Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode dan Teknik Pengkajian Data

26

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu Penelitian

Adapun waktu yang diperlukan penulis dalam melakukan penelitian adalah selama empat minggu. Waktu penelitian ini sesuai dengan rencana penelitian skripsi yang telah dilampirkan.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel berasal dari sumber data. Sumber data dalam penelitian ini adalah sebuah novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini. Populasi adalah sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel, suatu kumpulan yang memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian KBBI, 2007:889. Sampel adalah sebagian dari pemakaian bahasa yang mewakili dari satu populasi Sudaryanto, 1990:157. Berdasarkan dari pengertian populasi diatas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah tindak tutur secara keseluruhan yang ada di dalam novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sebanyak sepuluh sampel percakapan yang diambil secara acak pada novel karya Nh. Dini tersebut.

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Universitas Sumatera Utara 27 Data pada analisis wacana selalu berupa teks, baik lisan maupun tulisan. Sumber data dalam penelitian ini adalah data tulis yang terdapat dalam novel tersebut. Pada penelitian ini data diperoleh dengan menggunakan metode simak. Metode ini dinamakan demikian karena pelaksanaan metode ini adalah dengan menyimak peggunaan bahasa Sudaryanto, 1993:133. Metode simak ini diwujudkan dengan menggunakan teknik catat. Teknik catat digunakan untuk mencatat data-data yang dibutuhkan.

