Tabel 5.17 Debit Air Hujan Segmen jalan
Q
bahu
m
3
detik Q
badan
m
3
detik Q
T
m
3
detik Km 15+000 - Km 15+100
0,007841 0,024982
0,163549 Km 15+100 - Km 15+200
0,007871 0,025089
0,130726 Km 15+200 - Km 15+300
0,007809 0,024770
0,097766 Km 15+300 - Km 15+400
0,007828 0,024781
0,065188 Km 15+400 - Km 15+500
0,007809 0,024770
0,032579
2. Hubungan Limpasan Air Dengan Kondisi Perkerasan Lentur PCI
Dari hasil pengamatan langsung dilokasi survey di beberapa titik banyak terdapat timbunan dibagian samping jalan dan sebagian dicor yang kemungkinan
besar area tersebut difungsikan untuk memfasilitasi aliran air hujan, sehingga menyebabkan elevasi jalan lebih rendah. Akibatnya bila terjadi hujan aliran air
mengarah pada bahu jalan dan menciptakan genangan yang mampu merusak perkerasan lentur jalan. Bukti dari pernyataan tersebut dapat dilihat pada gambar -
gambar kondisi jalan. Berikut ini adalah kondisi jalan dalam keadaan kering atau tidak terjadi hujan yang dapat dilihat pada Gambar 5.5 dan Gambar 5.6.
Gambar 5.5 Kondisi Samping Jalan Yang Ditimbun Pada Km 15+100
Gambar 5.6 Kondisi Samping Jalan Yang Dicor Pada Km 15+210
Sedangkan kondisi jalan setelah terjadi hujan dapat dilihat pada Gambar 5.7 dan Gambar 5.8.
Gambar 5.7 Genangan Pada Samping Jalan Karena Ada Timbunan Tanah
Gambar 5.8 Genangan Akibat Samping Jalan Dicor Air yang menggenangi jalan menyebabkan perkerasan cepat rusak. Efek dari
air yang menggenangi jalan dapat dilihat pada Gambar 5.9 dan Gambar 5.10.
Gambar 5.9 Genangan Terjadi Pada Yang Badan Jalan
Gambar 5.10 Kondisi Perkersan Setelah Kering
Dengan bukti-bukti tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa drainase yang buruk dan didukung oleh elevasi jalan yang kurang baik menyebabkan air
mengalir ke jalan saat terjadi hujan. Air yang mengalir ke jalan menyebabkan perkerasan lentur mudah rusak, karena air mengikis butiran halus perkerasan dan
sedikit demi sedikit akan merusak struktur jalan. Hal ini juga dibuktikan dengan Gambar 5.11.
Gambar 5.11 Grafik Hubungan Limpasan Air Dengan Nilai PCI Dari Gambar 5.11 dapat disimpulkan bahwa debit air yang meluap ke jalan
karena tidak tersedianya infrastruktur drainase dapat mempengaruhi nilai PCI kondisi perkerasan. Terlihat bahwa semakin besar luapan air maka semakin kecil
nilai PCI kondisi perkerasan.
C. Alternatif Penanganan Drainase
1. Penyediaan Saluran Drainase
Karena dilokasi penelitian tidak terdapat saluran drainase maka direncanakan saluran drainase dengan bentuk persegi. Untuk mengetahui dimensi drainase dapat
dilakukan menggunakan dengan rumus sebagai berikut: Kedalaman aliran,
2 3
2 1
. 2
S V
n Y
20 25
30 35
40
0,02000 0,06000
0,10000 0,14000
0,18000
Nila i P
CI
Limpasan air M
3
detik
HUBUNGAN DEBIT LUAPAN DENGAN PCI