Long Term Debt to Total Asset Ratio adalah rasio yang menggambarkan besarnya tingkat penggunaan hutang jangka panjang dibandingkan dengan total
aset yang dimiliki. Long Term Debt To Equity LDER merupakan perbandingan antara utang jangka panjang dengan ekuitas saham biasa. Semakin tinggi rasio
LDER, maka semakin besar risiko yang ditanggung para pemegang saham Warsono, 2003:239.
3. Leverage Total Gabungan Combination leverage
Leverage gabungan atau kombinasi merupakan pengaruh perubahan penjualan terhadap laba setelah pajak ataupun pendapatan per lembar saham
EPS. Leverage kombinasi terjadi apabila perusahaan baik operating leverage maupun financial leverage dalam usahanya untuk meningkatkan keuntungan bagi
pemegang saham biasa. Leverage operasi timbul ketika ada biaya tetap dari penggunaan aset depresiasi, sedangkan leverage keuangan timbul pada saat ada
biaya tetap atas penggunaan dana pinjaman
2.1.5. Earning Per Share
Pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik akan Earning Per Share, karena hal ini
menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Para calon pemegang saham tertarik dengan earning per share yang besar, karena
hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan. EPS adalah salah satu dari dua alat ukur yang sering digunakan untuk mengevaluasi saham
biasa disamping PER Price Earning Ratio dalam lingkaran keuangan Fabozzi, 2000 : 859. EPS atau laba per lembar saham adalah tingkat keuntungan bersih
Universitas Sumatera Utara
untuk tiap lembar sahamnya yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya.
EPS dapat dihitung dengan membagi laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa laba setelah dikurangi dividen saham preferen dengan rata-rata
tertimbang jumlah lembar saham yang beredar selama periode perhitungan dilakukan. Semakin tinggi nilai EPS akan menggembirakan pemegang saham
karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham. Dengan meningkatnya laba maka harga saham cenderung naik sedangkan ketika laba
menurun maka harga saham ikut juga turun, hal itu juga akan diikuti perubahan return sahamnya.
Laba per lembar saham adalah suatu ukuran dimana baik manajemen maupun pemegang saham menaruh perhatian besar Helfert, 1993:67. Itu
digunakan secara luas dalam penaksiran nilai saham biasa dan sering merupakan basis untuk menetapkan tujuan serta sasaran spesifik perusahaan sebagai bagian
dari perencanaan strategis. Walaupun angka laba per saham adalah salah satu statistik yang selalu tersedia dalam laporan perusahaan yang dimiliki umum,
namun ada beberapa komplikasi. Terlepas dari elemen tidak biasa yang mungkin ada pada pola laba bersih triwulanan dan tahunan, jumlah saham beredar berbeda-
beda dalam satu tahun pada banyak perusahaan, itu disebabkan oleh pengeluaran saham-saham baru atau penarikan saham lama yang beredar.
Para analis mempunyai perhatian besar terhadap laba per saham yang lalu, baik triwulan maupun tahunan. Proyeksi untuk masa datang sering dibuat
berdasarkan laba yang lalu. Fluktuasi dan trend pada prestasi yang sebenarnya
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan dengan proyeksi yang diamati secara teliti untuk melihat indikasi kekuatan dan kelemahan. Pertumbuhan EPS memberikan informasi yang lebih
banyak kepada kita tentang perkembangan suatu perusahaan, bukan pertumbuhan laba absolut.
Berdasarkan apa yang dijelaskan oleh Fabozzi mengenai earning per share, maka Peneliti menggunakan rumus sebagai berikut untuk menentukan
besarnya EPS.
Berdasarkan rumus di atas, setidaknya ada dua faktor yang menentukan besarnya tingkat EPS yang dihasilkan. Pertama yakni pada angka pembilangnya,
dimana jika net income after tax laba bersih setelah pajak semakin besar maka besaran EPS nya juga akan besar. Faktor kedua yang menentukan besarnya
tingkat EPS adalah jumlah saham beredar number of share outstanding yang fungsinya sebagai angka penyebut dalam rumus tersebut, dimana semakin banyak
perusahaan menggunakan dana dari penambahan jumlah saham beredar, maka akan semakin memperkecil besarnya tingkat EPS yang diperoleh. Dalam
penelitian ini jumlah saham beredar yang peneliti gunakan adalah jumlah saham beredar rata-rata tertimbang dalam satu periode.
Universitas Sumatera Utara
2.1.6. Pengaruh Financial Leverage terhadap EPS