Jenis Tindak Tutur yang Digunakan dalam novel Pertemuan Dua Hati

33

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Jenis Tindak Tutur yang Digunakan dalam novel Pertemuan Dua Hati

Setelah data terkumpul makan akan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: Data Percakapan 1: Bu Suci: ”Raharjo Pergilah ke rumah Waskito sepulang dari sekolah nanti Tanyakan mengapa dia lama tidak masuk ” Bu Suci: ”Raharjo? Kamu tidak tahu rumah Waskito?” Raharjo: ”Tahu, Bu.” Bu Suci: ”Lalu? Terlalu jauh buat kamu?” Raharjo: ”Oh, tidak Bu Saya selalu melaluinya kalau berangkat atau pulang” Sumber: novel Pertemuan Dua Hati, halaman 26 Konteks: Pada dialog di atas terdapat percakapan yang melibatkan dua partisipan, yaitu Bu Suci dan Raharjo. Pagi itu Bu Suci sedang memulai pelajaran di kelasnya dengan santai. Hari itu anak didiknya yang bernama Waskito belum juga masuk sekolah, sudah terhitung dua hari lamanya. Ia mulai bertanya kepada murid yang Universitas Sumatera Utara 34 mengenal waskito agar dapat melihat keadaan Waskito yang sudah dua hari tidak masuk sekolah. Dengan menggunakan teori tindak tutur yang dikemukakan oleh Austin dan Searle, maka data tuturan akan dianalisis sebagai berikut: Tabel 1 Tuturan Jenis Tindak Tutur Menurut Austin Jenis Tindak Tutur Ilokusi Menurut Searle Lokusi Ilokusi Perlokusi 1. Raharjo Pergilah ke rumah Waskito sepulang dari sekolah nanti Tanyakan mengapa dia lama tidak masuk Mengatakan kepada Raharjo agar pergi kerumah Waskito Menyuruh Raharjo segera pergi kerumah Waskito untuk melihat keadaannya. Raharjo hanya terdiam dan menghindari pandangan Bu Suci. Direktif 2. Raharjo? Kamu tidak tahu rumah Waskito? Menanyakan kembali karena Raharjo tidak menanggapi perkataan Bu Suci yang sebelumnya. Meminta Raharjo untuk menjawab pertanyaannya Raharjo menjawab dengan berat hati. Direktif 3. Tahu, Bu Mengatakan tahu kepada Bu Suci Menjawab pertanyaan Bu suci dengan perasaan tertekan Bu Suci kembali bertanya Asertif Universitas Sumatera Utara 35 4. Lalu? Terlalu jauh buat kamu? Menanyakan kembali apakah keberatan karena rumah Waskito yang jauh dari tempat tinggal Raharjo. Meminta Raharjo untuk menjawab dan menjelaskan mengapa Raharjo terlihat takut jika berhubungan dengan Waskito Raharjo menjawab dengan jujur Direktif 5. Oh, tidak Bu Saya selalu melaluinya kalau berangkat atau pulang Mengatakan bahwa rumahnya dekat dengan rumah Waskito Memberitahu bahwa rumahnya tidak jauh dari rumah Waskito dan selalu melewatinya. - Asertif Dari tabel di atas terlihat jumlah tindak tutur yang muncul, yaitu: Tindak Tutut Asertif = 2 kali Tindak Tutur Direktif = 3 kali Tindak Tutur Ekspresif = - Tindak Tutur Deklaratif = - Tindak Tutur Komisif = - Data Percakapan 2 Raharjo: ”Dia anak orang kaya Bu” Bu Suci: ”Hanya itu? Apa lagi lain-lainnya? Tentunya kalian sudah Universitas Sumatera Utara 36 mengetahui bahwa orang kaya tidak perlu ditakuti.” Raharjo: ”Biar Waskito tidak masuk Bu, kami malah senang” Sumber: novel Pertemuan Dua Hati, halaman 27 Konteks: Pada dialog di atas terdapat percakapan yang melibatkan dua partisipan, yaitu Bu