3.4 Metode dan Teknik Pengkajian Data

Setelah semua data dikumpulkan, kemudian data-data tersebut dianalisis untuk menyelesaikan permasalahan penelitian yang telah ditetapkan. Dalam menganalisis data digunakan metode padan. Dalam hal ini peneliti terlebih dahulu membaca dan mendeskripsikan memaparkan atau menggambarkan dengan kata-kata secara jelas dan terperinci novel karya Nh. Dini lalu menganalisis teks novel yang berupa percakapan, kemudian menentukan jenis tindak tuturnya. Contoh. Data percakapan dalam novel pertemuan dua hati. Anak: ”Di sana lebih banyak pohon buah ya, bu” Ibu : ”Karena kebanyakan rumah di sana punya pekarangan” Anak: ”Di rumah kita malahan ada tiga macam: golek, lalijiwo, lalu apa Bu, satunya lagi?” Ibu: ”Gadung, di tempat kakek lebih banyak lagi. Hampir semua jenis mangga ada.” Anak: ”karena tempat kakek lebih luas dari rumah kita disana” Ibu: ”Di sana itu bukan rumah kita sayang. Sekarang di semarang inilah rumah kita.” Sumber: novel Pertemuan Dua Hati, halaman 23 Universitas Sumatera Utara 28 Dengan menggunakan teori tindak tutur yang dikemukakan oleh Austin dan Searle, maka data tuturan diatas akan dianalisis sebagai berikut: Tabel Tuturan Jenis Tindak Tutur Menurut Austin Jenis Tindak Tutur Ilokusi Menurut Searle Lokusi Ilokusi Perlokusi 1. Di sana lebih banyak pohon buah ya, bu Menyatakan kepada ibunya tentang apa yang sedang dilihat. Bermaksud memberitahu bahwa di sana tempat meraka tinggal dahulu lebih banyak pohon dari pada ditempat nya yang sekarang Ibu menyahut pernyataan yang dilontarkan oleh anak sulungnya Asertif. 2. Karena kebanyaka rumah di sana punya pekarangan Menyahut pernyataan anaknya tentang apa yang dilihat dan dibandingkan anaknya. Bermaksud menjelaskan bahwa rumah di desa lebih banyak yang memiliki pekarangan, sehingga banyak ditumbuhi pepohonan. merespon penjelasan ibu dengan peryataan dan pernyataan nya. Asertif. 3. Di rumah kita malahan ada tiga macam: golek, lalijiwo, lalu apa Bu, satunya lagi? Merespon kembali pernyataan ibunya. Bermaksud menyatakan bahwa dirumahnya ada tiga macam pohon buah dan bertanya kembali karena lupa dengan satu ibu menjawab pertanyaan anaknya. Asertif. Universitas Sumatera Utara 29 jenis pohon tersebut. 4. Gadung, di tempat kakek lebih banyak lagi. Hampir semua jenis mangga ada. menyatakan bahwa dirumah kakeh lebih banyak lagi pohon buah.. bermaksud menjawab pertanyaan anaknya dan menyatakan bahwa dirumah kakek ada lebih banyak pohon buah merespon dengan menyatakan isi pemikiran nya. Asertif. 5. Karena tempat kakek lebih luas dari rumah kita disana Merespon ucapan ibu yang sebelumnya Bermaksud menyatakan isi pemikiran nya mencoba memberi penjelaskan Asertif. 6. Di sana itu bukan rumah kita sayang. Sekarang di semarang inilahrumah kita Merespon pernyataan yang dari isi pemikiran anaknya. Bermaksud menjelaskan bahwa di sana bukanlah rumah mereka lagi, melainkan mereka sudah pindah kerumah yang baru. Anaknya terdiam. Dia selalu mengingat segala sesuatu yang ada di puwodadi. Menurutnya segala yang ada di sana lebih baik dan bagus. Asertif. Konteks: Pada dialog di atas tuturan antara Bu Suci dan anak sulungnya berlangsung di jalan. Saat itu Bu Suci dan anak sulung nya sedang berlomba mencari pohon mangga yang tumbuh di sepanjang jalan. Mereka berbincang sambil memperhatikan halaman rumah orang kota yang jarang ditumbuhi buah-buahan. Si anak bungsu mulai membandingkan tempat tinggalnya yang sekarang dengan Purwodadi. Universitas Sumatera Utara 30 Pada tuturan 1 menyatakan bahwa anak memberitahukan kepada ibunya bahwa di sana lebih banyak pohon buah. Tuturan tersebut disampaikan secara sengaja oleh anak yang disebut dengan tindak lokusi. Selain tindak lokusi, tuturan 1 juga mempunyai maksud yang ingin disampaikannya, yaitu memberitahu di sana tempat mereka tinggal dahulu lebih banyak pohon buahnya dari pada di daerah tempat tinggalnya yang sekarang. Tindak ini disebut dengan tindak ilokusi. Dari tuturan tersebut kemudian timbul efek oleh lawan tutur ketika mendengar perkataan dari lawan bicaranya tersebut yang disebut tindak perlokusi. Tindak tersebut muncul pada tuturan 2 dengan memberikan jawaban oleh ibu atas pernyataan tersebut. Tindak lokusi pada tuturan 2 adalah ibu menyahut pernyataan anaknya tentang apa yang dilihat dan dibandingkan si anak. Tindak ilokusi pada tuturan 2 adalah ibu bermaksud menjelaskan bahwa rumah di desa lebih banyak yang memiliki pekarangan, sehingga banyak ditumbuhi pepohonan. ibu memberikan pemahaman tentang kehidupan di desa dan kota yang jauh berbeda. Tindak perlokusinya, yaitu muncul pada tuturan 3 dengan memberikan respon tambahan oleh anak mengenai lingkungan hidup tempat mereka sekarang tinggal. Tindak lokusi pada tuturan 3 yaitu anak merespon kembali penjelasan dari ibunya dengan menyebutkan berbagai jenis pohon buah yang ada di rumahnya dahulu. Tindak ilokusi pada tuturan 3 yaitu menyatakan bahwa di rumahnya ada tiga macam pohon buah dan bertanya kembali karena lupa dengan satu jenis pohon tersebut. anak mengingat segala sesuatu yang ada di kampung Universitas Sumatera Utara 31 dan merasa bahwa lingkungan rumah yang terdahulu lebih menyenangkan dari pada yang sekarang. Tindak perlokusi muncul pada tuturan 4 dengan respon jawaban dari pertanyaan anak. Tindak lokusi pada tuturan 4 ibu menyatakan pada anak bahwa di rumah kakek lebih banyak lagi pohon buah. Tindak ilokusi pada tuturan 4 ibu merespon pertanyaan anak dan menyatakan bahwa di rumah kakek lebih banyak lagi pohon buah. Tindak perlokusi muncul pada tuturan 5 dengan respon dari anak mengenai pernyataan ibu sebelumnya. Tindak lokusi pada tuturan 5 anak merespon pernyataan ibu mencoba untuk mengungkapkan isi hatinya tentang kecintaan anak tinggal dirumah yang lama. anak selalu menganggap rumah lama dikampung jauh lebih menyenangkan. Tindak ilokusi pada tuturan 5 adalah bermaksud menyatakan isi pemikiran nya tentang keinginan hatinya menetap di kampung tempat tinggal mereka terdahulu. Tindak perlokusi muncul pada tuturan 6 dengan respon dan penjelasan dari ibu Tindak lokusi pada tuturan 6 yaitu ibu merespon pernyataan yang dari isi pemikiran anaknya. ibu ingin memberikan penjelasan secara perlahan agar anaknya dapat mengerti dan menerima secara perlahan kehidupan baru mereka dikota. Tindak ilokusi tuturan 6 yaitu ibu bermaksud menjelaskan bahwa di sana bukan lah rumah mereka lagi, melainkan mereka sudah pindah kerumah yang baru. ibu mengerti bahwa tak mudah anak bersosialisai dan melupakan kenangan di kampung tempat mereka tinggal selama bertahun-tahun. Tindak perlokusi tuturan 6 yaitu setelah mendengar pernyataan dari ibu lalu anak Universitas Sumatera Utara 32 terdiam dam terus mengingat kenangan di kampung tempat mereka tinggal dahulu. Bagi anak seluruh kehidupan di kampung tempat mereka tinggal dahulu jauh lebih baik dari pada yang sekarang.

3.5 Metode dan Penyajian Hasil Analisis Data