aktiva didapat dari membagi total utang perusahaan dengan total utang
perusahaan. Rasio ini menekankan pada peran penting pendanaan utang bagi perusahaan dengan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung
Universitas Sumatera Utara
oleh pendanaan utang. Besarnya hasil perhitungan rasio utang menunjukkan
besarnya total utang yang dapat dijamin oleh aktiva total.
Semakin tinggi DAR semakin besar resiko keuangan yang dihadapi perusahaan, karena utang membawa konsekuensi beban bunga tetap, semakin
rendah rasio ini, maka akan semakin rendah resiko keuangannya. Para pemegang saham biasanya lebih menyukai rasio leverage lebih banyak karena akan
memperbesar ekspektasi keuntungan, sedangkan para kreditor lebih menyukai rasio leverage yang lebih rendah, karena semakin rendah rasio utang, maka resiko
kerugian yang dialami kreditor akan lebih rendah jika terjadi likuidasi. Debt to Equity Ratio adala rasio utang terhadap ekuitas dihitung dengan
hanya membagi total utang perusahaan termasuk kewajiban jangka pendek dengan ekuitas pemegang saham. Rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah
pinjaman yang diberikan kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Besarnya hasil perhitungan rasio utang terhadap ekuitas
menunjukkan seberapa besar utang jangka panjang yang dapat dijamin dengan ekuitas, maka akan semakin besar risiko keuangan yang ditanggung perusahaan.
Para kreditor secara umum menyukai jika rasio ini lebih rendah. Semakin rendah rasio ini, semakin tinggi tingkat pendanaan perusahaan yang tersedia bagi
pemegang saham dan semakin besar perlindungan bagi kreditor. Jika DER semakin meningkat maka menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin
memburuk, selain itu semakin tinggi DER menunjukkan struktur permodalan lebih banyak dibiayai oleh pinjaman sehingga ketergantungan perusahaan
terhadap kreditur semakin meningkat.
Universitas Sumatera Utara
Long Term Debt to Total Asset Ratio adalah rasio yang menggambarkan besarnya tingkat penggunaan hutang jangka panjang dibandingkan dengan total
aset yang dimiliki. Long Term Debt To Equity LDER merupakan perbandingan antara utang jangka panjang dengan ekuitas saham biasa. Semakin tinggi rasio
LDER, maka semakin besar risiko yang ditanggung para pemegang saham Warsono, 2003:239.
3. Leverage Total Gabungan Combination leverage
Leverage gabungan atau kombinasi merupakan pengaruh perubahan penjualan terhadap laba setelah pajak ataupun pendapatan per lembar saham
EPS. Leverage kombinasi terjadi apabila perusahaan baik operating leverage maupun financial leverage dalam usahanya untuk meningkatkan keuntungan bagi
pemegang saham biasa. Leverage operasi timbul ketika ada biaya tetap dari penggunaan aset depresiasi, sedangkan leverage keuangan timbul pada saat ada
biaya tetap atas penggunaan dana pinjaman
2.1.5. Earning Per Share