Suci dan Raharjo. Di dalam ruang kelas pada pagi itu Bu Suci menanyai murid yang mengetahui rumah Waskito, karena Waskito sudah beberapa hari tidak masuk kelas. Bu Suci sangat heran karena seluruh murid di kelas terlihat sangat tidak menyukai Waskito. Mereka selalu menghindar ketika ditanyai perihal Waskito. Menurut mereka Waskito adalah anak yang sangat nakal. Dengan menggunakan teori tindak tutur yang dikemukakan oleh Austin dan Searle, maka data tuturan akan dianalisis sebagai berikut: Tabel 2 Tuturan Jenis Tuturan Menurut Austin Jenis Tindak Tutur Ilokusi Menurut Searle Lokusi Ilokusi Perlokusi 1. Dia anak orang kaya Bu Menyatakan bahwa Waskito anak orang kaya Memberitahu tentang status sosial Waskito Mencoba menasihati muridnya. Asertif 2. Hanya itu? Apa lagi lain- lainnya? Tentunya Mengatakan bahwa orang kaya tidak perlu ditakuti Menasihati muridnya agar tidak perlu takut dengan Waskito Mengungkapkan isi hati Raharjo yang sesungguhnya Direktif Universitas Sumatera Utara 37 kalian sudah mengetah ui bahwa orang kaya tidak perlu ditakuti 3. Biar Waskito tidak masuk Bu, kami malah senang Mengatakan ketidak sukaannya terhadap Waskito Mengugkapkan tentang kekesalannya terhadap Waskito, dan lebih menyenangi kelas tanpa seorang Waskito Bu Suci heran dengan sikap seluruh murid di kelasnya yang tidak menyukai Waskito Ekspresif Dari tabel di atas terlihat jumlah tindak tutur yang muncul, yaitu: Tindak Tutut Asertif = 1 kali Tindak Tutur Direktif = 1 kali Tindak Tutur Ekspresif = 1 kali Tindak Tutur Deklaratif = - Tindak Tutur Komisif = - Data Percakapan 3 Murid: ”Waskito jahat atau nakal, saya tidak tahu Bu Tapi dia mempunyai kelainan. Suka memukul, menyakiti siapa saja.” Bu Suci: ”Siapa yang pernah dipukul? Disakiti?” Universitas Sumatera Utara 38 Murid: ”Saya dan teman yang lainnya Bu” Bu Suci: ”Bagaimana terjadi? Kalian bergelut? Bertengkar kemudian berkelahi? ” Murid: ”Tidak Bu, kalau saya memang bertengkar lalu dipukul. Tapi kebanyakan tanpa ada yang dipersoalkan Bu, tiba-tiba dia memukul” sumber: nover Pertemuan Dua Hati karya halaman 28 Konteks: Pada dialog di atas terdapat percakapan yang melibatkan dua partisipan, yaitu Bu Suci dan Murid. Masih di dalam ruangan kelas, Bu Suci ingin mengetahui apa penyebab murid-muridnya tidak menyukai Waskito. Bu suci semakin heran karena seluruh murid mengatakan Waskito adalah anak yang jahat. Dengan menggunakan teori tindak tutur yang dikemukakan oleh Austin dan Searle, maka data tuturan akan dianalisis sebagai berikut: Tabel 3 Tuturan Jenis Tindak Tutur Menurut Austin Jenis Tindak Tutur Ilokusi Menur ut Searle Lokusi Ilokusi Perlokusi 1. Waskito jahat atau nakal, saya tidak tahu Bu Tapi dia mempunyai Mengatakan bahwa Waskito adalah anak yang jahat Mengeluh tentang perlakuan Waskito yang sering menyakiti Bu Suci penasaran dan menanyakan siapa saja yang pernah Asertif Universitas Sumatera Utara 39 kelainan. Suka memukul, menyakiti siapa saja siapa saja. berurusan dengan Waskito 2. Siapa yang pernah dipukul? Disakiti? Menanyakan siapa yang pernah disakiti oleh Waskito Menyatakan kembali pertanyaan