Pembahasan Interpretasi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALOKASI BELANJA MODAL DALAM MENUNJANG APBD (Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Riau Tahun 2012 – 2014 )

3. Pengaruh Dana Bagi Hasil terhadap Belanja Modal Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa variabel Dana Bagi Hasil secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap variabel belanja modal. Hal ini ditunjukan dengan tingkat signifikan 0,000 0,05. DBH yang diterima oleh pemerintah provinsi benar-benar dialokasikan pada APBD untuk belanja modal. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Jiwatami 2013 dan penelitian Wandira 2013 dimana mereka menemukan bahwa DBH berpengaruh positif yang signifikan terhadap alokasi belanja modal. 4. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Modal Pengujian hipotesis keempat menunjukan bahwa Pendapatan Asli Daerah tidak berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal. Hal ini ditunjukan dengan tingkat signifikansi 0,105 0,05. Hal ini menjelaskan bahwa provinsi dengan PAD yang besar cenderung tidak memiliki belanja modal yang besar. Hal ini disebabkan karena PAD lebih banyak digunakan untuk membiayai belanja lain, seperti belanja rutinbelanja operasional. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wandira 2013 yang menyatakan PAD tidak berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal. Karena PAD lebih banyak digunakan untuk membiayai belanja pegawai dan biaya langsung lainnya dari pada untuk membiayai belanja modal, selain itu peningkatan PAD suatu daerah belum tentu diikuti dengan peningkatan anggaran belanja modal, tergantung pada situasi dan kondisi tiap-tiap derah. Tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan hasil yang dicapai oleh Nuarisa 2013 yang menyatakan bahwa secara parsial Pendapatan Asli Daerah berpengaruh positif signifikan terhadap Belanja Modal. Hal ini disebabkan karena penggunaan sampel dan periode waktu yang berbeda. BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data hasil penelitian di atas, peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Dana Alokasi Umum DAU berpengaruh negatif terhadap Belanja Modal. 2. Dana Alokasi Khusus DAK berpengaruh negatif terhadap Belanja Modal. 3. Dana Bagi Hasil DBH berpengaruh positif terhadap Belanja Modal. 4. Pendapatan Asli Daerah PAD berpengaruh negatif terhadap Belanja Modal.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, implikasi penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pemerintah Provinsi di Indonesia supaya lebih memperhatikan alokasi anggaran dari dana PAD, diupayakan dialokasikan lebih banyak kepada Belanja Modal yang memberikan implikasi peningkatan kesejateraan masyarakat. 2. Pemerintah pusat diharapkan dapat meningkatkan porsi DAK kepada pemerintah provinsi sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

