3. Pengaruh Dana Bagi Hasil terhadap Belanja Modal Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa
variabel Dana Bagi Hasil secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap variabel belanja modal. Hal ini ditunjukan dengan tingkat
signifikan 0,000 0,05. DBH yang diterima oleh pemerintah provinsi benar-benar dialokasikan pada APBD untuk belanja modal. Hasil
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Jiwatami 2013 dan penelitian Wandira 2013 dimana mereka menemukan bahwa DBH
berpengaruh positif yang signifikan terhadap alokasi belanja modal.
4. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Modal Pengujian hipotesis keempat menunjukan bahwa Pendapatan
Asli Daerah tidak berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal. Hal ini ditunjukan dengan tingkat signifikansi 0,105 0,05. Hal ini
menjelaskan bahwa provinsi dengan PAD yang besar cenderung tidak memiliki belanja modal yang besar. Hal ini disebabkan karena PAD
lebih banyak digunakan untuk membiayai belanja lain, seperti belanja rutinbelanja operasional. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Wandira 2013 yang menyatakan PAD tidak berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal. Karena PAD lebih
banyak digunakan untuk membiayai belanja pegawai dan biaya langsung lainnya dari pada untuk membiayai belanja modal, selain itu peningkatan
PAD suatu daerah belum tentu diikuti dengan peningkatan anggaran
belanja modal, tergantung pada situasi dan kondisi tiap-tiap derah. Tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan hasil yang dicapai oleh Nuarisa
2013 yang menyatakan bahwa secara parsial Pendapatan Asli Daerah berpengaruh positif signifikan terhadap Belanja Modal. Hal ini
disebabkan karena penggunaan sampel dan periode waktu yang berbeda.
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data hasil penelitian di atas, peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut:
1. Dana Alokasi Umum DAU berpengaruh negatif terhadap Belanja Modal.
2. Dana Alokasi Khusus DAK berpengaruh negatif terhadap Belanja Modal.
3. Dana Bagi Hasil DBH berpengaruh positif terhadap Belanja Modal. 4. Pendapatan Asli Daerah PAD berpengaruh negatif terhadap Belanja
Modal.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, implikasi penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pemerintah Provinsi di Indonesia supaya lebih memperhatikan alokasi anggaran dari dana PAD, diupayakan dialokasikan lebih banyak
kepada Belanja Modal yang memberikan implikasi peningkatan kesejateraan masyarakat.
2. Pemerintah pusat diharapkan dapat meningkatkan porsi DAK kepada pemerintah provinsi sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
C. Keterbatasan dan Saran Penelitian Selanjutnya
1. Keterbatasan Penelitian a. Sampel dalam penelitian ini dibatasi pada KabupatenKota tertentu
yang memiliki ketersediaan data, yaitu 12 KabupatenKota di Provinsi Riau. Hal ini menyebabkan hasil penelitian hanya berlaku
untuk KabupatenKota yang menjadi sampel penelitian, sehingga belum dapat digeneralisasi untuk seluruh KabupatenKota di
Indonesia. b. Penelitian ini tidak membahas kebijakan pemerintah dalam
penyusunan anggaran Belanja Modal. 2. Saran Bagi Penelitian Selanjutnya
Bagi peneliti berikutnya agar dapat memperluas atau menambah sampel penelitian, seperti sampel dari luar daerah Provinsi Riau atau
seluruh Indonesia dengan menambah periode pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Halim. 2002. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat Abdullah, Sukriy dan Abdul, Halim. 2006. Studi atas Belanja Modal pada
Anggaran Pemerintah Daerah dalam Hubungannya dengan Belanja Pemeliharaan dan Sumber Pendapatan. Jurnal Akuntansi Pemerintahan, 2
2 : 17-32
Adi, Priyo Hari. 2006. Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Belanja Pembangunan dan Pendapatan Asli Daerah Studi pada Kabupaten dan
Kota se Jawa Bali. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik, 8 1 : 1450 -1465.
Adi, Priyo Hari. 2008. Relevansi Transfer Pemerintah Pusat Dengan Upaya Pajak Daerah Studi pada Pemerintah Kabupaten dan Kota Se Jawa. The 2nd
National Conference UKWMS. Surabaya, 6 September 2008. Andirfa, Mulia. 2009. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah,
Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Studi Empiris pada Kabupaten
Kota Pemerintah
Aceh, Jurnal
Akuntansi, Universitas
Syiah KualaDarussalam Banda Aceh.