perihal Waskito Raharjo dan anak murid diruang kelas mengangkat tangan mereka Asertif 3. Saya dan teman yang lainnya Bu Menyatakan bahwa Raharjo dan teman sekelas pernah disakiti oleh Waskito Menjawab dan memberitah u bahwa Raharjo pernah disakiti oleh Waskito Bu Suci kembali menanyakan dan ingin memperjelas kronologis kenakalan Waskito Asertif 4. Bagaimana terjadi? Kalian bergelut? Bertengkar kemudian berkelahi? Menanyakan kepada Raharjo bagaimana Waskito memperlakuka n teman- temannya Meminta agar Raharjo menjelaskan kronologis kenakalan Waskito Raharjo menjelaskan bagaimana peristiwa kenakalan Waskito terhadapnya dan teman- temannya Direktif 5. Tidak Bu, kalau saya memang bertengkar lalu dipukul. Tapi kebanyakan tanpa ada yang dipersoalkan Bu, tiba-tiba dia memukul Menyatakan tentang apa yang pernah dialaminya Mengeluhka n perbuatan waskito yang selalu saja bertengkar dan bersikap kasar kepada tRaharjo dan teman- temannya Bu Suci berfikir mengapa seorang anak seperti Waskito bias seperti itu, dan mulai mencari tahu penyebabnya Asertif Universitas Sumatera Utara 40 Dari tabel di atas terlihat jumlah tindak tutur yang muncul, yaitu: Tindak Tutut Asertif = 4 kali Tindak Tutur Direktif = 1 kali Tindak Tutur Ekspresif = - Tindak Tutur Deklaratif = - Tindak Tutur Komisif = - Data Percakapan 4 Bu Suci: ”Siapa lagi yang pernah berurusan dengan Waskito?” Murid: ”Saya dilempari batu-batu besar Bu. Untung tidak kena, tetapi lampu sepeda saya pecah. Saya kena marah di rumah.” Bu Suci: ”Kamu katakan bahwa Waskito yang memecahkannya?” Murid: ”Saya bilang tabrakan dengan teman.” Bu Suci: ”Mengapa?” Murid: ”Bapak tidak suka saya buat perkara di sekolah.” sumber: novel Pertemuan Dua Hati halaman 29 Konteks: Pada dialog di atas terdapat percakapan yang melibatkan dua partisipan, yaitu Bu Suci dan Murid. Di ruang kelas pada waktu itu seluruh anak mengelukan tentang kenakalan Waskito. Di ruang kelas tersebut Bu Suci mencari tahu tentang apa saja yang pernah dilakukan oleh Waskito. Pagi itu suasana kelas agak gaduh Universitas Sumatera Utara 41 karena seluruh siswa mulai mengungkapkan apa yang pernah dialami oleh mereka. Dengan menggunakan teori tindak tutur yang dikemukakan oleh Austin dan Searle, maka data tuturan akan dianalisis sebagai berikut: Tabel 4 Tuturan Jenis Tindak Tutur Menurut Austin Jenis Tindak Ilokusi Tutur Menuru t Searle Lokusi Ilokusi Perlokusi 1. Siapa lagi yang pernah berurusan dengan Waskito? Melanjutkan pertanyaan kepada muridnya Ingin mengetahui siapa saja yang pernah dicelakai oleh Waskito Mencoba member keterangan atas pertanyaan Bu Suci Ekspresi f 2. Saya dilempari batu-batu besar Bu. Untung tidak kena, tetapi lampu sepeda saya pecah. Saya kena marah di rumah Menyatakan tentang perbuatan Waskito kepadanya Mengeluhkan betapa jahatnya Waskito terhadapnya Bu Suci semakin penasaran Asertif 3. Kamu katakan bahwa Waskito yang memecahkan nya? Menanyakan apakah murid tersebut memberitah u bahwa Waskito yang memecahka n lampu sepedanya Ingin mengetahui apakah murid berkata jujur kepada orang tuanya Mengataka n bahwa murid tersebut tidak berkata jujur kepada orang tuanya Ekspresi f Universitas Sumatera Utara 42 4. Saya bilang tabrakan dengan teman Menutupi kebenaran berbohong dengan mengatakan lampu sepeda rusak karena tabrakan dengan teman yang lain Bu Suci heran dan bertanya Asertif 5. Mengapa? Menanyakan mengapa murid tersebut tidak jujur saja Ingin mengetahui mengapa muridnya tidak berkata jujur Menjawab pertanyaan Bu Suci Ekspresi f 6. Bapak tidak suka saya buat perkara di sekolah. Menyatakan bahwa ayah murid tersebut tidak suka jika anaknya bermasalah di sekolah Mengungkapka n ketakutannya jika ayahnya mengetahui ia memiliki masalah di sekolah Bu Suci berpikir Asertif Dari tabel di atas terlihat jumlah tindak tutur yang muncul, yaitu: Tindak Tutut Asertif = 3 kali Tindak Tutur Direktif = - Tindak Tutur Ekspresif = 3 kali Tindak Tutur Deklaratif = - Tindak Tutur Komisif = - Universitas Sumatera Utara 43 Data Percakapan 5 Nenek: ”Tua-tua masih praktek jeng, hanya dua kali seminggu. Dia bergantian dengan dokter muda, muridnya sendiri. Sekalian menolong, hasilnya buat tambah- tambah belanja” Bu Suci: ”Di samping itu Bapak tidak bekerja di mana-mana lagi, Bu?” Nenek: ” masih. Setiap pagi ke Rumah Sakit Karyadi. Gaji pemerintah jeng ” Katanya hanya supaya tidak ketinggalan metode-metode baru. Diminta ke rumah sakit lain yang lebih dapat menghasilkan uang, tetapi sudah lelah. Katanya biar yang muda-muda saja, yang penting sekarang mengajar.” sumber: novel Pertemuan Dua Hati halaman 36 Konteks: Pada dialog di atas terdapat percakapan yang melibatkan dua partisipan, yaitu Bu Suci dan Nenek. Pada suatu sore yang telah ditentukan, Bu Suci berkunjung ke rumah kakek dan nenek Waskito. Bu Suci bertemu dengan kakek dan nenek Waskito yang usianya sebaya dengan orang tua Bu Suci. Si kakek sebentar menyalam Bu Suci, lalu kembali masuk ke kamar praktek dokter. Dengan menggunakan teori tindak tutur yang dikemukakan oleh Austin dan Searle, maka data tuturan akan dianalisis sebagai berikut: Tabel 5 Tuturan Jenis Tindak Tutur Menurut Austin Jenis Tindak Tutur Ilokusi Menuru Lokusi Ilokusi Perlokusi Universitas Sumatera Utara 44 t Seearle 1. Tua-tua masih praktek jeng, hanya dua kali seminggu. Dia bergantian dengan dokter muda, muridnya sendiri. Sekalian menolong, hasilnya buat tambah- tambah belanja Menyatakan bahwa suaminya walaupun sudah tua tetap bekerja sebagai dokter yang turut membantu dokter- dokter muda Memberitah u identitas sosialnya Berbasa- basi untuk memperera t suasana Asertif 2. Di samping itu Bapak tidak bekerja di mana- mana lagi, Bu? Menanyaka n sesuatu untuk sekedar bertanya jawab Berbasa-basi untuk sekedar mengetahui tentang pekerjaan lain dari si kakek Menjawab pertanyaan dengan senang hati Ekspresif 3. masih. Setiap pagi ke Rumah Sakit Karyadi. Gaji pemerintah jeng Katanya hanya supaya tidak ketinggalan metode- metode baru. Diminta ke rumah sakit lain yang lebih dapat menghasilka n uang, tetapi sudah lelah. Katanya biar yang muda- Menyatakan tentang identitas sosial si kakek hingga saat ini Memberitah u dan menceritakan keseharian suaminya sebagai dokter Menilai tentang