Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

1.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh model pembelajaran Group Investigation, Problem Based Learning, dan Konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi ekosistem. Hasil belajar Biologi siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran PBL 81,38 ± 10,09 lebih tinggi secara signifikan dibandingkan hasil hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan konvensional 68,98 ± 11,75, dan lebih tinggi dibandingkan hasil belajar Biologi siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran GI 74,94 ± 11,22 namun tidak signifikan. 2. Terdapat pengaruh model pembelajaran Group Investigation, Problem Based Learning, dan Konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi ekosistem. Kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran PBL 79,58 ± 10,23 lebih tinggi secara signifikan dibandingkan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan konvensional 66,80 ± 10,29, dan lebih tinggi dibandingkan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran GI 73,47 ± 11,57 namun tidak signifikan.

1.2. Implikasi

Sesuai dengan teori konstruktivis, pengetahuan itu dibangun sendiri dalam pikiran siswa. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh dari pengalaman fisik dan juga dari orang lain melalui dari transmisi sosial. Pengetahuan tidak dapat 45 ditransfer begitu saja dari otak seorang guru kepada siswa, akan tetapi siswa sendiri yang harus memaknai apa yang telah diajarkan dengan menyesuaikan terhadap pemahamannya, dan salah satu penerapan teori konstruktivis dalam pembelajaran di sekolah adalah dengan menggunakan Group Investigation. Keuntungan penggunaan model pembelajaran Group Investigation selain dapat mengembangkan aktivitas siswa model ini juga bisa meningkatkan cara berpikir kritis siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi yang sedang dibahas dan prestasi belajar siswapun meningkat, sedangkan kelemahannya yaitu memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran. Sedangkan dalam teori belajar bermakna, siapapun yang terlibat dalam proses pembelajaran, maka sesungguhnya ia bermaksud untuk mencapai kebermaknaan belajar kebermaknaan intelektual, kebermaknaan sosial, dan kebermaknaan spiritual. Belajar bermakna hanya dapat terjadi melalui belajar yang menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada siswa untuk melakukan penyidikan atau penemuan karena pengetahuan yang diperoleh melalui belajar seperti ini akan bertahan lama dan memiliki nilai transfer yang baik sehingga sangat efektif untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, membantu siswa dalam memproses informasi yang dimiliki, membantu siswa untuk membangun pengetahuannya tentang dunia sosial dan dunia fisik yang ada disekitarnya dan dapat melatih keterampilan-keterampilan kognitif untuk menemukan serta memecahkan masalah yang dilakukan melalui langkah-langkah penelitian ilmiah dan salah satu penerapan teori belajar bermakna dalam pembelajaran di sekolah adalah dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Model pembelajaran Problem Based Learning yaitu sebuah model pembelajaran yang menstrukturkan materi pelajaran dalam kurikulum pembelajaran yang mendorong siswa berhadapan dengan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang memberikan sebuah stimulus untuk belajar sehingga dalam proses pembelajaran yang dilakukan masalah tersebut dijadikan sebagai basis pembelajaran. Guru tidak menyampaikan konsep secara langsung tetapi memberikan masalah kepada siswa dan siswa diharapkan membangun konsep dari permasalahan yang diberikan. Dengan model pembelajaran Problem Based Learning diharapkan siswa mendapat lebih banyak kecakapan daripada pengetahuan yang dihafal. Mulai dari kecakapan memecahkan masalah, kecakapan berpikir kritis, kecakapan bekerja dalam kelompok, kecakapan interpersonal dan komunikasi, kecakapan pencarian, pengolahan informasi, dan mendorong pembelajaran siswa lebih aktif dan mendalam. Melalui penerapan model pembelajaran Group Investigation dan Problem Based Learning diharapkan dapat melibatkan siswa secara aktif dalam belajar serta mampu mengasah dan melatih kemampuan berpikir kritis siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan dalam belajar.

1.3. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut : 1. Guru perlu menerapkan suatu model tertentu yang dapat mengalihkan pembelajaran dari pembelajaran konvensional. Guru tidak hanya sekedar mentransfer konsep-konsep ekosistem, melainkan dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran dan memecahkan masalah yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar Biologi siswa dan kemampuan berpikir kritis siswa. 2. Hendaknya dalam menerapkan model pembelajaran PBL maupun pembelajaran GI, guru diharapkan dapat merencanakan dengan baik langkah- langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan terlebih dahulu. Sehingga proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas dapat berjalan dengan lancar dan tujuan maupun kompetensi yang diharapkan dapat tercapai.

Dokumen yang terkait

Perbededaan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi antara Siswa yang Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan Group Investigation (GI)

0 3 435

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA SMA.

0 2 24

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DI MTS NEGERI KUALUH HULU KECAMATAN KUALUH SELATAN KABUPATEN LABUHANBATU UTARA.

0 2 33

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN INKUAIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POLUSI LINGKUNGAN DI SMK NEGERI 2 KUALUH SELATAN KABUPATEN LABUHANBATU UTARA.

0 4 30

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMA SWASTA PERSIAPAN STABAT.

1 6 27

PERBANDINGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DI SMA NEGERI 1 AEK NATAS LABUHANBATU UTARA.

0 2 28

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF BIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI 17 MEDAN.

0 13 28

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMP SWASTA METHODIST PEMATANG SIANTAR.

0 2 22

Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) dan Group Investigation (GI) dalam Pembelajaran Sejarah Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Ditinjau dari Motivasi Belajar.

0 0 1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM-BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS (CRITICAL THINKING) DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS X SMA NEGERI 1 BANTUL.

0 0 1