Ardhini, dan Sri Handayani. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan Daerah terhadap Belanja Modal untuk Pelayanan Publik dalam Perspektif Teori Keagenan
Studi Pada Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah. Undergraduate Thesis, Universitas Diponegoro, Semarang.
Bastian, Indra. 2002. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Penerbit. Salemba 4: Jakarta.
Bastian, Indra. 2006. Sistem Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah Daerah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Christy, Fhino Andrea dan Adi, Priyo Hari. 2009.Hubungan antara Dana Alokasi Umum, Belanja Modal dan Kualitas Pembangunan Manusia
IPM, makalah disampaikan dalam Konferensi Nasional UKWMS. Surabaya 10 0ktober 2009.
Darwanto dan Yustikasari, Yulia. 2007. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum terhadap
Pengalokasian Anggaran Belanja Modal. Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar, Unhas 26-28 Juli 2007.
Editorial Media Indonesia. Menggenjot Belanja Modal. Edisi 25 Agustus 2008. [Online]. Tersedia:
http:www.media-indonesia.com . Html [26 April
2009] Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS.
Edisi4. Badan Penerbitan Universitas Diponegoro: Semarang. Halim, Abdul. 2001. Analisis Varian Atas Anggaran Pendapatan Asli Daerah
Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah KabupatenKota di Indonesia. Disertasi S3. Tidak Dipublikasikan. Msi
– FE UGM.
Halim, Abdul dan Syukriy Abdullah. 2006. Hubungan dan masalah keagenan di pemerintahan daerah: sebuah peluang penelitian anggaran dan akuntansi.
Jurnal Akuntansi Pemerintah 21: 53-64. Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat.
Halim, Abdul. 2009. Analisis Investasi, Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat. Halim, Abdulah. Dkk, 2012. Akuntansi Sektor Publik : Akuntansi Keuangan
Daerah. Edisi Revisi. Jakarta : Salemba Empat. Harianto, David dan Adi, Priyo Hari. 2007. Hubungan antara Dana Alokasi
Umum, Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah dan Pendapatan Per Kapita. Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar, Unhas 26-28 Juli
2007.
Harianto, David Priyo Hari Adi. 2007. Hubungan antara dana alokasi umum, belanja modal, pendapatan asli daerah dan pendapatan perkapita.
Jiwatami, Sandhyakalaning. 2013. Pengaruh Kemandirian Daerah, Dana Perimbangan, danBelanja Pegawai terhadap Belanja Modal Pemerintah
Daerah Pada KabupatenKota di Indonesia Periode 2008-2012. Simposium Nasional Akuntansi XVI, Manado, 25-28 September 2013
Kuncoro, Mudrajat. 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah. Jakarta: Erlangga.
Kusnandar, dan Dodik Siswantoro. 2012. Pengaruh Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, dan Luas
Wilayah terhadap Belanja Modal. Simposium Nasional Akuntansi XV. Maimunah, Mutiara. 2008. Flypaper Effect Pada Dana Alokasi Umum DAU
dan PendapatanAsli Dareah PAD terhadap Belanja Daerah pada KabupatenKota di Pulau Sumatra. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 11
1 : 37-51.
Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Maulida, Novi Pratiwi. 2007. Pengaruh Dana Alokasi Umum DAU dan Pendapatan asli Daerah PAD Terhadap Prediksi Belanja Daerah Studi
Kasus Pada Kabupaten Kota di Indonesia. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
Mayeztika. 2010. “Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Pertumbuhan Ekonomi dan
Dana Alokasi Umum terhadap Pengalokasian Belanja Modal”. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Miharabi, Liyoni Arista. 2013. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Alokasi Belanja Modal Studi
Pada Pemerintah Kota Gorontalo. Nuarisa, S.A. 2013. “Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dana Alokasi Umum dan
Dana Alokasi Khusus terhadap Pengalokasian Belanja Modal Studi Kasus pada pemerintahan KabupatenKo
ta di Jawa Tengah”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang.
Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor 33PB2008 tentang Pedoman Penggunaan Akun Pendapatan, Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan
Belanja Modal. Peraturan Menteri Keuangan No.91PMK.062007 tentang Bagan Akun Standar.