kehidupan keluarga Waskito Asertif Universitas Sumatera Utara 45 muda saja, yang penting sekarang mengajar Dari tabel di atas terlihat jumlah tindak tutur yang muncul, yaitu: Tindak Tutut Asertif = 1 kali Tindak Tutur Direktif = - Tindak Tutur Ekspresif = 1 kali Tindak Tutur Deklaratif = - Tindak Tutur Komisif = - Data Percakapan 6 Waskito: “Tidak Bu Saya di sini saja” Bu Suci: ”Mengapa?” Waskito: “Tidak Bu” Bu Suci: “Baiklah Saya kira, saya tahu mengapa kamu tidak mau pindah” Sumber: novel Pertemuan Dua Hati halaman 54 Konteks: Pada dialog di atas terdapat percakapan yang melibatkan dua partisipan, yaitu Bu Suci dan Wasito. Di dalam ruangan kelas, seperti biasa Bu Suci Universitas Sumatera Utara 46 memperhatikan setiap siswa yang hadir di dalam ruangan. Kala itu Bu Suci sudah mulai menghapal nama-nama muridnya. Hari itu Bu suci menyuruh murid-murid untuk berpindah-pindah tempat sesuai arahan dari Bu Suci. Bu Suci mengatur tempat duduk agar murid dapat menyerap pelajaran dengan maksimal sesuai dengan teman sebangku yang diharapkan dapat memberikan pengaruh yang baik. Dengan menggunakan teori tindak tutur yang dikemukakan oleh Austin dan Searle, maka data tuturan akan dianalisis sebagai berikut: Tabel 6 Tuturan Jenis Tindak Tutur Menurut Austin Jenis Tindak Tutur Ilokusi Menurut Searle Lokusi Ilokusi Perlokusi 1. Tidak Bu Saya di sini saja Mengatakan penolakan Membantah Bu Suci dan tidak mau tempat duduknya dipindahkan heran dan bertanya Ekspresif 2. Mengapa? Bertanya mengapa demikian Ingin mengetahui mengapa demikian Terdiam tanpa kata Ekspresif 3. Tidak Bu Mengatakan tidak Menghiraukan Bu Suci Bu Suci menyikapi dengan sabar Ekspresif 4. Baiklah Saya kira, saya tahu mengapa kamu tidak mau pindah Mengatakan bahwa Bu Suci mengikuti kemauan Waskito Pasrah dan mencoba mengikuti kemauan Waskito untuk tidak dipindahkan - Deklarasi Universitas Sumatera Utara 47 Dari tabel di atas terlihat jumlah tindak tutur yang muncul, yaitu: Tindak Tutut Asertif = - Tindak Tutur Direktif = - Tindak Tutur Ekspresif = 3 kali Tindak Tutur Deklaratif = 1 kali Tindak Tutur Komisif = - Data Percakapan 7 Bu Suci: ”Raharjo Buku bacaan akan dipergunakan kelas lain setelah istirahat ini. Kamu cepat mengembalikan ke lemari kantor ya” ”Waskito Tolong bawakan buku-buku tugas Saya tidak dapat membawanya sendiri” Waskito: “ini Bu” meletakkan buku tugas di meja Bu Suci Bu Suci: “Terima kasih Nanti akan saya periksa.” Sumber: novel Pertemuan Dua Hati halaman 55 Konteks: Pada dialog di atas terdapat percakapan yang melibatkan dua partisipan, yaitu Bu Suci dan Waskito. Ketika lonceng istirahat berbunyi, buku bacaan dikumpulkan kembali. Di meja ada setumpuk buku tugas, harus dibawa ke kantor sekolah. Saat itu Bu Suci ingin mencoba melakukan pendekatan terhadap Waskito dengan menyuruhnya untuk membantu membawa buku tugas. Universitas Sumatera Utara 48 Dengan menggunakan teori tindak tutur yang dikemukakan oleh Austin dan Searle, maka data tuturan akan dianalisis sebagai berikut: Tabel 7 Tuturan Jenis Tindak Tutur Menurut Austin Jenis Tindak Tutur Ilokusi Menuru t Searle Lokusi