Tabel 3.1 Penentuan ada tidaknya Autokorelasi
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi berganda bertujuan untuk memprediksi kekuatan
pengaruh seberapa variabel independen terhadap variabel dependen Nuarisa, 2013. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah:
Y= α + β1DAU + β2DAK + β3DBH + β4PAD+ e
Dimana : Y
= Belanja Modal α
= Konstanta β
= Slope atau koefisien regresi atau intersep DAU
= Dana alokasi Umum DAU DAK
= Dana Alokasi Khusus DAK DBH
= Dana Bagi Hasil DBH PAD
= Pendapatan Asli Daerah PAD e
= error Hipotesis nol
Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak
0ddl Tidak ada autokorelasi positif
No decision dl≤d≤dl
Tidak ada autokorelasi negative Tolak
4-dld4 Tidak ada autokorelasi negative
No decision 4-
du≤d≤4- dl
Tidak ada autokorelasi, positive atau negatif
Tidak ditolak dud4-
du
a. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh
Kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel independen. Koefisien determinasi ini digunakan karena dapat
menjelaskan kebaikan dari model regresi dalam memprediksi variabel dependen. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi
maka akan semakin baik pula kemapuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen Ghozali, 2006.
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar peranan variabel independen secara silmultan mempengaruhi
perubahan yang terjadi pada variabel dependen Ghozali,2006. Koefisien determinasi yang digunakan adalah Adjusted R-Square
karena variabel independen yang diteliti lebih dari dua. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Jika R2
mendekati 1 maka dapat dikatakan semakin kuat kemampuan variabel bebas dalam model regresi tersebut untuk menerangkan
variabel terikatnya. Sebaliknya, jika R2 mendekati 0 maka semakin lemah kemampuan variabel bebas dalam model regresi tersebut
untuk menerangkan variabel terikatnya.
b. Uji Uji Parsial Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2006. Uji t
adalah pengujian koefisien regresi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis uji t menggunakan bantuan program SPSS,
yaitu dengan membandingkan signifikansi hitung masing-masing variabel bebas terhadap variabel α = 5. Penerimaan atau
penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika signifikan 0,05 maka hipotesis ditolak koefisien
regresi tidak signifikan. Ini berarti bahwa secaraparsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen. 2.
Jika signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima koefisien regresi signifikan. Ini berarti secara parsial variabel
independen tersebut mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
c. Uji F Uji Simultan Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah variabel
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terkaitdependen Ghozali
2006:44. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikan antara semua variabel independen terhadap variabel
dependen. Jika nilai signifikan F 0,05 artinya tidak terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Subyek Penelitian
Penelitian ini mengenai Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi alokasi belanja modal dalam menunjang APBD KabupatenKota Provinsi
Riau Pada Tahun 2012-2014 melalui studi dokumentasi pada publikasi data-data variabel penelitian yang bersumber dari Badan Pusat Statistik
pada tahun
2012-2014 yaitu
Statistik Keuangan
Pemerintah
KabupatenKota Provinsi Riau.
B. Uji Kualitas Instrumen dan Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif pada penelitian ini menyajikan jumlah data, nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata mean dan simpangan
baku standar deviation dari variabel independen dan variabel dependen. Hasil analisis statistik deskriptif disajikan dalam tabel berikut
ini:
Tabel 4.1 Hasil Analisis Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation BM
26 158,991,814
2,154,123,709 572,424,501.92 414,066,944.528
DAU 26
60,777,928 847,860,750
485,479,551.65 200,801,661.942 DAK
26 73,370,340
20,134,781.92 18,127,828.276
DBH 26
333,218,282 2,959,384,034
807,052,206.50 587,221,818.135 PAD
26 23,679,000
560,074,583 134,883,210.42 131,384,136.214
Valid N listwise 26
Sumber: Hasil olah data penulis, 2016. Tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah N sampel sebanyak 26,
dimana rata-rata jumlah BM KabupatenKota di Provinsi Riau sebesar 572,424,501.92
dengan jumlah BM terendah 158,991,814 dan tertinggi sebesar 2,154,123,709 dengan standar deviasi 414,066,944.528 dari rata-
rata. DAU KabupatenKota di Provinsi Riau sebesar 485,479,551.65 dengan jumlah DAU terendah 60,777,928 dan tertinggi sebesar
847,860,750 dengan standar deviasi 200,801,661.942 dari rata-rata. Rata- rata DAK KabupatenKota Provinsi Riau sebesar 20,134,781.92 dengan
jumlah DAK terendah sebesar 0 dan tertinggi sebesar 73,370,340 dengan standar deviasi 18,127,828.276 dari rata-rata. DBH KabupatenKota di
Provinsi Riau memiliki rata-rata sebesar 807,052,206.50 dengan jumlah DBH terendah sebesar 333,218,282 dan tertinggi sebesar 2,959,384,034
dengan standar
deviasi 587,221,818.135
dari rata-rata.
PAD KabupatenKota
di Provinsi
Riau memiliki
rata-rata sebesar
134,883,210.42 dengan jumlah PAD terendah sebesar 23,679,000 dan tertinggi sebesar 560,074,583 dengan standar deviasi 131,384,136.214
dari rata-rata.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Uji normalitas yang terdapat dalam penelitian ini adalah One-
Sample Kolmogrov-Smirnov. Cara untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu data dengan melihat nilai signifikansi, yaitu:
Jika sig 0,05 berarti data berdistribusi normal. Jika sig 0,05 berarti data berdistribusi tidak normal.
Hasil uji normalitas dalam penelitian ini ditunjukan pada tabel berikut: Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas
Sumber: Hasil olah data penulis, 2016. Dari hasil pengujian terlihat tabel 4.2 tersebut terlihat besarnya
nilai Kolmogrov-Smirnov adalah 0,625 dan signifikansinya pada 0,830 nilainya lebih besar dari 0,05. Dalam hal ini berarti Ho diterima yang
berarti data residual berdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai tolerance atau variance Inflation Factor VIF, yaitu: