69 audit  X3,  resiko pelaporan keuangan  X4,  kompensasi dewan direksi dan
dewan komisaris X5 terhadap keberadaan Risk Management Committee RMC Penelitian ini menggunakan  metode  purposive sampling sehingga didapatkan 25
sampel yang digunakan. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa RMC
secara  signifikan hanya berhubungan positif dengan variabel komisaris independen.  Pembahasan mengenai masing-masing variabel akan dijelaskan
sebagai berikut :
4.3.1  Pengaruh  Keahlian Akuntansi Dan Keuangan  Terhadap Keberadaan Risk Management Committee RMC
Variabel  keahlian akuntansi dan keuangan  menunjukkan hasil nilai signifikansi 0,093  dengan koefisien 12,894. Hasil tersebut berarti keahlian
akuntansi dan keuangan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap keberadaan Risk Management Committee.
Kurangnya anggota Komite Audit yang memiliki keahlian akuntansi dan keuangan  tidak  akan mendukung adanya RMC karena dengan kemampuan di
bidang akuntansi dan keuangan  tersebut dimana anggota Komite Audit tersebut sadar akan risiko yang dihadapi perusahaan, maka anggota Komite Audit tidak
hanya mengawasi proses pelaporan akuntansi dan keuangannya yang menjadi risiko keuangan perusahaan tetapi banyak jenis risiko lainnya misalnya risiko
operasional, risiko strategis, risiko eksternalitas yang harus diawasi pelaksanaannya sehingga anggota Komite Audit mendukung adanya Komite
Universitas Sumatera Utara
70 Manajemen Risiko agar pengawasan risiko dapat berjalan efektif dan sesuai
tujuan perusahaan.
4.3.2 Pengaruh  Ukuran Komite Audit terhadap Risk Management
Committee RMC
Variabel ukuran komite audit menunjukkan hasil nilai signifikansi 0,230
dengan koefisien -2,273. Hasil tersebut berarti ukuran komite audit  berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap keberadaan Risk Management Committee. Semakin  kurangnya  jumlah anggota Komite Audit tidak  akan
mendukung RMC karena jumlah anggota Komite Audit yang semakin banyak memiliki alternatif pengetahuan dan pemahaman yang banyak mengenai
manajemen risiko dimana dengan pemahaman yang lebih mendalam akan membuat anggota Komite Audit tersebut mengetahui kekurangan pelaksanaan
manajemen risiko oleh manajemen sehingga muncul rekomendasi atau saran kepada Dewan Komisaris dengan mendukung RMC. Pemantauan yang dilakukan
RMC diharapkan akan semakin terfokus dan berbagai kekurangan tersebut bisa diselesaikan dengan lebih efektif.
4.3.3 Pengaruh  Frekuensi Rapat Komite Audit terhadap Risk