Ilokusi Perlokusi 1. ”Raharjo Buku bacaan akan dipergunak an kelas lain setelah istirahat ini. Kamu cepat mengembal ikan ke lemari kantor ya” ”Waskito Tolong bawakan buku-buku tugas Saya tidak dapat membawan ya sendiri” Mengatakan kepada Raharjo dan Waskito untuk membantu mengembalika n dan membawa buku-buku Memerinatahk an murid- muridnya untuk membantu membawakan buku Menuruti perkataan Bu Suci Direktif 2. Ini Bu Mengatakan ini Bu Mematuhi perintah Bu Suci Mengucapka n rasa terima kasihnya kepada Waskito Ekspresi f 3. Terima kasih Nanti akan saya periksa. Mengatakan terima kasih Berterima kasih - Ekspresi f Universitas Sumatera Utara 49 Dari tabel di atas terlihat jumlah tindak tutur yang muncul, yaitu: Tindak Tutut Asertif = - Tindak Tutur Direktif = 1 kali Tindak Tutur Ekspresif = 2 kali Tindak Tutur Deklaratif = - Tindak Tutur Komisif = - Data Percakapan 8 Murid: ”Bu Suci Waskito kambuh Bu Dia mengamuk Dia mau membakar kelas” Bu Suci: ”Mengapa begitu? Apa yang menyebabkan dia marah? Kalian bertengkar?” Murid: ”Tidak Bu Tidak tahu apa yang terjadi, saya kembali dari kamar kecil dan mendengar Waskito berteriak-teriak seperti dulu Dia mengatakan sangat membenci kami semua” sumber: novel Pertemuan Dua Hati Halaman 68 Konteks: Pada dialog di atas terdapat percakapan yang melibatkan dua partisipan, yaitu Bu Suci dan Murid. Selama tiga bulan Bu Suci bekerja menjadi guru di sekolah barunya, keadaa dapat dikatakan tenang. Baik persoalan Waskito dan murid-murid dikelas. Universitas Sumatera Utara 50 Tiba-tiba keadaan berubah. Saat itu guru-guru sedang beristirahat di kantor, menunggu lonceng masuk kembali. Seorang murid terengah-engah datang dan menghampiri. Dengan menggunakan teori tindak tutur yang dikemukakan oleh Austin dan Searle, maka data tuturan akan dianalisis sebagai berikut: Tabel 8 Tuturan Jenis Tindak Tutur Menurut Austin Jenis Tindak Tutur Ilokusi Menurut Searle Lokusi Ilokusi Perlokusi 1. Bu Suci Waskito kambuh Bu Dia mengamuk Dia mau membakar kelas Berteriak dan mengatakan bahwa Waskito berbuat ulah lagi. Memberitahu agar Bu Suci segera datang ke kelas Terkejut dan menanyakan bagaimana semua bisa terjadi Asertif 2. Mengapa begitu? Apa yang menyebabka n dia marah? Kalian bertengkar? Bertanya mengapa bias terjadi demikian Ingin mengetahui penyebab kemarahan Waskito Menjelaskan bagaimana peristiwa itu terjadi Ekspresif 3. Tidak Bu Tidak tahu apa yang terjadi, saya kembali dari kamar kecil dan mendengar Waskito berteriak- teriak seperti Menyatakan bahwa semua terjadi begitu saja Menjelaskan dan memberitahu Bu suci tentang apa yang ia ketahui pada saat kejadian Berlari segera menemui Waskito Asertif Universitas Sumatera Utara 51 dulu Dia mengatakan sangat membenci kami semua Dari tabel di atas terlihat jumlah tindak tutur yang muncul, yaitu: Tindak Tutut Asertif = 2 kali Tindak Tutur Direktif = - Tindak Tutur Ekspresif = 1 kali Tindak Tutur Deklaratif = - Tindak Tutur Komisif = - Data Percakapan 9 Bu Suci: ”Buku-buku tugas harus dibungkus dengan sampul yang sama. Waskito Tolong ambilkan gulungan kertas yang ada di meja Bu Suci