C. Keterbatasan dan Saran Penelitian Selanjutnya

1. Keterbatasan Penelitian a. Sampel dalam penelitian ini dibatasi pada KabupatenKota tertentu yang memiliki ketersediaan data, yaitu 12 KabupatenKota di Provinsi Riau. Hal ini menyebabkan hasil penelitian hanya berlaku untuk KabupatenKota yang menjadi sampel penelitian, sehingga belum dapat digeneralisasi untuk seluruh KabupatenKota di Indonesia. b. Penelitian ini tidak membahas kebijakan pemerintah dalam penyusunan anggaran Belanja Modal. 2. Saran Bagi Penelitian Selanjutnya Bagi peneliti berikutnya agar dapat memperluas atau menambah sampel penelitian, seperti sampel dari luar daerah Provinsi Riau atau seluruh Indonesia dengan menambah periode pengamatan. DAFTAR PUSTAKA Abdul, Halim. 2002. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat Abdullah, Sukriy dan Abdul, Halim. 2006. Studi atas Belanja Modal pada Anggaran Pemerintah Daerah dalam Hubungannya dengan Belanja Pemeliharaan dan Sumber Pendapatan. Jurnal Akuntansi Pemerintahan, 2 2 : 17-32 Adi, Priyo Hari. 2006. Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Belanja Pembangunan dan Pendapatan Asli Daerah Studi pada Kabupaten dan Kota se Jawa Bali. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik, 8 1 : 1450 -1465. Adi, Priyo Hari. 2008. Relevansi Transfer Pemerintah Pusat Dengan Upaya Pajak Daerah Studi pada Pemerintah Kabupaten dan Kota Se Jawa. The 2nd National Conference UKWMS. Surabaya, 6 September 2008. Andirfa, Mulia. 2009. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Studi Empiris pada Kabupaten Kota Pemerintah Aceh, Jurnal Akuntansi, Universitas Syiah KualaDarussalam Banda Aceh. Ardhini, dan Sri Handayani. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan Daerah terhadap Belanja Modal untuk Pelayanan Publik dalam Perspektif Teori Keagenan Studi Pada Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah. Undergraduate Thesis, Universitas Diponegoro, Semarang. Bastian, Indra. 2002. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Penerbit. Salemba 4: Jakarta. Bastian, Indra. 2006. Sistem Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah Daerah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Christy, Fhino Andrea dan Adi, Priyo Hari. 2009.Hubungan antara Dana Alokasi Umum, Belanja Modal dan Kualitas Pembangunan Manusia IPM, makalah disampaikan dalam Konferensi Nasional UKWMS. Surabaya 10 0ktober 2009. Darwanto dan Yustikasari, Yulia. 2007. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal. Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar, Unhas 26-28 Juli 2007. Editorial Media Indonesia. Menggenjot Belanja Modal. Edisi 25 Agustus 2008. [Online]. Tersedia: http:www.media-indonesia.com . Html [26 April 2009] Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Edisi4. Badan Penerbitan Universitas Diponegoro: Semarang. Halim, Abdul. 2001. Analisis Varian Atas Anggaran Pendapatan Asli Daerah Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah KabupatenKota di Indonesia. Disertasi S3. Tidak Dipublikasikan. Msi – FE UGM. Halim, Abdul dan Syukriy Abdullah. 2006. Hubungan dan masalah keagenan di pemerintahan daerah: sebuah peluang penelitian anggaran dan akuntansi. Jurnal Akuntansi Pemerintah 21: 53-64. Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat. Halim, Abdul. 2009. Analisis Investasi, Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat. Halim, Abdulah. Dkk, 2012. Akuntansi Sektor Publik : Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Revisi. Jakarta : Salemba Empat. Harianto, David dan Adi, Priyo Hari. 2007. Hubungan antara Dana Alokasi Umum, Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah dan Pendapatan Per Kapita. Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar, Unhas 26-28 Juli 2007. Harianto, David Priyo Hari Adi. 2007. Hubungan antara dana alokasi umum, belanja modal, pendapatan asli daerah dan pendapatan perkapita. Jiwatami, Sandhyakalaning. 2013. Pengaruh Kemandirian Daerah, Dana Perimbangan, danBelanja Pegawai terhadap Belanja Modal Pemerintah Daerah Pada KabupatenKota di Indonesia Periode 2008-2012. Simposium Nasional Akuntansi XVI, Manado, 25-28 September 2013 Kuncoro, Mudrajat. 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah. Jakarta: Erlangga. Kusnandar, dan Dodik Siswantoro. 2012. Pengaruh Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, dan Luas Wilayah terhadap Belanja Modal. Simposium Nasional Akuntansi XV. Maimunah, Mutiara. 2008. Flypaper Effect Pada Dana Alokasi Umum DAU dan PendapatanAsli Dareah PAD terhadap Belanja Daerah pada KabupatenKota di Pulau Sumatra. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 11 1 : 37-51. Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: Penerbit Andi. Maulida, Novi Pratiwi. 2007. Pengaruh Dana Alokasi Umum DAU dan Pendapatan asli Daerah PAD Terhadap Prediksi Belanja Daerah Studi Kasus Pada Kabupaten Kota di Indonesia. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta. Mayeztika. 2010. “Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Pertumbuhan Ekonomi dan Dana Alokasi Umum terhadap Pengalokasian Belanja Modal”. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Miharabi, Liyoni Arista. 2013. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Alokasi Belanja Modal Studi Pada Pemerintah Kota Gorontalo. Nuarisa, S.A. 2013. “Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Pengalokasian Belanja Modal Studi Kasus pada pemerintahan KabupatenKo ta di Jawa Tengah”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor 33PB2008 tentang Pedoman Penggunaan Akun Pendapatan, Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal. Peraturan Menteri Keuangan No.91PMK.062007 tentang Bagan Akun Standar.

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Bank Umum Pemerintah dan Bank Umum Swasta di Jember)

0 8 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Bank Umum Pemerintah dan Bank Umum Swasta di Jember)

0 6 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Bank Umum Pemerintah dan Bank Umum Swasta di Jember)

0 38 16

ANALISIS PENGARUH FISCAL STRESS TERHADAP PERTUMBUHAN BELANJA MODAL PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat)

0 6 20

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PINJAMAN DAERAH DI PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007-2009)

0 3 21

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PINJAMAN DAERAH DI PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007-2009)

0 3 21

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2011)

1 26 58

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 12 47

PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH, DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP BELANJA MODAL (Studi pada Pemerintah KabupatenKota di Provinsi Aceh)

0 1 10

FAKTOR PENENTU ALOKASI BELANJA MODAL DALAM APBD PEMERINTAH PROVINSI

1 1 24