Bersadarkan Tempat Kejadian Tabel 2.10 Berdasarkan Jenis Pekerjaan Tabel 2.11

61 41 orang atau 34,16 dan diikuti oleh perguruan tinggi 27 orang atau 22,5. Selanjutnya berdasarkan analisa dari tingkat pendidikan tahun 2013 korban kekerasan terbanyak adalah pendidikan tingkat SD sebanyak 49 orang atau 31,6, diikuti SLTP sebanyak 42 orang atau 27,1, dan SLTA sebanyak 41 orang atau 26,4. Diikuti oleh PT sebanyak 14 orang atau 9,0. Sedangkan pada tahun 2014 korban kekerasan didomisi tingkat SLTA sejumah 27 orang, pendidikan tingkat SD sebanyak 25 orang, selanjutnya pendidikan SLTP sebanyak 18 orang, serta PT sebanyak 9 orang dan tidak sekolah sebanyak 9 orang. Sedangkan pada tahun 2015 kekerasan ditingkat pendidikan terbanyak ada pada tingkat SLTA yaitu sebanyak 29 orang, disusul tingkat SLTP sebanyak 23 orang, SD sebanyak 16 orang, tidak sekolah dan tidak lulus Sd sebanyak 12 orang serta PT sebanyak 6 orang.

5.4. Bersadarkan Tempat Kejadian Tabel 2.10

Jumlah Korban Berdasarkan Tempat Kejadian No Tempat Kejadaian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. Rumah Tangga 35 83 83 62 54 2. Tempat Kerja 1 6 6 1 3. Tempat Umum 9 31 63 29 36 4. Sekolah 5 5. Lainnya 2 Jumlah 47 120 152 91 96 Sumber: Forum Penanganan Korban Kekerasan FPKK Kab. Bantul 2010-2015 Dari data diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2010 kekerasan yang terjadi lebih banyak dilakukan dalam Rumah tangga yaitu sebanyak 62 35 orang dan 27 kekerasan yang dilakukan adalah kekerasan fisik yang dilakukan oleh orang-orang terdekat dari korban, sedangkan sisanya adalah 12 orang kekerasan yang terjadi di luar rumah. Pada tahun 2012 dapat dilihat bahwa kekerasan yang terjadi lebih banyak dilakukan dalam rumah tangga yaitu sebanyak 83 atau 69,16 dan 31 orang atau 25,83 kekerasan yang dilakukan ditempat umum, sedangkan sisanya adalah 6 orang atau 5 yang terjadi di tempat kerja. Tahun 2013 kasus kekerasan terbanyak terjadi di dalam rumah tangga yaitu sebanyak 83 orang atau 53,5, di tempat umum sebanyak 63 orang atau 40,6 dan sisanya terjadi di tempat kerja sebanyak 6 orang atau 3,8. Tahun 2014, kekerasan yang terjadi lebih banyak dilakuka dalam rumah tangga yaitu sebanyak 62 orang, dilakukan di tempat umum sebanyak 29 orang. Dan pada tahun 2015 kekerasan yang terjadi juga lebih banyak dilakukan dalam rumah tangga yaitu sebanyak 54 orang, dan yang erjadi ditempat umum sebanyak 36 orang, sedangkan ditempat kerja hanya 1 orang.Hal ini menunjukkan bahwa kasus kekerasan lebih banyak terjadi dalam rumah tangga yang menimpa ibu rumah tangga dan anak. 63

5.5. Berdasarkan Jenis Pekerjaan Tabel 2.11

Jumlah Korban Kekerasan Berdasarkan Jenis Pekerjaan No Jenis Pekerjaan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. Bekerja 25 2. Tidak Bekerja 5 30 92 58 73 3. Pelajar 13 29 49 10 5 4. IbuRumah Tangga 11 9 3 5 3 5. Guru 4 2 1 3 2 6. PNS 1 4 3 2 4 7. Buruh 4 5 2 5 1 8. Swasta 5 33 1 6 3 9. Tani 2 1 1 1 4 10. Pedagang 1 2 2 2 1 11. Karyawan 1 5 1 1 2 Jumlah 47 120 155 93 98 Sumber: Forum Penanganan Korban Kekerasan FPKK Kab. Bantul 2010-2015 Dilihat dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa korban kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat berasal dari berbagai jenis pekerjaan. Apabila dilihat dari jenis pekerjaannya maka kekerasan yang mendominasi ditahun 2010 adalah korban dari kalangan pelajar yaitu 13 orang atau 27, 6 dan ibu rumah tangga sebanyak 11 orang atau 23,40 sedangkan sisanya 48,94 berasal dari berbagai profesi yaitu pekerja di swasta, tidak bekerja, buruh, tani, pedagang, PNS dan kariyawan. Korban kekerasan di tahun 2012 terjadi di sektor swasta sebanyak 33 orang atau 27,5 dan pelajar sebanyak 29 atau 24,16, sedangkan sisanya berasal dari berbagai profesi yaotu tidak bekerja, buruh, guru, dan PNS. Pada tahun 2013 korban kekerasan mayoritas terjadi pada seseorang yang belum atau tidak bekerja sebanyak 92 orang atau 59,3 dan yang sudah bekerja sebanyak 63 orang atau 40,6 hal ini disebabkan pada tahun 2013 korban anak-anak mengalami peningkatan sehingga rata-rata 64 mereka masih usia sekolah. Korban kekerasan juga terjadi di tahun 2014 mayoritas juga terjadi pada seseorang yang belum atau tidak bekerja sebanyak 58 orang atau 62,7. Sedangkan yang sudah bekerja sebanyak 35 orang atau 37,63. Sedangkan tahun 2015 kekerasan yang terjadi juga lebih banyak terjadi pada seseorang yang belum atau tidak bekerja yaitu sebanyak 73 orang dan yang sudah bekerja sebanyak 25 orang.

5.6 Berdasarkan Status Perkawinan Tabel 2.12

Dokumen yang terkait

Pengalaman Remaja Putri Korban Kekerasan Seksual di Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) Medan

1 71 125

Naskah akademik RAPERDA kabupaten sleman tentang perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan

1 9 2

IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PERBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK NO. 2 TAHUN 2011 DI KABUPATEN BANTUL DALAM PROSES PEMULIHAN KORBAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK.

0 4 13

SKRIPSI IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PERBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK NO. 2 TAHUN 2011 DI KABUPATEN BANTUL DALAM PROSES PEMULIHAN KORBAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK.

0 2 13

PENDAHULUAN IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PERBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK NO. 2 TAHUN 2011 DI KABUPATEN BANTUL DALAM PROSES PEMULIHAN KORBAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK.

0 3 15

PENUTUP IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PERBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK NO. 2 TAHUN 2011 DI KABUPATEN BANTUL DALAM PROSES PEMULIHAN KORBAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK.

0 2 5

PERAN FORUM PENANGANAN KORBAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK(FPK2PA) BAGI ANAK KORBAN KEKERASAN DI KABUPATEN SLEMAN.

0 3 22

PERTE PERAN fORUM PENANGANAN KORBAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK(FPK2PA) BAGI ANAK KORBAN KEKERASAN DI KABUPATEN SLEMAN.

0 5 11

Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Tabanan tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan.

0 7 71

PERANAN FORUM PERLINDUNGAN KORBAN KEKERASAN PEREMPUAN DAN ANAK (FPK2PA) TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KORBAN KASUS KEKERASAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 2 195