di kantor ” Waskito: ”Baik Bu” berdiri dan pergi Sumber: novel Pertemuan Dua Hati halaman 72 Konteks: Pada dialog di atas terdapat percakapan yang melibatkan dua partisipan, yaitu Bu Suci dan Waskito. Pada pagi hari ketika lonceng pelajaran pertama Universitas Sumatera Utara 52 berdentang, Bu Suci masuk kelas dan melihat Waskito sudah berpindah tempat duduk, tepat di depan meja guru. Suasan terlihat lebih damai dari biasanya. Dengan menggunakan teori tindak tutur yang dikemukakan oleh Austin dan Searle, maka data tuturan akan dianalisis sebagai berikut: Tabel 9 Tuturan Jenis Tindak Tutur Menurut Austin Jenis Tindak Tutur Ilokusi Menurut Searle Lokusi Ilokusi Perlokusi 1. Buku- buku tugas harus dibungku s dengan sampul yang sama. Waskito Tolong ambilkan gulungan kertas yang ada di meja Bu Suci di kantor Mengatakan kepada murid-murid agar membungkus buku-buku mereka dengan sampul yang sama Memerintahkan murid untuk menyampul buku mereka Dan menyuruh Waskito mengambil gulungan kertas Melaksanakan perintah Bu Suci Direktif 2. Baik Bu Mengatakan baik Bu menuruti perintah Bu Suci dan segera mengambil gulungan kertas Tersenyum senang Ekspresif Universitas Sumatera Utara 53 Dari tabel di atas terlihat jumlah tindak tutur yang muncul, yaitu: Tindak Tutut Asertif = - Tindak Tutur Direktif = 1 kali Tindak Tutur Ekspresif = 1 kali Tindak Tutur Deklaratif = - Tindak Tutur Komisif = - Data Percakapan 10 Bu Suci: ”Jadi kamu tidak pernah berpergian bersama teman-teman sebayamu?” Waskito: ”Tidak Bu Kecuali kalau mencuri-curi seperti waktu membolos” Bu Suci: ”Kalau membolos, dengan siapa kamu pergi?” Waskito: ”Dengan anak-anak kampung. Siapa saja yang mau diajak buat teman.” Sumber: novel Pertemuan Dua Hati halaman 77 Konteks: Pada dialog di atas terdapat percakapan yang melibatkan dua partisipan, yaitu Bu Suci dan Waskito. Pada waktu jam istirahat Bu Suci selalu membiasakan untuk mendekatkan diri kepada waskito. Saat itu di ruang kelas mereka Universitas Sumatera Utara 54 berbincang-bincang mengenai kehidupan Waskito, dan Waskito mulai menunjukkan kemajuan dengan mulai berbicara jujur kepada Bu Suci. Dengan menggunakan teori tindak tutur yang dikemukakan oleh Austin dan Searle, maka data tuturan akan dianalisis sebagai berikut: Tabel 10 Tuturan Jenis Tindak Tutur Menurut Austin Jenis Tindak Tutur Ilokusi Menurut Searle Lokusi Ilokusi Perlokusi 1. Jadi kamu tidak pernah berpergian bersama teman- teman sebayamu? Menanyakan apakah Waskito tidak pernah berpergian bersama teman sebaya nya Penasaran dan bertanya kepada Waskito untuk lebih mengenal tentang kehidupan nya Merespon baik pertanyaan Bu Suci d Ekspresif 2. Tidak Bu Kecuali kalau mencuri- curi seperti waktu membolos Menyatakan bahwa Waskio tidak penah berpergian kecuali saat bolos sekolah Menjawab dan menceritakan bahwa Waskito tidak pernah pergi bersama teman sebayanya meneruskan pertanyaan karena rasa ingin tahu yang besar tentag kehidupan Waskito Asertif 3. Kalau membolos, dengan siapa kamu pergi? Menanyakan dengan siapa Waskito membolos sekolah Menuntaskan rasa penasaran tentang Waskito dengan