Uji kelayakan Model Goodness of fit test Uji Hipotesis

54 Comp : Kompensasi Dewan Direksi dan Dewan Komisaris e : Error Langkah analisis pengujian model Regresi logistik adalah sebagai berikut:

3.5.2.1. Uji kelayakan Model Goodness of fit test

Penilaian model regresi logistik dapat dilihat dari pengujian Hosmer and Lemeshow’sGoodnessof Fit Test yang menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit. Jika nilai probabilitas sig. pada uji Hosmer and Lemeshow’sof FitGoodnesTestsamadengan atau kurang dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak, sedangkan jika nilainya lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol diterima dan berarti model mampu memprediksi 56 nilai observasinya atau dapat dikatakan model diterima karena sesuai dengan data observasinya Ghozali, 2011. H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data HA : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

3.5.2.2. Uji Kelayakan Keseluruhan Model Overall Fit Model Test

Dalam menilai overall fit model dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

3.5.2.2.1. Cox and Snell’s dan Nagelkerek RS quare’s R square

Cox dan Snell’smerupakan ukuran RS quare yang mencoba meniru ukuran R square pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi Universitas Sumatera Utara 55 likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 sehingga sulit diinterpretasikan. Untuk mendapatkan koefisien determinasi yang dapat diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple regression, maka digunakan Nagelkereke R square. Nagelkereke R square merupakan modifikasi dari koefisien Cox and Snell R square untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 sampai 1. Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox and Snell R square dengan nilai maksimumnya Ghozali, 2011. Koefisien Determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat Ghozali, 2011. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol antara satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dubutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Dalam regresi logistik menguji R2 menggunakan uji Cox Snell dan Nagelkerke Ghozali, 2011.

3.5.2.2.2. Model Klasifikasi

Model klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan adanya RMC di suatu perusahaan. Pada kolom dari tabel klasifikasi merupakan dua nilai prediksi dari variabel bebas dalam hal ini yang RMC terpisah 1 dan yang RMC tergabung 0, sedangkan pada baris dalam matriks klasifikasi menunjukkan nilai observasi sesungguhnya dari variabel bebas dimana RMC terpisah 1 dan RMC tergabung 0. Pada model yang Universitas Sumatera Utara 56 sempurna, maka semua kasus akan berada pada diagonal dengan tingkat ketepatan peramalan 100.

3.5.2.3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji pengaruh semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model terhadap RMC. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan p-value probability value. 1. Tingkat signifikansi α yang digunakan. 2. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis didasarkan pada signifikansi p-value. Jika p- value signifikan α maka alternatif hipotesis ditolak. Sebaliknya jika p- value α maka alternatif hipotesis diterima. Universitas Sumatera Utara 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan industri non financial yang terdiri atas perusahaan manufaktur pada sektor dasar kimia semen, logam, sektor aneka industri otomotif komponen, tekstil garment, alas kaki, kabel, sektor industri barang konsumsi makanan minuman, rokok, farmasi, kosmetik barang keperluan rumah tangga, peralatan rumah tangga yang listing di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012-2014. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa annual report perusahaan industri non financial periode 2012-2014 yang diperoleh dari situs resmi BEI di www.idx.co.id. Populasi dalam penelitian ini diperoleh dengan jumlah perusahaan sebanyak 136 perusahaan. Sedangkan sampel data yang memenuhi kriteria yang dapat digunakan dalam penelitian ini sebanyak 25 perusahaan dari 136 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012-2014. Sehingga, jumlah keseluruhan sampel yang akan dijadikan objek penelitian ini dari tahun 2012-2014 sejumlah 25 annual report perusahaan.

4.2 Hasil Penelitian 4 .2.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit Terhadap Harga Sahan dengan Return On Investment (ROI) sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI tahun 2010 - 2013

21 91 114

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5 103 106

Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Praktik Manjemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 - 2012.

1 75 90

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Komisaris Independen, Komite Audit, Kualitas Audit, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2010-2013

1 34 125

Analisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI)

2 33 138

Pengaruh dewan komisaris, komite audit, internal audit, komite manajemen risiko dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan enterprise risk management : dimensi iso 31000 : Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun

0 17 157

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP FINANCIAL DISTRESS (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI)

1 8 82

PENGARUH KARAKTERISTIK KEUANGAN PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN KUALITAS AUDIT Pengaruh Karakteristik Keuangan Perusahaan, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas Audit Terhadap Frekuensi Rapat Komite Audit Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bu

0 1 14

PENGARUH KARAKTERISTIK KEUANGAN PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN KUALITAS AUDIT Pengaruh Karakteristik Keuangan Perusahaan, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas Audit Terhadap Frekuensi Rapat Komite Audit Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bu

0 1 20

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS, KOMITE AUDIT, KUALITAS AUDIT, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN TERDAFTAR DI BEI).

0 0 6