betanya kembali Menjawab pertanyaan Bu Suci dan menceritakan bahwa sebenarnya ia pun ingin seperti anak lain, yang memiliki teman dekat yang sebaya Ekspresif Universitas Sumatera Utara 55 4. Dengan anak-anak kampung. Siapa saja yang mau diajak buat teman mengatakan bahwa ia pergi dengan siapa saja yang mau diajak berteman dengannya dan sebenarnya pun Waskito ingin menikmati masa kecil bermain dengan teman sebaya Mengungkapkan jika Waskito pergi dengan anak kampung yang mau diajak berteman dan mengeluhkan bahwa tidak ada teman sekolah yang mau bermain dengannya. Merasa iba dan memikirkan cara agar Waskito bisa disukai oleh teman- temannya di sekolah Asertif Dari tabel di atas terlihat jumlah tindak tutur yang muncul, yaitu: Tindak Tutut Asertif = 2 kali Tindak Tutur Direktif = - Tindak Tutur Ekspresif = 2 kali Tindak Tutur Deklaratif = - Tindak Tutur Komisif = - Data Percakapan 11 Bu Suci: ”Kamu bisa berenang? Seumpama jatuh ke sungai?” Waskito: ”Dulu saya ingin beljar berenang, tetapi tidak boleh oleh Ibu. Universitas Sumatera Utara 56 Katanya kolam renang umum selalu kotor. Harus tunggu sampai kami buat kolam sendiri” Bu Suci: ”Akan membuat kolam renang?” Waskito: ”Ya katanya begitu” sumber: novel pertemuan dua hati halaman 77 Konteks: Pada dialog di atas terdapat percakapan yang melibatkan dua partisipan, yaitu Bu Suci dan Waskito. Masih di ruang kelas, Bu Suci merasa iba karena Waskito tidak memiliki teman di sekolah. Bu Suci berbincang-bincang dengan murid sukarnya tersebut, berharap agar ia merasa nyaman dengan Bu Suci dan perlahan Bu Suci bisa mengarahkan Waskito menjadi anak yang disukai oleh banya teman. Dengan menggunakan teori tindak tutur yang dikemukakan oleh Austin dan Searle, maka data tuturan akan dianalisis sebagai berikut: Tabel 11 Tuturan Jenis Tindak Tutur Menurut Austin Jenis Tindak Tutur Menuru Searle Lokusi Ilokusi Perlokusi 1. Kamu bisa berenang ? Seumpa ma jatuh ke sungai? Menanyakan apakah Waskito bisa berenang seumpama ia jatuh ke sungai Ingin mengetahui apakah Waskito bias berenang Menceritakan bahwa ia tidak bisa berenang Ekspresif Universitas Sumatera Utara 57 2. Dulu saya ingin belajar berenang, tetapi tidak boleh oleh Ibu. Katanya kolam renang umum selalu kotor. Harus tunggu sampai kami buat kolam sendiri Mengatakan bahwa ia tidak bisa berenang Karen ibunya tidak mengijinkan untuk erenang di tempat umum Menjelaskan bahwa Ibunya yang selalu membatasi langkahnya, sehingga askito tdk bs berenang dan memiliki teman dekat Merasa heran dengan sikap Ibu Waskito Asertif 3. Akan membuat kolam renang? Bertanya dengan nada heran Heran dengan penjelasan Waskito tentang Ibunya Hanya pasrah dengan keadaan Ekspresif 4. Ya katanya begitu Mengatakan ya Pasrah dan tetap mengikuti kemauan Ibunya Terdiam Deklarasi Dari tabel di atas terlihat jumlah tindak tutur yang muncul, yaitu: Tindak Tutut Asertif = 1 kali Tindak Tutur Direktif = - Tindak Tutur Ekspresif = 2 kali Universitas Sumatera Utara 58 Tindak Tutur Deklaratif = 1 kali Tindak Tutur Komisif = -

4.2 Analisis Makna dari Tindak Tutur dalam Dialog Novel Pertemuan Dua Hati.